Tagforce Arc V The Hero Legend Reborn Fanfiction

Prolog

Karakter Utama : Konami Hiro

Berlatar belakang di pinggiran kota Miami di sebuah jalan, terdapat gang yang cukup sempit, hanya bisa dimasuki satu mobil dan situasinya seperti tempat kumuh dan sedikit gelap karena gang tersebut berada diantara gedung bertingkat, hanya terdapat beberapa kucing liar dan gundukan sampah plastik.

Tak jauh beberapa meter dari jalan masuk, terdapat apartemen bertingkat.

~ Apartemen Konami Hiro ~

Di tingkat dua, tempat tidur Konami.

Terlihat Kamarnya sangat sederhana, dengan tanpa jendela, tidak ada komputer atau alat digital lainnya, hanya terdapat kasur, lemari buku dan kotak cukup besar tempat Konami menyimpan kartu-kartu dan duel disk lamanya.

"krrriiiing" alarm jadul milik Konami menunjukan jam 06:00 AM.

"emmh, (sret)" dengan mata masih tertutup Konami menarik tangan dari selimut dan mencoba meraih alarm tersebut dengan tangan kannya .

"...ini hari senin?, ." Konami sudah bangun namun masih belum mengangkat tubuhnya dari kasur.

Konami setengah menutup mata dengan tangan kanan diatas dahi, dia masih mengantuk

"*sigh*" Konami melihat keatas berhenti sejenak.

Konami mengingat apa yang membuatnya terkejut kemarin.

"Triple...Summon?, apa itu...mungkin?" Konami bergumam

Flashback

Hari sebelumnya Konami berjalan pulang kerumahnya.

Kemudian Konami terhenti melihat kerumunan warga yang melihat layar dipinggir gedung yang merekam langsung duel dari Stadion Duel Kota Miami.

"Hey lihat itu!, The Champion Strong Ishijima sedang berduel" teriak salah seorang warga

"Duel huh? Sudah cukup lama tidak berduel, mungkin setelah kejadian itu."

"haha, lihat pengecut itu dia sedang terdesak." Teriak salah seroang warga yang lain

Duel Status Strong Ishijima vs Sakaki Yuya

Strong Ishijima

LP : 4000

Hand : 0

Field: Barbarian King ATK 4000

Sakaki Yuya

LP : 400

Hand : 4

Field : -

Stadion Miami

"Giliranmu! silahkan Draw satu kartu" Strong Ishijima

"Ataukah kau mau menyerah? Kabur dan entah kemana seperti ayahmu?" Strong Ishijima

dengan tersenyum lebar

Terlihat Sakaki Yuya dengana wajah cemas memegang empat kartu ditangannya

Konami memperhatikan duel itu, dia membaca berjalannya duel

"Itu...sangat sulit" Konami berbicara dalam hatinya sambil melihat layar

"Melihat situasinya itu bagaimanapun itu sangat sulit, walaupun tidak mustahil. Kalau saja kau bisa melakukan summon dengan monster ATK lebih tinggi dari Barbarian King tidak menjamin di turn selanjutnya monster itu bisa bertahan. Yang dia perlukan adalah kombo atau effect yang cukup untuk bertahan di turn selanjutnya tanpa kehilangan monster dan Life Point." Konami berbicara dalam hati melihat situasi Yuya yang sedang terdesak.

"Tapi life point tidak bisa menjadi patokan kemenangan, semuanya bisa terjadi. Aku ingin tahu apa yang akan dilakukannya." Konami berbicara dalam hati dengan wajah penasaran

"Kalau kau ingin menang, berayunlah pendulum! Dengan kencang dan lebih kencang lagi" Sakaki Yuya berteriak

"Heh, dengan situasi yang seperti itu dia masih memiliki semangat" Konami kagum melihat Sakaki Yuya "Kurasa itulah yang dibutuhkan oleh seorang duelist, hm" Konami tersenyum

Sakaki Yuya melakukan draw dengan penuh keyakinan, dia melihat kartunya bersinar. "Aku pasang Scale 1 Hoshiyomi no Majutsushi dan Scale 8 Toki Yomi no Majutsushi"

"Apa?, .. Scale?" Konami terkejut dan sangat penasaran

"Pendulum Summon, muncullah monster-monsterku"

Sakaki Yuya melakukan summon tiga monster sekaligus tanpa tribute, tanpa spell, dan tanpa metode seperti XYZ.

"Apa...itu?" Konami dengan wajah terkejut seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Apa...yang dia-" saking terkejutnya Konami tak bisa berkata apa-apa

"Aku aktifkan effect Enterma-"

End Flashback

Konami membuka mata, membereskan selimutnya dan duduk dipinggir kasur

Konami melihat kekotak tempat dia menyimpan kartu

"Melihat duel kemarin...kurasa aku mulai tertarik kembali pada duel" Konami berbicara dalam hati. "Aku sudah mempelajari banyak kartu dan menguasai semua style duel tapi aku masih menggunakan kartu-kartu lama."

Sambil menghampiri kotak tersebut Konami bicara dalam hatinya "Terakhir kali bertemu dengan ayahku, dia memberikanku sebuah dek, ayahku bilang itu adalah warisan dan aku harus menjaganya dengan baik" Konami mengambil deck pemberian ayahnya yang belum pernah ia buka.

"Kurasa ini dia" Konami membersihkan debu yang mengotori deck tersebut.

Konami menoleh ke arah jam dinding

"Whoa.. aku hampir lupa, aku akan terlambat sekolah" Konami panik dan menyimpan deck tersebut di atas meja dan langsung bergegas menyiapkan semua perlengkapan sekolah.

Konami beranjak ke kamar mandi dengan memegang handuk tapi sebelum Dia keluar dari kamarnya, dia kembali menoleh deck yang dia letakan diatas meja.

Diam sejenak Konami mengingat perkataan ayahnya "Bawalah deck ini saat kau dalam masalah". Konami melihat kebawah tak lama kemudian langsung menghampiri deck tersebut dan memasukan yang kedalam tas sekolah.

"Mungkin aku akan membutuhkannya. Aku akan menyimpannya untuk sementara" Konami sambil membereskan tas yang akan dia bawa

Beberapa menit kemudian, Konami dengan pakaian rapi seragam sekolah, dan ciri khas nya dia selalu memakai topi merah. Dia menutup pintu dan berjalan keluar dari apartemen. Dengan udara segar dikeramaian kota, dia berjalan menuju sekolah yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Konami berusia 14 tahun, dia murid kelas 8 Paradise prep School Kota Miami.

Tak lama kemudian gerbang sekolah sudah terlihat beberapa meter dididepan, Konami berada di pinggir gerbang sekolah. Dia berjalan dan sesuatu menarik perhatiannya, Konami melihat laki-laki dengan rambut hijau dan merah(Sakaki Yuya) bersama dengan seorang gadis berambut biru(Yuzu Hiiragi).

"hm...bukankah dia yang waktu itu?" Konami bicara dalam hatinya dengan penasaran. Lalu dia berjalan cepat menghampirinya.

Konami menghalangi jalan Sakaki Yuya

"U..uh hai" Konami menyapa dengan sedikit gugup

"..." Yuya dan Yuzu berhenti dan mereka terlihat kebingunan.

"...apa aku mengenalmu?" Yuya bertanya dengan keheranan

"Uh...yah maaf sebelumnya. Aku melihat pertandinganmu kemarin, yah...itu sangat hebat dan aku terkejut kau bisa mengalahkan The Champion, menurutku kau duelist yang mengagumkan. Tapi emm..bolehkah aku mengetahui namamu?" Konami tersenyum dengan gugup

"kau terlalu memujinya" Yuzu menjawab. Wajah Yuya terlihat memerah

"Ahhaha, tidak apa-apa, aku menghargai pujianmu. Namaku Yuya...Sakaki Yuya. Salam kenal.. dan disebelah ku dia temanku Yuzu" jawab Yuya dengan tersenyum

"Namaku Yuzu Hiiragi, salam kenal" Yuzu tersenyum

"... begitu ya" Konami menjawab dengan yakin

Terdiam sejenak

"mengenai duel kemarin, itu sangat aneh. Bagaimana kau bisa melakukan tiga summon secara bersamaan?" tanya Konami dengan penasaran

"Itu...aku menamainya Pendulum Summon" jawab Yuya dengan mengangkat tanganya

"Pendulum Summon?" tanya Konami dengan penasaran

"Jika kau ingin mempelajari Pendulum kau bisa datang ke You Show Duel School, kau seorang duelist kan? " jawab Yuzu dengan mendekati Konami

"Duel School?.. kedengarannya menarik.. aku akan mengunjunginya kapan-kapan... ah aku lupa, aku sedang buru-buru... jadi sampai jumpa" Konami berjalan cepat menuju gerbang sambil melambaikan tangan tanpa berbalik badan.

"ehh, apa... tunggu dulu!..ah dia sudah pergi. Dia belum menyebutkan namanya" teriak Yuzu dengan terkejut

"dia..orang yang aneh" Yuya dengan keheranan

"sudahlah kita juga harus bergegas, kelas akan segera dimulai" Yuzu menarik tangan Yuya sambil berlari.

Paradise Prep School Miami

Konami duduk di pojok paling belakang bersampingan dengan jendela.

"Pendulum Summon?(melihat ke arah jendela)" Konami bicara didalam hatinya

"Jadi...itu adalah kartu baru *terdiam sejenak* *sigh* Apa itu benar?, skill berduel tidak lagi dibutuhkan jika para idiot saja memiliki kartu yang begitu hebat. Itu...bukan lagi duel, itu hanya permainan kartu anak kecil" Konami bicara dalam hatinya

"Pendulum terlihat mengagumkan karena dia bisa melakukan summon tanpa membuang kartu apapun ditambah dengan pendulum effect yang sangat merepotkan, mereka seolah memiliki 6 spell field. Hebat tapi aku masih bisa melihat kelemahannya. Aku hanya pernah menghadapi duelist XYZ dan Snycro, mungkin ini akan lebih menarik jika aku menantang para pendulum summoner heh *tersenyum*...Aku ingin tahu apa yang ada didalam deck ini, kurasa deck ini masih menggunakan gaya lama.. Syncro atau mungkin tribute summon" pikir Konami

Terdiam sejenak sambil memperhatikan pelajaran

Konami merapihkan mejanya lalu mengambil deck dari tasnya kemudian menyimpannya di saku belakang celananya dan bergegas keluar dari kelas.

Konami menuju ke lorong arah perpustakaan.

Diperjalanan menuju perpustakaan, dia melihat tiga siswa bersandar di dinding(Hakuto Shijima, Yuji Maguro dan Ban Ureiza; Mereka semua berasal dari sekolah duel elit LDS). Konami melihat siswa culun(Shou Danjai) keluar dari perpustakaan dia menggunakan kacamata dan membawa beberapa buku ditangannya. Tak lama saat Shou melewati tiga siswa yang sedang bersandar didinding, salah satu dari tiga siswa tersebut melenggangkan kakiknya dan membuat Shou tersandung dan akhirnya terjatuh.

Orang-orang yang lewat hanya memperhatikan tanpa menolong. Tanpa pikir panjang Konami langsung menghampirinya

"Kau tidak apa-apa?, siapa namamu?" tanya Konami sambil membantu Shou mengambil bukunya

"namaku Shou Danjai. yah,.. tentu. Mkasih sudah menolongku." Jawab Shou "mereka selalu menggangguku, jangan pedulikan mereka" Shou berbisik kepada Konami

"Yoo, ingin menjadi pahlahwah HUH?" Hokuto melihat dengan tatapan sombong sambil tertawa.

Konami berdiri dan Shou berada dibelakangnya."..." Konami hanya menatap dengan tatapan tajam tanpa bicara sedikitpun.

"APA!? HUH KAU INGIN BERTARUNG?" Hakto lalu mendorongnya dengan cukup kuat sampai salah satu kartu dari deck Konami terpental.

Kedua siswa dibelakangnya(Yuzi dan Ban) hanya tertawa

Teriakan siswa tersebut cukup menarik perhatian siswa lainnya.

"Jangan ganggu dia" Konami jawab dengan wajah emosi tapi masih bisa mengendalikan dirinya "Kau pergilah, cepat" Konami berbisik kepada Shou

"Apa?, kau yang harusnya pergi. Sebaiknya kau tidak usah mencari gara-gara" Shou sempat berbisik Kepada Konami sebelum siswa penggangu itu bicara kembali

"Mereka yang mulai duluan" jawab konami

Siswa pengganggu tersebut melihat kartu milik Konami yang terjatuh dan memegangnya

"Jadi kau seorang duelist?, ini semakin menarik" Hokuto berteriak sambil memegang kartu Milik Konami

Teriakan siswa tersebut semakin menarik perhatian dan disisi lain siswa yang memperhatikan berbisik-bisik

"Apa yang sedang terjadi?" tanya salah seorang siswa yang menonton kejadian tersebut

"Mereka.. bukankah mereka murid LDS?" siswa yang menonton

"ya, dia Hokuto. Apa dia sedang mengerjai murid betopi itu?" siswa yang menonton

"kelihatannya ini buruk, kita harus melaporkannya." Siswa yang menonton

"ehh, tunggu dulu. Kita belum tahu apa yang sebenarnya terjadi" siswa yang menonton terkejut

"HAHHH, kartu apa ini? Kau pasti bercanda. Bagaimana duelist bisa memiliki kartu sampah" Hokuto mengejek Konami sambil tertawa

Konami menghampiri Hokuto lalu mencoba mengambil kartu miliknya. Tapi Hokuto langsung mengangkat tangannya dengan tinggi, karena kesal Konami langsung menantang Hokuto

"Apa yang kau inginkan?... aku tidak ingin melawan pengecut seperti kalian" Konami dengan wajah kesal

"kau..., apa kau serius?. Mereka itu- kau tidak tahu siapa mereka?" Shou berbisik kepada Konami "Diamlah! Aku berusaha menolongmu, sebaiknya kau pergi sekarang." Jawab Konami

"Tapi...tapi bagaimana denganmu? Shou dengan wajah khawatir berbisik kepada Konami

"Tak perlu khawatir, aku akan mengatasinya" ucapan Konami sambil mendorong Shou menjauh dari tempat tersebut

"Tapi...tapi-" Shou berontak namun Konami tidak menghiraukannya dan tetap mendorongya

"apa yang tadi kau sebut?" Yuji dengan wajah kesal mencoba mendekati Konami, tapi Hokuto menahannya

"aku bilang kalian pengecut yang tidak tau diri" jawab Konami dengan wajah dingin

"K...KAU!" Yuji berontak dan Hokuto kembali menahannya

"Tenanglah Yuji, aku punya rencana" Hokuto berbisik kepada Yuji

" *suara tangan ditepuk* Baiklah, jika kau seorang duelist maka kita akan selesaikan ini dengan duel. Bagaimana?" Hokuto tersenyum lebar dengan wajah penuh keyakinan

Mendengar tantangan itu Konami tersenyum "Duel? Ini akan menarik" Konami dalam hatinya

Disisi lain

"APAA?, Hokuto menantang si Topi Merah ituu!." Siswa yang menonton

"Di tidak sedang bercanda kan?" siswa yang menonton

"Pemenangnya sudah jelas" siswa yang menonton

"Tapi aku ingin taruhan, jika kau menang aku berjanji tidak akan mengganggumu dan badut tadi. Tapi jika kau kalah, maka kau harus menyerahkan semua kartu milikmu. HAHA bagaimana?...menarik bukan?" Hokuto dengan percaya diri dan tersenyum lebar

"tch.. " Yuji memalingkan muka

Terdiam beberapa detik, Konami sedang memikirkan keputusannya

"kau yakin dengan ucapanmu?" jawab Konami

"kau meragukanku atau kau takut?" jawab Hokuto

"aku tidak takut siapapun" jawab Konami

"tch...kau tidak tahu siapa yang kau lawan Red Hat" jawab Yuji

"begitu juga kau" jawab Konami

"HEH, darahku sudah bergejolak. Ayo kita mulai sekarang" jawab Hokuto dengan wajah sombong dan emosi "hey yuji berikan duel disknya." Hokuto sudah memasang deck di duel disk nya.

Yuji melempar duel disknya kepada Konami

Konami tidak langsung memasang decknya, dia terhenti beberapa saat

"Jika deck ini adalah warisan, maka...ini bukanlah deck sembarangan." Konami menurunkan wajahnya dan berbicara dalam hati, kemudian dia membuka deck lalu memeriksa tiap kartunya "deck apa ini? Snycro?.. kurasa bukan aku tak melihat satupun tuner..bahkan tidak ada satupun monster yang menunjang untuk XYZ summon... tch sial *tangan kirinya mengepal dengan kuat* deck ini bahkan lebih buruk daripada deck lamaku. " Konami mulai panik

"Kenapa dengan wajahmu? Kau ketakutan" Hakuto tertawa

"Sebentar lagi dia akan menghajar pantat mu, jangan sampai pipis dicelana" Yuji tertawa

Konami tidak menghiraukan perkataan mereka, dia masih terus memeriksa decknya dan beberapa saat kemudian dia terkejut.

"Apa ini? *Konami kebingunan* Monster dengan frame ungu, jangan-jangan ini dalah FUSION DECK?!" Konami membuka matanya dengan lebar, untuk pertamakalinya dia melihat deck Fusion. Dia sangat terkejut lalu dia melihat effect-effect monster fusion tersebut "Kekuatannya lumayan, jadi aku ingin tahu apa yang bisa ia lakukan *setelah membaca effect monster tersebut* ini...benar-benar mengagumkan, jadi inikah kekuatan Fusion Monster!" Konami semakin bersemangat

Konami mengingat apa yang telah ayahnya ajarkan

Flashback

"Fusion?" Konami bertanya dengan penasaran

"Itu termasuk dalan special summon, sangat simple hanya menggunakan satu kartu spell Polymerization lalu gabungkan dua kartu monster yang dibutuhkan dari field atau tangan untuk memanggil satu monsterr di extra deck dan itu adalah Fusion monster" kata Ayahnya sambil memegang bahu Konami

"jadi itu artinya kedua monster tersebut menjadi terlampir di fusion monster itu kan?" Konami menjawab

"tentu tidak, ini bukan seperti XYZ summon nak" jawab Ayahnya sambil tertawa

"EHHHHHH" Konami terkejut

End Flashback

"Fusion kah?...tapi memanggil satu monster lalu membuang tiga kartu ke graveyard...Fusion summon jelas tidak efisien ditambah Aku hanya bisa membawa tiga polymerization saja, jadi satu kali Fusion saja sangat berharga. Sekarang Aku harus lebih berhati-hati" Konami bicara dalam hati

"Ooy, cepatlah apa yang sedang kau lakukan!, apapun yang kau lakukan kau tidak akan pernah menang melawanku karena aku adalah murid elit dari sekolah terkenal LDS. Mana mungkin aku dikalahkan oleh duelist kelas teri" Hakuto dengan optimis

Mendengar perkataan tersebut Konami tersenyum lalu mengangkat kembali wajahnya, dia terlihat yakin dan bersemangat.

"Kau punya kata-kata terakhir?" Hakuto terlihat serius

Konami tersenyum dengan wajah optimis " *sigh* Apa kau yakin kau bisa menandingi sang pahlawan?"

"apa?" Hakuto kebingungan

"Ayo lakukan" jawab Konami dengan wajah dinginnya

"heh, kau terlihat bersemangat...baiklah ini saatnya" Hakuto menjawab

Disisi lain

"Dia...apa dia serius?" siswa yang menyaksikan

"hmm, ini menarik juga. Jadi mereka akan berduel"

Terlihat Konami, Hokuto dan siswa lain yang terlibat menjadi tontonan, siswa lainnya terus berdatangan ke tempat tersebut.

"Jadi, meraka ditantang oleh si topi merah itu?" siswa yang menonton

"Mustahil, mereka adalah siswa elit di LDS. apa yang bisa dia lakukan?" siswa yang menonton

"Aku ingin tahu sampai mana dia bisa bertahan" siswa yang menonton

"Kartu itu aku tidak pernah melihatnya...pria bertopi itu mungkin dia bukan duelist sembarangan" siswa yang menonton tak sengaja melihat kartu monster berwarna ungu pada deck milik Konami.

Di tempat yang tidak jauh dari sana Yuzu Hiiragi sedang berjalan, dia bermaksud menemui Yuya tapi dia tak sengaja mendengar pembicaran beberapa siswa disana.

"hey apa kau tahu, terdapat siswa yang sedang berduel. dia adalah salah satu elit dari LDS"

"apa kau bilang?, kalau begitu itu akan menjadi tontonan yang menarik. Ayo kita kesana!"

Yuzu langsung berhenti "Duel dilingkungan sekolah? Tapi itu dilarangkan?. Sebaiknya aku harus memeriksa apa yang sedang terjadi disana" Yuzu bergegas kesana

Setibanya Yuzu disana, dia tak bisa melihat dengan jelas karena terhalangi oleh kerumunan siswa yang menonton. Dia mencoba masuk untuk melihat tapi tetap tidak bisa, akhirnya Yuzu hanya bisa melihat duel dibalik kerumunan.

"Aku penasaran apa yang sedang terjadi disana?" Yuju berbicara sendiri

"Kau belum terlambat, Duel nya baru saja akan dimulai" jawab siswi disampingnya.

"Huh" Yuju heran

Yuju mendengar suara teriakan dari tengah kerumunan

"DUEL!" Hokuto dan Konami berteriak dan mereka terlihat serius.

To Be Continued...