Hai hai hai hai… gomenasai, gomenasaii!
Aku udah lama banget engga update!
Sibuk banget.. tapi sesekali sambil update ff kok :3
Kali ini, bakalan ditampilin FF yang Pairingnya aku suka
Pairingnya: KibaIno
Gak ribet deh, tolong baca aja ^^
Happy Readin…
Enjoy!
THAT TRULY LOVING YOU
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: Kiba Inuzuka, Ino Yamanaka
Warning: Gaje, OOC, Abal, Butut, dan ke anehan lainnya
Story by: Bluequeen Darkness
[Not plagiat, just FF. Don't like, don't Read!]
.
.
.
"Ino.. dengarkan aku…" aku memegang salah satu lengannya.
"untuk apa? Diam dan melihatnya saja sudah cukup bagiku, terimakasih." Ino menghempaskan tangannya dan meninggalkanku pergi.
Aku bergeming, sibuk dengan fikiranku.
"Bodoh.. bodoh!" aku memegang keningku
"mengapa aku baru menyadarinya? Bodoh…" lanjutku.
Angin siang bertiup, memberikan kesan berkabut…
"Sungguh! Kali ini aku sangat bingung, tapi kau malah pergi menjauh dariku. Ya, tentu. Aku tau aku salah, dan aku tau kau cemburu! Aku hanya mencoba mengetest mu, apakah kau benar-benar mencintaiku? Dan ternyata, kau memang benar-benar mencintaiku. Tapi, memang beginilah aku. Lantas, dosakah aku bila aku mencintaimu?"
.
.
.
Normal POV
"S-sugoii!"
"Tampan!"
"Naruto-kun, Kiba-kun, aaaa!"
"S-sasuke-kun, Neji-kun, Shika-kun!"
gemuruh suara semua gadis-gadis dikoridor bawah terdengar keras. Lagi dan lagi, seperti biasa mereka selalu histeris saat lima orang lelaki berwajah tampan melewati koridor. dua diantara mereka mulai memapangkan wajah yang menurut mereka keren. Siapa lagi jika bukan Naruto dan Kiba.
Berbeda dengan Shikamaru, Sasuke, dan Neji, ketiganya hanya memilih dengan wajah yang tidak peduli. Mengapa? Karena bagi mereka perempuan itu merepotkan, sudah pasti.
"Yare-yare, kalian sudah lah jangan terlalu sering memuja ku" kata Naruto sambil mendecakan lidah dan sedikit melemparkan poninya.
"hm.. jadi, bagaimana hari kalian nona-nona?" Kiba memasang wajah menggoda dari lokernya.
"A-aaa.. Kiba-kun!" kata seorang gadis sambil menjawab dengan tampang yandere.
Kiba dan Naruto meninggalkan para gadis yang sedang tersenyum senang dan bahagia. Shikamaru, Neji dan Sasuke yang melihat dari jauh hanya menggelengkan kepala mereka—menunggu Kiba dan Naruto menghampiri mereka.
"Dasar, perempuan-perempuan itu sama saja.." Kiba meletakan kedua lengannya dibelakang kepalanya.
"tentu, Kiba. Hah, tidak ada yang seperti Sakura-chan ya sepertinya?" Naruto memberengut.
Naruto melihat Sasuke yang sedang menatapnya sinis, kemudian ia cepat-cepat menutup mulutnya dan meralat ucapannya.
"a-ah, tentu.. maksudku Sakura kan hanya milik Sasuke seorang, hehe" Naruto menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sementara Sasuke, Hanya menghembuskan nafasnya.
Hening beberapa saat diantara mereka semua, hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar disepanjang koridor sampai saat mereka mendengar suara beberapa orang perempuan yang sedang berbincang.
"Hey, Hinata! Mukamu memerah terus, ada apa?" kata perempuan berambut blonde yang berkata kepada gadis bermata lavender.
"A-aku tidak apa, Ino-chan.." Gadis bernama Hinata hanya memainkan jarinya.
"Um.. apa kau gugup bertemu dengan Naruto ya?" seru gadis berambut pink
"A-ahh, hentikan S-sakura-chan!" wajah Hinata menjadi merah.
Naruto dan yang lainnya hanya bertatapan dengan tampang bingung sambil melanjutkan perjalanan menuju kelas. Dan sampailah mereka semua berpas-pasan.
Perempuan berambut Blonde yang biasa dipanggil Ino berhenti berbincang dengan teman-temannya, kemudian mereka semua memasuki ruangan kelas.
Kiba POV
Didalam kelas…
Usaha yang lumayan sia-sia ternyata, Aku tidak mendapatkan kelas bersama Naruto,Shikamaru dan Sasuke. Shika dan Sasu menempati kelas A, sedangkan si bodoh dan ceroboh itu menempati kelas C, hah entahlah dikelas B ini akan membosankan atau tidak.. Gumamku.
Aku membaringkan kepala ku dimeja belajar, membiarkan rasa bosan yang mulai menyelimutiku datang. Hari ini, dikelas ini sangatlah membosankan. Dan tentu, isinya hanya orang-orang yang kurang menarik bagiku, terutama gadis yang berada didepanku.
Ino Yamanaka, Perempuan yang sangat berisik dan bawel hanya berkomentar tidak jelas dan menggerutu, sesekali aku berbuat salah, pasti ia akan marah. Sekarang adalah pelajaran Kakashi-Sensei. Pelajaran Sejarah yang bagiku adalah pelajaran yang sangat membosankan.
Bosan.. aku menatap kearah jendela yang memperlihatkan langit yang begitu cerah. Hmm, sedang apa yah Akamaru? Pikirku yang tiba-tiba saja teringat Akamaru.
"Sst, Ino.." Aku berbisik kearah Ino. Tetapi sayang sekali, Ino tidak mendengarnya.
"Sstt, Ino Ino!" Aku berbisik sekali lagi dengan nada sedikit lebih keras. Dan, alhasil Ino tidak mendengarnya.
Aku mencondongkan tubuhku sedikit kearah telinganya, dan saat aku hendak memanggilnya lagi, ia menoleh kearahku dan kurasa muka kami sedikit berdekatan.
"sst.. Ino, In…" Aku mengerjapkan mata saat pengelihatanku bertemu pas dengan pengelihatan Ino. Aku melihat warna merah semu dipipi Ino, kemudian ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan menggelengkan kepalanya karena sadar.
"H-huh? Ada apa?" ucapnya polos.
"Apa kau mengerti apa yang dijelaskan oleh Kakashi-sensei?"
"um, sepertinya tidak. aku saja tidak tau ia berbicara apa, bodoh!" Ino memukul kepalaku dengan pelan.
Aku mengelus kepalaku, dan menggerutu.
"Siapa yang kau bilang bodoh? Aku tidak bodoh!" Aku berkata sedikit keras kearahnya.
"Kau, kau. Hah, kau bodoh! Sudah jelas aku tidak mengerti, apa kau tidak melihat wajahku bahwa aku tidak mengerti?" Ia berbicara dengan lumayan keras.
Saat itu, dikelas mulailah pertarungan pertarungan sengit antara aku dan Ino. Seisi kelas mulai gaduh akibat ulah kami, dan yah.. malang sudah nasib ku dan Ino, ternyata Kakashi-sensei dari tadi memperhatikan kami.
"Kiba, Ino.. mengapa kalian membuat kegaduhan dijam pelajaranku?" Kakashi-sensei menegurku dan Ino secara bersamaan.
"G-gomen sensei.."
"Maaf.." Jawabku dan Ino bersamaan.
Kakashi-sensei hanya mendecakan lidah dan menggelengkan kepalanya.
Aku mentap Ino dan mengangkat kedua bahuku, sedangkan Ino hanya memberengut.
Beberapa jam berlalu, mendengarkan Kakashi-sensei yang kian berceramah panjang lebar tiada bosan, Aku mengantuk dan menguap sangat lebar. Ino yang berada didepanku terkikik karena kekonyolanku saat menguap.
"Hey, manusia anjing! Bagaimana kalau kita keluar saja, kau mau?" Ino mengajaku dengan wajah yang berbinar.
"hn, baiklah kalau begitu." Aku menjawab dengan singkat
"Tapi, bagaimana caranya kita untuk keluar bodoh!" lanjutku.
Aku melihat Ino sedikit merapihkan poni panjangnya dan seragam, ia mengecap-ngecap bibirnya.
"sudahlah, biar aku saja yang mengurusnya. Saat aku keluar, dan lima belas menit aku tidak kembali, kau keluar yah?" katanya.
Aku hanya mengangguk mengiyakan. Aku melihat Ino berdiri dari tempat duduknya—berbicara kepada kakashi sensei dan pergi keluar.
lima belas menit sudah Ino tidak kembali ke dalam kelas, kini saatnya aku untuk pergi keluar.
Aku berdiri dan berjalan kearah Kakashi-sensei, meminta izin untuk kekamar mandi dan tentu, Kakashi-sensei mengizinkanku. Aku keluar kelas dan melihat Ino yang sedang duduk dibangku koridor, dengan sergap aku langsung menghampirinya.
"Ah, sudah keluar kau akhirnya.." ucapnya.
"ya, lalu? Apa yang kita lakukan?"
Ino memegang lenganku dan menariknya, membiarkan ia membawaku kemanapun yang ia mau, bagaikan bulu ringan yang sergap terbawa angin.
" Kita ke koridor atas saja.." ucap Ino lembut.
Gadis ini adalah gadis yang sangat merepotkan, namun ke berisikannya membuatku merasa nyaman, jika tidak ada dia, entahlah.. mungkin hidupku tidak akan seasik ini. Ino Yamanaka, mungkinkah aku akan jatuh cinta?
"Kiba, kita sudah diatas.." Ino tersenyum memandangku.
"hn? Oh ya, kau benar.." kataku "lalu, kenapa kau membawaku kesini?" lanjutku.
Aku mendengarnya menghembuskan nafas.
"Entahlah, Aku bosan.." Ino memainkan dasinya.
Aku menghampirinya dan duduk disebelahnya. Hening diantara kami berdua, hanya embusan angin yang terasa, menerbangkan beberapa helai rambutku dan rambutnya.
"Jangan terlalu dipikirkan, lagi pula Kakashi-sensei juga tidak akan marah.." kataku memecah keheningan.
"iya aku tau.. hei, kau tau? ini pertama kalinya aku memboloskan diri. Dan terutama, bersama manusia anjing.." Ino tertawa
"Apa kau bilang? Manusia anjing? Memang kau sendiri apa? Dasar manusia babi!" Kataku ketus
Beberapa menit ku habiskan waktu ku bersamanya, seasik inikah dengan gadis berisik yang baru dekat denganmu beberapa jam yang lalu?
"Yare-yare.. kalian disini rupanya.." kata perempuan berambut cepol yang datang kearah kami bersama rambut pirang yang dikuncir empat.
"Rupanya sedang asik berdua yah?" kata perempuan yang dikuncir empat itu.
"Tenten, Temari… apa? berduan? Aku? Dengan si Baka ini? Tidak! kami hanya memboloskan diri saja dari pelajaran Kakashi sensei.." kata Ino menyeringai.
Aku menatap Ino dengan pandangan yang sedikit sinis.
"ngomong-ngomong, bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kiba, maaf.. aku pinjam Ino mu dulu ya, boleh bukan?" kata perempuan berambut cepol bernama Tenten
Aku hanya tersenyum kecut
"hah, silahkan. Ambil saja sesuka mu, aku juga tidak keberatan!" aku mengangkat bahuku dan mendahului mereka.
Dikantin, aku hanya menyesap Milkshake chocolate yang tadi aku pesan dan duduk dimeja kosong.
"Hoi, Kiba! Kemana saja kau?" sapa Naruto yang berteriak kearahku dari kejauhan
"Tidak dari mana-mana." Jawabku dengan singkat "memang ada apa?" lanjutku
"Tidak apa-apa, hanya.. aneh saja baru melihatmu sekarang. Biasanya kau sudah berlari-larian tidak jelas disekitar sini.." lanjutnya
"Oh, pantas saja kau tidak melihatku.. Aku tadi sedang bersama Ino diatas, hehe.." Aku menyeringai
Aku menatap Naruto yang sedang menatapku dengan tatapan yang…
apa-apaan dia menatapku seperti itu?! Heh, dasar.. sedikit dikasih tau berita aku bersama perempuan saja dia sudah menduga yang tidak-tidak, aneh
"Ha… kau mulai menyukai Ino-chan ya?" Goda Naruto kepadaku
Dan… TEPAT!
Benar juga perkiraan ku dengan kalimat yang akan diucapkan Naruto! Dasar, apakah dia tidak berfikir bahwa aku baru dekat dengan Ino semenjak sekelas itu? Baka memang!
"Hey, Baka! Kalau mengira-ngira harus masuk akal! Aku saja baru dekat dengannya hanya saat sekelas saja! ini juga kali pertamanya aku dekat dengan dia!" Aku meletakan kedua lenganku dibelakang kepala.
"Hah, kau ini.. tapi, berhati-hatilah.. mungkin kau sekarang menganggap ini adalah hal yang tidak penting, tapi aku yakin.. kau pasti akan jatuh cinta!" Naruto berkata optimis, bahkan sangat optimis kearahku
Mendengar ucapannya, membuatku tidak berkutip maupun bergidik. Entah kalimat itu benar atau tidak, tapi yang pasti.. aku yakin bahwa aku tidak akan mencintainya!
"tidak mungkin, aku tau itu!" Aku memapangkan senyum sinis kearahnya yah walaupun itu tidak sepenuhnya yakin
"entahlah, kitakan tidak tau!" Naruto mengangkat kedua pundaknya
Aku sedikit berfikir matang-matang dan sebelum ku ucapkan dengan perasaan yang begitu yakin
"Baiklah, kita buktikan saja nanti.." kataku dengan sangat yakin.
Nah, di chapter ini baru Kiba POVnya dulu nih :D
Nanti setelah itu baru deh Ino POV nya disusul
Kira-kira gimana ya? Apakah Kiba bakalan bener-bener suka Ino?
Atau gimana nih kira-kira?
Ah, kita saksisan di chapter ku selanjutnya aja deh :D
buy the way… mind to RnR? Buat sekalian motivasi juga :3
