Disclaimer: All publicly recognizable characters, settings, etc. are the property of their respective owners. The original characters and plot are the property of the author..

A/n: Drabble fic, pendek banget. Berniat ngelanjutin fic aku yang sebelumnya, malah kepikiran bikin ini - ya sudahlah..


Air matanya jatuh dari kedua matanya. Membasahi pipinya dan kemudia perlahan-lahan jatuh ke tanah.

Dia menaruh anak laki-lakinya di depan tubuhnya.

Tak sanggup melihat wajah anaknya yang dingin dan kosong. Dia mencoba dengan seluruh kekuatannya dan sangat tak kuasa melihatnya.

Air mata mengalir deras dari matanya yang sembab dan isak tangisnya membuat semua orang yang mendengarnya ikut merasakan kesedihannya.

Terasa suda ratusah abad yang lalu dia melihat anak laki-lakinya tertawa mentertawakan leluconnya sendiri.

Dan sekarang, ia tergeletak dingin dan tak bernyawa di aula besar.

Senyum masih tertera di wajahnya yang kaku. Rambut merahnya masih terbingkai indah di wajahnya.

Matahari pagi menerangi aula besar dengan ceria. Tak tampak sedikitpun bersedih atas apa yang telah terjadi beberapa jam yang lalu di kastil yang megah ini.

Molly Weasley memeluk tubuh tak bernyawa putranya dan merasakan rasa sakit yang lebih peri daripada hantaman seribu kutukan cruciatus.


RR please ^_^