Annyeong

.

.

KyuMin EvilAegyo

.

.

Maincast: KyuMin

.

.

Rate: M

.

.

Summary: "Buka celanamu"/ "N-NE?!"/ 'Shit! Mimpi itu lagi'

.

.

Warning: GS, NC, Typo(s), tidak sesuai EYD, DLDR!, DON'T BASH!

.

.

a/n: FF ini murni hasil pemikiran saya. Dan bagi yang tidak menyukai GS silahkan klik ikon keluar.

.

.

enJOY~

.

.

Seoul, 2015

TOK TOK TOK

"Masuk"

cklek

"Ada apa Minji-ah?" ujar sosok itu tanpa melepas pandangan dari berkas yang ada di tangannya.

"A-ada pasien yang~"

"MWO?! Bukankah sudah aku bilang untuk tidak menerima pasien lagi? Kau tidak lihat ini jam berapa eoh?!" Sosok yang memakai baju putih khas perawat itu tidak berani mendongakkan kepalanya, sudah bisa ditebak seperti apa wajah marah sang atasan.

"Mianhae dokter Lee, ta-tapi orang itu tetap memaksa masuk"

Decakan pelan terdengar dari bibir sexy itu.

"Baiklah, ini yang terakhir. Suruh orang itu masuk" Perawat yang bernama diketahui bernama Minji itu membungkukkan badannya sebentar sebelum pamit keluar.

"Haaahhh~ padahal aku sudah ingin pulang..tsk!" Yeoja bermarga Lee itu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 09.30 pm KST. Yang berarti tiga puluh menit lagi menuju tengah malam. Memutar kursinya menghadap jendela kantornya yang langsung berhadapan dengan pemandangan malam khas kota Seoul.

'Kenapa lama sekali?!'

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu yang sedari tadi ditunggu-tunggu oleh yeoja itu akhirnya terdengar. Dirinya benar-benar sudah lelah dan ingin segera pulang bertemu kasur pink tercintanya.

cklek

Pintu itu terbuka menampilkan sosok jangkung berkulit pucat dan wajah yang sangat menawan.

Sungmin. Yeoja itu memutar kursinya dan menghadap kearah sang pasien yang duduk dihadapannya. Hanya meja kerja miliknya yang membatasi keduanya.

DEG

Untuk beberapa saat yeoja bermata foxy itu tertegun. Otaknya tiba-tiba kembali memutar kenangan lama yang dianggapnya sebagai suatu kenangan yang memuakkan. Rasa kantuknya hilang entah kemana begitu melihat sosok itu dihadapannya.

"Dr. Lee? Gwaenchana?"

Suara bass khas namja itu terdengar dan berhasil membuat Sungmin kembali tetsadar dari lamunannya.

"Ahh.. Mianhae" Sungmin membenarkan letak kacamatanya, bagaimanapun dia harus tetap profesional.

"Jadi.. apa keluhanmu tuan~"

"Kyuhyun. Cho Kyuhyun imnida"

"Ne, tuan Cho. Jadi.. bisa kau ceritakan apa masalahmu? Kau tidak perlu merasa sungkan atau malu karena aku seorang yeoja. Dan tentunya kau tidak perlu khawatir karena rahasia pasien sudah pasti akan kami jaga sebaik mungkin" Sungmin tersenyum mencoba menghindari rasa gugup yang tiba-tiba datang dan mengalirkan getaran aneh pada pita suaranya.

'Sepertinya dia tidak mengenaliku. Syukurlah' batin Sungmin melihat tingkah Kyuhyun yang menunjukan tanda-tanda bahwa namja itu sama sekali tidak mengenalinya. Jujur ada perasaan lega dan sedih dihatinya.

Cho Kyuhyun, namja berusia 22 tahun itu mengusap tengkuknya sebentar sebelum mulai menceritakan keluhannya. Malu? Pasti! Tapi mau bagaimana lagi. Dirinya datang kesini untuk menyelesaikan masalah'nya'.

'Aishh.. kenapa aku bisa menuruti ucapan si kepala besar itu untuk datang kesini?! Aku tidak tau jika dokternya seorang yeoja'

"Tuan Cho?" Kyuhyun serasa ditarik lagi dari dunianya dan kembali fokus pada yeoja dihadapannya.

"Ah.. jadi begini. Err~ aishhh.. bagaimana aku mengatakannya?"

"Kau tidak perlu malu tuan Cho. Bukankah sudah kukatakan tadi bahwa rahasiamu akan aman ditangan kami. Cha! Katakanlah" tersenyum kecil melihat wajah sang pasien yang sedikit memerah karena malu.

"Itu.. 'milik'ku akhir-akhir ini terasa nyeri saat aku buang air kecil. Aku takut terjadi apa-apa pada'nya'" Ujar Kyuhyun menundukan kepalanya dengan wajah memerah hingga kebelakang telinganya.

"Begitu.." yeoja itu menganggukan kepalanya seraya menegakkan tubuhnya.

"Sudah berapa lama?"

"Hampir dua minggu ini, dok"

Sungmin terlihat mencatat sesuatu di kertas miliknya.

"Kau sering berhubungan badan dengan beberapa yeoja akhir-akhir ini?"

"Ani. Sudah cukup lama aku tidak melakukannya, aku terlalu sibuk dengan hal seperti itu. Dan aku yakin itu bukan menjadi salah satu penyebab 'milik'ku terasa sakit" ujar Kyuhyun tanpa sungkan lagi. Entah kemana rasa malunya beberapa saat yang lalu.

Kyuhyun kembali menatap sang dokter yang sepertinya tengah sibuk dengan catatannya. Tanpa sadar namja bermarga Cho itu memperhatikan dengan lekat wajah dan tubuh sang dokter. Salahkan dirinya yang memang terlahir dengan otak mesum.

'Cantik, tubuhnya juga sexy. Bibir itu benar-benar menggoda. Ohh.. bagaimana bisa seorang dokter berpakaian seperti itu?! Meskipun jas putih itu melekat ditubuhnya, tetap saja tidak bisa menutupi lekuk tubuhnya. Terlebih pakaiannya ketat sekali' batin Kyuhyun mesum.

"Buka celanamu"

"N-NE?!" Kyuhyun langsung tersadar dari lamunan mesumnya dan berganti menjadi suatu pikiran yang lebih mesum begitu mendengar perintah sang dokter cantik.

"Bisakah kita membuat ini menjadi lebih cepat Kyuhyun-ssi?"

Kyuhyun melihat sang dokter yang sudah berdiri di samping ranjang pasien yang terletak dipojok ruangan. Dengan perasaan tidak menentu Kyuhyun segera melangkah mendekati ranjang.

"Lepas celanamu dan begitu juga celana dalammu. Kemudian berbaringlah diatas ranjang. Aku akan memeriksa keadaanmu"

GLEK

Kyuhyun menelan ludahnya lamat-lamat. Tubuhnya tiba-tiba bekeringat meskipun ruangan bercat putih itu memiliki AC didalamnya.

Berbeda dengan sang pasien. Sang dokter terlihat begitu santai dan tampak sibuk memakai sarung tangan agar tetap steril. Apa yang kita lihat berbanding terbalik dengan keadaan yang sebenarnya. Kenyataanya jantung sang dokter tengah berdegup kencang, padahal ketika dengan pasien lainnya dirinya akan biasa saja dan tidak gugup seperti sekarang.

Dengan tangan yang agak gemetar Kyuhyun melepas satu pesatu kain yang menutupi 'jagoan'nya.

'Ayolah Cho! Kau hanya akan diperiksa! Tidak lebih'

Celana itu akhirnya terlepas. Dengan wajah memerah Kyuhyun segera menaiki ranjang dan berbaring diatasnya.

'O-omoo.. besar sekali. Aishhh.. apa yang kau pikirkan Lee Sungmin?!' Sungmin menggelengkan kepalanya menghindari pikiran kotor yang hinggap diotaknya. Beruntung Kyuhyun tidak melihatnya, namja itu tampak menutup matanya dengan lengan kanannya.

GREB

"A-ahh~"

'Shit! Kenapa aku mendesah? Dasar mulut bodoh!'

Sungmin tidak tuli. Nyatanya desahan itu terdengar jelas ditelinganya. Jiwa-jiwa usilnya bergentayangan dan sebuah ide jahil melintas dikepala cantiknya, entah belajar dari mana dirinya bisa mengeluarkan smirk seperti itu yang tentunya tidak terlihat oleh Kyuhyun.

'Sedikit menjailinya mungkin tidak apa-apa. Hitung-hitung pelampiasan'

Tangan mungilnya terlihat mengenggam benda kebanggaan Kyuhyun. Menggerakannya kekanan dan kekiri membuat sang empunya menggeram menahan desahan.

"Emm.. tampaknya memang agak sedikit membengkak" Sungmin tidak berbohong. Dilihatnya penis Kyuhyun yang memang ukurannya bisa dibilang tidak normal. Dan jika sedang ereksipun ukurannya pasti berbeda dan tidak akan seperti ini karena kenyataanya Kyuhyun tidak sedang dalam keadaan ereksi. Yeoja itu sangat paham dengan hal seperti ini. Lima tahun menuntut ilmu sebagai seorang dokter khusus dibidang kulit dan kelamin membuatnya cepat paham dengan kondisi sang pasien.

"Emmhh~ sshh" Kyuhyun menutup mulutnya kala sensasi itu datang lagi saat Sungmin semakin erat mengenggam penisnya.

"Apa kau merasa sakit?" Bukan tanpa alasan Sungmin mengeratkan genggamannya. Dirinya hanya mencoba meyakinkan sang pasien kala menemukan penyebab rasa sakit itu.

Kyuhyun mengangguk pelan. Jujur dibalik rasa nikmat itu timbul sedikit rasa sakit di pangkal penisnya. Matanya tetap terpejam tanpa mau melihat kegiatan yang tengah dilakukan sang dokter cantik.

"Ahh.. begitu. Bagaimana jika aku melakukan hal seperti ini?" Kali ini bukan karena ingin mengecheck sesuatu. Melainkan untuk mengerjai namja yang tengah berbaring dihadapannya. Tangannya bergerak naik turun mengurut penis itu dari gerakan pelan menjadi cepat.

"A-ahh.. sshh.. apa yang kau lakukanhh.. ahh" Kyuhyun sudah tidak dapat menahan desahannya. Ini begitu..

"Ohh.. emmhh~"

"Wae? Sakitkah?"

"Sedikitthh.. te-teruskan oohh" Kyuhyun menggigit bibirnya pelan menahan rasa nikmat yang mendominasi rasa sakitnya.

Sungmin menyeringai begitu rencananya berhasil. Tangannya terus bergerak mengocok penis besar dan panjang milik Kyuhyun. Batinnya berteriak senang melihat sang namja yang memejamkan matanya menahan nikmat dengan napas memburu.

'Ahh.. sedikit lagi~ eoh?!'

"Silahkan gunakan celanamu kembali. Aku akan segera memberikan resepnya kepadamu, jadi kau hanya tinggal menebusnya nanti" Sungmin, yeoja itu dengan santainya melenggang meninggalkan Kyuhyun yang tengah menatapnya dengan wajah melongo.

'A-apa?! Dia menggantungkanku begitu saja? What the?!'

Kyuhyun tersadar dan segera memakai kembali celananya seperti semula, gembungan sekeras batu itu nampak jelas dibalik celana hitamnya dan tidak dapat disembunyikan. Shit! Batin Kyuhyun menjerit nelangsa.

"Ini resepnya. Senang bisa membantumu Cho Kyuhyun-ssi"

Kyuhyun tidak berkata apapun, tangannya meraih resep itu. Matanya menatap tajam kearah yeoja yang kini telah duduk kembali dikursi miliknya.

"Dokter Lee"

"Hm?"

"Akan kupastikan kita bertemu lagi. Dan kau akan kubuat menyesal karena telah membangunkan sosok serigala dihadapanmu cantik. Annyeong" Namja itu menyeringai membuat wajahnya tampak berkali lipat lebih tampan sebelum beranjak meninggalkan Sungmin. Yeoja cantik itu menatap kepergian sang pasien dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Haaahhh~ apa yang sudah kulakukan?" rutuknya seraya memijat pelipisnya pelan.

(o^^)oo(^^o)

"K-Kyuhyun-ssi.. a-aku menyukaimu"

"M-MWO? APA KAU BERCANDA?!"

BYUR

"Hah.. hah.. hah.."

'Shit! Mimpi itu lagi'

Sungmin beranjak dari ranjangnya dan pergi ke dapur. Segelas air mungkin bisa menetralkan napasnya yang memburu. Ini sudah dua hari semenjak Sungmin bertemu dengannya. Dan sejak saat itu entah kenapa bayangan akan kenangan dimasa lalunya selau hadir di mimpinya.

TAK

Sungmin meletakan gelasnya yang sudah kosong diatas meja. Melirik jam dindingnya yang menunjukkan waktu sudah pagi. Merasa tanggung jika dia melanjutkan tidurnya kembali. Yeoja itu melangkah memasuki kamarnya lagi, dia berniat untuk mandi dan membuat sarapan setelahnya sebelum berangkat ke tempat prakteknya.

.

.

.

.

Drrtt Drrttt

KLIK

"Yeobseo?" Sapa Sungmin pada sosok disebrang sana, tangannya kirinya sibuk mengusap rambut hitamnya yang masih basah sementara kanannya memegang ponsel.

'Yeobseo Min?'

"Hm?"

'Ahh.. Kau tidak lupa kan jika nanti siang kita akan ada forum dengan para dokter?'

"Ani Wookie-ah. Tentu saja aku mengingatnya. Untuk apa aku mempunyai asisten yang selalu mencatat seluruh jadwalku jika aku lupa, hm?"

'Haha.. aku hanya mengingatkan. Oh ya, nanti aku akan menjemputmu, kita berangkat bersama'

"Tidak perlu Wookie-ah, aku bisa menggunakan mobilku sendiri nanti"

'Tidak ada penolakan Lee Sungmin. Kau harus berangkat denganku, arraseo'

TUT TUT TUT

Sungmin terkekeh kecil melihat tingkah kekanakan sahabatnya. Cepat sekali merajuk, itulah Ryeowook. Sungmin segera bangkit dari duduknya dari ranjang menuju meja riasnya. Jadwal prakteknya hari ini hanya sampai siang hari. Dirinya harus segera bersiap dan kemudian berangkat.

o(^^o) (o^^)o

Ballroom hotel mewah itu nampak ramai. Hampir seluruh dokter di kota Seoul menghadiri acara forum tahunan yang memang selalu diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Meja bundar dengan beberapa kursi disekelilingnya tersebar di setiap sudut dengan menghadap kearah podium.

Sesuai jadwal, Sungmin dan sahabatnya Ryeowook tampak memasuki ballroom hotel tersebut dengan tepat waktu. Hampir seluruh namja menoleh begitu keduanya lewat. Siapa yang tidak mengenali keduanya. Sepasang sahabat itu sangat terkenal dikalangan dokter terutama dokter-dokter namja.

Si dokter cantik nan sexy Lee Sungmin, dan si dokter manis nan anggun Kim Ryeowook. Selain berkat paras masing-masing, keduanya juga terkenal dengan prestasinya yang sudah menjadi dokter profesional di usia muda. Semasa dulu kuliah pun kedua yeoja ini juga menjadi siswi terpopuler di kampus masing-masing. Sungmin di Universitasnya di China dan Ryeowook di Korea.

Hingga sampai sekarang imej tersebut tidak pernah hilang. Banyak namja yang tertarik dan terang-terangan menyatakan cinta kepada keduanya. Ryeowook mungkin pernah beberapa kali merespon ajakan para namja itu, namun berbeda dengan Sungmin.

Yeoja itu lebih memilih mengabaikan ajakan mereka. Dan ketika dirinya ditanya oleh Ryeowook maka Sungmin dengan cepat akan menjawab 'Kau tau sejak dulu hatiku untuk siapa, Wookie'. Dan seketika itu Ryeowook bungkam dan tidak pernah bertanya lagi.

Sungmin dan Ryeowook sudah bersahabat semenjak mereka berada ditingkat senior high school hingga sekarang. Meski sempat berpisah karena Sungmin yang memilih pindah ke China saat berada di tingkat akhir senior high school tidak membuat persahabatan mereka terputus. Baru setelah lulus dari Universitasnya di China, Sungmin memilih untuk melanjutkan karirnya sebagai dokter di negara kelahirannya, Korea. Sementara kedua orang tuanya menetap di negara tirai bambu tersebut.

Keduanya sama-sama mengambil jurusan yang sama yaitu kedokteran. Namun dengan bidang yang berbeda, Sungmin di bidang kesehatan kulit dan kelamin, sedangkan Ryeowook memilih di bidang kedokteran khusus anak-anak. Yeoja bermarga Kim itu benar-benar mencintai anak kecil hingga merealisasikan pekerjaannya juga untuk anak-anak.

Pandangan kagum dan terpesona terus berdatangan hingga Singmin dan Ryeowook duduk. Paras mereka yang sempurna semakin dipercantik dengan penampilan mereka. Sungmin dengan gaun putih panjang dengan bagian punggung terekspos sukses membuat Sungmin tampil bak primadona. Rambut hitam panjangnya ia kesampingkan dengan sedikit memberi aksen curly pada ujung rambutnya.

Sementara Ryeowook, gadis mungil itu juga nampak tak kalah mempesona. Gaun berwarna soft ungu sebatas lutut itu tampak begitu manis melekat ditubuh Ryeowook. Rambut coklat panjangnya ia biarkan tergerai. Menampakan sisi anggun dari seorang Kim Ryeowook.

Tanpa mereka sadari dua pasang mata tengah memperhatikan mereka intens disertai seringai penuh arti.

.

.

.

.

"Kyuhyun-ah"

"Hm"

"Kau melihat apa yang kulihat kan?"

"Tentu saja hyung. Lebih tepatnya sosok disamping yeoja bergaun ungu yang menjadi incaranmu itu"

"Kau tidak lihat bagaimana mata para lelaki ketika keduanya masuk?" Sosok yang dipanggil 'hyung' melirik namja disampingnya.

"Aku melihatnya. Dan saat itu pula aku benar-benar ingin mencincang mereka satu persatu karena sudah lancang menatap lapar kearah Sungminku" ujar Kyuhyun dingin.

"Cih.. 'Sungminku'? Dia belum menjadi milikmu tetapi kau sudah berani mengklaimnya sebagai milikmu"

"Sebentar lagi hyung. Dan akan kupastikan dia benar-akan menjadi milikku"

"Yayaya.. terserahmu. Asalkan kau tidak mengusik My baby Wookie. Karena dia mutlak milik Kim Yesung seorang hahaha~"

Kyuhyun mengernyitkan dahinya melihat tingkah aneh sang hyung yang sedang tertawa dengan nistanya. Apa tadi dia bilang? Miliknya? Ryeowook jelas-jelas belum menjadi miliknya, tapi kenapa hyungnya malah menegurnya dengan kata-kata seperti tadi? Bukankah berarti dirinya sama saja? Pabbo! Batin Kyuhyun malas.

Bertanya kenapa Kyuhyun dan Yesung berada disini? Mereka dokter? Bukaaann. Pelayan? Tentu saja bukan. Atau cleaning service? apalagi itu, sudah pasti jawabannya bukan! Lalu untuk apa keduanya berada disini?

Jika kalian bertanya siapa pemilik hotel mewah ini maka kalian akan mendapatkan jawabannya. Yup! Hotel ini milik namja yang sangat gemar menyeringai, siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun. Jangan ditanyakan bagaimana kesuksesan dari namja itu, nyatanya di usianya yang menginjak ke 22 tahun ini dirinya sudah menjadi salah satu pengusaha muda yang sangat sukses meneruskan sang appa, Cho Hankyung yang memang sudah merajai pasar perekonomian di Korea.

Dan untuk namja satu lagi yang identik dengan kepala besarnya, ia merupakan sahabat sekaligus rekan bisnisnya juga di Cho Corp. Keluarga Kim yang tidak kalah sukses dengan keluarga Cho memilih bekerja sama, dan membuat perusahaan mereka semakin berjaya. Jika Cho Kyuhyun datang sebagai pemilik hotelnya, maka Kim Yesung datang sebagai pemberi sponsor untuk acara besar ini. Nama keduanya juga sudah tidak asing lagi di dunia para pengusaha.

"Ah! Ngomong-ngomong bagaimana dengan 'itu'mu?"

"Apa maksudmu dengan 'itu'mu hyung?" Kyuhyun melirik sang hyung dengan wajah bingung.

"Ck! 'Itu'... maksudku bagaimana dengan 'adik kecil' mu. Bukankan lusa lalu kau baru saja memeriksakannya ke dokter 'Sungminmu'?" ujar Yesung gemas, biasanya namja Cho itu cepat tanggap dalam hal seperti ini.

"Ohh.. 'dia' baik-baik saja. Dan aku harus berterimakasih padamu hyung. Berkat kau aku jadi bisa bertemu dengannya dan bisa membalaskan dendamku"

"Mwo? Dendam? Apa maksudmu?"

"Tidak seru jika aku mengatakannya sekarang hyung. Kau hanya perlu menjadi penonton setiaku" ujar Kyuhyun seraya kembali fokus pada objek penglihatannya, beruntung dirinya dan Yesung berada di sudut ruangan. Jadi kemungkinan besar Sungmin tidak mengetahui keberadaannya

Yesung hanya menganggukan kepalanya seolah-olah paham. Jujur dia benar-benar tidak mengerti maksud dari perkataan sang dongsaeng. Bukankah dia memang selalu seperti itu, misterius dan sulit ditebak.

Kyuhyun menghentikan aktifitas minumnya begitu melihat sang mangsa yang sepertinya beranjak pergi. Namja itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dirinya mulai bangkit dari tempat duduknya dan bergerak menyusul Sungmin dengan segelas wine ditangannya. Entah rencana apa yang akan dilakukan namja jangkung itu. Yesung sendiri paham dengan gerak-gerik sang dongsaeng. Dan melihat sang pujaan hati yang tengah sendirian membuat Yesung tak tinggal diam. Dengan langkah penuh percaya diri, kakinya melangkah mendekati meja yang di tempati Ryeowook dan Sungmin.

(o^^)oo(^^o)

Sungmin mengelap tangannya dengan tissue yang tersedia di toilet sebelum membuangnya ketempat sampah. Merapihkan sebentar dandanannya sebelum melangkah keluar dari tempat itu.

BRUK

"Ya! Aisshhh..."

"O-OMO! Mianhae.. jeongmal mianhae aku tidak sengaja"

Sungmin tidak mendengar ucapan sang penubruk. Dirinya sibuk membersihkan noda wine pada gaunnya yang mungkin akan sulit untuk dihilangkan. Merutuk dalam hati atas kecerobohan si penubruk. Mendongkak untuk menegur orang tersebut karena tidak berhati-hati.

"Cho Kyuhyun" lirih Sungmin yang sayangnya terdengar jelas oleh sosok dihadapannya.

"Ne? Ah Sungmin-ssi! Aku kira kau tidak mengenaliku. Aku benar-benar minta maaf, gaunmu jadi kotor terkena tumpahan wine-ku" ujar Kyuhun dengan raut wajah yang dibuat semenyesal mungkin.

"A-ani gwaenchana. Ini hanya noda biasa, masih bisa dihilangkan. Lebih baik aku pulang, lagipula aku rasa acaranya juga sudah hampir selesai. Aku permisi"

'Tidak semudah itu sayang'

"Tunggu! Izinkan aku mengantarmu pulang"

Sungmin menatap pergelangan tangannya yang digenggam oleh Kyuhyun sebelum menariknya pelan.

"Tidak perlu. Lagi pula aku kesini dengan sahabatku, aku akan pulang dengannya" Oh ayolah.. berlama-lama dengan namja ini membuat jantungnya berdegup tak menentu.

"Tidak tidak. Bagaimanapun juga ini kesalahanku. Aku benar-benar merasa tidak enak padamu"

"Ta-tapi... Wookie~"

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan sahabatmu. Aku yakin dia pasti sekarang tengah berada dengan seorang yang tepat" tanpa izin sang empunya, Kyuhyun segera menarik tangan itu untuk mengikutinya.

"K-Kyuhyun-ssi.. lepaskan tanganku. Kau tidak perlu mengantarku"

"Aku tidak menerima penolakan Sungmin sayang"

Sungmin terperangah mendengar ucapan Kyuhyun. Apa katanya? Sayang? Perasaanya benar-benar tak enak sekarang. Dirinya sesekali memberontak namun cengkraman tangan Kyuhyun sangat kuat, tenaganya tidak sebanding dengan tenaga namja itu. Tanpa Sungmin sadari dirinya sekarang sudah berdiri disamping mobil milik Kyuhyun. Namja itu membukakan pintu samping kemudi dan mendorong pelan Sungmin agar masuk kedalam kemudian disusul oleh Kyuhyun.

Batin Kyuhyun bersorak begitu Sungmin sudah berada didalam mobilnya. Tangannya menekan tombol yang menghubungkan dengan kunci otomatis sehingga pintu mobil itu terkunci. Dia tidak mau mengambil resiko jika tiba-tiba Sungmin nekat untuk kabur.

"Kau tau dear? Kau itu sangat menggoda. Dan aku benar-benar marah saat para namja itu menatap lapar dirimu. Karena bagiku kau adalah milikku"

Sungmin menatap tajam kearah Kyuhyun, dia sudah cukup muak dengan tingkah namja itu yang terkesan kurang ajar menurutnya. Menyeretnya paksa, memanggil dirinya dengan sebutan 'sayang', dan sekarang mengklaim dirinya sebagai milik namja itu.

"Aku bukan milikmu. Aku milik diriku sendiri. Dan bisakah kau membukakan pintu sialan ini Cho Kyuhyun-ssi?!. Atau aku benar-benar akan berteriak" ujar Sungmin dengan nada mengancam.

"Silahkan teriak sesukamu sayang. Karena sekeras apapun kau berteriak suaramu tidak akan terdengar oleh siapapun. Disini hanya ada kita berdua. Dan kau, harus ikut denganku" usai berujar seperti itu Kyuhyun langsung melajukan mobilnya.

Sungmin melotot horor ketika mobil itu berjalan dan mulai meninggalkan area parkiran. 'Tidak! Aku harus keluar dari sini. Aku tidak mau terluka lagi olehnya. Berada disamping namja ini sama saja menyakiti diriku sendiri' batin Sungmin panik.

"Kau akan membawaku kemana Kyuhyun-ssi? Ini bukan arah menuju apartemenku"

"Berhenti memanggilku dengan panggilan formal itu, Sungmin-ah. Cukup panggil aku Kyu, bahkan aku sudah menyiapkan nama panggilan khusus untukmu. 'Ming' bukankah terdengar bagus?" Kyuhyun melirik yeoja disampingnya yang tengah memberengut. Demi seluruh game koleksinya, wajah Sungmin saat dalam keadaan marahpun benar-benar menggoda.

"Aku tidak peduli. Lebih baik sekarang kau hentikan mobilnya dan turunkan aku sekarang juga. Turunkan aku Cho Kyuhyun!" Sungmin sudah tidak bisa menahan emosinya, dadanya terasa sangat sesak. Tanpa sadar mata foxy itu mulai berkaca-kaca dan siap menumpahkan cairannya.

Kyuhyun panik melihat Sungmin yang sepertinya sebentar lagi akan menangis. Jujur bukan keadaan seperti ini yang dia inginkan. Sungmin berbeda, dan dia tidak seperti yeoja-yeoja yang pernah berkencan dengan Kyuhyun. Dimana para yeoja itu tidak akan banyak tanya dan bahkan secara sukarela menyerahkan dirinya tanpa Kyuhyun minta.

Kyuhyun segera menepikan mobil miliknya.

"Ssshhh... ulijima, Ming" Kyuhyun berusaha lembut dan membelai pelan pipi berisi itu. Entah kemana sifat arogannya beberapa saat yang lalu. Hatinya tiba-tiba merasa sesak melihat mata Sungmin yang berkaca-kaca dan siap menumpahkan cairannya. Entahlah, namja itu merasa tidak asing dengan yeoja sihadapannya sejak pertemuan mereka untuk yang pertama kali.

Sungmin tidak membalas dan memilih mengalihkan perhatiannya pada jendela mobil dan melepaskan pipinya dari sentuhan tangan Kyuhyun. Rasa sesak itu muncul lagi. Dia benar-benar tidak sanggup menatap mata itu lama-lama. 'Kenapa? Kenapa baru sekarang kau melihatku? Apa karena aku bukan sosok dia?'

Kyuhyun kembali melajukan mobilnya membelah jalanan kota Seoul setelah dirasanya Sungmin agak tenang. Merutuki dirinya sendiri saat sadar bagaimana dia mengejutkan Sungmin dengan tingkahnya yang tiba-tiba.

'Dia berbeda Cho! Tentu saja dia terkejut. Pabbo!'

(*^﹏^*)

Sungmin melangkahkan kakinya mengikuti Kyuhyun yang berjalan didepannya. Lagi, tangannya berada dalam genggaman namja itu dan Sungmin tetap tidak bisa berontak. Dahinya mengernyit saat keduanya sampai disebuah pintu apartement yang diyakini sebagai apartement Kyuhyun.

Pintu itu terbuka dan tanpa babibu Kyuhyun menarik tangan yeoja yang sedari tadi berada dalam genggamannya untuk mengikutinya masuk. Membuka pintu kamarnya dan menyuruh yeoja itu untuk duduk sebentar disisi ranjang miliknya sementara dirinya mencari pakaian yang mungkin pas ditubuh Sungmin.

"Kau berganti bajulah. Aku akan menunggumu diluar"

Setelah menyerahkan baju miliknya Kyuhyun segera keluar dari kamar dan meninggalkan Sungmin sendiri diruangan itu. Sungmin menghela napasnya panjang. Dirinya benar-benar kaget saat Kyuhyun menyeretnya ke dalam kamar namja itu. Sungmin sungguh menyesal atas perbuatannya tempo hari. Ini semua terjadi pasti karena ulahnya. Jujur Sungmin melakukan hal itu karena rasa kesal dan kecewa yang memang sejak dulu tertanam untuk namja itu. Entah apa yang ada dipikirannya saat itu, hingga dirinya bisa melakukan hal tersebut.

Sungmin menatap baju yang ada ditangannya sebelum memakainya. Mengganti gaun putih yang terkena noda itu dengan baju milik Kyuhyun. Tubuh mungil nan sexy itu terlihat tenggelam oleh baju Kyuhyun yang kebesaran ditubuhnya. Tulang selangkanya terlihat karena kerahnya yang besar, panjang kaus itu juga menutupi separuh paha Sungmin.

'Tidak adakah baju yang lebih buruk dari ini? Harusnya dia memulangkanku saja dan tidak perlu repot-repot membawaku kemari' bibir Sungmin bersungut-sungut menyumpah serapahi Kyuhyun yang berlaku seenaknya padanya.

Matanya mengedar melihat seisi kamar yang didominasi oleh warna hitam dan abu-abu, benar-benar ciri khas namja. Tanpa sadar kakinya melangkah menuju meja kerja milik Kyuhyun. Meraih satu pigura yang sangat menarik perhatiannya.

'Dia sama sekali tidak berubah, tetap tampan. Kenapa aku bisa menyukai namja sepertimu? Padahal aku tau kau sama sekali tidak pernah memandangku sedikitpun' pandangan Sungmin meredup.

TAK

Tangannya secara tidak sengaja menyenggol kotak kecil yang berada disamping pigura saat yeoja itu akan meletakannya benda itu ketempat semula. Sungmin membungkuk dan mengambil kotak itu. Mengambil isi kotak yang terhambur keluar saat terjatuh tadi.

DEG

'I-ini?!'

.

.

.

.

.

.

TBC

Annyeooooong~~ ↖(^▽^)↗Aku bawa epep baru lagi muehehehe.. castnya udah pasti KyuMin lah yaa. Dan adakah disini yang Saeun Haters? Mari kita doakan sama-sama biar dia cepet musnah. #RIPKIMSAEUN

Last~

Review?