Hai! Hai! Author kembali lagi membawakan seri terbaru dari Day By Day Team Natsu! Kebetulan ini adalah seri kelima lho... #terus kenapa kalo seri kelima?
Yup! Silahkan scroll ke bawah untuk memasuki ke dunia DBD-TN lebih dalam... #pose : hipnotis orang
Selamat membaca!
Pairing : Natsu D. & Lucy H.
Genre : Humor-Adventure
Disclaimer : Hiro Mashima
Warning : OOC dan garing...
Sore yang cerah di Komplek B.
"Hoooaaam~" Terdengar suara nguap-nya seseorang yang baru bangun tidur.
"Woi! Tadi pagi udah bangun. Masuk kamar mandi kirain mau mandi taunya cuma pipis doang, terus tidur lagi. Siang-siang bangun, kirain mau mandi, taunya cuma pindah tempat tidur doang... mau jadi apa sih kau ini?" Gerutu Lucy Heartfilia selaku 'Mother' di keluarga ini.
"Sekarang bangun mau ngapain?" Tanya Lucy yang sedang menyilangkan tangannya dengan tangan kanan memegang sendok sayur.
"Mau pindah ke kamar... " Jawab Natsu masih setengah mengantuk sambil membawa bantalnya. Soalnya tadi dia tidur di sofa.
"HEH! Dari tadi kerjaannya tidur mulu! Bantuin kek istri di rumah!" Bentak Lucy sambil melempar sendok sayurnya ke lantai dengan keras.
"Bantuin apaan?" Tanya Natsu sambil menengok dengan mata merem. Astaga, dia masih pake baju tidur kemeja biru dengan motif polkadot putih.
"Ya apa aja! Nyapu kek! Masak kek! Ngepel kek! Mandiin anak kek! Lap kaca kek! Nyiram tanaman kek—"
"Lucy... " Panggil Natsu memotong perkataan Lucy.
"Apa!?" Tanya Lucy sewot sambil memungut kembali sendok sayurnya yang agak bengkok.
"Kalo laki-laki mengerjakan pekerjaan macam gitu... nanti tangannya bisa halus kayak wanita lho... " Kata Natsu sambil berbalik dan berjalan menuju kamar.
"Memangnya kerjaan apa yang bisa kau kerjakan?! Nyuci mobil aku! Bayar utang aku! Benerin genteng aku! Ganti lampu juga aku! Kerjaanmu itu tidur terus tau!" Walaupun mendengar amarah Lucy yang makin meledak, Natsu tetap cuek dan masuk ke kamarnya.
"Maa! Kok tekonya bunyi?" Panggil anak Lucy yang lagi ada di dapur. Lucy langsung berlari ke dapur untuk mematikan kompor.
Sedangkan Natsu?
Dia ada di kamar. berjalan malas ke kasur berukuran King size dan langsung membanting dirinya sendiri di atasnya. Kepalanya menengok ke arah TV LCD yang masih menyala.
"Aah... ini pasti kerjaan anak gua... " Batin Natsu. Baru saja ia mengambil remot untuk mematikan TV-nya, acara TV langsung berganti menjadi—
"AIH! PENGUMUMAN PEMENANG LOTERE!" Teriak Natsu yang langsung ngejreng dan langsung melompat ke depan TV.
"Baiklah, pemenang lotere bulan ini... " Ucap orang yang ada di dalam TV.
Natsu dengan tak sabarnya menatap ke arah TV itu tanpa berkedip sedikit pun. Pake melotot segala lagi.
"2-3-0-9-... " Ucap orang dalem TV lagi. Natsu dengan antusias mendengarkan nomor lotere yang dibacakan oleh orang itu.
"1-1-3-0-4... " Ya, hanya tinggal satu angka terakhir yang menentukan keberuntungan Natsu. Ia menggenggam erat kupon undian lotere itu dengan erat, yang ke-sembilan angkanya sama dengan nomor yang ada di kupon Natsu.
"7." Ucap orang itu. "Baiklah, untuk pemenang, silahkan datang ke kantor kami, dan ambil hadiah anda. Batas waktunya 3 hari dari sekarang. Selamat atas keberuntungan anda... " Kata orang itu sambil melambaikan tangan dan tersenyum. Acara pun berganti jadi iklan bumbu masak.
Dan sampai saat itu, suasana di dalam kamar Natsu, hening.
.
.
.
"LUCY! GUA MENANG UNDIAN LOTERE!" Teriak Natsu sambil berlari menuju dapur dengan cepat.
Lucy yang sedang memindahkan mangkuk berisi sup itu kaget melihat Natsu yang berlari dengan cepat kearahnya. Malah belom mandi lagi.
Natsu berhenti tepat di depan Lucy yang mematung. Natsu tersenyum dengan wajah greget di depan Lucy selama 5 detik. Kemudian ia mengambil mangkuk sup itu dan meletakkannya di atas meja. Tidak hanya mangkuk sup, Natsu juga mengambil lauk lainnya dan 4 piring beserta nasinya dan meletakkannya di atas meja. Ia juga berteriak memanggil anaknya yang rupanya udah duduk di meja makan. Lalu ia berlari ke arah Lucy dan mencium pipi Lucy sekilas.
"Makasih ya Lucy!" Kata Natsu sambil tersenyum dan berlari ke kursinya dan langsung makan duluan. Lucy masih mematung dengan kedua tangannya yang seolah-olah masih memegang mangkuk sup itu.
Kok Natsu berterima kasih sama Lucy?
Flash Back
Natsu lagi nonton berita di ruang tamu sambil duduk di sofa ala mermaid. Siang itu, Lucy baru pulang dari supermarket.
"Aduuh... kau ini. Apapun yang ada di rumah ini semuanya kau tidak peduli... lihat majalah yang berserakan di atas meja, belum lagi mainan anak-anak yang ada di lantai... " Kata Lucy sambil geleng-geleng. Ia meletakkan belanjaannya di dapur.
"Aku capek tau mengerjakan semuanya seorang diri. Setidaknya antar dan jemput aku di supermarket." Kata Lucy yang berdiri di samping Natsu yang lagi asyik nonton berita. Yang diajak ngomong malah ngupil dan tidak peduli. Lucy hanya menghela nafas berat melihat kelakukan suaminya itu.
"Nih. Tadi aku iseng beli kupon undian lotere. Entah iblis apa yang berbisik padaku sehingga aku membelinya... " Kata Lucy sebelum ia masuk ke dalam kamar.
Natsu melihat kupon undian itu dan entah karena takdir atau apa, dia menyimpannya sampai sekarang.
End Flash Back
"Ayo! Kalian juga makan yang banyak!" Kata Natsu mengambil lauk yang ada di meja dan memberikannya ke piring anak-anaknya. Lucy duduk dengan perlahan. Dia masih kaget.
"Lucy! Mau kau apakan uang itu? Karena kau sudah membeli kuponnya, aku kasih bagian 2% bagaimana?" Tanya Natsu dengan girangnya.
"A-aku?" Tanya Lucy gagap.
Selesai makan malam, Lucy dan Natsu pergi ke kamar mereka. Natsu langsung tertidur sedangkan Lucy masih mikir-mikir.
"Ini mimpi kali ya? Apa mungkin aku terlalu capek?" Gumam Lucy sebelum ia menutup matanya.
Keesokan paginya.
"Bagun semua! Ayo bangun! Sudah jam 6 pagi nih!" Teriak Lu— oh bukan. Kali ini Natsu yang berteriak dari ruang tamu. Ia mengenakan celmek Lucy dan sedang memegang penggorengan. Setelah berteriak sekali, Natsu kembali lagi ke dapur.
Lucy yang masih tidur di kamar perlahan membuka matanya.
"Haah...?" Lucy menganga melihat Natsu. Apa ini suaminya? Atau setan—maksudnya malaikat yang sedang merasukinya?
"Hey, kenapa bengong di situ? Cepat duduk di meja makan!" Kata Natsu sambil mengoseng-oseng sayuran yang ada di dalam penggorengan.
Lucy duduk dengan wajah kagum. Meja makan sudah tertata dengan rapi dengan piring lengkap dengan sendok, gelas, dan garpu.
"Hm hm hm hm hm... " Natsu besenandung sambil berjalan ke taman komplek yang biasa. Di sana, telah berdiri Gray dan Jellal. Gray lagi duduk sambil memutar-mutar kaleng minuman bersoda yang menandakan kalau dia baru selesai minum minuman bersoda itu. atau itu kaleng yang ia pungut di jalan?
Jellal sedang jongkok membelakangi Natsu di samping Gray. Dia sedang ngorek-ngorek tanah, atau sedang mainin kotoran anjing?
"Yo... " Sapa Gray sambil membuang kaleng tersebut ke tempat asalnya. Jadi kita mengambil kesimpulan kalau Gray tadi gak minum minuman bersoda, tapi mungut kalengnya di tong sampah buat jadi mainan.
Jellal yang menyadari kedatangan Natsu, berdiri dan berjalan ke arahnya.
"... " Jellal terdiam dengan jari-jari tangan yang kotor karena tanah. Natsu mengangkat sebelah alisnya sambil melihat tangan Jellal.
"Lu abis mainin ta* anjing ya?" Tanya Natsu.
Tanpa berkata apa-apa, Jellal langsung berjalan pulang ke rumahnya.
"Dia kenapa?" Tanya Natsu.
"Ngambek kali... " Jawab Gray asal.
"Ooh... mungkin mau cuci tangan... " Tebak Natsu.
"Atau jangan-jangan mau nangis di kamarnya?" Tebak Natsu dan Gray.
"Barang kali dia stress gara-gara mainin ta* anjing... " Kata Natsu sambil duduk di bangku taman. Gray mengikutinya.
"Hari ini kayaknya lu seneng banget... kenapa?" Tanya Gray.
"Hah? kok lu tau? Perasaan muka gua biasa aja deh... " Kata Natsu heran.
"Latar bunga-bunga pink yang ada di belakang lu dari tadi gak ilang-ilang... " Kata Gray sambil menunjuk bunga-bunga berwarna pink yang beterbangan di belakang Natsu.
"Yah ketahuan... " Batin Natsu.
"Kenapa?" Tanya Gray.
"Gua..." Tiba-tiba Jellal kembali dengan wajah datar.
"Lu abis ngapain ke rumah?" Tanya Gray.
"Abis bok*r... " Jawab Jellal santai.
"Hah?" Natsu dan Gray menangkat sebelah alisnya.
"Tadi gua gak bisa bok*r makannya gua mainin ta* anjing... eh ternyata bisa bikin bok*r juga lho!" Sekarang sebuah senyuman lega terpampang jelas di wajah Jellal.
Natsu dan Gray masang muka facepalm.
"Jadi, lu seneng kenapa tadi?" Tanya Gray lagi.
"Gua—"
"Emang tadi lu pada lagi ngomongin apa?" Potong Jellal.
Gray mendengus kesal. "Udah dengerin aja sih!"
"Gua—"
"Natsu... itu kok ada bunga-bunga di belakang lu?" Tanya Jellal sambil menunjuk bunga-bunga pink yang masih beterbangan, dan konon katanya, bunga itu masih ada di belakang Natsu hingga sekarang.
"GUA MAU NGOMONG DARI TADI DIPOTONG TERUS!" Kata Natsu kesal.
Jellal diam dengan wajah polos.
"Gua menang lotere... " Jawab Natsu dengan wajah tidak senang.
Suasana hening sejenak.
"WHAT!?"
"LOTERE?!"
"LOTERE APAAN?!"
Hening lagi.
"Gua menang lotere. Besok gua mau ambil duitnya... " Kata Natsu dengan nada sinis. Mukanya kayak orang ngambek.
"Natsu! Besok gua anterin lu ngambil duit lotere ya!" Kata Gray semangat.
"Moduuuss!" Teriak Natsu di depan muka Gray pake hujan lokal dari dalem mulut.
"Eh... bagi-bagi dong... " Kata Jellal dengan wajah datar.
"Eeh... langsung to the point lagi nih orang... " Kata Natsu.
"Haah... sebenernya gua mau ngabisin duit sekeluarga aja... gara-gara ada bunga di belakang gua, jadi ketauan deh... mau gak mau harus bagi duitnya ke mereka... " Batin Natsu. (Author : Dasar pelit!)
"Besok jam 9... lu tunggu di depan rumah gua... " Kata Natsu yang sudah hopeless.
"Oke! Oke!" Kata Gray sambil menepuk-nepuk punggung Natsu.
Besok pagi jam 9
Natsu membuka pintu rumahnya dengan lemas. Wajahnya pucat. Wajahnya tambah pucat begitu melihat Gray dan Jellal dengan senyum mereka yang menjijikkan.
Natsu berjalan melewati 2 makhluk yang menjijikkan itu.
"Ayo... " Gumam Natsu lemas.
Di tempat pengambilan uang lotere
"Natsu Dragneel?" Tanya petugas wanita yang duduk di tempat pengambilan uang. Natsu mengangguk lemas. Sementara Gray dan Jellal tersenyum gak sabaran.
"Baik... sebentar saya hitung dulu ya... " Wanita itu pun menghitung beberapa gepok uang 100 ribuan.
"Totalnya 23 miliyar yen." Kata wanita itu sambil menyerahkan 2 buah koper hitam. Natsu, Gray, dan Jellal mematung.
"Totalnya... "
"23 miliyar... "
"Yen... "
.
.
.
Mereka pun berlari keluar kantor itu sambil mengangkat-angkat koper mereka. Sekarang di belakang mereka bertiga tengah beterbangan beberapa bunga berwarna pink.
Di rumah Natsu
Lucy lagi nonton TV sambil bersandar pada sofa. Pas iklan, bel pintu Lucy berbunyi.
"Ah dasar... " Kata Lucy sambil berjalan malas ke arah pintu.
Klik
"Haai!" Teriak Mavis yang dateng bersama Erza.
"... " Lucy terdiam dengan wajah datar. Sungguh rasanya malas sekali dengan kehadiran mereka berdua.
"Silahkan duduk... " Kata Lucy mempersilahkan. Mereka berdua duduk dan langsung menonton TV.
"Bosen ya... " Ujar Mavis sambil memangku bantal berwarna merah.
"Iya... " Jawab Lucy.
"Coba kita punya banyak duit terus liburan... " Kata Erza.
"Rasanya pengen jalan-jalan keliling pulau... " Gumam Lucy.
Mereka bertiga menghela nafas panjang.
BRUAK!
Lucy, Erza, dan Mavis menengok ke arah pintu yang di dobrak.
"LUCYYY!" Teriak Natsu kegirangan.
"Apaan?" Tanya Lucy.
Natsu menunjukkan kopernya kepada Lucy.
"Aku dapet 23 miliyar yen dari lotere!"
"..."
"..."
"..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"EEEEEEEEH!?"
To Be Continued
23 miliyar yen itu berapa rupiah?! Kalau author dapet duit segitu udah jalan-jalan ke Jepang kali...#KYAAA
Seri entah keberapa dari Day By Day Team Natsu... yaa semoga menghibur seperti biasa...
Ada yang punya saran? Atau masukan? Atau ada yang punya ide? Yoo silahkan kasih tau I!
Akhir kata,
Jangan lupa review! :D
