Falen Anggel
Warning: gaje, typo, ooc, alur cepat, EYD hancur, dll
Summary : Namanya Naruto. Dia adalah malaikat? Tapi itu dulu. Sekarang ini, ia adalah malaikat jatuh. Karena Naruto sering membuat onar dan suka menggangu malaikat lainnya dalam bertugas, ia berubah menjadi malaikat jatuh. Hugh padahal dirinya tidak membuat sebuah dosa tapi mengapa ia bias jadi malaikat jatuh? Sungguh aneh bukan?
.
.
.
.
Chapter 1
Mengetahui dirinya berada dilangit, melayang-layang dilangit lalu dirinya terjatuh kebumi mengikuti gaya gravitasi. Hal seperti ini, bukanlah masalah bagi Naruto.
Mungkin, untuk sebagian orang jika dalam situasi seperti ini adalah tanda sinyal merah bagi nyawa mereka, tapi tidak untuk Naruto.
Bukannya sombong atau mempunyai nyawa lebih, Naruto jadi tidak takut mati. Soal nyawa memang ia hanya mempunyai satu tidak lebih.
Naruto tidak takut, karena memang tubuhnya sudah kuat. Sudah berbagai rasa sakit Naruto rasakan sepanjang hidupnya.
Dan hal sepele seperti ini, bukanlah yang terlalu penting baginya, bagaimana nantinya rasa sakit jika ia ketika membentur daratan dari ketinggian yang WOW ini.
Dan satu fakta lagi, ia bukanlah mahkluk hidup yang bernama manusia, melainkan malaikat.
Malaikat? Itu dulu. Tapi sekarang ini, ia tidak bisa dikatakan malaikat lagi, melainkan malaikat jatuh
.
Malaikat jatuh. Dari namanya sudah mengandung kesan buruk. Malaikat yang notabene adalah makhluk ciptaan-Nya yang selalu taat dan tak pernah membangkang, tapi saat kata JATUH kalian bisa tau sendiri. Mengapa mereka bisa jatuh?
Yup. Benar. Kata jatuh itu dikarena mereka telah melakukan hal yang berbau dosa atau bisa saja mereka telah membangkang perintah-Nya dan pada akhirnya merekapun menjadi malaikat jatuh. Dan sebagai hukumannya mereka diusir dari surga dan sayap mereka dijadikan warna hitam sebagai tanda bahwa mereka telah melakukan sebuah dosa.
Sekarang ini Naruto adalah malaikat jatuh. Sayapnya pun juga telah berubah menjadi warna hitam. Ia juga telah diusir dari surga.
Berbeda dengan malaika jatuh lainnya, mereka setidaknya tau dosa apa yang telah mereka perbuat dan sedangkan Naruto. Ia tidak tau sama sekali dosa apa yang telah ia perbuat.
Tapi menurut kata-kata Michael yang Naruto ingat tadi, ia dikatakan jatuh karena sering melakukan keonaran disurga, dan suka menganggu malaikat lainnya yang sedang melakukan tugasnya.
Naruto ingin memprotesnya, apa yang telah Naruto lakukan bukanlah sebuah dosa, melainkan sifat aslinya. Jadi, dirinya seharusnya tidak jatuh. Ia tidak berbuat dosa, itu hanya sifatnya saja.
Mengingat alasan yang tak masuk akal mengapa ia bisa jatuh, membuat kepala dongkol Naruto jadi rusak. Sekarang ini ia hanya bisa menjalani saja. Menjadi malaikat jatuh, tidaklah buruk juga. Bisa berbuat dosa, itulah keuntungannya.
Adapun kerugiannya. Seharusnya menjadi malaikat jatuh itu sudah tidak lagi terkait dengan sebuah urusan tugas. Bebas, tanpa tugas, tanpa beban karena takut kena dosa, lebih nyantai, itulah yang Naruto pikirkan tentang menjadi malaikat jatuh. Namun sesuai kenyataan dirinya.
Walaupun Naruto sudah jatuh, kenapa ia masih harus menjalani sebuah tugas yang sangat merepotkan. Apakah yang lainnya juga senasib dengan dirinya?
.
Naruto menatap kearah bawahnya.
Sekarang ini posisi tubuhnya berbalik. dengan kepala yang dibawah dan dengan kakinya diatas.
Angin yang kencang berlawanan arah dengannya, membuat mata Naruto berair dan sehingga sulit bagi matanya untuk melihat lagi dengan jelas apa yang ada dibawahnya.
Mengucek-ucek kedua matanya agar pandangan lebih jelas lagi, itulah harapan Naruto. Namun ia baru tersadar, bahwa mata dengan pandangan jelas adalah sesuatu berbahaya. Bagaimana tidak? Sekarang ini dirinya berada dilangit dengan ketinggian yang amat tinggi.
Naruto tau lama atau cepat pasti ia akan berbenturan dengan daratan. Dan pasti itu sangat sakit. Mau bagaimana pun walaupun tubuhnya sudah banyak mengalami hal menyakitkan, berbenturan dengan tanah tubuhnya tetap terasa sakit.
Naruto menarik kata-katanya, hal seperti ini adalah masalahnya. Tadi ia mengatakan ini bukanlah masalah, karena ia belum konek dengan berapa tingginya saat ini. Dan pada saat melihat kebawah, ia tersadar ternyata ketinggian dari langit ke bumi sangatlah wow. Dan pada saat itu pula kata bukan masalah menjadi masalah baginya.
"UWWWAAAA...TINGGI BANGEETTT!" dan sebagai tanda bukti Naruto tersadar akan ketinggiannya, Naruto berteriak.
"Michael kenapa kau tidak memilih tempat dulu? Dan apakah aku akan mati..tidak..tidak..aku belum mau mati! Aku masih belum menikmati masa mudaku..intinya aku tidak mau MAATTTIII!"
Naruto berteriak sekencang-kencangnya. Jika nasib malaikat jatuh seperti ini, maka ia tidak mau menjadi malaikat jatuh.
Padahal Naruto adalah malaikat yang baru menjadi malaikat jatuh, tapi mengapa ia harus mendapatkan dua kesialan. Yang pertama, ia harus menjalani sebuah tugas, padahal malaikat jatuh itu menurutnya tinggal yang enak-enak saja.
Dan kesialan yang kedua, mengapa ia harus jatuh dari langit terlebih dahulu sebelum menjalani hidup malaikat jatuh? Ketahuilah bung, ini bukanlah iklan AXE.
"Aku harus mencari cara! Agar aku bisa tidak langsung membentur daratan, tapi bagaimana caranya?"
Naruto berpikir. Segala cara Naruto pikirkan didalam otaknya, namun entah mengapa cara yang ada didalamnya tidak sesuai dengan keadaan nya saat ini. Malah ia berpikir...
"Cara menghidupkan TV yang ada dibumi...ini juga bukan. Hal seperti itu tidak ada kaitannya dengan keadaan ku saat ini...Ayo Naruto! Kau harus berpikir! Berpikir!...Oh sial jaraknya makin nipis..duh bagaimana ini?..."
Naruto makin panik, ketika ia mengetahui jarak antara daratan dengan tubuhnya makin nipis. Sudah tidak ada waktu lagi..ia harus benar-benar berpikir mulai saat ini.
Dan sampai akhirnya, sebuah bohlam lampu bersinar terang diatas kepalanya. Itu tandah bahwa Naruto telah mendapatkan sebuah ilham.
"Akhirnya..aku punya ide! Kenapa ide ini tidakku kupikirkan dari tadi, sih? Kalau tadi seperti inikan enak jadinya... aku tidak usah repot-repot mikir..huuh dasar Naruto o'on."
Walapun Naruto sudah tidak lagi malaikat, tapi ia masih punya sayap malaikatnya yang hitam itu. Dan sayap hitam itu kenapa tidak digunakan untuk menahan tubuhnya?
Tanpa babibu, ia segera merentangkan sayapnya. Namun sayangnya, entah bagaimana bisa sayapnya itu tidak bisa keluar dari punggungnya. Naruto terus berusaha, namun ia hanya mendapatkan sebuah kata NIHIL.
Dan jaraknya pun makin tipis, jika Naruto tidak bisa mengeluarkan sayapnya, maka mau tidak mau ia harus berbenturan dengan bumi.
"Duh..duh..Kenapa harus sekarang, sih? Ayolah sayap jelek, tunjukkan dirimu. Jika tidak maka aku bisa mati tau!"
Naruto heran. Padahalah tadi saat ia ingin mengcek sayapnya untuk membuktikan apakah ia benar-benar telah jatuh, ia bisa mengeluarkan sayapnya.
Tapi kenapa saat ini tidak bisa? KENAPA?.
Naruto melihat kebawah lagi. Disana terlihat dengan jelas kata DEAD yang tertulis dengan tangan-tangan yang muncul dari tanah, seolah-olah ingin mengambil nyawanya.
Dan pada akhirnya...
"Tamatlah aku..selamat tinggal semuanya..mungkin jika aku mati, aku bisa bertemu dengan kalian lagi disurga..teman-temanku?"
Naruto langsung menutup kedua matanya. Menikmati sisa hidup kalian yang hanya tinggal beberapa menit adalah pilihan terbaik.
Jarak makin nipis. Makin nipis. Dan akhirnya Naruto membentur daratan yang namanya bumi.
Semua yang dilakukan oleh Naruto jadi sia-sia. Penyesalan. Kenapa harus dibelakang? Kenapa tidak didepan saja?
Jika penyesalan datang didepan pasti dirinya tidak mengalami hal seperti ini. Dan karena ini pundi-pundi kesialannya nambah satu lagi.
Dan bisa saja tambah satu lagi, jika dirinya mati sebelum mikmati hidup malaikat jatuhnya. Dan jika ditotalkan pundi-pundi kesialannya saat ini ada empat buah.
.
'BUUUUMM'
Akibat jatuhnya Naruto dari langit lalu menghantam daratan, membuat jalanan yang tertupi aspal menjadi sebuah kawah yang lumayan besar dan dalam. Dan dari hasil suara ledakan Naruto itu membuat burung-burung yang berkeliaran pada malam hari yang hinggap dipohon pinggiran tempat itu harus membuat mereka terbang kelangit malam.
Kerusakan pada jalanan jelas tercipta ditempat itu dan akibatnya mungkin dapat menganggu para pejalan. Tak cuma itu saja, asap yang berwarna kecoklatan mengembul tinggi dan menyembar segala arah, mungkin juga akan ikut menganggu dalam kenyamanan pengguna jalanan umum itu.
Walaupun angin bertiup kecang saat ini, tidak membuat asap tersebut begitu saja menghilang dari pandangan mata. Mungkin butuh beberapa waktu lagi, agar asap tebal itu menghilang.
Kerusakan. Tentu. Korban nyawa?
Jika masalah korban dalam kasus ini, sepertinya tidak ada. Tentu saja mana mungkin ada orang yang mau jalan pada jalanan sepi dan lagipula ini adalah malam hari.
Dalam sebuah kejadian kadang-kadang ada saksi mata. Dan pada dalam kejadian ini, ada dua saksi mata yang melihatnya.
Masing-masing dari mereka, memasang wajah terkejut nan bingung.
Salah satunya adalah pemuda berambut coklat ini. Dia sungguh terkejut apa yang terjadi saat ini, pasalnya dia telah mengalami perubahan hidup baru-baru ini atau yang dia anggap kesialan hidup. Dan dia belum siap jika kesialan hidupnya harus bertambah satu lagi.
Pemuda itu mundur beberapa langkah dari tempatnya. Dia tidak memperhatikan arah belakangnya kalau dibelakang terdapat sebuah lubangan kecil. Dan pada akhirnya ia terjatuh karena lubangan itu.
Bajunya yang merupakan baju sekolah Kuoh Academy makin lusuk. Dibajunya terlihat dengan jelas debu-debu yang menempel.
Glek
Kesempatan untuk kaburnya telah hilang akibat tadi terjatuh. Sekarang ini, ia sudah tidak bisa kabur lagi dari kenyataannya.
Kaki-kakinya begetar hebat karena takut jika sekarang ini dia tidak bisa kabur, maka nyawanya harus kehilangan untuk kedua kali dari tubuhnya.
Padahal ini adalah kesempatan untuk dirinya kabur dari kematiannya, tapi mengapa kesempatan ini hanya sebuah kesempatan yang hanya lewat saja. Tanpa dirinya gunakan dengan sebaik-baiknya.
Sosok saksi mata lainnya adalah paman-paman yang memakai baju ala detektif. Jika ada orang yang melihat tampilannya, mungkin mereka hanya mentertawakan tentang penampilan paman itu.
Paman itu juga tak kalah terkejut seperti pemuda tadi. Keterkejutan paman itu bertambah, ketika dia menyipitkan matanya kearah kawah tersebut.
Dia dengan jelas bisa merasakan hawa yang sama seperti dirinya, malaikat jatuh.
Yup, benar paman itu bukanlah mahkluk yang bernama manusia, tapi malaikat jatuh. Dan jika kalian lebih memperhatikan mata kalian kearah belakang punggung paman itu, maka kalian bisa melihat sepasang sayap yang cantiknya menghiasi malam ini.
Saking cantiknya sayap itu, bisa menyamar dibalik kegelapan malam ini, sehingga membuat mata kalian menganggap itu adalah sebuah bayangan saja. Namun seperti kalian lihat, sayap itu adalah asli. Dan paman itu juga tidak sedang bercosplay.
Dan satu lagi, ditanggan kanan paman itu mengenggam sebuah tombak yang bercahaya, terbuat cahaya.
Ini bukanlah sebuah mimpi. Tapi kenyataan dibalik hidup yang sebenarnya. Dan kejadian aneh inilah merupakan salah satunya dari hidup yang sebenarnya.
0.o.0
Membukakan matanya. Lalu berdiri secara perlahan dan Narutopun bersyukur ia tidak jadi mati.
Namun sebagian ganti kematian nya, ada beberapa tulangnya yang harus patah dan paling sakit, yang Naruto rasakan saat ini adalah kepalanya.
Kepalanya yang terlebih dahulu jatuh membuatnya lebih sakit dari pada bagian tubuh lainnya. "Ugh...ugh...ah." Naruto mengeluarkan erangan tanpa suara.
Dinginnya malam ini membuat kepalanya tambah parah sakit lagi. Kesadarannya belum penuh terkumpul menjadi satu, jadi ia tak begitu jelas ini dimana?
Tapi yang Naruto yakini, sekarang ini berada dikawah yang tadi dibuatnya.
Asap yang belum menghilang, membuat Naruto tidak begitu melihat apa yang ada diatasnya sana. Apakah ada orang yang melihatnya? Jika ada maka ia harus cepat cepat pergi menjauh dari sini.
Tapi karena kepala nya pusing, Naruto tidak bisa main pergi saja. Setidaknya ia harus istirahat sambil menunggu asap menghilang atau lebih tepatnya saat asap hampir menghilang, tujuan nya agar para manusia tidak bisa melihat dengan jelas dirinya.
Glek
Paman yang tadi, sekarang ini berada dipinggiran kawah tersebut. Dan pada saat itupula, ia merasakan sebuah kekuatan yang besar diatas kekuatannya.
Ia tidak tau siapa yang memilik kekuatan besar seperti ini, setahunya yang memiliki kekuatan hebat seperti ini hanya pemimpinnya. Dan diatasnya Azazel.
Sial. Seharusnya ia tau pilihan terbaik saat adalah pergi dari tempat itu. Mendatang ke tempat itu sama saja mencari mati, namun karena rasa penasaran ia tetap melawan rasa takutnya. Siapa tau dia adalah salah satu dari anah buah pimpinannya.
Tapi itu hanya kemungkinan saja, sekurangnya bisa saja musuhnya.
Asap mulai perlahan menghilang dari tempatnya. Dan Narutopun bernisiatif untuk pergi dari kawah itu, namun saat Naruto merasakan hawa yang merupakan hawa iblis dan malaikat jatuh sepertinya tidak jadi. Lagipula Naruto juga tidak merasakan hawa lain, kecuali hawa kedua tersebut.
'blash'
Suara nyaring yang menggema dimalam itu, menjadikan suara yang Naruto dengar saat ini. Saat ini keadaan lebih baik dari pada tadi.
Dan sekali kepakan Naruto terbang. Akibat kepakan Naruto itu membuat debu terbang kembali diudara.
'tap'
Naruto menginjakkan kakinya dijalanan yang tak jauh dari kawah tersebut. Ketika pandangan Naruto menghadap kedepan, hal yang Naruto lihat adalah sosok pemuda berambut coklat yang memasang wajah ketakutan.
Pemuda itu mundur dengan posis masih seperti tadi. Tangannya yang gemeteran ia arah kan tepat kearah Naruto.
Dengan suara yang patah-patah, ia mencoba mengucapkan sebuah kalimat.
"Si-Siapa kau? Ap-Apakah kau juga ingin membunuhku?"
Naruto memiringkan kepalanya, ia tidak mengerti apa yang dimaksud pemuda iblis itu. Lagipula Naruto kebumi karena ia sekarang ini sudah menjadi malaikat jatuh, dan untuk tujuannya ia belum diketahui, tapi hal yang penting bukan untuk membunuh.
"Membunuhmu? Tentu saja tidak iblis-chan, lagipula aku tidak pintar dalam hal melakukan pembunuhan." ucap Naruto.
Pemuda coklat itu bisa merasakan lega, tapi walaupun begitu ia tetap waspada. Siapa tau pemuda pirang yang dihadapannya itu bohong.
Lalu tanpa sengaja matanya melirik kearah sayap Naruto. Rasa takutnya hinggap kembali, jelas-jelas pemuda itu telah berbohong padanya.
"Bohong! Kau pasti temannya si malaikat jatuh itu!" Naruto menghela napasnya berat.
"Huuuhh..iblis-chan ketahuilah aku bukan temannya simalaikat jatuh jelek yang disana. Lagipula aku ini baru-baru menjadi malaikat jatuh tau!"
Narutopun berbalik. Sekarang ini pandangan nya berpindah kearah kepaman ala detektif itu.
Naruto tidak tau apa yang dilakukan oleh mantan malaikat itu dengan iblis muda ini, namun yang pastinya itu adalah sesuatu yang buruk.
"Dohnaseek.." Naruto memanggil nama paman itu.
Sedangkan yang dipanggil hanya memundur beberapa langkah karena takut. Tangannya ia kepalkan erat-erat untuk menetralisirkan rasa takutnya.
"Aku tak percaya kalau kau telah jatuh sepertiku, Naruto."
Dari suara Dohnaseek didalam terdapat sebuah keberanian, namun padahal ia sebenarnya takut walaupun hanya mengucapkan satu katapun.
Dan dari pada berbicara seperti ini, lebih baik ia gunakan luang seperti untuk kabur dari pada ia lebih dahulu mati.
"Ya begitulah..."
Naruto mengantungkan kalimatnya. Iapun melirik keiblis muda itu. Lagi-lagi wajah ketakutan Naruto lihat lagi diwajah pemuda itu.
Dan wajah ketakutan itu tinjukkan kearah Dohnaseek.
"...Hey iblis-chan. Apakah kau telah berurusan dengan simalaikat jatuh itu?"
Pemuda itu menganggukan kepalanya sebagai jawabannya.
Narutopun melirik kembali kearah Dhonasiege.
"Nah sekarang Dohnaseek..beritahu alasan mengapa kau bisa berurusan dengan iblis-chan ini?"
glek
Sekarang ini hanya menelan ludah saja susah bagi Dohnaseek, apalagi dengan kabur dari tempat ini. Makin susah.
Serakarang Dohnaseek harus memilih antara memberi tau alasannya atau tidak, namun jika member tahu alas an sebenarnya dia belum terjamin selamat.
Naruto menuggu jawaban dari Dohnaseek dengan sabarnya. Sedangkan Dhonasiege sudah tak peduli lagi akan memberitau alasannya atau tidak, yang sekarang ia pikirkan adalah bagaimana ia kabur dari Naruto.
''Maaf Naruto..sepertinya aku tidak bisa member tahumu alasanya dan sampai bertemu lagi dilain hari.''
Dohnaseek merentangkan sayapnya. Ia akan kabur sejauh mungkin dari Naruto selagi masih ada kesempatan. Dan jika kesempatan itu, ia tak gunakan dengan baik maka ia bias saja celaka.
Dulu pernah ia melawan Naruto. Dan pada awalnya ia meremehkan Naruto, karena mau bagaimanapun Naruto jarang bertarung dan jika bertarung pasti tidak ada yang menghetauinya kapan. Jadi ia anggap Naruto adalah pengecut, namun sekarang ini ia tidak bias meremehkan Naruto lagi.
Ia sudah kapok melawan Naruto lagi. Karena pada saat itu ia hampir mati melawan nya, dan jika dirinya bertemu dengan Naruto sebaiknya dirinya kabu. Tidak peduli jika ia nantinya dianggap pengecut oleh lainnya.
''Tidak akan kubiar kan kau kabur Dohnasee, aku yakin pasti kau memiliki niat buruk pada iblismuda itu.''
Dhonasiege hanya menelan ludahnya. Rencananya untuk kabur telah sirna, ia bias saja kabur dari situ tapi tidak dengan nyawanya.
''Naruto kau tidak akan membunuhku kan?''
Wajah dari Dohnaseek sangat pucat. Keringat demi keringat mencucur dari dahinya. Sekarang dihadapannya ada Naruto dengan ditangan nya terdapat sebuah tombak cahaya yang diarahkan kelehernya. Jika ia bergerak sedikit saja pasti kepalanya akan menghilang dari anggota tubuh malaikatnya itu.
Naruto ternsenyum iblis. Ia bisa saja membunuh Dohnaseek dengan cepatnya. Tinggal menusuk tombak cahayanya, maka ia bisa dapat membunuh malaikat jatuh dihadapan nya itu.
Namun entah mengapa ia malas untuk melakukan nya. Namun jika tidak dubunuh Naruto yakin Dohnaseek pasti akan membuat ulah lagi.
''Pikirkan itu dialam sana saja.''
'crasshhh'
TBC
Gak tau mau ngomong ap…satu buat kalian aj…REVIEW
