김시현

Present

.

.

It's Hurt #1

Starring Wu Yifan, Kim Joonmyeon, Huang Zitao

BOYXBOY, YAOI, MPREG

Rating : T otw M

Disclaimer: This story from my plotting on role player/?

Happy Reading…

.

.

Walaupun dia membenciku selama hidupnya, aku akan tetap mencintainya karena dia adalah cinta pertamaku

Kim Joonmyeon

.***

Seorang lelaki mungil berjalan menyusuri lorong panjang yang membawanya ke ruang kerja suaminya.

Tokk…tokk…tokk…

"Yifan kau ada di dalam?" Tanya sang lelaki mungil tersebut yang hanya disambut dengan dehaman rendah, menandakan pria yang dipanggil 'Yifan' tadi berada di dalam. Lelaki mungil itupun masuk dan mendapati suaminya itu sedang berkutat dengan berkas-berkas perusahaannya.

"Yifan, aku akan keluar sebentar ke mini market," ujar si mungil namun tak di respon oleh lelaki jangkung dihadapannya.

"Yifan kau dengar aku?" tanyanya karena tak mendapat respon dari lelaki dihadapannya itu. Lelaki yang dipanggil 'Yifan' itu pun akhirnya menatap si mungil dihadapannya dengan pandangan tidak bersahabat.

"Apa kau selalu melapor padaku untuk setiap kegiatan sepele?" hanya satu pertanyaan singkat dan itu membuat lelaki mungil dihadapannya keluar ruangan bergaya klasik itu dengan berderai air mata. Belum jauh ia belari dari ruangan tersebut, ia mendengar suara lelaki yang telah bergelar suaminya tersebut menelpon seseorang.

"Ada apa baby pandaku sayang? Kau akan berkunjung kesini? Wah kau sangat tahu kalau gege sudah merindukanmu baby," terdengar suara kekehan dari lelaki Chinese-Candian tersebut. "Kau bisa datang sesukamu Peach, gege tunggu kau di ruang kerja gege okay? I love you Peach." Dan lelaki mungil itu dengan bodohnya tetap menguping pembicaraan tersebut sampai selesai. Hatinya semakin sakit mendengar suaminya menggoda orang lain. Tetapi, sesakit apapun hatinya karena lelaki itu, ia tetap tidak bisa membencinya, karena ia adalah cinta pertamanya.

Flashback…

"Myeonnie apa kau sudah siap sayang?" tanya seorang wanita paruh baya dari luar sebuah kamar.

"Sebentar lagi Eomma, aku akan segera turun," sahut suara dari dalam sana yang terdengar lembut.

"Baiklah, Eomma dan Appa menunggumu di bawah, sebentar lagi kita berangkat," wanita itu pun turun dan meninggalkan putranya yang masih betah berada di dalam kamarnya. Sementara, pemuda yang di panggil 'Myeonnie' tadi masih membenahi tampilan di depan sebuah cermin.

Sembari merapikan poninya dia berkata, "Kau tampan sekali Kim Joonmyeon," lalu dia terkekeh. Rambut brunette berponi dengan kemeja putih yang digulung sebatas siku ditambah celana selutut berwarna cokelat muda memamerkan kaki putihnya yang mulus. Alih-alih tampan seperti yang ia katakan kepada dirinya sendiri, ia justru terlihat cantik dan imut. Kalian bahkan dapat salah mengiranya sebagai seorang perempuan jika tidak melihat ada tonjolan di lehernya.

"Baiklah aku sudah siap," ia kembali bermonolog dengan dirinya sendiri lalu menghela nafas. Entah kenapa ia sangat berdebar-debar malam ini, padahal ia hanya akan pergi makan malam dengan keluarga kolega ayahnya. Ah, apa mungkin karena putra dari kolega ayahnya itu berhasil mencuri perhatian Joonmyeon? Tubuh yang tinggi, wajah putih yang tampan, rahang tegas, dan dada yang bidang. Pasti menyenangkan bila Joonmyeon bisa berada di pelukannya. Oh, bahkan wajah Joonmyeon memerah hanya karena memikirkannya. Dan dengah langkah yang ringan ia menuruni tangga, menghampiri orang tuanya yang telah menunggunya di bawah dan berangkat menuju restoran tempat perjamuan itu dilaksanakan.

Sesampainya di restoran, ternyata kolega ayahnya sudah sampai terlebih dahulu. Mereka pun diantar oleh pelayan ke meja yang telah di pesan, dan disana kolega ayahnya telah menunggu.

"Maaf telah membuat anda menunggu Hangeng-ssi, jalanan macet sekali tadi," ujar Kim Young Woon –ayah Joonmyeon- sembari bersalaman dengan koleganya yang bernama Wu Hangeng.

"Ah, kami juga baru saja datang, silahkan duduk," Hangeng mempersilahkan mereka duduk.

"Ini pasti putramu yang kau ceritakan, ya ampun aku sempat mengira dia perempuan karena wajahnya yang cantik," ujar Hangeng, sementara Joonmyeon hanya dapat tersipu lalu memperkenalkan dirinya.

"Ne, annyeonghaseyo Kim Joonmyeon imnida," ujar Joonmyeon sembari menundukkan kepalanya dan tersenyum malu-malu.

"Ngomong-ngomong dimana putramu Hangeng-ssi?" tanya Young Woon.

"Ah dia sedang ke kamar kecil tadi, ia akan segera kembali," ujar Hangeng. Dan benar saja, tak lama kemudian muncul seorang lelaki jangkung berparas bak dewa dan memperkenalkan dirinya.

"Annyeonghaseyo, Wu Yifan imnida," lelaki yang memperkenalkan dirinya sebagai Wu Yifan itu menunduk. "Maaf aku baru kembali dari kamar kecil tadi," ujarnya, lalu duduk di kursi kosong di samping Hangeng. Entah Joonmyeon menyadarinya atau tidak, sejak Yifan datang, matanya tak pernah lepas dari sosok –yang menurutnya- menawan itu, bahkan pipinya mulai merona.

"Joonmyeon-ah apa kau memiliki kekasih?" tanya Hangeng tiba-tiba, membuat Joonmyeon sedikit tersedak makanannya.

"N…ne? A…aniyo," Jonmyeon yang kaget mendengar pertanyaan Hangeng menjawab dengan terbata dan langsung menundukkan kepalanya karena ia merasa pipinya mulai memanas.

"Syukurlah kalau begitu, karena aku ingin menjodohkan Yifan denganmu," mendengar perkataan Hangeng membuat Joonmyeon menyemburkan minuman yang tengah diminumnya tepat di muka Yifan. Sedangkan Yifan, dengan tetap tenang mengusap wajahnya yang baru saja terkena semburan Joonmyeon.

"Aku pamit ke kamar kecil sebentar," pamit Yifan dan langsung meninggalkan meja tempat mereka makan

"Y…yifan maafkan aku, aku tidak sengaja" Joonmyeon secara reflek mengejar Yifan, namun Yifan berbalik secara tiba-tiba dan membuat Joonmyeon menabrak dada bidangnya.

"Kembali ke tempatmu, aku tidak apa-apa," ucap Yifan dengan dingin, dan entah kenapa Joonmyeon merasa kata-kata Yifan adalah perintah untuknya. Ia pun kembali ke tempat duduknya dan berbisik kepada ayahnya.

"Appa kenapa tidak bilang kalau ini acara perjodohan?" ujar Joonmyeon.

"Appa takut kau tidak akan mau ikut bila Appa bilang ini acara perjodohan," jawab ayahnya dengan santai.

"Tapi tetap saja Appa, hhh…" Joonmyeon hanya dapat menundukkan kepalanya, sekalipun itu ketika Yifan kembali. Ia tak memiliki nyali untuk menatap Yifan dan ayahnya.

"Jadi bagaimana Joonmyeon? Apa kau bersedia dijodohkan dengan Yifan? Karena Yifan telah setuju untuk dijodohkan denganmu," bagai disambar petir ketika langit cerah, bahkan perkataan itu lebih membuatnya kaget. Joonmyeon bahkan berpikir akan terkena serangan jantung jika berada disini lebih lama lagi. Dan dengan perlahan ia menganggukkan kepalanya, tanda ia menerima perjodohan tersebut. Yang disambut kekehan kecil serta tepuk tangan dari calon mertuanya.

"Haha, baiklah kalau begitu kalian akan menikah bulan depan," ucap Hangeng dengan santai. Benarkan dugaan Joonmyeon? Ia akan terkena serangan jantung jika lebih lama berada di tempat itu.

"N…ne?"/"Abeoji!" sahut mereka bersamaan.

"Kenapa? Toh kalian juga nanti akan menikah bukan? Lebih cepat lebih baik," jawab Hangeng dengan santai disertai kekehannya yang khas.

"T…tapi Paman aku masih terlalu muda untuk menikah," ujar Joonmyeon mencari alasan.

"Berapa umurmu Joonmyeon?" tanya Hangeng dengan nada santai.

"Du…dua puluh lima tahun Paman," jawab Joonmyeon dengan pelan.

"Kau sudah waktunya menikah Joonmyeon! Ah dan jangan panggil aku Paman, panggil aku Abeonim, mengerti?" titah Hangeng yang hanya dijawab anggukan pelan oleh Joonmyeon.

"Abeoji! Kenapa bulan depan? Aku belum mempersiapkan apapun!" kali ini Yifan yang protes kepada ayahnya.

"Kau tidak usah memikirkan hal itu Yifan, aku dan ayah Joonmyeon yang akan menyiapkan segalanya. Kalian berdua hanya akan melakukan pemilihan baju serta cincin dan serahkan sisanya pada para orang tua, bukan begitu besan? Haha," ujar Hangeng yang diangguki oleh Young Woon dan diiringin tawa kedua ayah tersebut.

Flashback End

Joonmyeon berjalan dengan tergesa, tak peduli para maid memperhatikan matanya yang bengkak. Ia hanya ingin keluar dari rumah yang ia tempati sekarang sebentar untuk menenangkan pikirannya. Ia kembali teringat ketika ia diajak makan malam oleh ayahnya yang ternyata kedok untuk menutupi acara perjodohannya dengan Yifan yang dengan senang hati Joonmyeon terima karena memang Joonmyeon jatuh cinta pada Yifan sejak pertama kali ia melihatnya di acara hari jadi perusahaan ayahnya. Ia sangat senang bisa menikah dengan pujaan hatinya, walaupun Yifan sering kali tak menanggapinya.

Hingga suatu hari, tepatnya sebulan yang lalu Yifan pulang dalam keadaan mabuk berat dan menggagahinya sembari menyebutkan nama orang lain, yaitu Huang Zitao. Ia senang sekaligus sedih, karena akhirnya setelah 6 bulan pernikahan mereka, Yifan sama sekali tidak pernah menyentuhnya, walaupun mereka tidur seranjang dan terkadang memeluknya. Tetapi kenapa ketika Yifan pertama kali menyentuhnya, nama yang didesahkannya bukan namanya tetapi Huang Zitao? Karena penasaran sekaligus sedih, akhirnya Joonmyeon menyuruh seseorang untuk menyelidiki siapa itu Huang Zitao, dan hasilnya mengejutkan Joonmyeon. Huang Zitao merupakan kekasih Yifan, bahkan sejak sebelum acara perjodohan itu. Lalu kenapa Yifan menerima perjodohan itu bila dirinya memiliki seorang kekasih?

Sejak saat itu sifat Joonmyeon berubah menjadi lebih murung. Biasanya dia akan menyapa Yifan di pagi hari dengan ceria, walaupun ia tahu Yifan tak akan membalasnya. Namun kini tak ada lagi Joonmyeon yang ceria seperti dulu. Hatinya sakit mengetahui lelaki yang secara sah menikahinya ternyata bemain dibelakang punggungnya. Namun tetap saja ia tidak bisa meninggalkan Yifan. Joonmyeon telah dibutakan oleh cintanya kepada Yifan.

Sementara Joonmyeon pergi meninggalkan rumah untuk menenangkan diri karena mendapati suaminya berselingkuh, Yifan sedang menunggu Baby Peach-nya yang akan datang. Baby Peach, begitulah panggilan Yifan kepada Huang Zitao, lelaki bermata panda yang telah menjadi kekasihnya sejak dua tahun yang lalu. Kenapa Yifan tetap berpacaran dengan Zitao walaupun ia telah menikah dengan Joonmyeon? Alasannya sederhana –menurut Yifan- karena ia dari awal tidak pernah mencintai Joonmyeon, dan alasannya menerima perjodohan itu adalah agar ayahnya yang cerewet tidak terus-terusan menjodohkan, karena menurutnya itu melelahkan. Dan lagi pula Joonmyeon terlihat manis, tidak memalukan untuk diajak jika ada acara perusahaan.

Sembari menunggu Baby Peach-nya datang, Yifan kembali memeriksa beberapa berkas yang harus ia tanda tangani. Saking tenggelamnya ia dengan berkas-berkas itu, ia bahkan tidak menyadari bahwa orang yang di tunggunya telah duduk manis di sofa dan memerhatikannya.

"Oh kau sudah datang, Peach," ujar Yifan sambil tersenyum. Joonmyeon akan iri bila melihat senyuman Yifan untuk Zitao, karena demi apapun Yifan tak pernah senyum semanis ini di depannya. Yifan lalu merentangkan tangannya, memberi isyarat agar Zitao memeluknya. Tanpa ragu Zitao menghampiri Yifan dan duduk di atas pangkuannya lalu merengkuh Yifan seakan tak akan membiarkan siapa pun mengambil Yifan dari dirinya.

"Kenapa kau tidak memberi tahuku kalau kau sudah sampai hmm? Apa kau menunggu lama?" ujar Yifan sembari mengelus pipi Zitao.

"Gege terlihat tampan saat serius dengan berkas-berkas itu maka dari itu aku tidak menggangumu," Zitao lalu mengecup bibir Yifan. Berawal dari kecupan-kecupan ringan berubah menjadi lumatan-lumatan yang menuntut dari Yifan. Tak ada yang berniat melepaskan tautan tersebut sampai Zitao memukul pelan dada Yifan karena kehabisan nafas.

"Ke tahap selanjutnya Peach?" tanya Yifan disertai seringai yang seksi dan tentu saja di jawab dengan anggukan yang bersemangat oleh Zitao. Yifan pun berdiri, sedangkan Zitao yang masih berada di pelukan Yifan reflek melingkarkan kakinya di pinggang Yifan dan memeluk lehernya. Mereka berjalan seperti itu menuju kamar Yifan sambil sesekali bertukar kecupan ringan, tidak menyadari bahwa ada seorang pria mungil yang melihat itu semua dengan air mata berlinang.

-END OF THIS CHAPTER-

oke, aku mau minta maaf soalnya bukannya nyelesaiin TDS malah bikin ff baru maafkan akuuuu /sungkeman/ abis aku keinget salah satu plottingan sama -ehem mantan di rp (btw aku tg di rp dan jadi yaoi xD) dan aku pikir alurnya bagus buat dijadiin ff dan taraaaa~~~ jadilah ff ini

aku harap kalian suka sama ff aku, dan aku seneng banget kalo ada yang suka sama ff aku dan ngasih review, ya percaya atau ngga review dari kalian bikin aku semangat lanjutin nulis ff

dan maaf kalo ada typo soalnya aku ngetik ini malem2, mata hampir 5 watt dan tanpa di edit, selamat malam~~