Aku newbie. Mohon bimbingannya semua.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Sakura's Pov
Uchiha. Nama yang akrab sekaligus asing di telingaku. Sebuah nama keluarga yang semenjak aku bisa mengingat telah melekat di belakang nama kecilku.
Uchiha Sakura.
Itulah namaku. Sesuai dengan namaku, rambutku sewarna bunga sakura. Ya, jangan kaget, rambutku berwarna merah muda. Hal yang membuatku akan cepat ditemukan dan akan menjadi pusat perhatian di manapun aku berada. Dengan dilengkapi jidat yang 'cukup' lebar, maka lengkaplah sudah kelainan-kelainan yang ada pada diriku yang membuat sahabat dan kakak tersayangku mempunyai alasan untuk mengejekku.
Oke, kembali ke nama margaku. Sampai sekarang aku masih tidak habis pikir. Tidak akan aneh ketika semua ayahku memang bermarga Uchiha. Tetapi sepanjang garis keturunan keluargaku yang kutelusuri secara diam-diam dari buku silsilah keluarga yang kutemukan di ruang kerja tousan, aku tidak menemukan nama Uchiha dalam buku tersebut. Ayahku bermarga Haruno, begitupun nii-sanku dan ibuku yang dulunya bermarga Senju sekarang mengikut ke marga yang sama dengan ayahku.
Aku anak angkat? Kurasa tidak. Siapapun yang melihat aku sekeluarga, maka akan mengatakan bahwa aku dan kaasan adalah ibu dan anak . Wajah kami mirip. Bertanya pada orang tuaku? Aku telah menanyakannya semenjak aku masuk sekolah dan mengetahui bahwa dalam satu keluarga, marga tiap anggotanya akan sama. Saat itu, kaasan menjawab bahwa aku akan tahu sendiri nantinya ketika telah tiba saatnya. Dan kalian tahu? Aku menerima saja jawaban dari kaasan tersebut sampai sekarang. Dan akibatnya, teman-temanku dan teman-teman nii-san yang pernah melihat kami bersama dan memperkenalkan diri akan mengira bahwa kami adalah sepasang kekasih. Sungguh aku tak habis pikir. Dan reaksi nii-san hanya tersenyum atau tertawa menanggapinya. Dasar tidak peka! Seharusnya nii-san baka meluruskannya, dengan tersenyum seperti itu, dia malah akan membuat orang-orang mengira kami benar-benar sepasang kekasih. Bagaimana dia bisa dapat pacar kalau begitu? Dasar baka?
Kembali ke kehidupanku sekarang. Aku adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang bersekolah di Suna High School. Aku tinggal dengan kaasan dan tousan. Nii-san? Dia di suatu daerah antah berantah. Hahaha. Dia sedang berada di Konoha. Sebuah Kota yang berjarak ratusan kilo dari Suna yang berpasir ini. Nii-san berada di sana untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Konoha yang terkenal dengan lulusan-lulusannya yang sukses.
Sebenarnya kami sekeluarga berasal dari Konoha, bahkan aku dan nii-san lahir di sana. Tapi ketika aku berumur tiga tahun, tousan dipindahtugaskan ke Suna, sehingga di sinilah kami sekarang.
End of Sakura's PoV
"Ohayou, kaasan, tousan!" Sapa Sakura kepada ayah dan ibunya pagi itu.
"Ohayou, sayang. Bagaimana kabar nii-san mu?" Jawab ibunya sambil mengoleskan mentega ke roti ayahnya.
"Baka nii-san baik-baik saja, kaasan. Dia hanya sibuk mengerjakan tugas dari dosennya." Jawab Sakura.
"Nii-san mu itu, lebih memilih ngobrol denganmu daripada kaasan", keluh kaasan Sakura.
"Hahaha, kaasan cemburu padaku", jawab Sakura riang.
"Begitulah kaasan mu, Sakura. Dia itu cemburuan, bahkan sejak kami muda dulu. Pernah suatu ketika ...", celoteh tousan nya.
"Oya? Lalu siapa yang cemburu padaku sampai-sampai tidak ke kampus?" Potong Kizashi Haruno.
"Oh, i-itu sebenarnya...".
"Lihat, Sakura. Begitulah tousanmu. Selalu aku yang dijelek-jelekkan, padahal dia sendiri yang sebenarnya begitu. Dasar laki-laki"
"Tapi, kau suka juga, kan?" Goda ayah Sakura.
"A-apa? Te-tentu saja tidak!"
"Kaasanmu berbohong, Sakura. Dia Cuma malu untuk mengakuinya. Lihat, wajahnya memerah"
"Diamlah".
Sakura tertawa melihat adegan kaasan dan tousannya. Begitulah setiap pagi di kediaman Haruno.
"Hahahahahahha, kaasan dan tousan lucu"
"Sudahlah, cepat selesaikan sarapan kalian dan segera berangkat". Sahut Mebuki Haruno mengalihkan perhatian suami dan anak bungsunya.
"Siap komandan bos".
Sakura menyelesaikan sarapannya tak lama kemudian.
"Aku selesai. Aku duluan, tousan, kaasan. Sepertinya Gaara-nii sudah menunggu di depan".
"Hati-hati, Saku".
"Iyaaaa!"
Setelah berpamitan dengan kaasan dan tousannya dengan mencium pipi masing-masing, Sakura berjalan keluar dan memakai sepatunya. Ketika berbalik setelah menutup pintu, ia menemukan seorang pemuda berambut merah dengan tato ai di dahinya.
"Gaara-nii!"
"Aa", sahut pemuda itu, Gaara Sabaku.
"Dasar Tuan Pelit Kata", ejek Sakura yang tentu saja tidak diambil hati oleh si pemuda.
"..."
"Sudah lama menunggu, Gaara-nii?"
"Cukup untuk mendengarkan tiga lagu".
"Hah? Benarkah?"
"Hn".
"Itu sih deritamu, Gaara-nii. Hahaha".
"Ayo cepat naik, kita sudah terlambat".
"Iya, iya. Dasar ketua OSIS sok rajin".
