Disclaimer Hajime Isayama
Cerita ini milik saya
Saya tidak mendapat keuntungan materialis apa pun dari cerita ini.
Masih banyak terdapat kesalahan dalam penulisan maupun jalan cerita.
Warning oot,au,typo,dan tata bahasa yang kurang tersusun.
note kata bercetak tebal dan miring itu suara telfon.
okey happy reading :)
.
.
.
.
66400 Detik Terakhir
"maukah kau menjadi kekasih ku?"
Hanji terkejut ketika Levi menyatakan cinta secara langsung di depan matanya sambil membawa seikat mawar merah segar.
"apa? tunggu. apa kau yakin?"
"tentu saja. maukah kau menjadi kekasihku?"
Perkataan Levi membuat jantung Hanji berdegub kencang.
"y...ya aku menerima cinta mu."
Jawaban Hanji membuat senyum terukir di wajah Levi.
"jadi sekarang tepat jam 12 malam dan di saksikan oleh berlian langit kita menjadi sepasang kekasih."
" ya...indah sekali."
"Hanji. bisakah kau rendahkan sedikit tubuh mu?" pinta Levi.
"eh, kau mau apa?"
"rendah kan saja."
Hanji pun menunduk di depan Levi dan
cup...
ciuman Levi melayang di dahi Hanji dan itu cukup membuat wajah wanita itu memerah. Hanji terdiam sejenak seakan akan ia tidak percaya apa yang terjadi sebelum nya.
"sudahlah sayang, kau pulang saja, kau terlihat mengantuk."
"sayang? kau memanggilku sayang?"
Hanji terkejut ketika Levi menyebutnya dengan kata "sayang"
"ya sayang, oke sampai jumpa besok pagi bye..."
Levi kemudian meninggalkan Hanji dan Hanji pun pulang kerumah nya.
Pagi hari nya, ketika Hanji baru saja bangun dari perjalanan mimpinya, Levi menelfonnya. Ketika itu Hanji baru saja ingin ke kamar mandi.
" hallo my peanut, kau sudah bangun?"
"ya, aku baru saja bangun dan kau selalu memanggilku dengan panggilan aneh."
"hahaha, oh ya. apa kau sibuk hari ini?"
"hari ini hari minggu jadi aku tak terlalu sibuk."
"wahh pas sekali, bagaimana kalau kita jalan-jalan full seharian ini?"
"hem...baiklah, lagipula aku bosan di rumah."
"oke, berdandanlah yang cantik , aku akan menjemput mu sebentar lagi."
tut tut...
Levi pun menutup telfonnya. Lalu tanpa komando apapun Hanji langsung bersiap-siap untuk pergi. Tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil di depan rumah Hanji. Hanji kemudian bergegas mengambil tas dan segera keluar rumah.
"wah kau terlihat sangat cantik dan simpel."
"hehe terima kasih."
"apa kau sudah siap wahai tuan putri?"
"tentu saja pangeran kecil"
Mereka berdua tertawa sejenak mendengar panggilan-panggilan aneh itu.
"sudah lah, jika tertawa terus kita tidak akan berangkat."
Levi pun membuka pintu mobil untuk Hanji. mereka pun pergi kesebuah restoran untuk sarapan.
"kau ingin pesan apa?" tanya Levi kepada Hanji.
aku ingin pesan nasi goreng saja."
"oke aku akan pesan itu juga."
mereka pun memesan makanan kepada pelayan sembari menunggu mereka berbincang bincang sedikit hingga makananan datang mereka pun makan hingga selesai.
Setelah mereka selesain makan, mereka pergi ke sebuah taman kota. mereka duduk di sebuah kursi taman sembari memakan ice cream.
"kau tau hanji?" tanya Levi kepada Hanji.
"tidak."
"tentu saja karena aku belum memberitahukannya pada mu."
"ya, apa yang akan kau beritahukan pada ku?"
Sejenak Levi terdiam
"hei kenapa kau diam? kau ingin bilang apa?"
Levi pun spontan menjawab
"eh tidak jadi."
Hanji sedikit heran dan penasaran apa yang Levi Ingin katakan pada nya, namun ia memaklumi nya kemungkinan saat itu bukan saat untuk memberitahukan sesuatu.
setelah mereka selesai mengkonsumsi ice cream, mereka pun melanjut kan perjalanan.
mereka pergi ke berbagai tempat seperti bioskop, pusat perbelanjaan, pantai dll.
mereka cukup puas berjalan-jalan hingga larut malam.
"aku lelah sekali hari ini, tapi aku sangat senang."
"tentu saja aku juga senang selama itu bersama mu Hanji."
Levi kemudian mengantar Hanji pulang ke rumah nya.
"bagaimana, hanji. kau sudah puas berjalan-jalan hari ini?"
"tentu saja, aku merasa sangat lelah."
"kalau begitu beristirahatlah, bye aku pulang dulu."
"byee.."
Levi pun pergi dari rumah Hanji.
Hanji segera melepaskan baju nya dan segera mandi. Setelah selesai mandi ia langsung berbaring di kasur empuk nya. Namun, masih tersekat di hati Hanji tentang hal yg ingin dikatakan oleh Levi tadi.
Tak lama kemudian, hp Hanji berdering , ia baru saja mendapat telfon dari nomor tak di kenal.
"halo, dengan siapa ini?"
"a...apa ini benar hanji pacar nya kak Levi?"
dengan nada tersedu sedu
"ya saya sendiri kenapa ya?"
"ka...kak ini saya mikasa adik dari kak levi, kakak di minta segera kerumah sakit se...karang."
Sontak Hanji terkejut dan khawatir , apa yang terjadi dengan levi? apalagi dengan nada mikasa yang tersedu sedu sedang menangis.
Hanji segera bersiap siap menuju rumah sakit. setelah sampai di rumah sakit, dia melihat mikasa dan orang tua nya sedang khawatir di depan ruang ICU.
"Ada apa ini? apa yang terjadi pada levi?"
"tadi ka..kak levi baru saja pulang ke rumah tiba tiba dia terkena serangan jantung dan akhirnya pingsan hu...hu?"
"APA? "
Seketika dokter Erwin keluar dari ruang ICU.
"apa ada keluarga dari tuan Levi?"
"saya pak." jawab kuchel
"maaf...seperti nya serangan jantung nya sudah kronis dan tak bisa di selamat kan lagi.
"apa itu artinya levi..." seketika air mata membasahi pipi Hanji.mengingat hal yabg mereka lakukan siang tadi. ia tidak pernah menyangka bahwa perpisahan harus terjadi secepat ini.
"oh ya, kepada nona hanji, sebelum beliau menghembuskan nafas terakhir, beliau menitip kan ini kepada saya."
Dokter Erwin menyodor kan sebuah amplop kepada Hanji.
Hanji membuka amplop itu dan ternyata berisi surat terakhir Levi.
Isi surat itu:
Hanji, kau tau betapa aku mencintai mu. Aku minta maaf karna tidak bisa menemanimu untuk waktu yang lama. Terima kasih untuk semua kasih sayang mu, terima kasih karna telah membuat ku bahagia di 66400 detik terakhir umur ku. Berjanjilah pada ku, kau harus bahagia seumur hidupmu. Carilah lelaki yang bisa bertanggung jawab membahagiakan mu. Buat lah sebuah keluarga yang tentram dan bahagia. Jika kau bahagia maka aku akan bahagia di sini. Aku akan selalu berada di dalam hatimu walau ku sudah tiada lagi di dunia ini. Ku harap kau selalu ingat kenangan kita yang begitu berharga walau hanya seumur jagung.
good bye my peanut.
salam cinta
Levi
end.
woyoo terima kasih sudah mau membaca cerita ini. btw ini bikinnya seminggu loh karena pas aku bikin masih booming nya rumor levi mati, jadi aku bikinnya sambil nangis hiks :')
