Don't like don't read!

Characters isn't owned by myself!


"Ayolah, Annie," rayuan tanpa rasa bersalah yang Sasha lontarkan bahkan hampir sukses membuat Connie tersedak minumannya. Bisa-bisanya dia meminta makanan pada Annie? Melihat tampang gadis itu saja sudah sukses membuat Bertholdt dan Reiner yang jelas-jelas sahabatnya pun bergidik ngeri. Apalagi orang lain yang tidak mengenal, dan dekat dengannya?

Jean sempat berkata bahwa Sasha itu bodoh, dan rakus. Jelas, dia sudah terhipnotis dengan Mikasa yang jelas-jelas lebih memilih Eren dibanding dirinya. Sekarang, lihat saja. Annie bahkan tidak mengacuhkannya sama sekali. Tetap saja dia mengunyah rotinya, dan sesekali meneguk minumannya. Kejam sekali.

Dari kejauhan, Eren sama sekali belum menggigit roti yang padahal sudah berada di tangannya. Di sampingnya, Mikasa dan Armin tengah menyantap roti mereka masing-masing dengan tenang. Tapi Armin sesekali menoleh heran ke arah Eren.

"Eren, rotimu?" tidak menoleh, Eren menggeleng. "Tidak, Armin. Kali ini aku tidak lapar," sahutnya.

"Kau bisa memberikannya pada Sasha, dibanding kau menyia-nyiakan makanan," tanpa ditanya atau apapun Mikasa menyahut, ikut bergabung ke dalam ruang percakapan, meskipun hanya singkat, dan ringan. Itu membuat Eren yang bahkan tidak sedang mengunyah maupun meneguk minuman pun ingin tersedak.


"Kau tidak tidur?" ini hanya sebuah kebetulan. Sasha sedang duduk di tangga kayu luar sambil menopang dagunya sambil cemberut, dan Eren sedang berada di luar.

"Oh, Eren!" seru Sasha.

"Perutku masih kelaparan, bagaimana aku bisa tidur dengan nyenyak? Seandainya aku tidur, pasti di tengah malam perutku akan membangunkanku dan memintaku memberikannya makan," jelas Sasha panjang lebar dengan polosnya. Eren teringat akan roti yang belum dia santap sedari tadi, dan juga ucapan Mikasa. Dia menatap ke arah roti yang masih berada di telapak tangannya itu, lalu menatap Sasha yang posisinya agak memunggunginya, sehingga Eren hanya dapat melihatnya dari arah samping.

"Ini, makanlah," Eren menyodorkan roti itu ke arah Sasha yang membuatnya segera menoleh dengan mata berbinar.

"Wahㅡ, terima kasih, Eren! Tapi… Tunggu, kau tidak memakannya?"

Eren hanya menggelengkan kepala, "Tidak, aku kenyang. Jadi, untukmu saja. Semoga perutmu segera kenyang." Tersenyum simpul.

Segera saja Sasha menyambar roti itu dan mulai menyantapnya. Tidak peduli remah-remah roti itu berjatuhan, mengotori rok panjangnya dan tangga kayu. Eren segera duduk di sebelah Sasha. Bintang di langit yang biasa dia lihat bersama Mikasa dan Armin sewaktu kecil di atap tidak menjadi perhatiannya saat ini. Eren sibuk memperhatikan Sasha yang sedang asyik dengan roti pemberiannya itu.

Kali ini Eren berpikir, bahwa Sasha adalah gadis yang lucu.


END.


A/N : Crack pair, memang. Dan ini terlalu gaje dan singkat! Yang penting, RnR or pGo To Sleep? /bukanJeffwoy