Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Donghae, Leeteuk, member lain mungkin sekedar lewat aja.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje, OOC, dll

Summary : "Sebenarnya apa yang Hyung bicarakan dengan Eunhyuk Hyung, sih?"/ "Dia siapa, Hyung?"/ "UMMMMMAAAAAA! APPPPPPAAAAAAA! ANDWAE!"

Saya mencoba hadir dengan ff multichapter. Ga tau akan berakhir di chapter berapa, tapi mudah-mudahan ga terlalu panjang. Mianhae kalo kurang memuaskan. Happy reading ^^

Promise

"Hae Hyung, ppaliwa! Sebentar lagi akan turun hujan. Aku tak mau basah kuyup atau malah menunggu lebih lama di gedung ini."

Seorang namja dengan rambut yang sedikit ikal dan berkulit pucat, terlihat menatap sosok namja lainnya yang berada tak jauh darinya. Namja itu memiliki paras tampan. Ah, bukan hanya salah satunya. Tapi keduanya memiliki paras yang sangat tampan.

Mereka berdua adalah kakak beradik Cho. Cho Donghae dan Cho Kyuhyun. Mereka adalah siswa dari Saphire Blue High School. Donghae, sang kakak duduk di tingkat akhir, sedangkan Kyuhyun berda satu tingkat di bawahnya. Selain dikenal karena ketampanan mereka, Cho bersaudara ini juga dikenal dengan prestasi mereka. Baik dari segi akademik maupun non akademik.

Cho Donghae, mantan Ketua OSIS yang memiliki banyak prestasi. Semua program yang ada dalam masa jabatannya berjalan dengan sukses. Selain itu, Donghae selalu masuk ke dalam 10 siswa berprestasi di angkatannya. Beberapa kali menyumbangkan piala kejuaraan dance yang diikutinya bersama dengan salah satu sahabatnya, Lee Hyukjae.

Sedangkan Cho Kyuhyun, saat ini dialah yang menggantikan jabatan kakaknya menjadi Ketua OSIS. Tak berbeda jauh dengan sang kakak, Kyuhyun juga selalu memberi kejutan di setiap kegiatan yang ia jalankan. Kyuhyun juga memiliki otak di atas rata-rata. Ia termasuk anak yang jenius sehingga bisa loncat kelas. Dan jangan lupakan juga prestasinya di bidang tarik suara. Bersama dengan grup vokal sekolahnya yang diberi nama KRY, ia berhasil mengharumkan nama sekolahnya dalam setiap perlombaan.

"Hujan, kan? Hyung sih terlalu lama. Sebenarnya apa yang Hyung bicarakan dengan Eunhyuk Hyung, sih?" gerutu Kyuhyun.

Donghae hanya tertawa pelan melihat Kyuhyun yang sudah mempoutkan mulutnya. Sama sekali tak cocok dengan wajah stoicnya itu.

"Aku yakin, jika SparKyu melihatmu seperti itu, mereka pasti akan langsung berpindah haluan menjadi Jewels."

Kyuhyun melemparkan deathglarenya pada Eunhyuk. Yang hanya membuat Donghae dan Eunhyuk tertawa melihatnya.

"Sudahlah, Kyu. Mau diapakan lagi. Hujan sudah turun, kan? Kita tunggu saja sampai hujannya reda," Donghae berujar lembut.

Kyuhyun mengangguk pasrah. Hilang sudah semua yang ada dalam bayangannya sejak jam istirahat tadi. Rencananya hari ini ia dan Kibum, salah satu teman sekelasnya, akan melakukan tanding Starcraft. Kebetulan rumah mereka hanya berbeda satu blok saja.

"Tenanglah, Kyu, Bummie pasti mengerti. Lagi pula, masih ada lain waktu kan untuk kalian tanding Starcraft itu," seolah mengerti apa yang difikirkan Kyuhyun, Donghae berujar sambil mnegusap lembut rambut Kyuhyun.

"Bagaimana kalau kita terobos saja hujannya?"

Usulan yang sangat asal dari Eunhyuk itu membuatnya dihadiahi sebuah deathglare dari Donghae. Eunhyuk sendiri hanya meringis melihat deathglare dari sahabatnya itu.

"Eunhyuk Hyung benar. Kita terobos saja hujan ini, Hyung. Tidak terlalu _ appo!"

"Kau bilang apa? Menerobos hujan hmm? Kau lupa kalau kau itu akan langsung sakit kalau kau kehujanan? Kau mau membuatku mati cemas karena kau demam?"

Kyuhyun mengusap kepalanya yang baru saja mendapat jitakan sayang dari Donghae. Mulutnya langsung terkunci mendengar ucapan Hyungnya itu.

"Berhenti tertawa Hyukkie. Itu semua juga karena usulmu."

Eunhyuk yang sejak tadi tertawa, walau tanpa suara, langsung membungkam mulutnya. Tak ingin membuat namja ikan di sampingnya itu mengamuk.

"Kita tunggu sampai hujan reda baru pulang," tegas Donghae, yang mau tak mau membuat dua namja di sampingnya mengangguk lesu.

Donghae tersenyum lebar melihat anggukan dari adik dan sahabatnya itu. Ternyata sesekali bersikap tegas pada orang terdekat itu perlu juga. Selama ini, Donghae memang bisa dibilang cukup memanjakan Kyuhyun. Tinggal jauh dari orang tua, membuat Donghae dan Kyuhyun menjadi sangat dekat. Selain itu Donghae juga merasa bertanggung jawab penuh pada adiknya itu. Tak ingin sesuatu yang buruk menimpa adiknya.

~Promise~

Sepertinya saat ini Korea mulai memasuki musim hujan. Sudah sejak beberapa hari ini hujan terus mengguyur kota Seoul. Membuat sekeliling jalan menjadi basah. Tak jarang tercipta genangan air. Selain itu, hujan yang terus mengguyur Seoul membuat rasa dingin begitu terasa. Walau mungkin tak sedingin saat musim salju. Tapi tetap saja.

Donghae tengah berjalan sendirian malam itu. Dia baru saja dari sebuah mini market yang letaknya tak terlalu jauh dari rumahnya. Ia mengeratkan jaketnya saat angin malam terasa menggigit kulitnya. Ia mempercepat langkahnya agar dapat segera menghangatkan dirinya. Tak ingin berlama-lama berada di luar rumah dengan cuaca seperti ini.

Hanya tinggal beberapa meter lagi sampai di rumahnya, Donghae menghentikan langkahnya. Matanya mengarah pada sesuatu yang tergeletak di jalan. Dengan perlahan, Donghae mendekati sesuatu itu. Matanya langsung membelalak saat mengetahui seorang namja tergeletak di tengah jalan.

Kondisi namja itu terlihat sangat berantakan. Di wajahnya terdapat beberapa luka lebam. Selain itu, di beberapa bagian tubuhnya juga terlihat luka yang masih mengeluarkan darah walau tak banyak. Tubuh namja itu juga basah kuyup. Kedua matanya terpejam. Bibirnya terlihat pucat, bahkan nyaris membiru.

Donghae langsung berusaha membawa namja itu ke rumahnya. Dengan susah payah, Donghae menggendong namja itu di punggungnya. Melangkahkan kakinya lebih cepat dari tadi. Ingin mencapai rumahnya lebih cepat agar ia dapat memberi pertolongan pada namja di gendongannya itu.

Kyuhyun terkejut saat membukakan pintu untuk Donghae. Ia mengerutkan keningnya melihat Donghae tengah menggendong seseorang di punggungnya. Baru saja Kyuhyun ingin mengutarakan sebuah pertanyaan, Donghae sudah menghilang dari hadapannya.

"Kyu, tolong kau ambilkan air untuk mengompres dan bawa ke kamar Hyung. Ppali!"

Tanpa banyak kata, setelah menutup pintu depan, Kyuhyun menuju dapur dan mencari apa yang diminta Hyungnya itu. Tak sampai 10 menit, Kyuhyun sudah masuk ke dalam kamar Donghae dengan membawa baskom air.

"Dia siapa, Hyung?" tanya Kyuhyun setelah menyerahkan baskom air itu pada Donghae.

"Aku juga tak tahu. Tadi aku melihatnya tergeletak di jalan. Melihat kondisinya, aku tak tega, jadi langsung membawanya ke rumah. Kau tak keberatan kan, Kyu?"

Kyuhyun tersenyum lembut memandang Hyung nya itu.

"Tentu saja, Hyung. Aku justru senang. Lagi pula, masih ada satu kamar kosong di rumah ini, kan? Setidaknya sampai kondisi namja ini pulih, lebih baik ia tinggal disini bersama kita, kan?"

Donghae menganggukkan kepalanya. Mengusap lembut rambut Kyuhyun sebelum kembali mengompres namja di hadapannya.

"Apa tak ada tanda pengenal di pakaian nya tadi, Hyung?"

"Mollayo. Aku belum melihatnya. Coba kau periksa saja di pakaian yang dikenakan namja ini tadi. Aku letakkan pakaiannya di keranjang cuci itu," ujar Donghae sambil menunjuk keranjang cucian yang ada di pojok kamarnya.

Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju keranjang cuci. Mencari-cari tanda pengenal atau apapun yang dapat menjelaskan siapa namja misterius itu. Tak berapa lama, Kyuhyun menemukan sebuah dompet di salah satu saku celana namja itu.

Kyuhyun membawanya ke hadapan Donghae dan menyerahkannya pada Donghae.

"Buka saja, Kyu. Cukup cari tanda pengenalnya saja. Jangan yang lain."

Kyuhyun mengangguk. Ia membuka dompet tersebut dan mengambil salah satu tanda pengenal yang ada di dompet itu.

"Park Jung Soo, mahasiswa tingkat satu di Seoul University, jurusan Musik," baca Kyuhyun.

"Eh? Mahasiswa? Berarti lebih tua dari kita?"

Kyuhyun hanya mengangguk. Ia mengembalikan kartu mahasiswa itu ke tempat semula dan meletakkan dompet itu di meja nakas samping tempat tidur Donghae.

"Sudah malam, Hyung, lebih baik Hyung istirahat. Biarkan saja Jung Soo-ssi disini. Hyung tidur di kamarku saja."

Donghae mengangguk. Setelah yakin Park Jung Soo, namja tadi, merasa nyaman dalam tidurnya, ia beranjak dari duduknya. Membawas erta baskom berisi air tadi.

"Kau masuklah dulu ke kamarmu. Aku akan menaruh ini di dapur."

Kyuhyun menurut. Masuk ke dalam kamarnya danlangsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Menunggu Donghae masuk ke dalam kamarnya.

"Jadi, untuk malam ini Hyung akan tidur dengan namdongsaeng Hyung, eoh?"

Kyuhyun tertawa kecil mendengar ucapan Donghae. Sudah lama sekali mereka tidak tidur di atas satu tempat tidur yang sama.

"Sudah malam, Hyung. Kalau kau berencana mengejekku, kau tunda besok saja, ne? Itu juga kalau kau bisa."

Donghae ganti tertawa mendengar penuturan Kyuhyun langsung ikut merebahkan tubuhnya di samping Kyuhyun.

"Jaljayo, nae dongsaeng."

"Jaljayo, Hyung."

Dan kini, hanya sepi yang melingkupi kamar itu. Baik Donghae maupun Kyuhyun sudah sama-sama jatuh ke dalam mimpi mereka.

~Promise~

"UMMMMMAAAAAA! APPPPPPAAAAAAA! ANDWAE!"

TBC

Huaaa, ga tau kenapa ini ff dihapus sama admin FFn,
padahal udah ada yg review walau ga banyak,
chapter 1 udah siap, tinggal publish aja,
tpi tergantung respon Chingudeul juga,
jadi, ditunggu RnR nya, ya ^^