Naruto by Masashi Kishimoto
Story by Ayase Nanjo
.
.
Chapter 1
Prologue
.
enjoy!
.
.
Gadis itu. Gadis yang sudah mengusik pikirannya selama beberapa hari ini setelah mendengar kabar dari sang ayah bahwa gadis itu sudah kembali ke Konoha dari Los Angeles. Gadis berambut merah muda dan memiliki mata seindah emerald berwarna hijau. Senyumannya dan tawa riangnya, adalah sesuatu yang paling Sasuke butuhkan saat ini.
Bagaimana kabarnya sekarang?
Sudah sebelas tahun berlalu, apakah Ia masih sama?
Ia menopang dagunya pada gagang kursi kebesarannya dan kedua onyx-nya menatap kosong pada jendela di belakang meja kerjanya yang menyuguhkan pemandangan langit dan gedung-gedung perkantoran yang berada di pusat kota dengan jalanan yang mulai kosong usai rush hour karena orang-orang sudah berada pada tempat kerjanya masing-masing.
Pria tampan itu menghela napas dan menyisir kasar rambut raven-nya ke belakang, lalu melonggarkan kerah kemejanya dengan membuka kancing teratas.
Tok tok
"Permisi, Sasuke-san."
Sang pemilik nama terbangun dari lamunannya dan memutar kursi menghadap pintu.
"Hn, masuk."
Ia melihat asisten pribadinya menutup pintu sebelum memasuki ruangannya dan berjalan menuju meja kerjanya.
"Ada beberapa dokumen milik Itachi-san yang harus Anda tanda tangani."
"Tch, kenapa tidak kau berikan pada nii-san langsung, Jugo?" Sasuke mengeluh tapi tangannya tetap meraih setumpuk dokumen itu.
"Itachi-san sudah berangkat ke New York tadi pagi, Ia turun tangan langsung mengurus beberapa masalah di cabang sana."
Sasuke meraih pulpennya dan membaca cepat paragraf pada salah satu dokumen itu dan mulai membubuhkan tanda tangannya.
"Oh, dan Fugaku-sama ingin aku memberitahumu bahwa Nona Haruno akan bekerja di sini mulai hari ini."
Gerakan tangan Sasuke terhenti. Ia menatap Jugo, lalu kembali menatap dokumen dan tersenyum tipis. Tipis sekali. Perasaannya bercampur aduk. Senang, rindu, dan perasaan bingung melebur menjadi satu secara bersamaan.
Gadis itu, akhirnya kembali.
Ingatannya mulai berputar pada sebelas tahun yang lalu, saat mereka masih bersama.
Flashback ON
"Sasuke, kau dengar tidak?!" Gadis itu berteriak saat mengetahui Sasuke, tetangganya dan temannya sejak ia kecil mengacuhkannya karena ia sedang sibuk mengerjakan tugas.
"Kau tidak lihat aku sedang sibuk?" Sasuke menjawab sambil tetap mengerjakan tugasnya.
"Ck. Apa tugas anak SMP tingkat 2 sangat sulit sampai-sampai membuatmu tuli?"
"Ya. Anak kecil sepertimu mana mengerti."
"Aku bukan anak kecil! Aku sudah kelas 5 SD!"
Sasuke kembali mengacuhkan gadis itu.
"Gaara-senpai bilang Ia akan menjadikan aku pacarnya jika aku sudah lulus SD. Tentu saja aku mengiyakan. Habisnya Gaara-senpai terlalu keren! Tidak seperti Kau." Gadis itu, Sakura, menjulurkan lidahnya mengejek lawan bicaranya sambil mensedekapkan kedua tangannya di dada.
Tangan Sasuke berhenti sejenak. Ia menatap kosong pada lembaran tugasnya.
"Sakura."
"Apa?"
"Aku akan mengadu pada ibumu." Sasuke melanjutkan mengerjakan tugasnya.
"Hah?! Kenapa?!" Sakura terlihat tidak terima.
"Kau masih terlalu kecil untuk berpacaran."
"Karena itu dia bilang akan menjadikan aku pacarnya jika aku sudah lulus SD. Kau ini selalu mendapat ranking satu, tapi mengingat perkataanku yang pendek saja tidak bisa. Kau tidak sepintar Paman Fugaku dan Itachi-nii."
Sakura mendaratkan punggungnya pada karpet bulu yang ia duduki bersama Sasuke dan mengubah posisinya dari duduk menjadi tidur telentang menatap langit-langit kamar.
"Ne, Sasuke." Sakura menolehkan kepalanya pada Sasuke yang duduk di sebelahnya.
"Apa lagi?"
"Aku akan pindah."
Sasuke menghentikan pergerakan tangannya.
"Kemana?" Wajahnya tidak menoleh, hanya tetap menatap tugasnya.
"Los Angeles. Ayahku mendapatkan mm… apa ya namanya? Promosi… Ah! Promosi jabatan. Ia diharuskan bekerja di sana. Aku tidak begitu mengerti, tapi intinya ayahku, ibuku, Saso-nii, dan aku akan pindah."
Flashback OFF
Ia melanjutkan tugasnya, membubuhkan tanda tangan pada setumpuk dokumen yang bukan miliknya. Hanya saja, Sasuke mengerjakannya dengan sedikit lebih ikhlas dibandingkan sebelum Ia mendengar berita dari Jugo.
Selesai dengan dokumen itu, Sasuke memberikannya pada Jugo.
"Kapan Ia akan datang?" tanya Sasuke.
"Mungkin sekitar jam setengah 9, Sasuke-san. 10 menit lagi."
"Hn."
Tok tok
Pintu kembali terketuk. Jugo dan Sasuke menoleh ke arah pintu secara bersamaan.
"Masuk." Ucap Sasuke tegas.
Seseorang membuka pintu secara perlahan. Hal yang terlihat pertama kali oleh Sasuke adalah rambutnya saat kepalanya menjulur sedikit untuk mengintip keadaan dan memastikan bahwa Ia tak salah masuk ruangan.
Merah muda.
Gadis itu, benar-benar kembali.
.
.
.
TBC
