Lu In Love!
Boy x Boy, Top Sehun! Bottom Luhan!
Pairing: HunHan
By : Styli
.
.
.
Bel sekolah berbunyi nyaring, menandakan bel masuk telah tiba. Seorang laki-laki tampan tinggi, berkulit putih dan berwajah datar melangkahkan kakinya kesekolah barunya. Semua orang menatap kagum melihatnya, bahkan mengikutinya sampai kekelasnya. Lalu laki-laki tampan tersebut duduk dikursi paling depan yang memang setiap murid menghindarinya.
"Hei,hei minggir. Dia ini milikku tahu, hai." Seorang laki-laki manis menyelak-nyelak untuk masuk kedalam kelas tersebut dikeramaiannya orang-orang yang berdiri didepan kelas hanya untuk melihat murid baru yang tampan, lalu segera menghampiri murid tampan yang sedang duduk dan menyapanya.
"Baekhyun-ie, apa-apaan sih kamu ini, centil sekali" seorang laki-laki tinggi langsung menarik tangannya untuk berjalan menjauhi meja si tampan tersebut dan duduk disudut belakang kelas berdua.
.
"Apa-apaansih rame begini?" seorang laki-laki berwajah putih, berhidung merah, berwajah kecil, dan menggunakan jaket tebal mendekati gerombolan keramaian tersebut. Dengan cepat keramaian itu menghilang ketika melihat laki-laki cantik itu datang, bukankah ini aneh? Mereka seperti dinosaurs spesies vellociraptor yang bertemu dengan spesies T-Rex.
.
.
Laki-laki cantik itu memasuki kelas sambil terus mengeluarkan semburan bersin-bersinnya yang imut. Tangannya hanya mengepal tanpa menutupi hidungnya yang terus saja bersin. Dia segera duduk dikursi tepat didepan kursi Baekhyun yang menyapa si laki-laki tampan tadi tersebut.
"Luhan. Kau tidak mampu beli tissue untuk menutupi bersinmu itu? Jorok sekali-" Baekhyun memutarkan bola matanya dan menggunakan 1 tangannya untuk menyiku dagunya sendiri.
"Kamu berisik sekali, ingin Chanyeol mu ku goda lagi?" Luhan menatap tajam kearah Baekhyun, dan Baekhyun dengan sebal menatap tajam balik kearahnya.
"Kau pikir aku takut denganmu? Kau pikir kau siapa? Dasar rusa buduk" Baekhyun berdiri dan berjalan mendekati Luhan, Chanyeol yang melihat kekasihnya berjalan mendekati Luhan hanya terkejut bingung seperti biasa mereka akan bertengkar.
"kau tanya siapa aku? Aku uke cantik dikelas ini, perlu bukti? Kau bisa tanyakan Chanyeol, cabai busuk" Luhan terrsenyum miring melihat Baekhyun, dengan segera Baekhyun menjambak rambut Luhan. Tidak ada perlawanan dari Luhan, ia hanya berteriak-teriak kecil.
"Ahh- sakit sekali- haciewww!" Luhan membersinkan wajah Baekhyun, menyapanya dengan lendir dari hidung jijik, Baekhyun melepaskan jambakannya dan menjauh dari Luhan.
"Astaga, Park Chanyeol mengapa kamu diam saja sih? Lihat dia mengeluarkan lendir hingusnya kebajuku" Baekhyun menatap bajunya dengan jijik, lalu memarahi Chanyeol dengan nada tingginya. Chanyeol hanya tersenyum kecil melihat kekasihnya seperti itu.
"Kamu tersenyum, kamu sedang senang melihat kekasihmu menderita. Ah sungguh! Kau minta aku pukul- YAK!" belum Baekhyun selesai berbicara, Chanyeol sudah berdiri dan menggandeng tangan Baekhyun untuk keluar kelas. Luhan hanya berdecik malas melihat pasangan aneh tersebut dan menutupi hidungnya, mencari sapu tangannya di jaketnya.
"Bagaimana bisa Chanyeol bertahan dengan orang yang sangat bawel seperti itu sih? Aduh, sapu tanganku pake ketinggalan segala" Luhan mengeluh malas, lalu murid baru yang tampan tersebut menghampirinya dan memberikannya beberapa lembar tissue.
"Pakai saja ini" Luhan tersontak kaget melihat seorang yang belum pernah ia lihat setampan ini, Sehun memasang wajah datarnya. Sedangkan Luhan menganga membiarkan lendiran hingusnya mengalir di sepanjangang garis bawah hidungnya. Luhan segera menyadarkan diri dan mengambil tissue tersebut.
"Go-gomawo" Luhan mengambilnya dan langsung membersihkan hidungnya, tanpa berkata apapun dan dengan wajah yang dingin, laki-laki tampan tersebut kembali ketempat duduknya dan terdiam malas disana.
"Astaga- dia murid baru?tampan sekali" Luhan berbisik kecil sambil terus menatap kearah laki-laki tersebut dari belakang.
.
"Selamat pagi anak-anak" Seorang laki-laki paruh baya memasuki kelasnya dengan langkah yang cukup cepat.
"omoo- anak baru ternyata sudah datang? Silahkan maju dan perkenalkan dirimu" sang guru bergeser sedikit, laki-laki tersebut berdiri dengan tegap dan berjalan kedepan lalu tidak lupa ia membungkukan tubuhnya untuk memberi hormat kepada gurunya dan juga teman-teman barunya dikelas.
Brakk!
Baekhyun dan Chanyeol membuka pintu kelasnya dengan kasar, semua mata sekarang tertujuh kemereka, laki-laki tersebut hanya menghela nafasnya melihat mereka.
"emm- maaf pak kami telat" Chanyeol menyelak posisi Baekhyun, sehingga posisi Baekhyun sekarang dibelakangnya.
"Darimana saja? Menemani Baekhyun kekamar mandi lagi? Membantunya membersihkan bokongnya lagi?" tanya sang guru menatap ke mereka berdua dengan tatapan tajam, semua murid dikelasnya sekarang tertawa kecuali Baekhyun yang mengerutkan dahinya, Chanyeol yang sekarang berkucur keringat, Luhan yang terus bersin tanpa berhenti, dan Sehun yang terus menatap Luhan dengan dingin. Merasa ditatap intens oleh Sehun, Luhan tersipu malu dan memalingkan wajahnya.
'astaga, mengapa dia menatapku seperti itu?' ucap Luhan dalam hati.
"ti-tidak pak, kami habis sarapan bersama" ucap Chanyeol sambil tersenyum menunjukan giginya kearah guru tersebut.
"Duduklah- kalian membuang waktuku saja" sang guru memalingkan wajahnya, seakan muak dengan tingkah kebiasaan pasangan tersebut.
.
.
Sehun mengambil nafasnya dalam-dalam lalu tersenyum kecil ke arah sekitar kelasnya.
"Namaku Oh Sehun, umurku 17 tahun, aku pindahan dari busan. Terimakasih." Lalu semua murid memberikan tepuk tangan untuk Sehun, terkecuali Luhan yang hanya menatap bingung ke arahnya.
'Oh Sehun-ie, nama yang indah. Dia lebih muda 1 tahun dariku, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Karena itu kau menatap dan melakukanku seperti orang yang sudah kau kenal?' tanya Luhan dalam hati sambil terus menatap kearah Sehun, saat Sehun hendak jalan menuju kursinya, Sehun menatap Luhan lagi. Luhan terkejut dan menyenggol bolpoinnya hingga terjatuh. Semua murid yang hening dikelas seketika menatap kearah Luhan.
"Ada apa Luhan? Apa kau baik-baik saja?" sang guru dengan cepat menanyakan kearah Luhan.
"ah tidak apa-apa. Maafkan aku" Luhan menundukan pelan kepalanya sambil tersenyum kecil.
.
.
.
Istirahat tiba, dengan langkah yang cepat Sehun langsung meninggalkan kelas tanpa dengan ekspresi apapun. Luhan hanya menatapnya dari belakang dan menunggu ia keluar dari kelasnya.
"entah mengapa, aku malah jadi takut melihatnya" Luhan bergumam kecil sambil menghela nafasnya, ia berdiri dan berjalan kecil meninggalkan kelas. Dari jarak kejauhan ia melihat sahabatnya yang berlari kearahnya.
"Lu-ge!" teriak seorang sahabat lelakinya yang terlihat lebih pendek dan imut darinya.
"Hai Xiumin" Luhan tersenyum dan berjalan santai kearahnya.
"Aku dengar, kelasmu kedatangan murid baru dari busan ya?katanya dia tampan?siapa namanya?" tanya Xiumin sambil merangkul bahu sahabatnya.
"Namanya Oh Sehun, dia memang tampan. Tetapi dia membuatku merasa aneh, dia menatapku dengan tatapan intens. Aku jadi takut sendiri" Lalu Xiumin menghentikan langkahnya dan menatap kaget kearah Luhan.
"Ada apa?" tanya Luhan kearah Xiumin yang sekarang berhenti disampingnya.
"Jangan-jangan dia suka denganmu lagi" Xiumin tersenyum ceria kearahnya.
"Apa sih?tentu saja tidak- hacieww!" Luhan menghembuskan bersinannya. Xiumin dengan cepat mengeluarkan sapu tangannya dari sakunya dan langsung memberikan kearah Luhan.
"Gomawo Minseok" Luhan segera mengambilnya dan menutupkan hidungnya dengan serampai tersebut.
.
Mereka sampai dikantin, Luhan dengan segera duduk ditempat dimana biasa ia makan bersama Xiumin. Ternyata tepat disebelah mejanya adalah tempat dimana sekarang Sehun duduk makan dengan tenang. Luhan menatapnya sebentar lalu memalingkan wajahnya ketika Sehun melihat kearahnya.
"Ada apa, Luhan?" Xiumin bertanya sambil menatap Luhan, lalu ia segera sadar bahwa ada siswa baru yang tampan tadi.
"oo- Hai, Oh Sehun ya?" Xiumin tersenyum kaget kearahnya dan menyapanya dengan lembut. Luhan yang melihat sahabatnya bertingkah seperti itu hanya menyenggolkan tangannya ke Xiumin. Lalu Sehun hanya membalasnya dengan tatapan dan tersenyum kecil.
'omoo! Tampan sekali' ucap Luhan sambil tersenyum kecil melihat senyumnya.
Lalu Xiumin membalikan wajahnya untuk segera menatap kedepan lagi, dari kejauhan ia melihat sosok laki-laki dengan gerombolannya berjalan kearahnya.
"Luhan, liat ada Chen dan rombongan pemain basket lainnya." Xiumin berbisik kecil kearah Luhan dan Luhan terkikik kecil melihat sahabatnya.
"Dia kearah sini, jangan-jangan Chen ingin makan bersamamu. Dan mengakui kedekatanmu dengannya" Luhan menggodai Xiumin yang dengan seketika memerah dan merapihkan rambutnya.
Xiumin tersenyum dengan manis, memasang wajahnya seperti wajah baby puppy-nya. Luhan yang melihat tingkah Xiumin hanya terkekeh kecil. Kenyataan memang terkadang berbeda dari yang diharapkan, Chen memang tersenyum kearah Xiumin, tetapi saat sudah sampai disisi meja Luhan dan Xiumin, dia malah membelokan tubuhnya kearah Sehun.
"Ku dengar, kamu hebat bermain basket?" Chen berdiri disamping Sehun, sedangkan respon Sehun hanyalah tetap mengunyah makanannya dengan asik. Xiumin yang melihat Chen seperti itu hanya bisa menghela nafasnya dan menunduk malas.
"Aku ingin mengajakmu bergabung dengan timku" Chen tersenyum menyudutkan bibirnya dengan paksa. Seakan ia muak dengan wajah Sehun yang sombong itu.
"berapa bayaranku untuk bergabung dengan tim-mu?" Tanya Sehun sambil menyilangkan kedua tangannya. Luhan yang mendengar perkataan Sehun segera membuka matanya dengan lebar dan kaget.
"Bayaran? Seharusnya kau merasa beruntung aku mengajakmu bergabung ditim-ku. Tidak semua orang bisa bergabung di tim-ku" Chen mengelak emosi sebentar, sebelum Chanyeol mendorongnya kecil dan maju mendekati Sehun.
"Hei- kau memang terlihat tampan dariku, terkecuali lebih murah dariku. Apa hidupmu hanya dibataskan oleh uang?" Chanyeol berdecik kecil sebelum akhirnya Sehun bangkit berdiri dan menatapnya dengan tatapan tajam.
"Apa bakatmu? Apa kau hebat dalam bermain basket? Dari gerak jalanmu saja kaku, kakimu terlihat tidak cepat, dan kamu seorang yang berbicara seperti 'leader'-" Sehun berbicara dengan menunjuk kearah kaki Chanyeol lalu menatap kearah Chen.
" Tanganmu terlihat sayur yang hampir layu, aku tidak yakin kau bisa men-dribling hingga ke ring yang jaraknya 1 menit jika dari tengah lapangan dengan banyak musuh yang menghalangi" Sehun tersenyum miring dan meninggalkan gerombolan mereka dengan wajah dingin.
"WOAH! Keren - sakit Lu" Xiumin berteriak kagum dikantin dan Luhan mencubiti lengannya. Chen dengan segera melirik kearah Xiumin yang tersenyum kagum melihatnya dengan tatapan iri kearah Sehun.
.
.
.
.
.
Ohohoh :v
HunHan pairing special gua juga di EXO
Sebenernya bingung mau masukin ratednya apa -.-
Tapi untuk saat ini gua masukin ke rated T dlu ehehe. kecuali ntar kalo ratednya berubah tiba-tiba :3
Gaa ke rated K+ juga tapinya.
Semoga suka ya.
review, please?^^
