DISCLAIMER : Masashi Kishimoto
PAIRING : Haruno SakuraXUchiha Sasuke
RATED : M (For many reason )
GENRE : Romance, Hurt/Comfort
WARNING : OC, MATURE, LITTLE BIT OF TYPO(S)
~,~
~,~
A GIFT by GHYE
::::::
HAPPY READING
.
.
.
.
Chapter 1
"Hei forehead siang nanti jadi kan kita pergi?" Tanya seorang gadis berambut pirang dan bermata biru. Ino Yamanaka.
"Tentu saja pig. Mana mungkin aku membatalkan rencana kita. Sebentar lagi Sasuke-kun ulang tahun dan aku belum menyiapkan kado apapun untuknya. Bukankah kau juga ingin memberi sesuatu untuk kekasihmu itu?" Seorang gadis yang mempunyai rambut indah berwarna bubble gum dan bermata emerald menatap serius lawan bicara nya itu sambil sesekali menyeruput jus strawberry nya. Sakura Haruno, Gadis tercantik di Konoha College.
"Ya, kau benar aku ingin memberi kado untuk kekasih baruku sai-kun. Oh, Sakura bisakah kau bayangkan saat Sai-kun memberiku sebuah lukisan dengan aku sebagai objek nya saat ia memintaku untuk menjadi kekasihnya? Saat itu aku seperti merasa ada cahaya yang tengah menerangi kami berdua dan tentu saja diiringi dengan music romantis. Aah seperti dunia hanya milik kami berdua. Itu adalah mo-"
"Hentikan itu Ino! Aku sudah berulang kali mendengangar cerita itu." Sakura segera memotong cerita sahabatnya, Ino, yang sudah ia dengar puluhan kali.
"Jahat sekali kau Forehead, aku kan hanya ingin berbagi kebahagiaan denganmu."
Sakura hanya memutar bola matanya menanggapi celotehan sahabatnya itu.
"Lalu apa sudah kau fikirkan kado apa yang cocok untuk Sasuke?" Tanya Ino sambil asyik menyantap saladnya. Ya, Ino dan Sakura memang sedang berada di kantin kampus mereka. Membahas rencana mereka untuk memberikan kado untuk kekasih mereka sembari mengisi perut yang sudah tak sabar ingin di beri amunisi sejak pelajaran Kakashi sensei pagi tadi.
"Aku sudah memikirkannya tapi aku masih bingung kira-kira kado apa yang cocok untuknya." Jawab Sakura. "Aku ingin memberinya kado yang spesial. Tapi aku belum menemukan ide untuk kado spesial itu."
"Hmm aku mempunyai sebuah ide yang bagus. Aku yakin Sasuke pasti akan sangat senang jika kau memberikannya kado ini." Ino menatap serius kedua emerald Sakura sambil sesekali menyeringai aneh.
"Apa?" Sahut Sakura penasaran.
"Dekatkan telingamu Forehead." Sakura mencondongkan tubuhnya mendekat kearah Ino. Lalu Ino membisikkan sesuatu ke telinga Sakura.
"Astaga Pig otakmu kotor sekali! Kau gila?" Kedua bola mata emerald Sakura terbelalak mendengar ide gila sahabatnya.
"Hei tapi bisakah kau tidak meneriaki telingaku, Forehead?" Jawab Ino dengan raut wajah kesal. "Itu bukan ide gila Sakura. Wajar kan kalau sepasang kekasih melakukan itu? Toh kalian berdua pasti sudah sering melakukannya kan?" Selidik Ino dengan cengirannya yang semakin lebar.
"Hhh.." Sakura menghela nafas panjang. "Fikiranmu terlalu jauh Ino. Jujur saja aku dan Sasuke-kun belum melakukan apa-apa. Berciuman pun hanya sekali dan Sasuke pun hanya mencium dahi ku saat mengantar aku pulang beberapa waktu lalu." Sakura menyeruput kembali jus strawberry nya dengan tak bersemangat lalu menyandarkan punggungnya di kursi yang ia duduki.
"Ne, Sakura? Apa kau serius?" Tatap Ino tak percaya.
"Apa kau lihat aku sedang bercanda? Aku sendiri terkadang sering merasa bahwa ia tak sungguh-sungguh mencintaiku, padahal kami sudah berpacaran cukup lama tapi ia tak pernah sekalipun menciumku atau menggandeng tanganku." Cairan bening di kedua bola mata indah Sakura mulai terlihat.
"Gomenne Sakura. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih." Ino sedikit merasa bersalah kepada sahabat nya itu. Ia pun menggeser duduknya ke samping sakura. "Mungkin Sasuke mempunyai alasan mengapa ia bersikap seperti itu padamu. Aku yakin ia sungguh-sungguh mencintaimu Sakura. Sudahlah jangan menangis lagi." Ino mencoba memberi semangat kepada gadis yang kini mulai terisak itu.
"Terimakasih Ino." Sakura menghapus air mata di kedua matanya dan tersenyum kepada sahabatnya itu.
"Nah, sekarang apa kau setuju dengan ide ku tadi?" Ino kembali duduk berhadapan dengan Sakura.
"Apakah Sasuke tidak akan menganggapku aneh jika aku memberinya kado seperti itu?"
"Tentu saja tidak Sakura sayang. Menurutku itu akan meyakinkan Sasuke bahwa kau benar-benar mencintainya dan mungkin Sasuke akan memberitahumu alasannya mengapa selama ini ia tak pernah menyentuhmu." Jawab Ino sembari tersenyum.
"Yah ku harap begitu. Tapi aku malu memberikan kado seperti itu kepadanya Pig." Semburat merah mulai muncul di kedua pipi Sakura. Membuatnya terlihat sangat menggemaskan.
Ino berdecak kesal. "Sudahlah Forehead, setuju saja dengan ide ku ini. Aku yakin pasti berhasil dan Sasuke akan sangat senang menerimanya. Kalau memang gagal aku akan menraktirmu di Strawberry ice cream caffe sampai kau puas. Tetapi apabila berhasil kau yang harus mentraktir aku. Bagaimana? setuju?" Tanya Ino berusaha meyakinkan sahabatnya dengan rencananya itu.
"Hmm baiklah Pig aku setuju." Jawab Sakura pasrah. Berharap rencana sahabatnya itu akan membawa kemajuan yang baik dalam hubungannya dengan kekasihnya, Uchiha Sasuke.
"Hahaha bagus Forehead. Ya sudah, sebaiknya kita sudahi acara makan kita karna sebentar lagi Orochimaru sensei akan mengamuk jika kita telat masuk ke kelasnya." Ino berdiri dari duduknya.
"Astaga aku lupa. Ayo, cepat Pig." Sakura pun segera bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan kantin. Ino segera menyusul Sakura.
"Tunggu aku Forehead."
"Baiklah, Saya rasa hari ini cukup sampai disini. Terimakasih atas perhatian kalian." Orochimaru sensei menyudahi kuliahnya tepat jam 2 siang.
"Haaah.. akhirnya selesai juga. Hei, Sakura pangeranmu sudah menunggu di luar. Cepat kau beri tahu dia kalau hari ini kau tidak bisa pulang bersamanya." Ino menatap keluar kelas mereka. Sakura dan Ino mengambil jurusan kedokteran sedangkan Sasuke mengambil jurusan Manajemen Bisnis.
" Aku akan menemui Sai-kun dulu." Ino segera berlalu meninggalkan kelas nya dan berjalan menuju kelas kekasihnya,Sai dari jurusan seni rupa,setelah merapikan diktat kuliahnya. Sakura segera merapikan alat tulisnya dan menghampiri laki-laki berambut raven, berperawakan tinggi, dan berkulit putih pucat, yang sedang berdiri dengan gaya santainya ,yang merupakan pangeran nomor satu di Konoha college dan banyak membuat gadis-gadis Konoha College terpesona oleh ketampanannya,menunggu kekasihnya untuk pulang bersama.
"Sasuke-kun sudah lama menungguku?" Sakura sudah berada di belakang Sasuke.
"Hn." Hanya kata itu yang terucap dari bibir Sasuke. "Ayo pulang Sakura." Sasuke baru saja ingin melangkahkan kakinya saat Sakura meraih tangannya, menahan nya untuk tidak melangkah.
"Gomenne Sasu-kun. Hari ini aku tidak bisa pulang bersamamu. Hari ini aku sudah janji ingin menemani Ino ke suatu tempat. Aku akan menginap di rumahnya. Tidak apa-apa kan?" Ujar Sakura.
Hm. Tidak biasanya Sakura seperti ini. Biasanya ia akan memberitahuku terlebih dahulu jika ia tidak bisa pulang bersamaku. Gumam Sasuke dalam hati.
"Kemana?" Tanya Sasuke. Kedua bola mata onyx nya menatap tepat di kedua manik mata emerald Sakura.
Sakura merasa malu di tatap seperti itu oleh Sasuke, sehingga semburat merah kembali mewarnai kedua pipi nya.
"Ano.. Sasuke-kun aku tidak bsa memberitahumu. Ino tidak memperbolehkanku memberitahukannya kepadamu. Tetapi kau tak perlu khawatir, aku dan Ino tidak pergi ke tempat macam-macam dan aku bisa menjaga diriku sendiri." Jawab Sakura sambil tersenyum. Membuatnya tampak sangat manis.
"Hn. Baiklah. Jika ada apa-apa kau harus menghubungiku. Ku harap Ino tidak mengajakmu ke tempat-tempat aneh." Ucap Sasuke tak mencoba untuk mencari tahu lebih dalam lagi. Ia percaya dengan kekasihnya itu. "Ku antar kau sampai gerbang."
"Hai." Sakura segera berjalan di samping Sasuke menuju pintu gerbang Konoha College.
Di gerbang Ino dan Sai sudah menunggu. Sasuke dan Sakura segera menghampiri mereka.
"Sai-kun, kau dan Sasuke pulang saja duluan. Aku dan Sakura akan pulang bersama." Ino berjalan mendekati Sakura.
"Baiklah. Ayo, Sasuke biarkan gadis-gadis ini sedikit bersenang-senang. Ino-chan aku pulang dulu." Sai mengecup bibir Ino sekilas lalu segera naik kedalam mobil Mercedes benz-nya. Hal itu membuat Sakura sedikit merasa iri.
"Sakura, hati-hati. Aku pulang." Sasuke mengecup dahi Sakura pelan lalu segera menstarter motor ninjanya dan meninggalkan gerbang Konoha College bersamaan dengan Sai. Pipi Sakura kembali merona. Baru kali ini Sasuke mencium dahi nya di hadapan orang lain. Ino hanya tersenyum melihat sahabatnya itu.
"Oke Sakura saatnya kita menjalankan misi!" Ujar Ino semangat.
"Yaaa." Sakura jadi ikut bersemangat. Mereka pun segera meninggalkan gerbang Konoha College sambil sesekali bergurau dan tertawa.
.TBC.
Hahaha akhirnya fic pertamaku di publish juga. Senaaaaang…. Aduh sampai menitikan air mata. Hahaha :'D
Sebenernya saya udah tau fanfic cukup lama, tapi cuma suka baca-baca aja. Eeh~ lama2 tertarik juga buat bikin fanfic. Baru pertama bikin udah rated M. ohohoho~
Mohon bantuannya ya senpai-senpai semua. Saya masih newbie jadi harap maklum kalau ada banyak kesalahan di fic pertama saya ini. Saya mohon saran dan kritiknya yaa senpai-senpai
Oke bagaimana tanggapan kalian tentang fic ini? Lanjutkah? Atau hapuskah?
Arigato Gozaimasu…. :D
