©Himaruya Hidekaz-Honey selaku pemilik APH

Story©Celia Agarashi selaku pemilik fanfict

Please RnR! Karena ini fanfict pertama saya di sini, hohoho *bergaya ala santa clause dan pergi melalui cerobong kereta api*

Ngomong-ngomong di sini ceritanya personifikasi Indonesia ada 3, 3 bersaudara ceritanya. Bapaknya itu Ir. Soekarno dan Ibunya Fatmawati. All Characters of APH ada di sini lho, baik yang udh official, ataupun yang masih belum official. Jadi ff ini rusuh banget isinya. (+_+)v


"Kartini, Dewi, Ayahanda pikir, sebaiknya kalian berdua mewakili Indonesia dalam rapat PBB kali ini." Kata seorang om-om tu-… ehm, maksud saya seorang Bapak Presiden sekaligus Proklamator kita yang sangat hebat, Ir. Soekarno.

"EH?" Seru seorang gadis muda yang baru berumur 17 tahun ini, kita sebut saja Kartini, yang heran akan perintah Ayahandanya itu.

"Eh?" Tanya seorang gadis lainnya, yang berada di samping Kartini, kita pangil saja Dewi, yang ikut heran namun dengan gaya yang lebih anggun.

"Ya, seperti yang Ayahanda katakan tadi, kalian berdua HARUS mewakili Indonesia dalam rapat PBB kali ini."

"Kenapa harus kami Ayahanda?" Tanya Kartini dengan nada nyolot khas remaja jaman sekarang.

"Iya Ayahanda, padahal biasanya yang pergi untuk urusan seperti ini 'kan Kakanda?" Tambah Dewi.

"Yah, kalian 'kan tahu, kalau Kakanda kalian itu sedang menjalani latihan untuk membantu Ayahanda dalam mengerjakan setiap tugas yang berbau pemerintahan dan sebagainya. Kalian ngerti donk sayang? Ya? Ngomong-ngomong, permohonan Ayahanda tidak boleh ditolak lho. Nanti durhaka."

"Hhhh… Baiklah Ayahanda." Jawab Dewi sembari menghela napas karena yakin tidak mungkin mengalahkan ayahandanya ini dalam adu bacot, karena Ayahandanya ini adalah seorang yang sangat jago ngomong. (Pidato maksudnya)

"Baiklah kalau begitu! Anakku memang pintar! Jangan bikin malu ya!"

"Tu-tunggu! Aku kan belum setuju atau sejenis-…"

"Kartini!"

"Y-ya! Eh? A-ada apa? Ada apa?" Jawab Kartini spontan dengan agak latta.

"Dengarkan baik-baik anakku, Ayahandamu ini sudah sangat baik, karena Ayahanda tahu, kalian berdua itu masih dan sangat mencin-…"

"GYAAA! STOP! STOP!" Teriak Kartini dan Dewi bersamaan karena sudah tahu ayahandanya ini mau ngomong apa. Ternyata anak memang tidak bisa mengalahkan orang tua ya.

"Ehm. Baiklah, kita sensor ya. Ayahanda tahu, saaaangat tahu dan mengerti perasaan kalian yang pasti sudah sangat merind-…"

"BERHENTI! TIDAKK! KYAAA!" Teriak mereka lagi untuk menghentikan ucapan Ayahandanya yang sudah seperti detektif. Lagi-lagi anak memang tidak bisa mengalahkan orang tua.

"Ehm. Baik-baik. Kita sensor lagi ya. Karena Ayahanda tahu perasaan kalian, dan Ayahanda sangat menyayangi kalian, Ayahanda telah membuat strategi untuk mempertemukan kalian dengan mereka lho, M-E-R-E-K-A di rapat PBB nanti, dan kalian bebas melakukan apa saja, Ayahanda merestui kok, yang penting jangan sampai ham-…"

"HENTIKAN SAMPAI DI SITU! KAMI MENGERTI! BAIKLAH KAMI AKAN PERGI!" Teriak mereka sekali lagi, bahkan lebih kencang dari yang tadi. Akhirnya mereka mengaku kalah juga. Anak memang tidak bisa mengalahkan orang tua.

"Baiklah~ Ayah sudah siapkan tiket, passport dan sejenisnya! Kalian persiapkan diri dengan baik ya~ Oh ya, rapatnya membahas soal Global Warming, Oke Sayang~?"

"O-oke…" Jawab keduanya bersamaan.

"Baguslah kalau kalian mengerti, nah siapkan diri kalian baik-baik, kemasi barang yangakan kalian bawa ke sana. Kalian akan berangkat 1 minggu lagi dari bandara Ayah-Hatta (?) jam 10.00 pagi. Rapat PBBnya berlangsung di Afrika Selatan (lu kira world cup?) dan berlangsung cukup lama, OK?"

"Oke…"

"Good job my sweety~ Baiklah, Ayahanda mau tidur bareng lagi ama Ibundamu ya~"

"Selamat malam…,Yah." Jawab keduanya pasrah dan kecapekan karena teriak-teriak tadi.

Kartini dan Dewi. Dua gadis muda ini adalah personifikasi dari Indonesia. Sebenarnya ada satu wujud personifikasi lagi, yaitu Kakanda mereka yang bernama Lintang (Thanks to Mbak Kiki Suzuki!). Kakanda mereka itu berbadan tegap, sexy, maskulin, berkulit putih langsat (?), tampan, gaya rambut agak-agak mirip Hongkong, namun rambutnya lebih pendek dan sedikit acak-acakan. Namun terlihat pas dengan mukanya. Dia orang yang berwibawa dan bertanggung jawab, dan sangat menyayangi keluarganya, terutama kedua adik perempuannya ini, dan tentulah Indonesia (Negara Indonesia maksudnya). Dia benar-benar tentara sejati yang mengabdi pada Indonesia. Cukup sekian dan terima kasih mengenai Kakanda mereka, sekarang kita bahas sang anak ke-2, Dewi.

Dewi ini sangat cantik, kalau Kakandanya tampan, maka adiknya pun cantik! Sekaligus melambangkan kecantikan alam di Indonesia (VIVA INDONESIA!). Dewi bertubuh mungil, tingginya sama dengan sang anak ke-3, Kartini, karenanya mereka sering dikira anak kembar, padahal perbedaan umur mereka sangat jauh (umur Dewi masih dirahasiakan). Rambut Dewi panjang dan bergelombang. Dia mengenakan sekuncup [strike]mawar merah[/strike] bunga kamboja di telinga kirinya. Dia manis, agak pendiam mirip dengan Nihon. Tapi dia lahir bukan saat jaman penjajahan Nihon lho. Kalau kakandanya lahir saat Indonesia masih berupa kerajaan-kerajaan dan seterusnya, maka Dewi lahir pada saat penjajahan Spanyol dan seterusnya. Jadi dia merasakan saat-saat penjajahan Spanyol, Portugis, Belanda, Prancis (secara tidak langsung), Inggris, dan Nihon.

Barulah Kartini, yang lahir saat pertengahan jaman penjajahan Netherlands – penjajahan Nihon. Kalau Dewi, sang kakak, nampak lebih feminim, Kartini ini lebih… err… "ganas" atau mungkin "brutal", agak-agak mirip lelaki (gak mirip lelaki banget sih, lumayan mirip deh!), baik gayanya, maupun sifatnya. Dia memiliki rambut panjang yang lurus, namun dia lebih suka mengikatnya. Dia juga menggunakan sekuncup [strike]bunga bangke[/strike] bunga kamboja di telinga kanannya.

Walau Dewi lahir saat penjajahan Spanyol (ini berarti penjajahan Netherlands pun ia rasakan), dan Kartini di "hampir" penjajahan Nihon, tapi mereka malah menyukai orang yang terbalik. Dewi mencintai Nihon, dan Kartini mencintai Netherlands, walau keduanya berusaha menghapus ingatan mengenai mereka karena membenci Nihon dan Netherlands. Dan di lain pihak, Nihon pun dulu juga lebih menyukai Dewi, karena Nihon lebih suka wanita yang bersifat dewasa, dan Netherlands juga lebih menyukai Kartini, mungkin karena dia Lolicon.

Ngomong-ngomong, Kakandanya ini bersifat tenang, dan berkepala dingin. Karena itu dia sudah tidak membenci semua penjajah Indonesia, lain halnya dengan Dewi dan Kartini yang masih menyimpan rasa "benci" hanya kepada Nihon dan Netherlands.


To Be Continued…


Fuh, selesai juga chapter 1 (.), chapter 1 ini baru pengenalan tokohnya, chapter 2 nanti baru deh masuk ke storynya, mungkiin sieh…. (+_+)v

I need moar review, please! Baik itu kritik, saran, pendapat, flam juga gpp asal bermanfaat :p. Sekali lagi terima kasih dan maaf bila ada kesalahan kata-kata karena ini adalah fanfict pertama saya! . Mohon dukungannya!

Cerita ini hanyalah fiksi, kesamaan tokoh hanyalah kebetulan atau mungkin kesengajaan karena takdir. Tararengkyu~