Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Drama, Friendship
Rate: T
Pairing: MinaKushi(main) / FugaMiko
Warning: Typos(maybe), OOC, dialog minimalis(?), banyak flashback(bisajadi), alur gjls
Summary:
Kushina dulunya sangat mencintai basket. Tapi kemudian dia meninggalkan dunia yang digemarinya itu karena suatu hal. Akankah dia bertemu orang yang bisa mengubahnya lagi? Bagaimana masa lalu Kushina? RnR!
.
Don't like, don't read!
.
Part 1
Gadis berambut merah itu melenggang dengan santai di koridor. Kaki jenjangnya terus melangkah, sampai akhirnya dia berhenti di depan sebuah kelas. XI B. Ia menarik napas sejenak. Tapi sebelum dia membuka pintu tersebut, seseorang mengagetkannya.
"Ahh kau Uzumaki-san kan?" Gadis itu menoleh.
"Eh? Ah ya benar. Saya Uzumaki Kushina, saya pindahan dari Uzushio High School." Jawab Kushina datar pada pria paruh baya berambut perak didepannya ini.
"Aku Hatake Kakashi. Aku akan jadi wali kelasmu di kelas ini. Ayo masuk."
Kakashi membuka pintu kelas. Seketika itu ruangan yang tadinya riuh langsung berubah sunyi. Penghuni kelas tersebut langsung ke tempat duduk masing-masing. Melihat ada perempuan berambut merah mengekor dibelakang sensei-nya, mereka saling berbisik pelan.
"Ekhem! Mohon perhatiannya sebentar. Hari ini kalian kedatangan teman baru. Uzumaki-san, perkenalkan dirimu." Kakashi mempersilahkan Kushina.
"Ha'i sensei. Hajimemashite minna, Uzumaki Kushina desu. Dozo yoroshiku." Katanya sambil membungkuk sekilas. Ekspresi dan suaranya masih datar.
Gadis rupawan itu bernama Uzumaki Kushina. Bertubuh proporsional, dengan kulit putih dan tinggi badan ideal yang menjadi impian semua wanita serta incaran semua pria jaman sekarang. Rambut merah panjangnya tergerai hingga ke pinggang. Mata ungu violet yang (dulunya) selalu bersinar, walau sekarang tampak redup. Sungguh sempurna.
Dia merupakan murid pindahan dari Uzushio International High School, sekolah menengah atas yang bisa dikatakan paling populer di kota Uzushiogakure.
"Hmm singkat sekali. Nah, ada pertanyaan?" Ujar Kakashi.
Banyak murid yang mengangkat tangannya, murid laki-laki khususnya.
"Pindahan dari mana?"
"Ukuran tubuh!"
"Sudah punya pacar?"
"Minta nomor hp nya dong!"
"Kamu cantik! Mau tidak jadi pacarku?"
Dan berbagai pertanyaan sejenisnya. Kushina tetap memasang wajah dingin sembari memutar bola mata violetnya.
"Hei! Sudah pernah kubilang pertanyaan seperti itu tidak boleh! Sudahlah. Uzumaki-san, kau boleh duduk di samping Yamamura Mikoto. Yamamura, angkat tanganmu!" Perintah Kakashi.
Seorang gadis berambut hitam kebiru-biruan langsung mengangkat tangannya. Kushina pun berjalan malas ke arahnya. Gadis itu memasang senyum manis saat Kushina sudah duduk disampingnya.
"Aku Yamamura Mikoto. Kau boleh memanggilku Mikoto saja, Kushina. Senang berkenalan denganmu."
"Ya, Mikoto." Kata Kushina sambil berusaha tersenyum walau tipis.
"Uzumaki, Yamamura! Nanti saja ngobrolnya. Perhatikan papan tulis!" Teriak Kakashi-sensei.
Kushina dan Mikoto langsung mengalihkan wajah mereka ke depan.
"Nanti saat istirahat kita lanjutkan ya?" Kata Mikoto sambil tersenyum lembut. Kushina hanya bisa mengangguk.
-skip-
Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Kelas sudah sepi karena sudah banyak murid yang meninggalkan kelas dan menuju kantin. Hanya tinggal beberapa orang saja yang masih berada di dalam kelas. Diantaranya adalah Kushina dan Mikoto.
Mikoto masih sibuk mencatat pelajaran yang tertulis di papan tulis. Kushina? Dia membenamkan wajahnya pada tangannya yang ditelungkupkan di atas meja sambil berusaha menutup matanya.
"Kushina, aku sudah selesai. Mau kutemani ke kantin?" Tanya Mikoto tiba-tiba.
"Tak usah, Mikoto. Aku dikelas saja." Jawab Kushina tanpa mengangkat wajahnya.
"Jangan begitu. Kau kan murid baru disini. Ayo, lebih baik kuantar kau keliling sekolah ini." Rayu Mikoto. Dia pun menyeret Kushina yang masih bertampang malas keluar kelas.
.
"Nah disini ruang musik. Sebelah sana kantin. Yang itu ruang klub komik. Lalu yang itu ... " Mikoto terus mengoceh tanpa mempedulikan orang disampingnya yang tampaknya sama sekali tidak peduli. Sampai...
"Yak, sekarang kita didepan gedung olahraga. Didalamnya ada kolam renang khusus murid, lapangan bulu tangkis, juga lapangan basket." Kata Mikoto dengan suara yang ceria. Kushina tersadar dari lamunannya.
'Lapangan... Basket?' Batin Kushina.
Dia terdiam.
Flashback on (5 tahun yang lalu).
"Nii-san! Lempar bolanya!" Teriak seorang gadis berambut merah sepunggung kepada pemuda didepannya yang beda 3 tahun diatasnya.
"Tangkap Shina!" Sahut pemuda itu sambil melemparkan bola pada adiknya.
Gadis yang dipanggil 'Shina' itu dengan sigap menangkapnya, lalu berlari ke arah ring. Pemain lain yang berusaha menghadangnya tak bisa merebut bola tersebut. Gadis itu lalu melompat dan melempar bola ke dalam ring. Dan..
Masuk!
Pritttt!
Peluit tanda berakhir permainan tersebut ditiup seorang anak. Gadis berambut merah tadi langsung melompat kegirangan karena timnya menang lagi.
Ya. Nama gadis bersurai merah itu Kushina, atau Shina yang merupakan panggilan sayang dari keluarganya.
"Permainan bagus Shina!" Kata anak dengan rambut dan mata yang sama dengannya tersebut sambil tersenyum lebar. Sang kakak, Uzumaki Nagato.
"Iya Kushina! Kalian memang duo Uzumaki terhebat!" Kata teman se-timnya.
"Hehehe tidak juga. Kalian juga hebat kok. Aku kan cuma membuat 1 gol." Jawab Kushina merendah. Semburat merah tipis terukir di kedua pipinya.
"Hahaha. Hei, sudah sore. Ayo pulang Shina! Besok kita main lagi ya!" Sambung Nagato. Dia pun menggandeng Kushina pulang.
"Dahhh," teman-temannya melambaikan tangan, lalu juga bersiap pulang.
Flashback off.
Saat itu Kushina sangat mencintai basket. Sejak usia 6 tahun, kakaknya mengajarinya bermain basket. Di usia 9 tahun, kemampuan basketnya sudah melebihi anak seusianya, bahkan mengalahkan anak-anak yang seumuran dengan kakaknya.
Keluarganya memang keluarga pebasket. Ayahnya, Senju Hashirama, adalah mantan pemain basket nasional Jepang sebelum akhirnya pensiun saat menikahi ibunya, Uzumaki Mito, dan ikut meneruskan Uzumaki Group.
Kakaknya adalah kapten klub basket di sekolahnya. Dia dan tim nya sering mewakili sekolah dalam berbagai turnamen basket dan selalu pulang membawa tropi, piagam, serta uang. Banyak yang mengelu-elukan mereka berdua sebagai duo Uzumaki yang tak terkalahkan jika sudah berkolaborasi dalam satu permainan.
Tapi karena perbedaan usia mereka, Kushina tidak pernah 1 sekolah dengan kakaknya itu. Sehingga Kushina hanya bermain bersama kakaknya jika ada pertandingan persahabatan yang tidak menentukan batas umur.
Ya, saat itu Kushina masih Kushina yang bahagia dan ceria. Tidak muram seperti sekarang.
Kushina menghela napas. Dia tidak ingin mengingatnya lagi.
"Mikoto, lebih baik kita kembali ke kelas." Kata Kushina dengan lesu.
"Yasudah deh. Sebentar lagi juga masuk. Besok kuantar kesini lagi ya, ada pertandingan antar kelas oleh senpai-senpai kita lho!" Sahut Mikoto berseri-seri.
Kushina mengangguk lemah. Sekarang yang diinginkannya hanyalah meninggalkan gedung olahraga ini secepatnya. Mereka pun segera menuju kelas.
.
.
Tbc
.
.
.
Yak, my first fic! I need ur review and comment.
Flame? Log in first!
Love,
Scarlet Marchazarine
