Meanie ( Mingyu x Wonwoo )"hyung, kau tahu tidak? kau sangat tampan mengenakam kacamata itu."

Wonwoo membuang nafasnya kembali, menaruh pulpen yang daritadi menemaninya dan menatap Mingyu.

"Tahu. Kau sudah bilang itu 50 kali Kim Mingyu"

Mingyu hanya tersenyum lebar,menampilkan deretan giginya yang rapi dan putih- oh jangan lupakan gigi taring yang bagi Wonwoo itu sangat seksi.

"Hmm! Aku senang kau tahu, sebaiknya kau pakai terus saja hyung!"

Wonwoo hanya mengangguk pelan, dan kembali sibuk menatap buku-buku yang ada di depannya. Sementara Mingyu, masih menatap Wonwoo dengan senyum lebar berharap agar di notice kekasihnya.

"Hyung?"

"Hyuuuuung?"

"hm"

"Hyuuuuuuung!"

"APA!?"teriak Wonwoo kesal yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari lain, "Kita sedang di perpustakaan bodoh"

"Hehe, tapi aku ingin berbicara denganmu--"balas Mingyu pelan.

"Aku masih ada 2 tugas essay bodoh, kalau kau tak ingin membantuku pulang saja" balas Wonwoo. Mingyu mengerucutkan bibirnya, tidak terima dipanggil bodoh- dan juga disuruh pulang tanpa Wonwoo.

"Masih banyak?" Wonwoo mengangguk, "Mau ku bantu?"

"Memang tugasmu disini untuk membantuku, bodoh"Mingyu menghela nafas, segera diambilnya satu buku dari tumpukan buku didepan Wonwoo dan memulai tugasnya membantu Wonwoo.

"Hoamm... Jam berapa ini..."gumam Mingyu pelan, dilihatnya jam di handphone yang ditaruh disebelahnya. Pukul 11 kurang 10 menit, ia segera menoleh ke sebelah kirinya dan melihat Wonwoo tengah tertidur pulas dengan beralaskan buku tebal tentang ilmu komunikasi.

"Wonwoo hyung"panggilnya lembut, Wonwoo hanya mengerang pelan. dasar. untung sayang. Batin Mingyu.

Mingyu lalu membereskan buku yang berserakan disekitarnya dan wonwoo, dan merebahkan kepalanya sambil menghadap Wonwoo yang sedang tertidur.

hyung sangat lucu. Batinnya, tangannya tiba-tiba saja meraih pipi Wonwoo dan mencubitnya pelan, mendapat erangan dari Wonwoo. "Hyung kau sangat imut... dan cantik"gumamnya pelan dan tak terasa matanya ikut terpejam menyusul Wonwoo ke pulau mimpi.

"waduh ini banguninnya gimana ya..."

"oh pak perpus! belum pulang?"

"eh dek Seokmin, anu, ini ada yang tidur diperpus."

"oh gampang pak. biar saya aja, temen saya ini hehe"

lalu pak perpus pergi, mau beresin yang lain katanya. Sementara Seokmin? dia masih mengambil ancang-ancang

"YA SIAPA YANG MENENDANG MEJANYA"

nulis apaan si gue