Dua pemuda terlihat sedang berdebat. Pemuda yang memiliki kulit putih bersih dan tubuh yang lumayan kurus namun atletis itu sedang mencurahkan segala isi hatinya selama ini kepada pemuda lain yang memiliki kulit tan namun cukup dibilang sexy. Ya walaupun jenis kelamin mereka sama, namun cinta tidak bisa di biarkan begitu saja. Karena rasa cinta itu lah timbul kasih sayang yang membuat dua pemuda itu memutuskan bersama walaupun berbeda.

"Aku tidak ingin membahas masalah itu lagi."

"Kenapa?"

"Karena memang itu bukan urusan kita, tapi urusanku. Sekarang kita hanya perlu menyelasaikan tugas akhir lalu melanjutkan perusahaan."

"Itu urusanku juga! Aku hanya meminta sesuatu hal,lalu kau bilang ini masalah?! Kumohon turutilah permintaan ku sekali ini saja"

"Maaf sayang, untuk satu itu aku tidak bisa. itu sulit untukku"

"AKU HANYA MEMINTA KAU MENJAUHI JALANG ITU!"pria muda itu berteriak

"DIA BUKAN JALANG OH SEHUN, DIA SAHABAT KECIL KU!", Pemuda yang sedari tadi mengalah pun cukup lelah dan berteriak. Secara tidak sengaja. Hanya emosi semata

Pemuda bernama Oh Sehun pun ter diam. Di hubungan mereka yang sudah terjalin selama 4 tahun dan juga persahabatan mereka sebelumnya, dia tidak pernah mendengar laki-laki ini membentaknya selama ini.

"Kumohon Sehun. Dia sendiri. Orang tuanya sudah meninggal. Dia sakit. Orang tuanya berpesan kepada ku untuk menjaganya, sebelum kita menjadi kekasih. Jadi kumohon mengerti lah sayang."

Jongin mencoba menggapai tangan Sehun namun langsung ditepis.

"Tak sadarkah kau Jongin, bahwa hampir 24 jam kau habiskan hanya untuk dua hal, kuliah dan dia. LALU DIMANA AKU JONGIN? DI WAKTU 24 JAM MU ITU ADA KAH DIRIKU? APAKAH KAU MENGGANGGAP AKU ADA? SIAPAKAH PACARMU? DIA ATAU AKU?"

Jongin pun terdiam. Dia tau Sehun sedang emosi. Terlihat dari wajahnya yang memerah. bukan memerah karena gombalan cheesy jongin, namun perasaan marah dan kecewa terhadap sikapnya akhir-akhir ini.

"Kembalilah ke kamar Sehun. Aku akan menjaganya hari ini."

Lelaki itu berdiri dan menyambar jaketnya di sofa. Dia melihat kearah Sehun yang masih berdiri diam.

"Aku pergi dulu. Kau tidurlah."

Saat Jongin hendak membuka pintu, tiba-tiba nada suara lelaki yang terdiam tadi terdengar memanggilnya

"Kim Jongin"

Lelaki itu marah besar dengan Jongin sekarang.

" Ada yang harus kusampaikan. Aku kekamar sebentar. Kau, duduklah"

Kemudian Sehun berlari ke arah kamar mereka. Beberapa menit kemudian, Sehun keluar membawa koper yang Jongin yakin itu baju miliknya. Dulu koper itulah yang membawa pakaian sehun ke sini, dan sekarang koper itu lah yang akan ia bawa pergi.

"Duduklah"

Jongin mengalah lalu mulai duduk dan Sehun memilih duduk berjauhan dengan Jongin dan meletakkan koper disebelahnya

Mereka berdua hanya diam. Jongin yang ingin protes dengan apa yang sehun akan lakukan, tapi itu akan menimbulkan masalah lagi. Biarkan sehun yang berbicara dulu.

"Aku sudah tidak tahan. Ku kira setelah mengatakan perasaan ku akhir-akhir ini, kau akan tinggal dan memelukku sampai tertidur. Ternyata kau lebih memilih pergi lagi. Tidak-kah kau sadar jongin? 7 hari kau habiskan dengan kuliah dan dia. 24 jam kau habiskan dengan kuliah dan dia. Tak sadarkah , aku sakit jongin, sakit! Kau selalu pulang pagi lalu mandi, sarapan dan kuliah. Pulang kuliah kau pergi ke tempatnya dan seharian disana. Kau melakukan itu selama 3 bulan. Pantas kah aku hanya diam saja? Menerimanya?"

Sehun mencoba menahan air mata yang sejak awal dia tahan. Sekarang waktunya untuk berbicara tentang perasaannya yang sebenarnya selama 3 bulan ini.

"Aku sakit Jongin. Aku merindukanmu. Aku butuh kau. Disaat aku demam, kau hanya datang saat aku mulai membaik. Lalu pergi lagi. Hanya ada Baekhyune Hyung dan Chanyeol Hyung yang selalu menemaniku. Kau dimana Jongin? Kau itu ada tapi tak ada."

Jongin akui memang dia salah. Dia sebenarnya hanya lupa bahwa dia masih mempunyai satu tanggungan lagi, Sehun. Dia fikir mungkin hari ini dia tidak akan pergi ketempat Krystal namun saat Sehun melanjutkan perkataannya,

"Sekarang, Kita jalani saja hidup masing-masing. Kau bisa mengurusnya 48 jam non stop. Kau tidak perlu mendengarkan aku berceroteh lagi. Aku tau kau tidak suka kan? Tak ada lagi yang akan memarahimu karena pulang telat, kau bebas bermain dengan taemin hyung sekarang."

'Jangan bilang...'

"Aku akan pergi."

Sehun mengusap air matanya dan berdiri, mengambil kopernya dan pergi. Namun tiba-tiba sebuah tangan menahannya

"Sehunnie.."

"Jaga dirimu Jongin. Jangan lupa makan, aku sudah meletakkan beratus kupon ayam di laci meja. Aku mendapatkannya dari Chanyeol Hyung. Dan jangan terlalu sering mabuk dengan Taemin Hyung dan Jimin, karena kau harus mengurus dirimu sendiri mulai sekarang. Hahaha."

Perlahan genggaman tangan Jongin pun terlepas. Sehun benar-benar akan pergi dari kehidupannya.

Sehun yang merasa tak ada tahanan lagi pun menggeret kopernya kearah pintu keluar. Sebelum Sehun pergi, Sehun berbalik dan melihat Jongin yang sudah berdiri menatapnya. Dia tau itu pandangan kecewa, namun ia yakin ini yang terbaik untuk mereka.

"Titipkan salam ku pada Krystal. Sekarang dia punya 24 jam lagi dengan mu. Dan kau jaga kesehatan mu juga. Jangan hanya memikirkan kesehatan gadis itu. Aku pergi."

Dan dengan itu sehun pergi meninggalkan jongin yang hanya terdiam menatap pintu yang sudah tertutup rapat.

Oh sehun, kekasihnya. Pergi meninggalkannya.

Orang yang dia yakini menjadi cinta sejatinya.


Akhirnya Jongiah debut juga wkwk

Setelah ditagih ama anak group gara-gara sering ngeluh akhirnya debut juga

Makasih buat anak group FFN yang telah menyemangati ku dengan biskuat hehe

Makasih buat Mashedpootato yang udah ngebantuin anak ayam ini untuk upload di ffn karena bener-bener lemot sekali tadi

Makasih buat kkambaer yang udah bantuin ngasih saran juga dan yang mengingatkan agar upload ff yang telah terkubur selama 1 bulan ini

Makasih juga buat kalian yang udah baca prolog cerita ini, maaf emang bahasanya masih berantakan gini hehe

Maklum pemula dalam menulis. Mengisi kekosongan libur UN juga

Jangan lupa Review, Follow, and Favoritenya ya!