First Snow

.

.

"terima kasih telah memperhatikanku, tetaplah seperti itu, lihat aku walaupun dari jauh. Tetap seperti itu"

.

.

Jeon Jungkook, seorang pria muda yang sedang jatuh cinta dengan seorang ahli seni Kim Taehyung. Kedua mata bertemu disaat salju turun dihari pertama. Sebenarnya, Jungkook telah lama menyukainya sejak dia bekerja disana sebagai pelukis. Pertamanya, Jungkook hanya menyukai hasil lukisannya, tapi lama-kelamaan bunga cinta itu tumbuh dalam lubuk hati Jungkook.

Dia menyukainya dalam diam. Dia tidak ingin orang yang menyukainya menjauh Karena disukai olehnya. Karena, dia seorang pria. Dia hanya takut kehilangan waktu berharga ini.

Kim Taehyung, sang ahli seni atau lebih memilih dalam seni lukis. Sudah lama dia mengejar cita-citanya sampai ke negara Spanyol untuk meraihnya, dia berhasil. Setelah itu, keinginannya ingin kembali ke kampung halamannya. Dia sudah menyadari keberadaan Jungkook sejak dulu. Jungkook yang selalu melihatnya dari jauh, kadang dia sembunyi. "lucu" batinnya.

Hingga keduanya bertemu dalam jarak yang dekat. Ini secara kebetulan, Karena Taehyung adalah pengguna kacamata saat bekerja. Jungkook yang sedang berjalan setelah pulang dari rumah temannya.

Mereka berjalan saling bersebelahan, keduanya tidak akan sadar jika dompetnya tidak terjatuh saat itu.

"hey.." panggil Taehyung

"…"

"ini dompetmu bukan? Kamu bisa bilang "tidak" kalo bukan."

Haahhh.. Jungkook belum menyadarinya.

Dia menghampiri Taehyung untuk mengambil miliknya. Sebelum sempat dia pergi, Taehyung menggapai tangannya. Jungkook kaget.

"namamu?" tanya Taehyung

"… ada apa? Tolong lepaskan" mohon Jungkook

Taehyung kembali memakai kacamata kerjanya.

"apa sekarang kau mengingatku?"

Jungkook membulatkan matanya otomatis. Dia menangis, Karena dia tidak tau harus berbuat apa.

Tanpa basabasi , Taehyung memeluknya erat.

"terimakasih"

"hiks"

"terima kasih telah memperhatikanku, tetaplah seperti itu, lihat aku walaupun dari jauh. Tetap seperti itu"

Jungkook menangis terharu, dia benar-benar tidak tau akan seperti ini jadinya.

"na-namaku, jeon Jungkook. Kau bisa memanggilku jun—"

"kookie, kau sekarang milikku, uri kookie" ditambah sebuah kecupan dipipinya

"apa?!"

"kau milikku, begitupun aku, aku hanya milikmu seorang"

Akhirnya mereka hidup bahagia.

-the end-