VS – chapter 1

VS

Versus

Pair: Baekyeol (main), Kaisoo (side), Hunhan & Wonkyu (cameo), plus 1 couple lagi yang akan muncul di tengah cerita.

Summary: Pertemanan antara Chanyeol dan Baekhyun yang terjadi secara tak sengaja ketika mereka kuliah di Amerika. Setelah lulus, keduanya harus berpisah karena Baekhyun memutuskan untuk pulang ke Korea dan bekerja salah satu perusahaan IT terbesar di dunia. Bagaimana jika sebenarnya dari awal Chanyeol jatuh cinta pada Baekhyun? Ketika Chanyeol akhirnya pulang juga ke Korea untuk menggantikan appa-nya sebagai presiden direktur Park corp, apakah Chanyeol selamanya harus menyembunyikan identitasnya sebagai presdir tempat Baekhyun bekerja?

Note: teringat dengan drakor lama berjudul 'All about eve', Pinku kepikiran untuk buat ff dengan cast EXO member. Idenya sama, yaitu tentang persaingan di dunia kerja dan rebutan untuk dapetin sang boss. Tapi jalan ceritanya 100% beda. Kaisoo couple di sini bakalan jadi tokoh antagonis (alias tokoh jahat) p

Note2: semua hanya fiksi belaka. BoyxBoy dianggap biasa dan umum di cerita ini.

.

Chapter 1

.

Ke kampus bersama-sama, duduk di kelas bersebelahan, makan siang bersama, pulang bersama, hang out berdua, hingga belajar bersama, itulah kegiatan dua namja asal Kosel yang kebetulan 'terlempar' di MIT Amerika ini. Byun Baekhyun dan Park Chanyeol, itulah nama kedua namja itu.

Didasarkan atas persamaan kewarganegaraan serta persamaan nasib (yaitu hidup seorang diri di negeri orang), jadilah keduanya berteman dekat.

Oh, sangat dekat malahan.

Sampai-sampai keduanya tak sadar bahwa tumbuh 'sesuatu' di antara mereka.

Namun yang pasti, sampai saat ini (sayangnya) keduanya masih berstatus teman.

Hmmm…. sebut saja…. Teman Tapi Mesra?

"Baek, apakah kau yakin akan pulang ke Korea seusai wisuda?" tanya Chanyeol saat keduanya sedang minum kopi bersama di sebuah cafe. Mereka duduk berhadapan di meja kecil yang memang untuk 2 orang saja.

"Ne. Aku sudah memutuskan untuk bekerja di Korea saja. Sudah kubilang itu keputusanku dari awal, Yeolie."

Wajah Chanyeol berubah murung. Sepertinya tak mungkin lagi mengubah keputusan Baekhyun. Itu artinya, minggu depan setelah hari wisuda mereka, keduanya akan berpisah.

"Aku tak mau pisah denganmu, Baek. Aku juga ingin pulang ke Korea saja kalau begitu."

"Aish…," desah Baekhyun. "Kau kan sudah diterima kerja di sini."

"Itu kan karena kau baru memberitahuku kalau kau akan pulang ke Korea. Kukira, kau juga akan cari kerja di sini…"

"Aku tidak memberitahumu karena kau tidak bertanya. Sudahlah, jangan seperti anak kecil, Chanyeol. Kita masih bisa video call dan berkirim pesan."

"Baekhyuneee…" Chanyeol berdiri dari bangkunya dan memeluk Baekhyun dengan erat.

Baekhyun membalas pelukan Chanyeol sambil menepuk-nepuk punggung namja tinggi itu. "Aigoo… jangan merengek lagi, Yeol. Orang-orang memperhatikan kita tau!"

"Aku takut kau meninggalkanku Baek"

"Sssttt… aku tak akan meninggalkan Chanyeol. Aku janji."

.

.

Begitulah hubungan keduanya yang seminggu kemudian terpaksa harus terputus akibat perbedaan jarak. Baekhyun pulang ke Korea sedangkan Chanyeol bekerja di Amerika. Sayangnya, walaupun keduanya berjanji masih saling kontak, mereka hanya bisa saling mengirim email karena kesibukan dan perbedaan waktu.

Baekhyun sebenarnya masih menyimpan nomor ponsel Chanyeol dan dia sendiri berjanji akan mengirimkan nomor kontaknya begitu sampai di Korea. Namun karena kesibukannya sebagai karyawan baru di perusahaan IT nomor 1 di Korea (dan salah satu yang terbesar di dunia), maka janji itu terlupakan. Bahkan Baekhyun juga jarang membalas email Chanyeol.

Pastinya, Chanyeol kecewa. Namun ia terus teringat atas janji Baekhyun 'Aku tidak akan meninggalkan Chanyeol.' Hanya janji itu yang membuat Chanyeol terus bersemangat menjalani hari-harinya.

From: Byunbaekhyun

Subject: Mian ^ ^

Dear Chanyeol. Maaf aku baru bisa membalas emailmu. Aku baru saja menyelesaikan periode training. Tapi aku tetap tak bisa bersantai. Manajerku banyak memberiku tugas.

Congratulation Chanyeolie! Kau sudah berhasil jadi manajer. Wow, itu super duper keren sekali! Semoga aku bisa segera mengikuti jejakmu. Fighting fighting!

Chanyeol melenguh antara senang dan sedih membaca balasan dari Baekhyun. Walau jarang dibalas, Chanyeol tetap rajin mengirimi Baekhyun email. Entah itu hanya sekedar menyapa, atau bercerita tentang keadaannya saat ini. Walaupun balasan Baekhyun selalu singkat, tapi Chanyeol berusaha maklum. Baekhyun pasti sedang mengalami masa-masa sulit menjadi karyawan baru.

Dan, ouh, Chanyeol juga pastinya terus mengingat janji Baekhyun kapan waktu itu.

"Baekhyun tidak akan mungkin meninggalkanku. Dia tidak akan melupakanku!" kata Chanyeol pada dirinya sendiri.

"Tapi… sebenarnya dia bekerja di mana sih sampai sesibuk itu?" Chanyeol duduk bertopang dagu setelah selesai menutup laptopnya. Ia menoleh ke arah samping laptopnya, tepatnya ke arah sebuah pigura yang memajang foto dirinya bersama Baekhyun. Bibirnya pun tersenyum saat memandang wajah cantik Baekhyun.

"Aku sungguh merindukanmu, Baek… Apa kau tak rindu padaku?" Ia mengelus wajah Baekhyun di dalam foto.

"Atau….. Mungkinkah Baekhyun memang tak punya rasa apa-apa padaku?"

"Atau… dia sudah punya kekasih?"

Rasanya mata Chanyeol mulai basah saat memikirkannya.

.

.

2 tahun kemudian.

Drrrrt….drrrrrt….

Dddrrrrttttt…..

"Aish… tunggu sebentar…"

Chanyeol meraba-raba kantung jas nya dengan kesal. Tangannya sudah penuh dengan tas besar plus kantung belanjaan, dan kini ditambah ponselnya yang mendadak bergetar? Oh ini benar-benar menjengelkan. Padahal kan ia sedang sibuk mengangkat koper-kopernya ke troli.

Drrrrtttt…

Drrrttt….

"Ugh, yeobseyo?" Jawab Chanyeol dengan setengah hati setelah berhasil mendapatkan ponselnya.

"Annyeong Chanyeol-ah!" Sahut suara di seberang dengan ceria. "Sudah tiba? Sudah bertemu dongsaengmu? Sehun bilang, dia sudah di bandara setengah jam yang lalu," lanjut suara di seberang sana.

"Oh, appa," rupanya sang appa yang meneleponnya. "Aku baru saja keluar dari imigrasi. Nanti akan kukabari lagi jika sudah bertemu dengan Sehunie," jawab Chanyeol.

"Baiklah kalau begitu, ppali ppali! Appa menunggumu di kantor."

"Ne ne."

"Aaa satu lagi! Ngomong-ngomong, kau masih ingat dengan tampang dongsaengmu kan?" tanya sang appa.

"Tentu aku masih ingat, kecuali dia operasi plastik," jawab Chanyeol sambil mengingat-ingat tampang dongsaengnya itu. Hmmm… sebenarnya sih dia lupa-lupa ingat gitu. Maklum lah, sudah bertahun-tahun ia tidak melihat sang adik secara langsung. Jika sedang video call pun, appa dan eommanya selalu bilang kalau Sehun tak bersama mereka.

"Hahaha, dia tidak berubah banyak. Cuma makin tinggi saja. Hubungi appa jika tidak bisa menemukannya."

"Arasseo."

"Oke. Sampai ketemu nanti. Annyeong Chanyeol-ah!"

'Tut..tut…tut…' Dan sambungan telepon pun terputus.

"Pfiuh…" Chanyeol mendesah singkat dan mulai mendorong trolinya sambil celingukan mencari sang dongsaeng.

Bandara internasional Incheon tampak ramai siang ini, mungkin karena hari ini hari Sabtu, sehingga banyak orang pergi liburan weekend. Chanyeol merutuki dirinya yang tidak janjian dulu dengan sang dongsaeng untuk bertemu di mana. Akibatnya jadi begini kan? Ia kebingungan dengan banyaknya orang di tempat seramai ini.

"Di mana adik kecilku itu?" Chanyeol kembali mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Ia sudah keluar dari pintu kedatangan, namun belum menemukan sosok dongsaengnya.

"Apa aku benar-benar lupa wajahnya ya?" Kata Chanyeol dalam hati. "Eh, tapi seharusnya Sehun tidak lupa wajah hyung-nya yang tampan ini! Jaaaaa, lebih baik aku duduk diam saja di sini! Biar si kecil itu yang mencariku." Chanyeol yang bingung sekaligus capek memutuskan untuk duduk di bangku kosong.

Kebetulan sekali, baru saja semenit ia duduk, mata besar Chanyeol menangkap sesuatu.

Oh, maksudnya seseorang.

Seorang namja berdiri beberapa meter di depannya tampak memegang sebuah papan nama yang biasa dibawa penjemput untuk menjemput seseorang di bandara. Model rambut dan penampakan belakang namja itu sepertinya mirip dengan seseorang yang sedang dicari Chanyeol.

Chanyeol makin yakin saat namja itu mengangkat papan nama bertuliskan 'CHANYEOL' yang tertulis besar-besar dengan huruf hangul.

"Yeah! Sehun-ah!" Chanyeol yang capek kembali bersemangat. Ia berdiri, mendorong trolinya, dan berjalan mendatangi namja itu.

'Puk' "Sehun-ah!" Chanyeol menepuk pundak namja itu. Namja itu pun memutar tubuhnya….

"Eh?" Chanyeol kaget sambil memelototkan matanya. "Otakku yang benar-benar lupa, ataukah memang Sehun berubah jadi cantik begini?" ucap Chanyeol pada dirinya sendiri. Dengan dahi yang masih berkerut, mata besar Chanyeol memandangi namja cantik di depannya ini. "Hmm…. tapi jika dilihat-lihat, ia mirip juga dengan Sehun… Aish…. Tapi kenapa cantik begini? Ehem, kau ini siapa, ya?" tanya Chanyeol pada akhirnya.

Namja cantik itu tersenyum. "Kau pasti Park Chanyeol ya? Hyung nya Sehun?"

Chanyeol mengangguk.

"Yeah, akhirnya aku menemukanmu! Namaku Luhan, temannya Sehun." Namja cantik bernama Luhan itu mengulurkan tangannya, mengajak bersalaman. Dan Chanyeol pun membalasnya.

"Seharusnya Sehunie sudah selesai dari toilet…. Ah! Itu Sehun! Sehunaaa!" Luhan melambai-lambaikan tangannya kepada seseorang di belakang Chanyeol. Chanyeol berbalik dan melihat seorang namja berjalan mendekati mereka dengan gaya cool.

'Ah itu dia si maknae!' batin Chanyeol sambil tersenyum senang. Ternyata dongsaengnya memang tidak berubah. Hanya tambah tinggi saja.

"Waaa Luhanie… ternyata kau sudah menemukan Chanyeol hyung!" Sehun memandang Chanyeol dengan mata berbinar. Ia berlari dan sedetik kemudian memeluk tubuh tinggi itu. "Hai hyung! Akhirnya kau kembali juga! Bogoshippooo…."

Chanyeol membalas pelukan Sehun. "Aigoo…. kau makin tinggi saja."

Lalu Chanyeol menunjuk-nujuk Luhan. "Ummm… hyung kira namja cantik ini kau tau! Habisnya dari belakang kalian mirip sekali."

"Oh, kami berdua memang sudah jodoh." Sehun melepaskan pelukan Chanyeol dan kini tangannya melingkar di pinggang Luhan."Iya kan Luhanie?"

.

.

Suasana Park Corp hari ini cukup ramai. Padahal hari ini weekend, seharusnya tidak ada kegiatan kantor bukan?

Chanyeol kagum sekali ketika melihat gedung kantor milik appa nya ini. Ia baru pertama kali ke sini. Terakhir kali ia berkunjung, mungkin sepuluh tahun yang lalu, Park corp masih menempati gedung yang lama.

Gedung Park corp yang sekarang benar-benar besar, megah, dan canggih. Park corp memang sengaja menunjukkan eksistensinya sebagai perusahaan IT terbesar di Korea. Sebagai perusahaan yang menguasai pasaran jaringan komunikasi, animasi, dan game serta penyedia jasa IT, gedung Park corp harus turut mencerminkan kecanggihan produk-produk yang dijualnya bukan? Kalau mau membayangkan seperti apa, gedung ini seperti gedungnya Osborn di Amazing Spiderman 2.

Chanyeol menepuk jidatnya. "Aigoo, di mana ruangan appa? Gedung ini besar sekali" Mata Chanyeol masih terus berkeliling mencari papan petunjuk, melihat air mancur di samping lift, patung kuda besar (simbol appa-nya) di tengah lobi, sampai lantai mengkilap yang bahkan membuat dia bisa bercermin. Chanyeol berjalan mundur sambil berputar putar, hingga tak sadar menabrak seseorang.

'Bruk'

"Aww…" Orang yang ditabrak Chanyeol bahkan sampai terjatuh. Chanyeol buru-buru mengulurkan tangannya untuk menolong.

"Ah, maaf," sahut orang itu ketika ditolong berdiri oleh Chanyeol.

"Oh, tidak, seharusnya aku yang minta ma…. af….," balas Chanyeol. Ketika orang yang ditolongnya sudah berhasil berdiri, Chanyeol pun akhirnya dapat melihat jelas wajah orang itu.

'Deg' jantung Chanyeol berdetak lebih kencang.

"Baekhyun?"

Orang yang ditolong Chanyeol itu ikut memandang Chanyeol dengan pandangan tak percaya.

"Chanyeol?"

Tbc

.

Note: Semua di cerita ini hanyalah fiksi belaka. Bakal banyak yang ga masuk akal. Gedung mirip Osborn company di Amazing Spidey misalnya…

cerita ini juga bisa dibaca di blog (lihat profil)