TURN BACK POINT

Cast:

Mark Lee (24)

Lee Haechan/Donghyuck (22)

Lee Taeyong (26)

Jung Jaehyun (26)

Na Jaemin (22)

Lee Jeno (24)

Yunho - Haechan's Appa (48)

Jaejong - Haechan's Eomma (46)

Sehun - Mark's Appa (45)

Luhan - Mark's Eomma (44)

.

Genre:

Romance, Drama, Family

.

WARNING! YAOI AREA

If you haters, just go away. I'm not bother you so please don't bother me. This fanfiction is just for YAOI tolerate

.

HAPPY READING

.


Chapter 1


Hidup bagi Lee Haechan adalah bagaimana dia menjalani dan menikmati hidupnya sesuai keinginannya. Merupakan orang yang aktif dan disegani namun tersirat aura tidak bersahabat yang membuat orang-orang berpikir dua kali untuk mendekat. Haechan tipikal orang yang sibuk dengan dunia beserta aturannya sendiri. Hanya segelintir orang mampu dekat dengannya. Bukannya tidak mau, Haechan hanya sedikit membatasi diri, ya sedikit. Menurutnya berhubungan dengan banyak orang akan sangat merepotkan. Dan akan jauh lebih baik apabila dia menghabiskan waktunya dengan buku-buku tebalnya dari pada dengan sekumpulan orang yang biasanya membicarakan hal yang tidak berguna. Haechan memiliki phobia aneh akan percintaan, bukan karena terdapat trauma di masa lalu, hanya saja Haechan tidak suka. Menurutnya urusan percintaan akan menghalanginya menjalani hidup sebagaimana yang dia inginkan. Lagi pula menurutnya, cinta akan datang pada waktu dan tempatnya. Dan Haechan belum sampai pada waktu dan tempat itu.

Hari ini Haechan pulang sedikit terlambat. Tepat pukul 7 malam dia baru melangkahkan kakinya masuk ke mansion keluarganya. Setiap maid yang berpapasan dengannya membungkuk hormat dan dia balas dengan senyum terbaik miliknya. Menjadi tuan muda tidak membuat Haechan serta merta semena-mena terhadap orang lain. Namun sebaliknya dia sangat menghormati orang lain terlepas apa posisi mereka. Ya inilah Haechan, dia akan berubah menjadi sosok yang hangat bagi orang-orang terdekatnya. Berbeda dengan Haechan yang dikenal di luar sana. Dingin dan sulit dijangkau.

Haechan melenggang masuk menuju dapur yang terhubung dengan ruang keluarga. Disana terdapat sang hyung –Lee Taeyong bersama tunangannya –Jung Jaehyun.

"Hyung" Haechan menyapa keduanya sambil lalu menuju lemari pendingin untuk mengambil minum sekedar untuk menghilangkan rasa hausnya.

"Oh hai adik ipar." Jaehyun merespon pertama kali. Sapaan Jaehyun terhadap Haechan membuat Taeyong dengan senang hati menghadiahi Jaehyun dengan cubitan sayang yang membuat Jaehyun meringis pura-pura kesakitan. Ya sebutan 'adik ipar' rupanya sedikit membuat wajah Taeyong bersemu merah. Hyungnya itu benar-benar.

"Dari mana saja? Pulangmu larut hari ini." Kini giliran Taeyong menyambut adiknya dengan nada sedikit khawatir. Menatap tajam sang adik yang sayangnya tidak terlihat menyeramkan sama sekali untuk Haechan. Dikarenakan adiknya pulang terlambat hari ini. Tidak seperti biasanya, Haechan akan berada di rumah sebelum petang. Taeyong hanya memiliki kekhawatiran berlebih terhadap adiknya meskipun kini Haechan sudah beranjak dewasa. Tapi bagi Taeyong, Haechan tetaplah adik kecilnya.

"Aku dari rumah jaemin, hyung." Haechan memberi pengertian pada Taeyong. Dia tau bahwa kakaknya akan merasa khawatir secara berlebihan terhadapnya. Jaemin merupakan sahabat Haechan sejak kecil. Sahabatnya satu itu memang sedikit manja. Hanya karena ditinggal orang tuanya keluar kota. Dan sialnya, pacar tercintanya –Lee Jeno masih sibuk dengan pekerjaannya hingga membuat Haechan terjebak bersama Jaemin menemani anak itu dirumahnya dengan alasan akan sangat kesepian berada di rumah sendiri. Padahal rumahnya dipenuhi dengan belasan maidnya. Ya katakanlah Haechan sangat sayang pada sahabatnya satu itu, meskipun tidak dipungkiri kalau Jaemin terkadang bisa sangatlah menyebalkan.

"Cepatlah bersiap. Appa dan eomma pulang malam ini." Taeyong memberi tahu Haechan akan kepulangan orang tua mereka yang super sibuk.

"Benarkah? Bukankah ini masih 2 minngu mereka ke china?" Tanya Haechan heran. Ya dikarenakan sang appa merupakan seorang presdir perusahaan dibidang perhotelan yang baru-baru ini mengembangkan sayapnya di china, hingga mengharuskan Yunho –appa Taeyong dan Haechan memantau perkembangan cabangnya secara berkala. Tentunya Jaejong –sang eomma juga ikut serta mendampingi sang suami tercintanya. Perjalanan bisnis tersebut biasanya akan memakan waktu paling tidak sebulan. Keluarga Lee merupakan tipikal keluarga yang menekankan kemandirian bagi setiap anggota keluarganya. Tidak heran meskipun kakak beradik Taeyong dan Haechan sering ditinggal perjalanan bisnis oleh orang tuanya, mereka tetap bisa mengurus segalanya sendiri.


TURN BACK POINT


Makan malam sedikit terlambat dari biasanya dikarenakan eommanya yang baru tiba bersama sang appa jam 8 tadi memaksa memasak makan malam untuk keluarga mereka sendiri tanpa dibantu para maid. Alasannya karena Jaejong begitu rindu keluarganya dapat berkumpul seperti ini, dan dia ingin memastikan bahwa makanan yang akan mengisi perut keluarganya malam ini adalah karya dari tangannya sendiri.

"Oh iya besok teman appa akan berkunjung kemari. Eomma harap kau tidak menyibukkan diri dengan duniamu." Ujar Jaejong –sang eomma memperingatkan Haechan yang membantunya menata masakannya dimeja makan.

"Cobalah berkenalan. Eomma dengar anak teman appamu itu sangat tampan dan sudah mulai ambil andil dalam urusan perusahaan keluarganya." Lanjut sang eomma begitu antusias. Haechan menghela napas mendengar eommanya yang kembali berceloteh tentang bahasan terlarang –bagi Haechan.

"Eomma mulai lagi" Haechan sangat menghindari dan tidak suka dengan bahasan seperti ini. Bukan karena dia memiliki masa lalu yang membuatnya trauma. Jangankan masa lalu, Haechan adalah orang paling buta dengan hal percintaan. Menurutnya, cinta akan datang pada waktu dan tempatnya. Tidak perlu dipaksakan untuk bertemu.

"Eomma ada benarnya haechanie. Cobalah dulu." Taeyong angkat bicara setelah terdiam memperhatikan sedari tadi di meja makan.

"Hyung, bahkan aku belum menyelesaikan kuliahku." Jawab Haechan sedikit merengek. Yang perlu diketahui, Haechan merupakan mahasiswa bisnis manajemen semester akhir. Terlalu sibuk dengan urusan kuliah, klub sosial dan buku-buku tebalnya. Hingga membuat keluarganya terutama hyungnya –Taeyong khawatir Haechan tidak sempat memikirkan kehidupan pribadinya khususnya masalah percintaan.

"Menurut appa itu tidak masalah." Yunho –sang appa menyahuti dari ujung dasar tangga yang tak jauh dari meja makan berada.

"Appa" Rajuk Haechan dan menyambut sang appa dengan pelukan rindunya. Sedingin apapun Haechan di luar sana, dia tetaplah si bungsu di keluarganya dan sikap sedikit manjanya –hanya sedikit menurut Haechan, akan keluar juga pada orang-orang tertentu. Ya berbeda dengan Taeyong yang lebih dekat dengan sang eomma. Haechan cenderung lebih dekat dengan sang appa. Membuatnya lebih tertarik kedalam dunia bisnis seperti sang appa. Dan Taeyong mengikuti jejak sang eomma dibidang design pakaian maupun interior.

"Appa akan lebih tenang jika anak-anak appa telah memiliki seseorang yang dapat diandalkan untuk menggantikan appa menjaga kalian kelak." Lanjut Yunho menempati tempat duduk kebesarannya di ujung tengah meja dan memandang Taeyong serta Haechan bergantian.

"Hyungmu telah memiliki Jaehyun. Tinggal kau. Dan appa merasa tidak tenang akan hal itu." Tersirat tatapan khawatir dari seorang Yunho yang menitik beratkan atensinya kepada anak bungsunya. Haechan memandang redup sang appa.

"Tapi appa aku masih terlalu muda untuk hubungan seserius itu." Identik Yunho sekali, Haechan sama keras kepalanya dengan sang appa. Masih mencoba untuk bernegosiasi agar terhindar dari ide gila yang tengah dibicarakan oleh keluarganya.

"Hei appa tidak menyuruhmu menikah. Hanya saja sempatkanlah berkenalan dan mencoba lebih dekat, mungkin." Timpal Taeyong. Entah kenapa hyung satu-satunya itu terkadang bisa menjadi musuh dalam selimut. Taeyong adalah hyung terbaik untuk segala hal versi Haechan, tapi tidak dengan urusan percintaan. Entah kenapa keduanya memiliki pandangan yang berbeda tentang hal ini. Taeyong selalu saja menjadi orang paling bersemangat dalam hal 'mari membuat Haechan lebih dewasa'. Sedangkan Haechan sebaliknya. Asal kalian tau, ide mengenalkan Haechan dengan anak dari teman appanya ini datang dari sang hyung –Lee Taeyong.

"Eomma hanya khawatir kau terus seperti ini Haechanie. Terlalu sibuk dengan duniamu dan menutup diri untuk urusan hati." Jaejong menatap Haechan dengan tatapan memelas terbaikknya. Oh jangan mata itu. Membuat Haechan tidak memiliki pilihan lain selain mengiyakan kemauan keluarganya ini.

"Baiklah baiklah. Hanya berkenalan, oke." Keputusan akhir Haechan. Dan mengakhiri perdebatan yang tidak penting –menurut Haechan- pada malam ini. Oke dia hanya perlu bertemu dan berkenalan, setelah itu selesai. Ya berdo'alah setelah ini keluarganya akan menyerah dan berhenti memaksa Haechan dalam urusan percintaan lagi.


TURN BACK POINT


Esok malam pun tiba. Seperti acara pertemuan keluarga pada umumnya. Dimulai dengan makan malam bersama, diselingi pembicaraan yang tidak jauh dari bisnis kedua kepala keluarga. Eomma dan hyungnya juga terlihat akrab berbicara dengan istri teman appanya. Apakah mereka sudah lama mengenal? Hanya terlihat Haechan dan pria asing –yang dia tebak pastilah anak dari teman appanya- yang sibuk dengan piring masing-masing.

"Nah Haechan, mungkin hanya kau disini yang tidak mengenal keluarga Lee." Ujar appanya. Ya Taeyong sering sekali menemani sang eomma menghadiri acara sosial bersama rekan bisnis appanya. Tidak heran dia sudah mengenal keluarga Lee dengan baik. Mungkin mereka sudah pernah bertemu di suatu acara. Terlihat sekali dengan obrolan mereka bertiga yang terdengar bagitu akrab.

"Ini teman appa, Sehun ahjussi dan istrinya Luhan ahjumma. Dan itu anak semata wayang mereka." Lanjut Yunho memperkenalkan. Haechan memberikan senyum terbaiknya kepada keluarga Lee di depannya. Berdiri dan sedikit membungkuk sopan. Sehun ahjussi dan Luhan ahjumma membalas dengan senyuman yang menyenangkan. Bahkan luhan ahjumma sempat memekik gemas "Haechanie sudah besar." yang membuatku tersenyum malu akan hal itu.

Tatapan Haechan beralih pada pria asing dihadapannya. Tidak banyak yang dapat Haechan tangkap. Hanya pria kaku pemilik aura berkuasa –identik dengan sehun ahjussi. Khas sekali seperti calon pemimpin perusahaan. Dan jangan lupakan bahwa pria berbalut kemeja hitam yang lengannya digulung sampai siku –yang sialnya entah bagaimana bisa hanya karena memperlihatkan sedikit lengannya saja terasa begitu provokatif bagi seorang Lee Haechan. Pria itu begitu tampan, dan Haechan tidak dapat memungkiri hal itu. Sial bagaimana bisa tatapan tajam itu begitu menarikku. Fokus Lee Haechan, fokus. Jagan memalukan dirimu sendiri. Haechan sempat mendengar hyungnya Lee Taeyong terkikik geli tertahan. Apakah hyungnya itu tau kalau orang asing ini begitu menarik perhatiannya?

"Mark. Mark Lee." Pria asing itu memperkenalkan diri. Sial bahkan suaranya yang berat dan tenang semakin membuatku gelisah.

"Lee Haechan." Jawab Haechan dengan tenang sambil menyambut uluran tangan Mark –pria asing dihadapannya.

Ada untungnya juga kau jadi Lee Haechan yang dapat menguasai situasi dengan segera. Mencoba terlihat tenang padahal sangat berbanding terbalik dengan keadaan hatinya saat ini. Ya semua orang mungkin terkecoh dah tidak menyadarinya. Kecuali hyungnya, Lee Taeyong tentu saja. Dan tanpa Haechan sadari mungkin saja hidupnya akan keluar dari aturannya sendiri setelah malam ini.

.

.

.

TBC

Cuap-cuap Author

Holla~ dengan slitherginger di sini. Masih newbie, ini FF perdanaku. FF addict dari jaman dahulu kala tapi baru berani buat nulis sendiri sekarang. Semoga gak terlalu mengecewakan ya huhu

Aniway, aku kpopers akut, fandom hore alias punya bias segudang. Tapi jatuh cinta banget sama MarkHyuck. Ini dua krucil bener-bener pair menggemaskan meskipun momentnya susah banget dicari. Just like TT

Udah gitu aja sekilas tentangku. Well ini FF mungkin terdengar pasaran dan tidak begitu menarik. Nulis aja sebagai luapan perasaanku akan MArkHyuck yang gak bisa terbendung lagi. /Kyaaa mereka menggemaskan/ Dan taukah kalian betapa susahnya aku cuma buat nentuin cast pendukung? Dan pilihanku jatuh pada YunJae dan HunHan. Jangan ada yang protes ya, dan jangan tanya juga kenapa karena semua itu terjadi begitu saja wkwk. Tapi aku tetep berharap setidaknya ada beberapa reader yang penasaran dan nunggu kelanjutannya TT. Please support me. Please love MArkHyuck. Saranghae yeorobundeul~