Love Button
Storyline by Usami Maki
Remake by taejungKim
.
.
.
Waktu menerima pernyataan cintaku, dia bertanya,
"Kau kan belum mengenalku dengan baik. Yakin ingin pacaran denganku?"
Setelah itu barulah aku mengerti arti kata-katanya waktu itu.
.
.
.
Suasana pegunungan yang asri sangat mendukung perasaan Jungkook saat itu.
"Haah.. Pelatihan orientasi murid baru di atas gunung begini membuat sangat lelah ya. Iya, kan, Kook?" tanya Bambam pada Jungkook.
"Eh?" Jungkook menolehkan kepalanya pada Bambam dan Yugeom dengan wajah sumringah.
"Masa?" lanjut Jungkook.
" Aigoo, lihat tuh mukanya Jungkook. Benar-benar bahagia kelihatannya." kata Bambam pada Yugeom.
"Habis dia baru dapat pacar sih ." kata Yugeom.
"Pacarmu, Kim Taehyung, dari kelas khusus, kan?" tanya Yugeom .
Jungkook baru saja ingin menjawab pertanyaan Yugeom namun dipotong oleh Bambam.
"Kalian berencana mau ciuman, ya?" tanya Bambam.
"CIUM?! Mana mungkin!" seru Jungkook sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tapi tak dipungkiri, pipinya memerah.
"So-soalnya…" Jungkook memainkan jari telunjuknya dan melanjutkan.
"Kami masih dalam masa percobaan." jawab Jungkook dengan nada malu-malu.
" Mworago? Masa percobaan?" tanya Yugeom dan Bambam serempak.
"Iya, aku akan berusaha keras membuatnya benar-benar menyukaiku. Jadi, aku minta kesempatan dengan masa percobaan pacaran ini." jelas Jungkook dengan suara sedikit lirih.
"Lalu? Dia setuju?" tanya Bambam.
Jungkook mengangguk. "Iya, dia bilang, seru juga." Jungkook tersenyum kecil sambil menggaruk-garuk lehernya.
"Maka dari itu, targetku sekarang adalah mendapatkan nomor ponselnya!" seru Jungkook semangat.
"Hah? Targetnya sepele sekali." ejek Bambam dan Yugeom, namun Jungkook tidak ambil pusing dan terus melanjutkan perjalanan.
Baru saja ia akan melanjutkan perjalanan hingga ia berpapasan dengan Taehyung.
"Jungkook- ah." sapa Taehyung dengan tersenyum ramah.
"Tae-Taehyung sunbae !" seru Jungkook tergagap-gagap.
"Se-selamat pagi!" Taehyung tertawa kecil melihat tingkah gugup Jungkook.
"Selamat pagi."
"tae-Taehyung Sunbae Boleh aku mintaㅡ" perkataan Jungkook terhenti oleh Taehyung yang semakin mendekatkan wajahnya ke arah Jungkook.
Eoh, ada apa? tanya Jungkook dalam hati. Taehyung terus menatap Jungkook selama beberapa detik, membuat pipi Jungkook memerah.
"Itu, ada kumbang di kepalamu. Apa tidak apa-apa?" tanya Taehyung.
Seketika itu Jungkook merasakan sesuatu bergerak di kepalanya.
"KYAAAA!" jerit Jungkook panik sambil menggoyang-goyangkan kepalanya.
"Tenang, Jungkook-ah." kata Taehyung.
"Jangan bergerak." lanjutnya. Jungkook menutup matanya karena takut dan Taehyung pun perlahan mendekatkan diri ke Jungkook dan mengambil kumbang tersebut.
"Te-terima kasih." ucap Jungkook saat Taehyung menerbangkan kumbang tersebut. Taehyung menoleh pada Jungkook dengan senyum yang sangat menawan.
"Ng? Hati-hati ya." ucap Taehyung.
Deg . Deg.
Detak jantung Jungkook mempercepat seiring dengan memompanya darah ke pipinya, membuatnya semakin memerah.
Tadi.. wajahnya dekat sekali! pikir Jungkook sambil menyentuh pipinya yang terasa terbakar.
" Yak! Taehyung- ah ! Ayo!" seru seseorang yang berjarak beberapa meter di depan mereka.
"Iya!" balas Taehyung.
Ketika Taehyung sudah beberapa langkah di depan Jungkook, Jungkook bersuara lagi.
"Ah! Tu-tunggu, Taehyung- sunbae!" seru Jungkook membuat Taehyung menoleh.
"Be-beritahukan nomor ponselmu!" pinta Jungkook dengan wajah memerah.
Kyaa, akhirnya kukatakan! seru Jungkook dalam hati.
"Maaf." mendengar kata-kata itu, Jungkook yang sedari tadi menunduk akhirnya menengadah, menatap Taehyung.
"Aku baru beli, tidak hapal nomornya. Lagipula, ponselku ada di tas." ujar Taehyung.
Benar juga, kalau sekarang dikeluarkan, bisa-bisa disita guru, pikir Jungkook dengan perasaan kecewa.
"Oh, iya. Maaf. Haha." Jungkook berusaha tersenyum walau perasaannya benar-benar kecewa.
Ah, aku mengatakannya di saat yang tidak tepat, ujar Jungkook dalam hati.
Jungkook memejamkan matanya beberapa detik untuk meredamkan perasaan kecewanya. Taehyung yang melihat itu terdiam beberapa saat sampai akhirnya memutuskan untuk mengambil ponselnya di tas.
"Tunggu sebentar." ujar Taehyung.
" Eoh ?" Jungkook membuka matanya dan menoleh pada Taehyung.
Taehyung sudah memegang ponselnya. "Beritahukan nomor ponselmu. Nanti aku yang menelponmu." ujar Taehyung masih dengan senyum yang tertoreh di bibirnya.
"Eh? Taehyung Sunbae..?"
"Berapa?" tanya Taehyung, sudah siap untuk mengetik nomor ponsel hingga tiba-tiba seorang guru datang dan mengambil ponsel Taehyung.
" Yak, kau! Siapa yang mengizinkan untuk menggunakan ponsel?!"
Jungkook kaget bukan main. Ia tercengang begitu Park seonsaengnim memarahi Taehyung.
"Kau Kim Taehyung dari kelas khusus, kan?! Kenapa malah melakukan ini, hah?!" teriaknya.
"Maaf, saem." lirih Taehyung.
"Saya akan sita ponsel ini sampai pelatihan orientasi berakhir! Paham?!" ucapnya lalu langsung berlalu pergi.
Taehyung menghembuskan napasnya dalam-dalam. Jungkook menundukkan kepalanya.
"Ma-ma-ma-maaf… Gara-gara aku…" wajah Jungkook sudah pucat pasi. Taehyung yang melihat itu seketika menyemburkan tawanya
"Hahaha! Tidak apa-apa. Santai saja." ucapnya berusaha menenangkan Jungkook.
"Ta-tapi…ㅡ"
"Tapi aku butuh itu untuk alarm sih. Aku agak susah bangun pagi." ujar Taehyung dengan tangan kiri di dagunya. Jungkook semakin merasa tidak enak hati.
"A-Aku akan minta ke seonsaengnim ."
" Eoh? "
"Aku akan minta kembali ponselmu!" kata Jungkook lalu langsung berlari meninggalkan Taehyung dan pergi menuju Park seonsaengnim .
"Hei! Jungkook- ah !" panggil Taehyung berusaha mencegah Jungkook, namun Jungkook tidak menghiraukannya.
.
.
.
"Jadi, Taehyung sama sekali tidak bersalah. Tolong kembalikan ponselnya, seonsaengnim ." mohon Jungkook dengan wajah memelas.
"Tidak boleh!" jawab guru itu dengan tegas.
"Ambillah ponselku sebagai gantinya." ujar Jungkook dengan posisi berlutut dan tangan di atas memegang ponselnya.
"Tidak boleh! Dasar keras kepala! Kalau kau tidak butuh, sini, saya sita sekalian!" kata guru laki-laki itu sambil mengambil ponsel Jungkook.
"Aaah!" Jungkook menatap pasrah ponselnya yang diambil oleh guru itu.
.
.
Jungkook berjalan sendirian dengan kedua tangan memegang erat ranselnya.
"Haaah… Aku tidak berhasil mendapatkannya." gumam Jungkook kecewa.
"Teman-teman pasti sudah jauh meninggalkanku. Aku tertinggal sendirian." Jungkook mengangkat kepalanya dan terkejut melihat Taehyung yang sedang duduk di pinggir jalan dekat pohon.
Taehyung menoleh ke arah Jungkook dan mereka pun bertatapan mata. "Tae-Taehyung- sunbae."
"Kau lama sekali." ujar Taehyung sambil bangkit dari duduknya
"Eoh ?"
Jungkook menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal. Pipinya sekarang otomatis memanas setiap kali ia bertemu dengan Taehyung.
"Maaf. Aku gagal memintanya kembali." gumam Jungkook.
"Tidak apa-apa. Kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu." ujar Taehyung dengan wajah tidak enak hati.
"Ta-tapi… Aku tidak ingin Taehyung- sunbae membenciku karena ini…" ujar Jungkook sambil memainkan ujung bajunya dan mata yang tidak melihat ke arah Taehyung.
Taehyung tertegun sejenak sampai akhirnya tawapun meledak. "Hahaha!"
Jungkook yang mendapat respon tersebut memasang wajah kaget sekaligus bingung.
Taehyung tiba-tiba meletakkan tangannya di kepala Jungkook. "Ayo jalan! Kalau terlambat, bisa-bisa kita tidak kebagian makan siang." kata Taehyung masih dengan tawa di sela-selanya
.
Taehyung membetulkan letak tas selempangnya lalu berjalan mendahului Jungkook. Jungkook diam beberapa saat dengan mulut terbuka dan tangan yang menyentuh kepalanya sendiri.
Ternyata dari tadi dia menungguku, pikir Jungkook. Seketika wajahnya memerah menyadari hal itu.
"Jungkook- ah , ayo!" ajak Taehyung.
"Ah! Baik!" seru Jungkook lalu berlari menyusul Taehyung.
Ini seperti mimpi. Berjalan berdua, berdampingan seperti ini.
.
.
.
Langit dipenuhi oleh beribu-ribu bintang dengan pemandangan gunung di bawahnya. Jungkook menopang dagunya di telapak tangannya, terpesona dengan pemandangan saat ini atau… teringat Taehyung?
"Haah… Hari ini sangat indah." ujar Jungkook
"Langitnya cerah." kata Yugeom sambil menaik kasurnya.
"Dimana kasurmu?"
"Hei, hei." panggil jungchan .
"Kita ke kamar kakak kelas kita, yuk?" ajaknya pada semua orang di sana.
"Wah! Ide bagus!" seru salah satu dari mereka. Sementara Jungkook memegang erat bantal di dekapannya.
"Eh? Aku tidak ikutan."
Seketika semua orang yang mendengar perkataan Jungkook langsung beralih padanya dengan tatapan garang. Terutama Bambam.
"Kau tidak ingin bekerja sama dengan kami?" geram Bambam.
"Maunya bahagia sendiri saja!" ucap yang lain.
"Eh…?"
"Oke, deh! Let's go! " seru Bambam semangat sambil menyeret paksa Jungkook yang dihimpit oleh lengannya.
Apaan sih?! , pikir Jungkook kesal dengan keadaan pasrah diseret-seret.
"Tamannya di mana, ya?" tanya Yugeom sambil melihat keluar jendela.
"Yang digosipkan itu?" tanya Bambam.
"Gosip?" tanya Jungkook.
"Aku dengar dari kakak kelas. Di suatu tempat di penginapan ini, ada taman yang sangat indah. Pasangan yang ke sana dan berciuman di taman itu akan berbahagia." jelas Yugeom menggebu-gebu.
"Tapi, kalau tidak berciuman, mereka akan berpisah." lanjut Yugeom dengan nada dramatis.
"Huah, taman ya." gumam Jungkook.
"Keren juga. Lakukan itu, kookie ." bisik Bambam.
" Eoh ?"
"Ciuman dengan Kim Taehyung." lanjut Bambam membuat wajah Jungkook seperti tomat.
"Mana mungkin aku melakukannya?!" seru Jungkook.
"Ssstt! Jangan berisik!"
Suara pintu terbuka dan keluarlah kakak kelas mereka dari kamarnya.
"wah .. Para adik kelas kita sudah tiba." ujar salah satu laki-laki tersebut.
Begitu ada kesempatan, aku akan kabur , pikir Jungkook sambil digeret masuk ke dalam kamar para kakak kelasnya.
Sesaat sebelum pintu tertutup, Jungkook melihat Taehyung melewatinya sambil menatapnya. Bola mata Jungkook membesar seiring tertutupnya pintu. Jungkook langsung membuka kembali pintu itu dengan suara kencang.
"Tae-Taehyung- Sunbae !" seru Jungkook sambil berlari mengejar Taehyung.
Bambam dan Yugeom mengintip di ambang pintu. " Eoh ? Memangnya tadi ada pacarnya?" tanya Yugeom.
"Gawat." gumam Bambam dengan wajah setengah panik.
Pergi ke mana dia?! Padahal aku langsung mengejarnya, kata Jungkook dalam hati sambil menoleh ke sana kemari menyusuri lorong.
"Apa Anda mendengar suara anak - anak ?" suara pak guru tiba-tiba mengagetkan Jungkook. Membuatnya panik.
"Padahal ini sudah malam dan mereka dilarang main saat ini !" seru guru tersebut. Pak guru!
Jungkook langsung bersembunyi di balik tembok sementara guru tersebut menolehkan kepalanya ke belakang, ke arah Jungkook bersembunyi.
"Sepertinya suara tadi datang dari arah belakang." ujar guru tersebut.
Kyaa! Bagaimana ini?! Mereka menuju ke sini! Aku bakal ketahuan!
Jungkook sudah memasang wajah pucat pasinya sambil ia mengintip sedikit ke arah guru. Tiba-tiba sebuah tangan memegang bahunya. Jungkook sangat kaget, ia baru saja ingin berteriak ketika ternyata yang memegang bahunya adalah Taehyung.
Taehyung meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Menyuruhnya untuk diam. Pipi Jungkook seketika memerah.
"Taeㅡ"
"Kita keluar lewat pintu darurat di sana." bisik Taehyung sambil menunjuk pintu tersebut.
Langit masih sama, tampak dipenuhi bintang dengan bulan purnama yang indah. Taehyung berjalan di depan Jungkook. Jungkook berjalan dengan lesu. Tadi.. Apa yang dipikirkannya ketika aku masuk kamar kakak kelas itu, ya ? pikir Jungkook. Aku penasaran .
Tiba-tiba saja, pemandangan di depan mereka membuat keduanya terpana. Loh? Ini…
"Tamannya indah sekali. Aku baru lihat ini." ujar Taehyung dengan mata yang seolah terpaku pada apa yang disuguhkan di depannya. Jungkook menoleh menatap Taehyung.
Apa mungkin… Ini taman yang digosipkan itu?
Kalau tidak berciuman di sini, kami akan berpisah.
Jungkook kembali menoleh ke arah Taehyung lalu berpindah menatap bibir Taehyung.
Ci-ciuman…
Seketika wajah Jungkook memerah saat Taehyung balas menatapnya.
Apa Taehyung-ssi tahu soal gosip ini?
Taehyung menatap Jungkook yang mendadak mengalihkan pandangannya ke bawah.
.
Mereka terdiam selama beberapa saat sampai akhirnya Taehyung berbalik.
"Ayo kita kembali." ajaknya.
Kalau tidak berciuman, kami akan berpisah.
Jungkook hanya diam di sana. Membuat Taehyung yang sudah berjalan menghentikan langkahnya.
"Jungkook- ah?"
Jungkook menunduk berusaha mengatakan sesuatu.
"I-Itu… Ba-bagaimana kalau… kita berciuman?" tanya Jungkook. Kepalanya terus menunduk, tidak berani melihat seperti apa ekspresi Taehyung. Pipinya sangat merah, wajahnya berkeringat.
Taehyung menatap Jungkook dengan pandangan terkejut. Mereka terdiam beberapa saat sebelum akhirnya Taehyung menjawab dengan senyuman tipis.
"Masih terlalu cepat untuk hal itu, kan?"
Jungkook merasa seolah-olah ia dipermalukan di depan jutaan orang. Ia merasa sangat malu.
"Ah, iya. Benar juga." ucap Jungkook sambil membenarkan letak jaketya.
"Maaf." setelah berucap seperti itu, Jungkook langsung berlari meninggalkan Taehyung.
"Jungkook- ah!"
Taehyung hanya diam di sana memperhatikan Jungkook yang berlari di hadapannya. Taehyung menghela napas berat lalu menyibak semak-semak di sampingnya.
Ternyata dibalik semak-semak itu, teman-teman Jungkook beserta anak laki laki lain sedang berjongkok, menguping pembicaraan Jungkook dan Taehyung.
.
.
.
Jungkook sedari tadi hanya mendekam di kasurnya seorang diri, merasakan malu yang amat dalam.
"Ah! Itu Jungkook!" seru Bambam sambil berlari menghampiri Jungkook.
"Kapan kau kembali ke sini? Kami cari-cari lho." kata Yugeom. Sementara Jungkook hanya diam tak merespon.
Yugeom melirik Bambam dengan sedih.
"Jungkook." panggil Bambam.
"Maafkan kami. Mungkin tadi Kim Taehyung bilang seperti itu karena kami mengganggu." aku Bambam.
Jungkook langsung menyibak selimutnya dan menghadap Bambam dan Yugeom. "Eh?!"
"Dia tahu kami bersembunyi di situ." kata Bambam.
" Mian… kami lihat kalian keluar, lalu mengikuti kalian." ujar Yugeom.
"Karena ada kami, makanya Kim Taehyung berkata seperti itu. Jadi…" Bambam tidak melanjutkan namun menghembuskan napas dengan perlahan, merasa sangat bersalah.
Jungkook diam sejenak melihat penyesalan di wajah Bambam dan Yugeom.
"Tapi meski kalian tidak ada, kupikir jawabannya akan tetap sama." kata Jungkook sedih.
"Aku terlalu buru-buru. Padahal, aku ingin membuatnya menyukaiku sedikit demi sedikit."
Perasaan sedih terasa sangat kentara mengelilingi mereka bertiga. Menciptakan suasana hening yang tidak nyaman.
"Eh, tunggu dulu!" seru Yugeom tiba-tiba.
"Kim Taehyung belum tahu Jungkook ada di sini, kan?!" tanya Yugeom.
" Eoh? "
"Tadi, Taehyung sunbae langsung pergi mencari Jungkook. Mungkin sekarang, dia masih mencarimu!"
Dibenak Jungkook langsung terpampang wajah Taehyung yang sedang tersenyum.
Taehyung sunbae…
"Telepon saja!" usul Bambam.
"Tidak punya nomornya. Lagipula ponselnya disita." balas Jungkook.
"Aku akan pergi mencarinya!" Jungkook bangkit lalu membuka pintu. Saat membuka pintu, Jungkook terkejut melihat Taehyung yang ternyata sedang membuka pintu juga.
"Ah! Ketemu!" seru Taehyung, terlihat lega dengan keringat bercucuran di dahinya.
"Taeㅡ"
"Kyaaa! Dia menjemputmu!" seru Bambam, Yugeom dan jungchan bersamaan. Membuat pipi Jungkook lagi-lagi memerah.
"Aku iri sekali!" seru jungchan dari dalam.
Jungkook dan Taehyung diam, Jungkook merasa malu karena ulah teman-temannya.
"Kita keluar yuk ?" ajak Taehyung, memecah keheningan di antara mereka.
Mereka keluar ke taman indah tadi. Mereka menyusuri jalan setapak yang dihiasi dengan semak-semak berbunga.
"Anu.." Jungkook membuka suara
"Maaf, tadi permintaanku aneh. Aku bukannya ingin segera melakukannya… Ada alasannya, kok ."
Taehyung menoleh dan tersenyum. "Gosip itu kan?"
"Jungkook-ah kepikiran gosip yang beredar mengenai taman itu, kan?"
" Eoh? Kau tahu juga?" tanya Jungkook kaget.
Taehyung mengangguk santai. "Iya, aku dengar kalian membicarakannya di lorong. Lalu aku berpikir," Taehyung memegang dagunya.
"Bagaimana reaksimu kalau aku ajak ke taman itu. Aku penasaran."
Mata Jungkook membulat. Ia tidak menyangka kalau Taehyung memiliki pikiran seperti itu.
"Tapi maaf, sepertinya aku keterlaluan. Teman-temanmu yang bersembunyi di taman itu, di luar perhitunganku." ujarnya.
"Aku tidak menyangka kau akan memintanya dengan cara seperti itu. Haha!" Taehyung tertawa renyah, seperti itu adalah hal terlucu yang pernah ia lihat.
Sementara Jungkook merasakan tiba-tiba kepalanya kosong.
Eh… apa ini? Tiba-tiba otakku tidak bisa berpikir. Jadi maksudnya…
"Kau… kau tahu mengapa aku terburu-buru ingin berciuman denganmu?!" tanya Jungkook.
Taehyung mengangguk dengan senyum malaikatnya. Seolah tak bersalah.
Jungkook membuka mulutnya saking terkejutnya.
"Maafkan aku. Oh, ada satu lagi. Keluarkan tanganmu." kata Taehyung.
Taehyung menulis beberapa angka di tangan Jungkook. "Simpan nomor ini di ponselmu, ya."
Jungkook membeku. "…Jadi sebenarnya kau hapal nomornya?" tanya Jungkook. Taehyung lagi-lagi mengangguk dengan senyum tanpa dosa.
"Maaf, aku mengerjaimu."
Jungkook terkejut bukan main.
Ternyata dia orang yang seperti ini?
"Aku sudah bilang padamu kan. Apa kau yakin mau pacaran denganku walaupun belum kenal aku dengan baik?" kata Taehyung, lalu ia melanjutkan
"Masih mau masa percobaan pacaran kita dilanjutkan atau disudahi sampai di sini saja?" tanya Taehyung sambil mendekatkan wajahnya ke arah Jungkook.
"Pelan-pelan aku mulai punya perasaan khusus padamu." ujar Taehyung. Jungkook merasakan darah berlarian menuju pipinya.
"Curang!" gumam Jungkook sambil mengalihkan pandangannya dari Taehyung.
" Eoh ? Kau bilang apa?" tanya Taehyung.
"Aku masih mau melanjutkan hubungan ini." ujar Jungkook.
"Oke, baiklah."
.
.
.
To be continued
Ah ini aku remake dari sebuah komik dengan judul yang sama . maaf kalo disini jungkooknya agak OOC bangett , tapi emang tokoh aslinya begitu . so you wanna more ?
16.01.19
TaejungKim
