PILIHAN HATI

Rate : T

genre : hurt/comfort,romance

pair : SasuNaru and other

warning: YAOI, BOYXBOY, ALUR CEPAT, TYPO AND garing =,,=

SEMOGA SUKA AND SELAMAT MEMBACA

RIVIEW NYA JANGAN LUPA YAH.

.

.


Uchiha sasuke yang brada di sebuah cafe milik jiraiya,seorang paman mesum berambut putih. Hanya bisa mendengus sebal. Pemuda tampan yg tlah mencuri perhatian para wanita di dalam cafe. Sungguh sasuke ingin membotaki satu persatu wanita ganas yang sedari tadi menatap nya lapar. Sasuke melirik arloji nya yang sudah menunjukkan pukul 6 sore. Padahal diri nya ada janji d rumah neji untuk mengerjakan tugas sekolah. Salahkan kakak nya yang keriput itu blum juga menjemput nya 'demi keriput itachi sialan, aku akan mencekikmu' batin sasuke kesal.

"gomennesai tuan..saya bwakan pesanan anda" seorang pelayan cafe meletakkan satu cangkir cappucino di atas meja sasuke.

"ah.." sasuke tersentak kaget lalu menatap tajam sang pelayang yg brani mengangetkan nya.

"ma..maaf tuan. Saya tdk sengaja" pelayan it menunduk takut. Ia tahu pemuda it kaget dgn kedatangan nya yg tiba-tiba Sasuke menghembuskan nafas lelah,menatap datar ke arah pelayan brambut pirang.

" angkat kepala mu" perintah sasuke dingin. dengan sedikit gugup pelayan itu mengangkat kpala nya menatap sasuke.

Deg!

Untuk sesaat sasuke merasa dunia berhenti berputar. Nafas nya tercekat ketika memandangi paras cantik pelayan trsebut. Rasa-rasa nya ada ribuan kupu-kupu yg bterbngan di perut nya membuat sasuke mual seketika. Sasuke yakin diri nya masih di bumi tapi kenapa ada malaikat cantik di sini? Tidak..tidak ia masih di bumi sekarang, mungkin sosok di depan nya ini adalah seorang bidadari yang turun dari khayangan. Sasuke mengerjap perlahan, ia meneliti pelayan itu dari ujung kaki sampai kepala.

Tubuh ramping nan mungil itu di balut dengan seragam khas pelayan kafe dgn aksen dasi kupu-kupu sebagai pelengkap nya. Kulit karamel sosok it terlihat lembut membuat sasuke ingin merasakan tekstur kulit itu dengan jari nya. Sasuke merasakan rasa panas di pipi nya saat menyadari iris biru si pelayan bersih dan jerni, ia dapat melihat ada 3 guratan halus d masing2 pipi chubby itu. Mata mereka brtemu.

Onyx bertemu shapire

wajah bulat itu di bingkai oleh surai emas.

"ano.. Anda tak apa? " tangan tan it melambai di depan wajah sasuke.

" ah.. Maaf nona" sasuke salah tingkah ketahuan memerhatikan si pirang.

Ctak!

Muncul perempatan di kening si pirang.

"maaf tuan..saya adalah seorang LELAKI" naruto-si pelayan- mendengus sebal menekan kata LELAKI di akhir kalimat nya, pemuda ayam ini seenak nya menyebut diri nya nona? Demi kolor buluk milik orochimaru bias-bisa nya dia yang tampan dan keren ini di kata nona? Apa yg akan di katakan hinata nanti nya, lebih-lebih reaksi sakura nanti nya. Wanita bersurai soft pink itu pasti akan menertawakan nya. Meski wajah nya memang terlihat manis tp tetap saja mana ada lelaki tulen seperti nya mau di hina dgn sebutan nona?

Sementara itu

sasuke mengerjap syok. Ternyata orang itu adalah seorang lelaki? Lelaki manis?. Ia berdehem kecil menetralisir keterkejutan nya. Sasuke menatap kaki naruto.

Sasuke menepuk jidatnya. Ah ternyata ia tak menyadari kaki pendek pelayan itu di balut celana panjang berwarna hitam,bukan nya rok pendek yang berenda renda apalagi rambut pirang pemuda it pendek dan acak-acakan dan tidak memakai bando kelinci.

Naruto menggeram marah.

"tuan!.. Saya permisi" naruto melempar tatapan maut sebelum meninggalkan pemuda berambut ayam itu dengan kesal.

Mengetahui pemuda it telah pergi,sasuke memijit pelipis nya yg tras brdenyut. Menghela nafas berat kemudian brjalan keluar dr cafe, mungkin ia harus mencari taxi atau bus agar bisa pulang ke rumah, percuma menunggu itachi.


seorang lelaki berambut merah maroon bersandar di kursi, di atas meja sebuah botol bir dan juga beberapa lembar poto seorang pemuda pirang dengan berbagai macam pose dan ekspresi. Kulit pucat nya memerah akibat cuaca di luar amatlah dingin, kaki kanan nya di letakkan di atas paha kiri nya. Iris jade nya menatap tajam sebuh kalung kristal segi lima menggantung di tangan lelaki tersebut. Lelaki it mendengus kasar. Kalung itu pasti sangat berarti bagi naruto, bukti nya pemuda manis yang menjadi incaran nya terlihat panik dan menangis karna kehilangan kalung nya. Padahal jika di jual kalung naruto hanya berharga sedang.

"apapun yang terjadi kau harus jd milik ku" lelaki itu memainkan seringai di bibir nya. " karna aku mencintai mu. Apapun akan ku lakukan demi mendapatkan mu,naruto" lanjut nya. Ia mengambil sebatang rokok di saku nya,setelah membakar ujung rokok menggunakan pematik,ia menyelipkan rokok di antara bibir nya.

Sabaku gaara memang terobesi dengan naruto, ia selalu memantau kegiatan naruto dari jauh melalui suruhan nya. Ketika naruto jauh dr jangkau nya ia selalu punya hasrat untuk memenjarakan pemuda mungil yang sangat menggemaskan menurut nya. Gaara selalu berusaha mendekati naruto dengan berbagai cara,selalu menemani pemuda pirang itu kemana pun pergi. Akan tetapi seperti nya naruto tidak menyukai gaara bahkan berusaha menghindari nya dan itu membuat emosi gaara memuncak. Ia bersumpah akan mendapatkan naruto walau dengan paksaan.

Gaara merogoh ponsel nya lalu menekan tombol memanggil.

"ya halo?-" sahut seseorang di seberang sana saat panggilan sudah terhubung.

Hening sejenak.

"aku ingn kau mengundang naruto ke rumah, temari-nee" blas gaara datar, ia bsa mendengar helaan nafas dari temari kakak kandung nya.

"apa tak apa?" tanya temari meyakinkan adik kesayangan nya, pasal nya temari sangat mengetahui tabiat gaara dan naruto yang brusaha menjauhi gaara. Cinta nya terlalu berlebihan untuk naruto.

"tak apa temari nee, siapkan makan malam" gaara mengakhiri pembicaraan nya, memasuk kan ponsel ke dalam saku.

"menarik" gumam nya menerawang jauh.


Kiba melirik naruto yang duduk di samping nya. Mereka berdua duduk bersantai di bawah pohon beringin. Di usia mereka yang masih 19 tahun ke dua nya harus bekerja keras untuk menanggung biaya hidup keluarga. Kiba hanya lah seorang pelayan kafe sama seperti naruto dengan gaji sederhana. Ia berasal dari keluarga sederhana,tinggal di rumah kecil bersama dua kakak nya. Jam kerja mereka sudah habis maka dari itu ke dua nya duduk istirahat di bawah pohon untuk merilekskan perasaan. Masalah hari in benar-benar membuat kepala kiba terasa mau meledak, belum lagi shikamaru yang tidak bisa di hubungi sama skali.

Pikiran naruto melayang ke kejadian tadi pagi, di saat diri nya tidak bisa menemukan di mana letak kalung kristal itu berada, naruto panik dan takut. Kalung itu adalah satu-satu nya peninggalan dari ibu nya yang telah meninggal 5 tahun lalu akibat kecelakaan.

Sebelum meninggal kushina memberikan kalung itu kepada naruto dan menyuruh nya agar merawat kalung itu dengan baik-baik, walau tidak begitu mahal kalung itu sangat berarti bagi kushina. Ibu nya pasti akan kecewa di sana. Memikirkan nya membuat naruto menjadi sedih. Ia sudah mencari ke semua tempat yang pernah di datangi nya namun kalung nya blum juga di temukan. Padahal seingat nya, naruto menyimpang kalung tersebut di dalam tas nya.

"naruto" panggil kiba.

"em?" sahut naruto tanpa menoleh ke arah kiba,terlalu sibuk dengan pikiran nya.

"tadi temari san menelpon ku dan dia mengundang mu ke rumah nya untuk dinner" kiba menggaruk pipi nya canggung,takut sahabat nya marah.

"hah..tidak bisa, kalungku belum di temukan puppy, dan aku tidak mau bertemu dengan gaara" balas naruto merenggut menyebut kiba dengan ejekan puppy. Sampai mati pun ia tidak akan mau menemui gaara.

Naruto mendelik sinis ketika kiba tertawa keras.

" pffth.. Ok " pemuda berambut coklat itu menahan tawa.

" ah iya.. Aku menitip ini untuk kurama. Aku tau dia menyukai makanan ini. Salam buat dia naruto" kiba menarik tangan naruto lalu menyerahkan sebuah kantung plastik berwarna merah di dalam nya kotak kue bergambara pie dengan apel merah di atas nya. Seperti nya it pie apel dan kurama adik nya pasti akan senang. Membayangkan wajah senang adik nya membuat bibir naruto membentuk segaris senyum tulus. Tanpa ia ketahui kiba menatap nya sendu.

"apa sudah ada kabar dari shikamaru? "tanya naruto.

"belum ada. Semalam aku menghubungi nya tetapi nomor nya tidak aktif, mungkin ada masalah lagi dengan keluarga nya" kiba mengangkat bahu malas. Ia menatap layar ponsel nya yang mati "kau tahu? Shikamaru menjadi lebih pendiam dari yang dulu" lanjut lirih memasukkan ponsel nya ke dalam saku.

"mungkin rusa it sedang kencan dengan ayame san" balas naruto bercanda

Naruto terkekeh pelan mendapat delikan tajam dr kiba. Ia mengangkat ke dua tangan nya menyerah.

"just kidding~" dengan nada sing a song ia merangkul pundak kiba.

" bercanda mu jelek bakanaru, kau tahu ayame san sudah berumur 42 tahun!" bentak kiba sebal dengan raut wajah di tekuk lucu.

Mendengus sebal saat naruto hanya tertawa geli. Namun di dalam hati nya kiba tersenyum.

"hah.. Berhat-hatilah dengan gaara" kiba memperingati dengan nada tegas. "kau tahu betul sifat nya naruto" lanjut nya sambil mengelus surai emas naruto. Naruto hanya mengangguk pelan terlalu malas membahas soal kegilaan gaara.

" aku harus pulang kiba. Kura chan sudah menungguku. " naruto berdiri lalu menepuk celana nya mengingat mereka menduduki rumput. Sahabat nya hanya mengangguk lalu ikut berdiri.

"aku juga harus mencari shikamaru"

"ya sudah.. Jaa ne kiba" pamit naruto nyengir lebar. Ia membalik kan badan n berlari kecil sambil memeluk bingkisan meninggalkan kiba yang menatap punggung kecil nya yang rapuh.

"bertahanlah naruto" gumam nyaa pada angin berlalu

TBC

.

.

Hai minna..kami datang lagi dengan fic baru..sebenarnya saya juga mau mengupdate fic milik saya yang berjudul hitomi tapi karna buntu ide makanya cerita ini lah yang di update duluan.

di sini sasuke belom banyak muncul karna yah dia baru bertemu dengan naruto. Oh yah ini fic milik uke saya "minna-san semoga suka,jangan lupa review nya yah minna-san ^0^)/ "

OK..AKHIR KATA SEMOGA SUKA DAN RIVIEW JANGAN LUPA.

SukeNaru.