BoBoiBoy © Monsta
I'm a Boy 3 © Vinie-chanWarning : This story contains a bit shounen-ai. Don't like, don't read!
-PROLOG-
Aku berdiri di depan sebuah bangunan yang berdiri kokoh di depanku. Kepalaku menoleh ke kanan dan ke kiri demi mengamati titik-titik bangunan tersebut. Cukup bagus dan kelihatan nyaman malah. Ochobot yang berdiri di sampingku menggantungkan tangannya di pundakku. Wajahnya yang kelihatan dewasa dan tinggi badannya yang melebihi tinggi badanku mendominasikan penampilan khas Eropa miliknya. Kami sama-sama tersenyum memandangi bangunan di depan kami yang bisa kalian tebak adalah sekolah baru.
"Pulau Rintis Academic High School. Sekolah menengah tinggi terunggul di sini. Hebat kamu bisa masuk ke sini! Aku kagum, lho! Padahal nilai Matematikamu lebih rendah dariku!" ledek Ochobot sambil memainkan rambutku yang tak tertutupi topi seperti dulu lagi.
"Ah ... Hanya kebetulan saja. Nilai tertinggiku di bidang bahasa tentunya!" balasku tidak mau kalah.
"Oh, kau menantangku, ya? Okay, I accept it! Yang nilainya paling tinggi, dia yang ditraktir makan!"
"Hehehe ... Terserah kamu, lah ..." Aku terkekeh geli mendengar celotehannya. Ah, tingkahnya itu mengingatkanku pada Fang yang hobi memberi tantangan sejak kami masih menjadi rival. Sudah 4,5 tahun yang lalu, ya?
Setelah dia pergi meninggalkanku, sesaat dia hilang tanpa kabar di usiaku yang ke-14. Entah mengapa, setiap aku menghubunginya, dia tidak pernah menjawab. Ochobot yang membantuku ikut kesal karenanya. Dia baru saja dapat kabar dari Kaizo kalau Fang mulai jarang membuka tabletnya, tidak seperti dulu, dengan alasan dia ingin fokus belajar karena nilainya menurun.
Tapi jika ingin fokus belajar, tidakkah dia butuh istirahat?
Yah, itu semua membuatku pusing tujuh keliling. Bisa saja Kaizo hanya berbohong agar kami tidak khawatir. Justru aku yang malah kenapa-kenapa sampai pernah meneleponnya 10 kali sehari, parahnya dia tetap tidak menjawab.
Pada akhirnya aku pun ikut mengucilkannya demi dia.
Kembali ke cerita ...
Aku dan Ochobot berjalan-jalan mengelilingi sekolah yang kini menjadi sekolah baru kami. Tidak bisa ku percaya akhirnya aku bisa masuk ke sini! Nilai mata pelajaran bahasa yang ku ambil memang tinggi, itulah mengapa aku bisa masuk ke sekolah ternama di Pulau Rintis. Begitu pula Ochobot yang pandai di bidang Matematika dan Fisika. Mungkin karena dia benar-benar memiliki IQ tertinggi di sekolah kami dulu.
Dengan langkah lebar, aku dan Ochobot buru-buru mencari kelas kami. Sebelum hari pertama kali masuk, sekolah sudah memberitahukan kelas kami masing-masing, jadi kami hanya perlu mencari namanya.
Oh, ya. Jika kalian ingin tahu, sekolah ini terbagi menjadi empat gedung. Gedung pertama untuk mata pelajaran perhitungan, gedung kedua untuk bahasa, gedung ketiga untuk ilmu pengetahuan, dan yang terakhir untuk kesenian. Cukup unik, bukan?
Kami berjalan melintasi gedung pertama. Sekejap, mataku menemukan sebuah kelas yang sepertinya memang kelasnya Ochobot. "Ah! Ochobot! Itu kelas X-Hijau 1! Kelasmu!" Tanganku menunjuk ke sebuah kelas yang berada di samping kami berdua.
"Ah! Iya juga! Ya sudah, aku masuk ke kelas, ya. Kamu gak papa sendirian mencari kelas?" tanya Ochobot bersimpati.
"Hehehe, aku sudah biasa kalau kegiatan mencari kelas seperti ini. Okelah! Aku tinggal, ya!"
"Nanti ketemuan di lapangan! Masa orientasi! Ingat itu!"
Aku mengacungkan jempol ke atas sebagai tanda setuju untuk Ochobot. Dengan perasaan berbunga-bunga, aku berjalan cepat menuju gedung ketiga. Aku berjalan dengan cepat sambil mengeja setiap kata yang tergantung di depan kelas.
"X-Kuning 1, X-Kuning 2, X-Kuning 3–Eh?! Ah! Kelasku!" pekikku senang mendapati kelasku berada tepat di depan mataku.
Buru-buru, aku berlari menuju kelasku yang berjarak 2 kelas dari posisiku berada. Namun tiba-tiba–
GUSRAK!
–aku menabrak seseorang.
"Waaa! Maaf! Maaf! Aku tidak sengaja!" seruku mendadak sambil menengadahkan kepalaku. Sesaat mulutku bungkam mendapati seorang dewasa dengan pakaian yang rapi dan ... rambut ungu seperti ekor bebek. "Eh? Kayaknya kenal ...?"
Perlahan mataku menelusuri penampilan lelaki di depanku, dari ujung kaki sampai ke wajahnya yang tampan bak pangeran Jepang. Wajahku memerah padam sesaat mengetahui siapa yang ada di depanku.
"B-B-BANG KAIZO ...?!"
Kaizo hanya diam melihatku gelagapan seperti seorang fangirl bertemu idolanya. Sesaat cengirannya terlihat dari balik wajah tampannya. "Long time no see, kid."
Hai! Siapa yang kangen sama seri I'm a Boy ...? Tumben-tumben di tengah bulan Ramadhan. Hehe ... Selama bulan Ramadhan ini, author minta maaf, ya, jika punya banyak kesalahan ... Apalagi untuk urusan update seperti beberapa chapter yang lalu, author memang masih dalam masa sibuk sampai akhir Mei tanggal 30 nanti. Belum lagi nanti kalau sudah liburan hari raya. Hadeh ... Duit raya, duit raya ...
Sedikit spoiler : Tentang cinta segitiga. Ah, kalian pasti sudah tahu siapa yang bakal jadi rivalnya Fang nanti buat ngerebutin BoBoiBoy. Ya, 'kan?
Tapi ini ceritanya bakalan lebih rumit lagi, nih. Siap-siap menghadapi konflik, teman-teman! Kalau Fang muncul, pasti konfliknya keluar. Wah, wah, wah ... /PLAK!
Update-nya bakalan sama seperti season 2, tidak tentu atau jika bisa 1 minggu per-chapter. Oke, author benar-benar sudah berusaha, jadi ... Jadi apa? Yah ... Kalau update-nya lama, maaf banget ... *bungkuk badan*
Ochobot : "Sudah, sudah. Ini kenapa jadi kayak lebaran, sih? Minta maaf melulu."
Lah, kan Ramadhan. Salah?
Ochobot : "Enggak, sih. Tapi kasihan juga tuh pembacanya. Kata maaf milikmu bertebaran di sekitar paragraf."
*liat ke atas* Iya juga, ya.
Ya sudah! Tidak perlu basa-basi lagi, jadi ... terima kasih sudah mengikuti seri paling nista ini! Semoga kalian yang suka baperan masih bisa baper lagi~
Sekali lagi author tegaskan, this is shounen-ai! Yang biasanya suka nyasar ke sini, tuh, yang bukan fujoshi, jangan dibaca! Ini peringatan tegas! Melanggar, jangan review aneh-aneh, lho ... Jangan salahin author. Udah diingetin juga. -_-"
INI KHUSUS PECINTA FANGBOY, GAIS! (woi, berisik!)
Sori, mode the power of EMAK-EMAK keluar dari sisi normal author. /PLAK!
Oke! Silahkan review, fav, dan follow! Sampai jumpa di chapter 1! Ciao!
