"Ada apa kau kesini Naruto ?" Semprot seorang berambut hitam panjang begitu melihat penampakan seorang cowok berambut duren yng sekarang lagi nyengir innocent menghadapi pria berambut hitam panjang tersebut.

"Aku mau ikut dalam pengembangan mesin waktu" Kata cowok yang ternyata adalah Naruto tersebut. Pria bernama Orochimaru langsung terkejut begitu mendengar ucapan Naruto. Dia pun memegang dahi Naruto dan mengukur suhunya dengan punggung tangan.

"Apa kau habis terbentur, Naruto ?" Tanya Orochimaru.

"Aduh...! Ini serius" Naruto manyun-manyun gak jelas begitu mendengar nada bicara Orochimaru yang seolah meremehkan tersebut.

"Ummm...! Ya sudah, ayo masuk" Kata Orochimaru mempersilahkan Naruto masuk. Naruto pun berjalan dengan riang mengikuti Orochimaru menelusuri koridor-koridor rumah yang sederhana tersebut sehingga sampailah pada sebuah ruangan dengan meja yang berjejer rapi.

Ditengah-tengah ruangan tersebut, terpampang sebuah penemuan besar yang ditemukan oleh ayah Naruto beberapa tahun silam, generator fusi pertama. Sayangnya, Ayah Naruto meninggal karena perang dan ironisnya perang tersebut juga melibatkan temuannya.

-0-

Di tahun 2013

"Sasuke...!" Teriak seorang gadis berambut indigo panjang sambil mengguncang-guncangkan tubuh seorang cowok berambut raven dengan model pantat ayam yang sepertinya lagi tepar diatas tempat tidur.

"Apaan sih ?" Keluh Sasuke sambil mengucek-ucek matanya dan melepaskan tangan Hinata yang masih bertengger di bahunya.

"Bukannya kau ada kuliah pagi ini" Tanya Hinata.

"Baiklah" Sasuke beringsut dari ranjangnya menuju kamar mandi dengan wajah yang malas.

"Oh, aku lupa handuknya" Sasuke segera kembali dan mengambil handuk biru polos dan membawanya kedalam kamar mandi.

"Dasar pemalas"

-0-

"Ohayou Gozaimasu" Sapa Sasuke begitu keluar dari kamarnya, Hinata tersenyum sambil menjawab salam Sasuke. Mikoto hanya tersenyum kecil melihat tingkah putra bungsunya tersebut.

"Ohayou Gozaimasu" Sapa seseorang yang baru saja masuk dengan tampang lelah. Tiga orang yang sedang makan itu pun langsung mengalihkan pandangannya pada sosok berambut raven yang sedang melepas sepatu berikut kaos kakinya dengan tampang lelah.

Pria yang ternyata adalah Fugaku tersebut berjalan serta menghampiri Sasuke dan langsung menepuk kepalanya.

"Penemuanmu sangat mengejutkan. Pein-sama sangat mengagumi penemuanmu" Kata Fugaku sambil tersenyum bangga pada anaknya tersebut.

"Maksudmu ?" Tanya Mikoto sambil menatap heran melihat kelakuan Fugaku yang dengan tiba-tiba menjadi sangat ajaib.

"Putra kita ini, telah menemukan mesin waktu sekaligus generator fusi. Pein-sama ingin sekali bertemu denganmu, apakah kau ada waktu, Sasuke ?" Tanya Fugaku.

"Ummm...! Minggu-minggu ini kuliahku sibuk sekali, bagaimana kalau minggu depan" Kata Sasuke meminta pendapat.

"Baiklah" Fugaku menyetujui usulan Sasuke dan langsung berjalan untuk istirahat yng tenang di dalam kamar.

"Ummm...! Bolehkah aku ikut Sasuke, bibi Mikoto ?" Tanya Hinata sambil menyuap sesendok salad buatannya sendiri. Kelihatannya arkeolog masa depan ini mulai menikmati kehidupan barunya dengan Sasuke yang notabene adalah cowok yang dicintainya.

"Mau kuliah juga boleh" Kata Mikoto sambil membereskan meja makan karena dia sudah selesai.

"Ya sudah dech, daripada gak ada kegiatan" Kata Hinata yang akhirnya menyetujui dirinya untuk kuliah bersama Sasuke di Universitas Konoha.

"Aku akan mengurus administrasinya. Mungkin besok kau sudah bisa kuliah. Mau jurusan apa ?" Tanya Mikoto. Hinata tampak berpikir sejenak sambil melirik kearah Sasuke yang sepertinya sedang melipat kedua tangannya sambil bersenderan ditembok.

"Aku jurusan yang sama dengan Sasuke" Kata Hinata memutuskan.

"Terserahlah, ayo aku antar kamu untuk lihat-lihat kampus dulu. Kuliahku dimulai tiga puluh menit lagi" Kata Sasuke sambil menarik tangan Hinata.

"Lepas. Aku bisa jalan sendiri" Kata Hinata sambil mengibas-ngibaskan tangan Sasuke sehingga tangan tersebut lepas.

"Cepatlah"

-0-

"Kau ada ide ?" Tanya Hinata pada Sasuke yang sedang konsentrasi menyetir mobilnya. Sasuke menatap Hinata dengan tatapan heran sambil mengangkat sebuah alisnya.

"Maksudmu ?" Tanya Sasuke yang tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Hinata. Hinata hanya menepuk jidatnya melihat kedodolan Sasuke.

"Kau ada ide untuk menghentikan perang ?" Tanya Hinata sambil menahan hasrat untuk melempar Sasuke keluar mobil. Entar kalo Sasukenya hilang, siapa yang nyetir mobil.

"Yah, menurutku kita harus mencoba untuk membuat sebuah penemuan dan menghentika perang" Kata Sasuke.

"Kenapa kita tidak mencegah perang atau mengambil kembali mesin waktu terkutukmu itu" Saran Hinata.

"Kita tidak bisa mengambil kembali karena bila itu terjadi, akan terjadi kekusutan ruang dan waktu. Itu bisa menghancurkan dunia ini" Jelas Sasuke. Hinata hanya manggut-manggut mengerti.

"Ternyata masih pinteran aku ya daripada orang masa depan" Ledek Sasuke sambil tersenyum meremehkan kearah Hinata.

"Jangan sombong. Kau belum bertemu dengan Orochimaru, Tsunade dan Jiraiya" Kata Hinata dengan menyeringai licik.

"Siapa tuh ?" Tanya Sasuke dengan nada yang sangat-sangat mengejek.

"Kenapa kita jadi membicarakan hal ini sih" Keluh Hinata sambil manyun dan melipat kedua tangannya di samping Sasuke.

"Ngambek nih ceritanya" Goda Sasuke sambil melirik Hinata yang masih manyun gak jelas disampingnya.

"Apa kau punya ide yang lebih bagus ?" Sasuke akhirnya menyerah dengan sikap cuek Hinata dan memulai kembali percakapan mereka.

"Gimana kalau aku akan mengambilnya dengan mesin waktu ?" Hinata mencoba memberi ide ketika mobil Sasuke melewati gerbang Universitas tersebut dan berjalan menuju tempat parkir dan berhenti tepat disamping sebuah mobil bercat merah bata dengan seseorang berdiri di samping mobil tersebut.

"Kau tahu apa resiko mengubaah sejarah" Sasuke mendekatkan mukanya kearah Hinatayang sedang duduk disampingnya. Refleks, Hinata langsung menyilangkan kedua tangan didepan dadanya untuk sebuah pertahanan untuk mencegah pikiran pervert milik Sasuke.

"M-Mau apa kau ?" Hinata mencoba membentak Sasuke, tapi yang keluar adalah suara kegugupan Hinata yang membuat Sasuke tersenyum geli. Sasuke pun menjauhkan wajahnya dari muka Hinata.

"Kau pikir aku semesum itu kah ?" Sasuke menggoda Hinata dan mulai membuka pintu dan keluar menuju pemuda berambut merah bata dengan gaya acak-acakan yang sedang berdiri sambil pasang pose cool di mobil yang mempunyai warna senada dengan rambutnya.

"Cewekmu ya ?" Tanya pemuda bertato 'ai' didahinya tersebut.

"Oh dia, dia tadi kupungut dari jalanan setelah menjadi sampah masyarakat" Sasuke langsung digeplak oleh Hinata yang merasa harga dirinya direndahkan ketika mendengar Sasuke mengatakan hal yang sangat tidak elit tersebut.

"Saya Hyuuga Hinata, saya adalah anak angkat bibi Mikoto dan akan kuliah disini. Salam kenal" Kata Hinata sambil tersenyum manis kearah cowok bernama Gaara tersebut.

Gaara hanya mengangguk pelan sambil tersenyum geli melihat Sasuke yang merutuki geplakan Hinata yang cukup keras sampai-sampai telah terbentuk benjolan sebesar jeruk dikepalan Sasuke ck ck ck.

"Sama saja anak pungut" Cibir Sasuke yang langsung dibalas dengan deathglare ala Hinata.

"Hhe, peace" Sasuke yang merinding menerima kiriman deathglare dari Hinata langsung nyengir innocent sambil membentuk tanda V besar dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.

-0-

"Kau suka kampus ini ?" Tanya Sasuke sambil mengaduk-aduk jus tomat pesanannya dan mencicipi jus tomat tersebut. Hinata mengangguk senang sambil menunjukkan senyum riangnya.

"Baiklah, kau harus jelaskan pada Kaa-chan sendiri nanti ya" Kata Sasuke yang langsung dikirimi deathglare oleh Hinata.

"Terserahlah. Oh ya, kau masih belum tahu kan apa resiko mengubah sejarah ?" Tanya Sasuke. Hinata menggeleng pelan sambil pasang wajah yang sangat penasaran.

"Bila kau mengubah sejarah, itu artinya kau harus siap kehilangan orang yang paling ku sayangi. Itulah yang terjadi padamu beberapa bulan yang lalu" Jelas Sasuke.

"Jadi, bila kau mau mengambil mesin waktu itu sendiri, kau akan kehilanganku" Kata Sasuke sambil menatap tajam kearah Hinata. Hinata tampak berpikir keras, ia ingin sekali menyelamatkan dunia ini, tapi dia juga tidak mau kehilangan Sasuke yang baru saja menjadi kekasihnya.

Sasuke yang mengetahui kebimbangan Hinata langsung memegang pundak Hinata dan menatap gadis tersebut dengan tatapan lembut.

"Kita pasti bisa lakukan cara lain" Kata Sasuke meyakinkan Hinata. Hinata menatap Sasuke dengan tatapan polos khas dirinya, sedetik kemudian dia tersenyum lembut.

"Sepertinya kau benar-benar takut kehilanganku sampai-sampai mengorbankan dunia ini untuk menahanku" Ejek Hinata. Sasuke hanya tersenyum geli mendengar ledekan Hinata yang nge-pas banget dengan apa yang dilakukannya. Sebuah ide terlintas dibenak Sasuke untuk menyelamatkan dunia.

"Aku tahu" Seru Sasuke tiba-tiba.


TBC

Kira-kira apa yang akan dilakukan Sasuke ?

Revieeewww...!