Examination Day

Chapter 01

=XxX=

Title : Examination Day

Author : Akiyama Kaira

Fandom : the GazettE

Genre : Humor

Disclaimer : apalah~ *dijitak massal*

Chara : Reita, Ruki, Aoi, Uruha, Kai (the GazettE)

Pair : AoiUruha, ReitaRuki, KaiNao

=XxX=

Day 01

Fuuuu~~

Pagi yang indah, tepatnya pada tanggal 6 Juni ini. Seluruh sekolah di kota Viskei hari ini mengadakan Ujian Kenaikan Kelas alias UKK. Dan sialnya, hari pertama ini justru diawali dengan pelajaran PKn dan Bahasa Indonesia yang bikin suteresu bin waras.

Oke, daripada ngebacot lama, mendingan kita tengok aja nih anak - anak gaje yang sekarang udah kelas 2 SMP~

===Way to School===

=Aoi version=

Aoi duduk di atas pagar rumah tetangga sambil membaca buku di depannya. Buku PKn. Hari ini ujian PKn, uhuhu~

Seperti biasa, Aoi pergi ke sekolah naik angkot. Dan di tempat inilah ia menuggu angkot yang datengnya cuma 30 menit sekali itu. Kalo dia lagi sial karena kesiangan atau beol dulu, dia musti rela ngga dapet angkot dan musti jalan kaki ke sekolahnya.

"Wewenang MK... Waduh 0.0 Gileee~ sebanyak ini gue apalin? Mencret dah gua sampe skul ntar." Komentarnya. "Oke, gue apalin satu dulu.. Umm... Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang - Undang terhadap Undang - Undang Dasar. Jiaaaakkhh~ panjang niaan~"

Singkat waktu, sebuah angkot warna pink ngejreng en norak melaju dengan kekuatan sedang melewati Aoi. Tapi dasar si Aoi lagi konsen ke buku PKn itu, akhirnya si angkot ngeloyor gitu aja. Berasa udah ngga dibutuhkan sama pemuda ber-pierching norak tersebut.

"Are? Perasaan tadi ada angkot pink? 0.0" Pikir Aoi bego. Pas nengok, tuh angkot pink udah siap - siap belok di pertigaan jalan.

"Gyaaaa! Uangkooooottt! Angkot pink-ku sayaaangg!" Teriak Aoi lebe sambil lari - lari ngejar tuh angkot norak yang notabene jauh banget dari jangkauan Aoi.

"Abaaang angkooott!" Teriak Aoi lagi. Kali ini ia ngeliat angkot pink norak tersebut berhenti buat masupin penumpang. Paling ngga ada harapan.

"Angkoooottt!" Aoi ngejar angkot tersebut. Namun dasar sial, tuh angkot justru melejit kenceng banget dan ilang di pandangan Aoi.

"Yaaaahh.. Musti jalan kaki, deh.."

=Ruki Version=

"Ruki, bekalnya udah?"

"Udah, mi."

"Udah belajar, kan? Udah apal kan Pasal 24C ayat 1?"

"Udah, mi.."

"Awas, lho ntar kalau udah selesai ngerjain soalnya diteliti lagi! Sapa tau kena iler-mu atau upil-mu gitu! Bersihin!"

"... Iya, mih." Jawab Ruki sungkan. Beginilah keadaan rumah Ruki tiap kali ujian datang. Mamihnya yang notabene overprotect(?) bakal nyiapin ini-itu buat modal tempur anaknya yang menurut ramalan Ki Joko Bego konon kelak di kemudian hari Ruki akan mengharumkan nama bangsa dan negara yang tercinta.

"Ittekimasu~" Ruki membuka pintu rumahnya bersiap - siap berangkat, kalau saja ibunya tidak memanggilnya lagi...

"Ruki! Kamu mau naik apa ke sekolah?"

Ruki mengangkat alisnya heran hingga membentuk sudut siku - siku *alah!*. "Jalan, mih.."

"Ngga boleh! Hari ini kamu ujian, ntar kalo kamu sampe sekolah capek trus gabisa konsentrasi gimana? Trus ntar kalo nilainya jelek gimana? Pokoknya selama ujian mama mau nganter kamu!"

"HIEEEEEEEEEE?"

"Kenapa? Ayo berangkat!" Ujar mamanya yang entah sejak kapan nyiapin sepeda. (bayangin Shinchan dibonceng mamanya ke sekolah pake sepeda, lol)

=Reita Version=

BRUAAAAKK

Seorang pemuda ber-noseband terjatuh dengan mulus dari ranjang empuknya. Kontan matanya terbuka lebar. Apalagi saat melihat jam weker yang menunjukkan waktu pukul 06.40.

"NAAAANIIIII?"

Dengan langkah ala Jerry yang dikejar Tom, ia langsung melejit aja make seragam plus parfum disana - sini dan berangkat sekolah tanpa mandi dan makan.

"Akiraaaa! Makan duluuu!"

=Kai Version=

Seorang cowo ber-dimple manis mengayuh sepeda birunya santai sambil ber-headbang macem orang autis. Padahal jelas - jelas ia nggak dengerin lagu atau semacemnya yang ngebikin orang bisa headbang =.=a

Ckiiitt..

Ia menghentikan laju sepedanya kemudian memasang tampang mikir. "Kayaknya ada yang kelupaan, deh.." Gumamnya dengan mimik yang ngga enak dipandang mata. Pemuda bernama Kai itu memeriksa tubuhnya *alah*.

"Seragam udah rapi, kok... Dasi juga udah.. Sabuk.. Udah.." Kai memeriksa isi tasnya. "Lengkap, kok..."

"Eh, apa ini?" Ia menemukan secarik kertas yang di atasnya tertulis, 'Jadwal Ujian Kenaikan Kelas SMP Peace and Smile'

"Oh My Gaaaacckkktt! Kai lupa belajaarr! (/;°ロ°)/"

=Uruha Version=

Uruha, seorang cowo murid asuhan SMP Peace and Smile berjalan pelan ke arah sekolahnya. Karena hari ini ujian, sebisa mungkin ia meningkatkan kepercaya-diriannya, salah satunya dengan menggunakan make up tebal untuk menampakkan wajah cantiknya bak Aphrodite.

Tapi sebenarnya, ada udang di balik batu. Uruha pake make up seperti ini agar menggoda iman para pengawas ujian, begitu wasiat orangtuanya. Bahkan ia memakai hotpants super ketat yang menampakkan paha mulus menggoda takwa itu~XD.

"Idih, ngga level!" Pekik Uruha dalam hati saat seorang om - om menyiulinya nakal. "Emang gue cewe, apa? Terlanjur pedang - pedangan tau rasa, lu!"

=XxX=

Hari pertama, Pelajaran pertama : PKn

Lima orang murid dari gank the GazettE ngga tau diri berjalan di koridor, mencari - cari ruangan masing - masing.

Orang yang paling tinggi, yang di daulat sebagai bagian pemalakan bernama Aoi. Liat aja tampangnya yang serem bak preman. *ditabok* Tugasnya ialah memalak murid - murid pinter buat ngasih contekan. Modalnya adalalah tatapan deathglare. Namun walaupun begitu, si Aoi ini ngga pernah absen kalo urusan kena sial. Udah liat kan di atas tadi dia musti ngejar - ngejar angkot dulu sebelum akhirnya berjalan kaki ke sekolah? Dan sekarang ia...

BRUAAAKK

Tuh kan, si Aoi jatoh kesandung tali sepatunya sendiri.

Oke, kita lanjut ke berikutnya~

Yang sedikit lebih pendek darinya adalah pemimpin mereka, yang disinyalir sangat berbaik hati kalo ngasih contekan. Sebut aja Kai. Tugasnya ialah memberi contekan terhadap teman - teman gank-nya. Dan jawaban yang diberikan Kai konon bener - bener bisa diandalkan. Walaupun wajahnya terkesan autis dan cengengesan, dia ini punya cara khas dalam memimpin gank. Alias tukang ngomel. *ditabok Kai*

Yang pake noseband dengan rambut acak - acakan biasa dipanggil Reita. Dia wakil ketua(?) the GazettE. Kerjaannya sama keak Kai, ngasih contekan ke anggota gank-nya. Walaupun jawaban yang dia kasih udah pasti melenceng jauh dari jawaban Kai. Sampai sekarang tidak diketahui kenapa makhluk berandalan yang satu ini bisa menjadi wakil ketua the GazettE. Punya nyali buat nyontek aja ciut kalo sang guru udah melotot di depannya. *ya iyalah!* Tapi sebenarnya ada satu yang bisa diandalkan dari makhluk ber-noseband ini. Dia ahli ngeles. Itu membuat keberadaannya sangat disyukuri oleh anggota lain, hohoho~

Lalu cowo paling boncel yang daritadi misuh - misuh ngga jelas namanya Ruki. Dia ahlinya malakin sensei alias minta nilai tambahan ke sensei. Modalnya cuma satu : growl. Iya, growl. Jadi gini, nih. Kalo misalnya si sensei ngga mau nambahin nilai buat kelima member the GazettE, maka taruhannya ialah ia bakalan ngancurin satu sekolah dengan growl-nya. Simpel, kan?

Yang terakhir, seorang cowo bermuka cantik, Uruha. Dia sebagai sekretaris the GazettE. Tugasnya ialah mencari contekan kesana kemari dengan modal wajah cantik dan paha mulusnya. Dia sangat berguna di the GazettE, karena selain sebagai pencari ulung, ia juga bisa dipakai sebagai pencuci mata *dilempar boot Uruha* anoo, maksud saya dia juga bisa diandalkan kalau - kalau gank mereka dalam bahaya. Misalnya terancam dikeluarkan dari sekolah. Ia cukup berlenggak - lenggok memamerkan pahanya di depan para sensei dan gank mereka pun selamat dari segala marabahaya. *ajaran sesat*

Nah, seperti itu kira - kira perkenalannya, mari kita masuk ke ceritanya aja ^0^a

"Ini ruangannya. ( ・_・)" Aoi menatap ruang kelas yang ditempeli kertas bertuliskan "Ruang 7 VIII C & VII E"

"Sama adek kelas, nih.. ( ̄ω ̄;)" Komentar Reita sungkan lalu masuk kelas tersebut tanpa salam diikuti yang lain.

"Hmm... Gue di sini. (。_。*)" Ruki meletakkan tasnya di sebuah bangku yang tertera stiker "VIII C - 27". 27 itu nomor absen-nya si Ruki, ohoho~

"Kita deketan, Ruk~ ヾ(^∇^)" Reita meletakkan tasnya di depan bangku Ruki. "VIII C - 23"

"Kai, lu dimana?" Tanya Ruki.

"Eeh, aku... Jauh, nih. (━_━)ゝ" Kai garuk - garuk pala sambil duduk di bangku "VIII C - 10"

"Jiaaaahh! Nama lu pake hurup 'K' sih!"

"Gomeeeenn~ (._.)"

"Kussooo! Gue paling depan! [○・`Д´・○]" Komentar Aoi di depan bangkunya, "VIII C - 1". "hari ini gue sial banget, deh!"

"Minna~ Aku di belakaaaang~ O(≧▽≦)O" Seru Uruha senang sambil duduk di bangku paling akhir, "VIII C - 35"

"Sial! Kita terpisah!" Reita mendramatisir. "Kai, lu udah apal semuanya, kan? Bisa kasih kita contekannya, kan?"

"A-Anooo~ sebenernya.. Minnaaa... Aku belum belajar.."

"UAAAPPPAAAAA?"

Semua pasang mata ganti menatap Aoi.

"Hee? Kok natepnya ke gue? 0.0" Tanya Aoi inosen.

"Pokoknya lu musti cari contekan!"

"Hieeeeee? Ogaaahh! Bangku gue paling depan nihhh!" Protesnya sambil menunjuk meja pengawas yang tepat di depannya.

"Peraturan nomor 5; Jika Ketua gank berhalangan untuk memberi contekan, maka yang harus bertanggung jawab ialah bagian pemalakan!" Ucap Reita lantang. Soal peraturan gank dialah yang paling hafal.

"No waaaaayy! (≧ヘ≦ )" Rengek Aoi putus asa.

"YES WAY! ヾ(`Д´*)ノ " Ucap semuanya lantang.

Aoi mengkeret (?).

.

.

"Selamat pagi, anak - anak." Sapa Gackt-sensei saat memasuki ruang ujian.

"Selamat pagi, paaakk!"

"Pagi ini kita akan mengadakan ujian PKn, mohon untuk mengerjakan dengan sungguh - sungguh dan diharapkan untuk tidak membawa contekan atau mencontek teman, mengerti?"

"Iya, paaakk!"

"Bagus. Aoi, tolong bagikan ini." Gackt menyerahkan tumpukan soal dan lembar jawab pada Aoi.

.

.

==Aoi==

Gyaaaa! Apaan, nih? (・O・)a Gue kan udah lupaaaa! (_ _,)/

No. 5 : Sebutkan salah satu wewenang MK!

...

Jiah, gue jawab ngasal, deh.

Answer : Menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

==Kai==

No. 34 : Indonesia menganut demokrasi liberal sejak...

Uwaaaaa! Aku ngga belajar, pula! (>o<)

Answer : Sejak jaman lebaran monyet

==Reita==

Reita garuk - garuk kepalanya bingung. Udah 30 menit dan dia baru ngerjain 5 soal pilihan ganda, uhuhu~

Ia menatap pengawasnya. Gackt sedang pasang tampang melotot mirip leak. Niatnya buat nyontek pupus sudah.

==Ruki==

Sreeett.. Sreeett.. Sreeett..

Ruki menggoreskan ballpoint-nya dengan lancar. Beruntung semalam ibunya membimbingnya dengan baik, ohoho~

==Uruha==

Uruha menopang dagunya dengan tangan kiri lalu menoleh ke arah Tora di sebelah kirinya. Bener - bener pasang tampang sekushi. "Psst.. Psst..."

"Eh?" Tora menoleh. Hampir aja ia mimisan di tempat melihat Uruha yang memasang pose sekushi yang menggoda iman dan takwa~XD.

"I-iya?" Bisiknya ragu.

"Nomor 10, dong~" Uruha mengedipkan matanya nakal.

Kontan Tora hanya bisa menelan ludahnya lalu memberikan jawaban nomor 10. "Yang C."

"Sankyuu cakep~ ;)"

JDEEEERRR!

Tora pingsan di tempat.

.

.

===Break Time===

"Gyaaaaaa! Susah, gilaaa!" Teriak Reita di kursi taman.

"Payah! Mana pengawasnya Gackt-sensei, pula!" Sembur Aoi.

"Iya. Maaf, ya minna.. Aku semalem ngga belajar..." Ucap Kai merasa bersalah.

"Hohoho~ nggapapa, Kai~ ^0^/" Ruki nepok - nepok punggung Kai sampe Kai pengen muntah.

"Hee? Jangan bilang lu sama Uruha ngga ada masalah. ==" Aoi menginterogasi Ruki dan Uruha dengan tampang deathglare khas-nya.

"Gue kan anak rajin, hohoho~ ^0^" Jawab Ruki bangga sambil nepuk - nepuk dada.

"Oke. Kalo lu gue bisa ngerti." Aoi menatap Uruha. "Lu?"

"Ooh, gue.. gue biasa ajalah. Dapet dari Tora, Shou ama Saga ^-^" Jawab Uruha santai.

"NAAAANIIII?"

"Eeh? 0.0"

"Kok lu bisa ngais jawaban segampang itu?" Reita menatap Uruha kesal.

"Alah, palingan juga dia mejeng.." Komentar Aoi dingin lalu pergi gitu aja.

"Hee? Aoi, oi Ao-chan~~" Uruha menarik - narik ujung lengan baju Aoi.

"Gue iri, tau." Ujar Aoi dingin.

"Gomeeeenn..."

"Cieee cieeee~~" Reita menyiuli pasangan kekasih itu semangat. "Ruk, kalo gitu ntar pulang sekolah jalan, yok ^0^" Katanya sambil merangkul Ruki.

"Ngga, deh. Aku mau belajar aja buat besok.." Ruki tersenyum lalu kembali serius dengan bukunya.

"Gyaaaahhaaha~ ditolak uke, tuhh~" Cibir Kai sumringah.

"Wakaka~ yang keak gini sih gue sering, Kai~ Lo sama Nao akhir - akhir ini ngga pernah berdua, ya? Hohoho~"

"Eeh? Na-Nao? Ka-kamu tau darimana, Rei? 0.0" Kai nge-blush alamiah.

"Wakakak~ ya tau lah, Kai~ Gue getooo~"

.

.

Pelajaran Kedua : Bahasa Indonesia

Srek.

"Eeh? Apaan, nih?" Reita memiringkan kepalanya heran saat membaca soal - soal Bahasa Indonesia yang baru dibagikan. Matanya terpaku pada beberapa soal yang notabene njlimet bin ruwet.

"Sssstt.." Ruki memberi isyarat dari belakang pada kekasihnya untuk tenang.

"Eeh, Ru. Nomor 35 apaan, nih? Majas Metonimia gue ngga pernah denger.." Bisik Reita sambil menoleh sedikit ke belakang.

"Udah deh ntar gue kasih. Sana kerjain yang lain dulu!" Perintah Ruki sambil berbisik juga.

"Ehem. Matsumoto-san, Suzuki-san?" Miyavi-sensei melotot ke arah mereka.

"(゜ロ゜) I-Iya, sensei?" Jawab Ruki shock.

"Apa yang kalian berdua bicarakan, hmm~? (。・`ω´・。)"

"Yee~ Sensei ini gimana, dah! Sebentar lagi kan ulang tahunnya Miyavi-sensei! Kita mau bikin surprise, nih~ (´ ▽`)" Reita ngeles.

"Ara? Honto? Kalo gitu pas ulang tahun ntar sensei mau kalian bikinin Spaghetti, Gado - gado, Onigiri, Hamburger sama Pecel! ヾ(〃^∇^)ノ" (makanan dari negara berbeda =_=).

Reita dan Ruki sweatdrop. "I-iya, sensei..."

"Hohoho~ silahkan lanjutkan rencana itu kalau udah selesai mengerjakan ujian~ ヽ(' ∇' )ノ" Miyavi-sensei kipas - kipas pake kipas jawa tradisional dan duduk di atas meja guru. (≪Motto hari ini : Hidup itu Indah *bletak!*)

.

.

==Kai==

Soal No. 5 Essay : Tulislah sebuah puisi dengan tema kepahlawanan!

Eeh?

Uuungg... Pahlawanku itu ibu.. (baca interview Gajet) Jadi...

Answer :

Ibu~

Bunda~

Mama~

Mother~

Okaasan~

I love you full~

Hmm..

Kai memperhatikan puisi yang baru saja ia tulis. Eeh, ini kan Bahasa Indonesia, harusnya puisinya pake Bahasa Indonesia, dong! (≧≦)

Uunn..

I itu saya.. Love itu cinta.. You itu kamu... Full itu penuh...

Ah, sou ka!

Kai mengganti tulisan "I love you full" menjadi "Aku cinta kamu penuh" (nonsense)

==Reita==

Pluk.

Sebuah kertas yang ngga berbentuk jatuh dengan tepat dan akurat di meja Reita. Dari arahnya, Reita segera tahu kalau..

Gyeehehe~ pasti dari Rucchan gue, nih! Wokwokwok~ Pasti mau ngasih gue semua jawabannya. Gyaaaaa~ (*/∇/*)

Are? Apa, nih?

"Baka! Lu kalo ngeles yang bener, dong! Masa kita musti ngasih makanan keak gituan ke Meev! Bakaaaaaa! (">ω<)っ)) *punch, punch* Love, Rukichuw"

==Aoi==

Kluk.

Aoi melirik ke arah gank-mates(?) nya yang jauuuhh dipandang mata.

Tiba - tiba matanya berhadapan dengan mata Hiroto, seorang murid di kelas itu yang lumayan pinter juga.

Kesempatan!

Aoi memasang tatapan deathglare pada Hiroto, lalu mengisyaratkan, "Gue-minta-jawaban-nomor-45".

0.0 (Hiroto)

"Anoo.. S-Se-Sensei~" Hiroto mengangkat tangannya.

Kampreeeett! Batin Aoi kesal.

"Iya, Hiroto?" Jawab Miyavi sungkan.

"S-saya mau ke toilet dulu... K-ke-kebelet nih, pak.."

"Oh, silahkan.."

Wuuussshhh~

Hiroto berlari bak atlet.

==Ruki==

Pluk.

Sebuah kertas yang lebih ruwet jatuh di depan pandangan Ruki. Entah bagaimana caranya murid ber-noseband di depannya itu melempar kertas tersebut.

"Daripada ketahuan nyontek, hayo? Ah, tapi dua - duanya ngga ada yang enak juga, sih.. Eh, Ru metonimia itu apa, sih? Trus bikinin gue puisi yang kepahlawanan itu, dong! (^人^) Looovvvveeee, Reita"

Bruk.

Ruki meletakkan kepalanya di atas meja. Si Reita itu seme atau uke gue, sih? Perasaan dimana - mana uke yang minta bantuan sama seme.. (Ruki mengakui kalau dirinya uke, wkwkwk)

==Uruha==

Kanan... Bangku kosong.

Kiri.. Ada Tora.

Depan... Shou.

Depan kiri.. Saga.

Minta sama siapa, yah...

Tuk.

Uruha menggetukkan sepatu bootnya pada kursi Shou yang ada di depannya. Tak lama kemudian Shou melirik ke arahnya lalu mengisyaratkan sesuatu yang tidak dimengerti oleh Uruha.

Sreeekk...

Sebuah kertas mendarat dari genggaman Shou di depan Uruha. Uruha yang penasaran membukanya hati - hati. Dan ternyata Shou memberinya semua jawaban ujian hari itu!

"Sankyuu~ ^-^" Uruha berbisik disambut dengan anggukan pelan Shou.

=Day 01 : END=

Ufufufufu~

Fanfic ini pelampiasan ujian. Gara - gara pas ujian kepikiran yang keak ginian. Wakaka~

Yang Day 02 moga - moga ide saya ngga mampet TT_TT

Review? Comment? Unek - unek?

Klik aja tombol di bawah ini, gratis kok ^-^

No flame please~

Regards,

Akiyama Kaira