Boarding House
Rated : T
Tag: Seventeen | Meanie
Wonwoo itu teman dekat Mingyu. Teman sejak SMA. Saking dekatnya banyak yang menyangka status mereka macam-macam, mulai dari memiliki hubungan darah sampai mereka memiliki orientasi seks yang menyimpang. Padahal mereka sama sekali bukan salah satu dari keduanya. Sahabat? sebenarnya bukan. Mereka tidak memiliki kesepakatan bahwa mereka adalah sahabat sejati sejiwa seraga. Mereka ya hanya.. teman dekat? Ya pokoknya itu intinya.
Mereka itu memang seperti adik-kakak terkadang. Mingyu yang ceroboh saat itu tak sengaja mengoper bola ke dada Wonwoo. Kalian tau apa yang Mingyu lakukan? Ia langsung berlari dan mengangkat Wonwoo ke uks. Padahal pantulan polanya tak sekeras itu, bahkan Wonwoo tak jatuh. Sampai keesokan harinya Mingyu terus meminta maaf sambil mendekap Wonwoo walau Wonwoo bilang tak masalah.
Tapi pertemanan mereka berakhir setelah malam itu. Mereka 18 tahun dan sudah lulus SMA, tinggal di boarding house bersama beberapa teman yang lain untuk kuliah di seoul.
Mingyu sedang menonton drama malam di tv bersama Wonwoo yang meletakkan kepalanya di paha Mingyu. Mata Wonwoo fokus menatap layar tv, tetapi Mingyu malah memerhatikan wajah manis Wonwoo. Teman mereka yang lain juga ada disana, cuma mereka berpencar, ada yang mengerjakan tugas, ada yang ikut menonton drama, ada juga yang tertidur. Saat itu suasananya sunyi, Mingyu berbisik halus menyebut nama Wonwoo. Yang mempunyai nama merasa terpanggil dan segera mendongak melihat wajah Mingyu. "Apa?"
Mingyu tampak ragu-ragu, lalu ia perlahan berkata, "Kamu—–"
"mau gak kalo kita pacaran?"
Kaku. Itu ekspresi Wonwoo pertama mendengarnya. Ia kaget. Kaget sekali sebenarnya. Mingyu memejamkan matamya erat-erat tak sabar menunggu jawabannya.
"Gak," jawab Wonwoo ketus.
"Maksudmu.. gak salah lagi?"
"Gak mau sialan."
Wonwoo segera meninggalkan Mingyu di sana ke kamarnya dan Mingyu tampak dua kali lebih kaget dari ekspresi Wonwoo.
Jawaban Wonwoo tadi sangat singkat padat dan jelas. Ia menjawab dengan penuh penekanan dan keseriusan. Dan penawaran tadi terdengar mengerikan bagi Wonwoo. Sangat mengerikan.
Keesokan harinya, Wonwoo tak pernah ingin mengobrol lagi dengan Mingyu.
A/n: Halo, Makasih kepada para pembaca.
Aku lagi mood nulis karena hilangin stress tugas T_T penggunaan bahasa di sini aku maunya non-formal cuma karena gak terbiasa juga, jadinya kaya campur-campur gitu. Aku juga mau jelasin per-chapternya itu hanya short story. Sok atuh dibaca kalo suka, entar bakal lanjut. Aku mau tau tanggapan kalian gimana, Makanya usahakan komen ya hehe. Maaf kalo banyak typo.
Have a nice day!
