WARNING! VERY SHORT FIC, NC! BOYS LOVE! DON'T LIKE DON'T READ!

Ini saya terinspirasi dari kisah saya di rp ?ᅡᅠ

happy reading

.

.

.

.

.

Yunho memeluk Jaejoong mesra dari belakang, lalu ia letakkan kepalanya di pundak Jaejoong. Jaejoong tersentak dengan perlakuan Yunho. Ia terkekeh lalu melanjutkan aktivitas memotong sayurnya.

"Boo," panggil Yunho mesra. Jaejoong hanya bergumam pelan untuk menanggapi panggilan Yunho.

"Morning kisseu," lanjut Yunho sambil memanyunkan bibirnya. Jaejoong menoleh menatap Yunho sambil terkekeh kecil. Suaminya itu tidak pernah berubah, pervert dan manja.

Jaejoong mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Yunho, melumatnya lembut lalu melepasnya. Yunho membalikkan badan Jaejoong, mencium bibirnya lagi dengan rakus. Jujur saja, bibir Jaejoong bagaikan candu yang tidak dapat dihilangkan.

Yunho terus menerkam bibir Jaejoong dengan rakus, hingga akhirnya mereka harus melepas ciuman panasnya karena stok oksigen dalam paru-paru mereka sudah menipis. Jaejoong terkekeh melihat Yunho yang sedang menyeka bibir seksinya. Sungguh, wajah Yunho saat seperti ini menggairahkan bagi Jaejoong/?

"Wanna play?"

Tanya Yunho sontak dijawab dengan anggukan semangat dari Jaejoong. Yunho tertawa pelan lalu mematikan kompor yang sedari tadi memanas melihat mereka berciuman, lalu mendudukan Jaejoong di kursi meja makan mereka di dapur.

"Tunggu sebentar, aku ambil mainannya dulu ya," kata Yunho. Jaejoong sedikit tersentak, apa kali ini mereka akan menggukan 'mainan' dalam 'permainan' mereka?

Jaejoong menunggu Yunho yang sedikit lama mengambil 'mainan' mereka. Jujur saja, ia sedikit takut menggunakan 'mainan' yang akan di bawa oleh Yunho. Kira-kira 'mainan' apa? Vibrator kah? Atau dildo? Sungguh pikiran Jaejoong penuh dengan 'mainan-mainan' kotornya/?

"Boo, I'm back," kata Yunho sambil duduk di depan Jaejoong, lalu meletakkan sebuah kotak di hadapan mereka. Yunho tersenyum bangga kepada Jaejoong.

"Boo, aku yakin kau tidak bisa mengalahkan kehebatan permainanku!"

Yunho berkata dengan bangganya, lalu perlahan membuka kotak yang ada di hadapannya. Jaejoong hanya diam, menunggu dengan wajah takutnya/?.

"Kajja, aku bagi uangnya dulu."

Syuut~

Jaejoong cengo, hatinya serasa ter-php/?. Jadi ini yang dimaksud Yunho 'mainan'? Jadi ini 'permainan' yang ditawarkan oleh Yunho? Oh God, jika begitu ia tidak perlu berfikiran kotor.

"Kajja boo, kenapa kau diam saja? Ayo kita main monopoli!"

END :"

Maaf kalo gaje plus pendek :" maaf juga di sini mak jeje agak yadong/? :" saya khilaf di bulan ramadan :"