"COME FOR ME"

Disclaimer : Seperti biasa, nama-nama yang tercantum dalam cerita sepenuhnya milik mereka. Jungkook milik Taehyung seorang. Begitupula sebaiknya muahaha. Cerita sepenuhnya adalah buah pemikiran dari Summer Plum

Genre : Romance

Main Casts : Kim Tae Hyung x Jeon Jung Kook

Other Casts : Kim Nam Joon | Kim Seok Jin | Min Yoon Gi | Jung Ho Seok | Park Ji Min

Rated : M

Warning : Top!Taehyung x Bottom!Jungkook

YAOI, BoyxBoy, Smut, NC, ena ena :D

Two Shot (I guess)


"Hyung tunggu!"

Lelaki bermarga Jeon tersebut terlihat mengejar sesosok pria yang berjalan dengan langkah lebar dan cepat di depannya. Di dekapannya terdapat sejumlah boneka dari karakter pokemon seperti pikachu, charmander, bulbasaur, squirtle, evee, dan lain sebagainya berukuran sekepalanya yang baru saja di berikan dari sejumlah penggemarnya yang berteriak-teriak histeris bahkan setelah mereka masuk ke dalam ruangan. Sement yang lalu, baru saja semenit yang lalu ia tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya ke arah para fansnya untuk mengucap salam perpisahan. Baru semenit yang lalu ia turun dari panggung dengan perasaan yang gembira. Namun kegembiraan yang ia rasakan tak berlangsung lama saat melihat sosok yang ia sayangi mengacuhkannya. Terbersit rasa kesal di hati pemuda bergigi kelinci itu kala sosok hyungnya—yang merangkap sebagai kekasihnya—itu mengabaikannya. Ia memberengut sebal sembari mengejar ketertinggalannya.

Langkah Kim Taehyung semakin cepat. Dengan tak sabar ia membuka satu persatu kemeja putih yang ia kenakan demi melepaskan hawa panas yang melanda hatinya. Ya, hawa panas yang di timbulkan dari kelincinya itu begitu membuat kepalanya mendidih. Hampir saja ia mengumpat jika sosok Park Jimin, sobatnya, tidak menahannya. Mengatakan bahwa ia harus bersikap profesional, tidak mementingkan egonya sendiri. Demi apapun itu, Kim Taehyung sangat sangat sangat ingin mengumpat saat itu juga. Dan benar, sesaat setelah ia dan rekan-rekannya yang tergabung dalam boygroup bernama BTS itu turun panggung, ia melepaskan micrphone yang melekat di tubuhnya dan mengumpat sekeras mungkin. Cukup keras untuk di dengar siapapun juga, termasuk Jeon Jungkook.

"Hyung, berhentilah!"

Ia merasakan tangan itu menarik tangan kanannya, memaksanya untuk berhenti. Onyx indahnya itu beradu pandang dengan hazelnya. Matanya bertanya-tanya. Membuat si pemilik mata hazel menatapnya tajam. Dengan perasaan dan hati yang masih panas, Taehyung menghentikan langkahnya dan menghadap pada tubuh lelaki yang sudah menjadi kekasihnya selama hampir 4 tahun ini.

"Kau ini kenapa sih hyung? Kenapa kau marah padaku?" tanyanya. Bibir menggemaskan itu mengerucut membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa gemas ingin mengecupnya. Pun dengan Taehyung—jika ia sedang tak dilanda emosi seperti saat ini.

"Sudahlah Kook. Aku lelah" hanya itu yang terlontar dari mulutnya. Singkat dan tajam. Membuat hati Jungkook terasa sesak.

"Tidak" Jungkook mencekal tangan Taehyung. Melarang kekasihnya menggerakkan kakinya sedikitpun. "Katakan padaku apa yang membuatmu marah"

Kim Taehyung menarik nafas dalam-dalam. Sungguh, saat ini ia tengah berperang dalam batinnya. Kim Taehyung bukanlah sosok pencemburu sebagai seorang kekasih. Ia cenderung bebas membiarkan pujaan hatinya bertingkah sesuka hatinya. Terlebih karena hubungan mereka yang masih dan akan selalu di rahasiakan oleh pihaknya. Ia tak bisa terlalu banyak menunjukkan rasa cintanya pada Jungkook di luar sana, walaupun dalam hati ia ingin menegaskan kepada semua orang. Menegaskan bahwa pemuda bergigi kelinci yang memiliki tubuh berotot dan suara bak malaikat itu merupakan miliknya. Milik Kim Taehyung semata. Ia sangat ingin mengungkapkannya kepada siapapun, meneriakkannya dengan lantang, sehingga tak ada seorangpun yang berani menggoda ataupun mendekati Jungkook. Ia benar-benar ingin melakukannya. Namun sekali lagi, profesionalisme lah yang menjadi ganjalannya. Maka dari itu, demi kebaikan semua orang—perusahaan dan rekan-rekannya di group, ia merelakan hubungannya terpendam hanya untuk mereka pribadi. Tanpa seorangpun selain rekan-rekannya yang mengetahui.

Sebenarnya para penggemarnyapun sangat menyukai interaksi antar kedua idol tersebut. Para fans mengatakan bahwa mereka merupakan perpaduan yang sempurna. Kim Taehyung yang imut di luar namun manly di dalam dan Jeon Jungkook yang sebaliknya. Bahkan mereka menamai pasangan tersebut dengan Vkook atau Taekook. Kim Taehyung dan Jeon Jungkook yang pertama kali mendengar nama tersebutpun tersenyum dan tertawa bersama karena menganggap nama tersebut cukup lucu juga. Para fansnya sepertinya memberi restu kepada mereka. Namun ya, bagaimana lagi. Tidak mungkin mereka mengungkap hubungan mereka ke publik. Itu sama saja bunuh diri dan menyeret orang lain untuk mati bersama mereka, membunuh keluarganya sendiri.

Ia biasanya akan menunjukkan rasa sayangnya secara diam-diam. Skinship, usapan di rambut, tatapan mata, maupun senda gurau, sebatas itu yang dapat ia lakukan. Meskipun Jeon Jungkook sedikit jual mahal jika di depan kamera. Ia akan membalas umpan Taehyung dengan setengah-setengah, membuat Taehyung gemas dan sebal sekaligus. Jungkook mungkin menjaga image manlynya yang sudah terlanjur ia buat dari awal. Taehyung terkadang hanya mendengus saja. Sifat manly yang kekasihnya tunjukkan ke publik sangat berbanding terbalik jika mereka sudah turun panggung. Jika sudah tak ada pasang mata orang lain (selain rekannya tentu saja) Jungkook akan membuang jauh-jauh imagenya tersebut dan bertingkah manja dengan Taehyung. Ia bahkan sering memaksa Namjoon hyung yang notabene merupakan roommate Taehyung untuk mengungsi, sebab ia sangat suka tidur di kamar kekasihnya. Well, jika Namjoon hyung sudah mengiyakan, maka Taehyung tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ia akan bercinta dengan kekasihnya itu berkali-kali, hingga terkadang Jungkook pingsan karena kelelahan. Ketika Jungkook bagun dalam dekapannya di siang hari, ia akan merintih kesakitan karena tubuhnya yang di perlakukan kasar oleh kekasihnya.

"Kenapa kau marah padaku hyungieee?" Jungkook menarik-narik kemeja putih yang sudah terbuka itu.

Taehyung melepas tangan yang meremas kemejanya. Ia sungguh tak ingin mengucapkan sepatah katapun saat sedang marah. Ia tak mau kelepasan dengan mengatakan sesuatu yang mungkin akan melukai hati kekasihnya. Ia tak mau lagi melakukan itu. Terakhir kali Taehyung marah pada Jungkook, ia benar-benar meneriaki kekasihnya itu dengan nada tinggi. Sangat bukan Kim Taehyung. Setelahnya kelincinya itu menangis kencang dan mengurung diri di kamarnya selama 3 hari berturut-turut. Tak mau makan, tak mau latihan, tak mau menemui siapapun, membuat hyung-hyungnya dan Taehyung sendiri cemas dan panik. Hingga akhirnya Bang PD Nimnya sendiri datang dan turun tangan mendamaikan dua bocah tersebut. Taehyung menggelengkan kepalanya. Mengusir ingatan buruk itu.

"Aku tak marah, aku lelah Kook. Biarkan aku beristirahat" ucap Taehyung. Ia menghindari tatap mata dari kelincinya, membuat kelinci itu merengek lagi padanya.

"Shireo!" ia memukul dada kekasihnya. "Kau memanggilku Kook. Kau selalu memanggilku Kook saat sedang marah! Kau tidak memanggilku Kookie, Bunny, atau Baby seperti biasanya! Katakan padaku!"

Taehyung menahan gemuruh di dadanya saat si manis memukul-mukulkan tangannya di dadanya yang hanya tertutup selembar kaus putih tipis yang menjadi dalaman kemejanya. Ia membiarkannya selama beberapa menit hingga kemudian ia tak sabar lagi. Ia mencekal tangan kekasihnya dan menjauhkannya dari dadanya.

"Iya aku marah padamu!"

Jeon Jungkook mengerjap kaget saat Taehyung membentaknya. Matanya mulai berkaca-kaca saat melihat kilat kemarahan di mata Taehyung. Dengan perlahan ia menggigit bibir bawahnya, menahan tangis.

"Apa yang kau lakukan selama fan meeting tadi berlangsung? Kenapa kau menolak semua sentuhanku? Memalingkan wajah saat aku menyentuh pipimu, mendorongku saat aku memberimu back hug, memukul tanganku saat aku memainkan rambutmu. Kau mengabaikanku sedari tadi, dan itu membuatku kesal!"

"Saat kau di beri pertanyaan oleh MC tadi, siapa member yang paling kau sayang, kau bahkan menjawab Jimin. Park Jimin! Bukannya aku!"

"Dan apa-apaan kau tadi, membiarkan Jimin dan Jin hyung merangkul dan memelukmu, membiarkan Hoseok hyung memukul pantatmu, sementara aku kau diamkan saja! Aku marah Jeon Jungkook. Aku marah karena di abaikan!"

Jungkook membulatkan pandangannya. Menatap kekasihnya intens.

Jadi kesimpulannya...

"Kau cemburu hyung?"

Suara kecil Jungkook akhirnya keluar juga, setelah ia membiarkan kekasihnya meluapkan emosinya padanya. Akhirnya dia tahu juga masalahnya...

"Kau cemburu melihat interaksiku dengan Jimin hyung, Jin hyung, dan Hoseok hyung?"

Kim Taehyung mengacak surai cokelatnya dengan kasar. Mengumpat sekali lagi dengan frustasi. "Aku marah dan terangsang secara bersamaan!"

Mulut Jungkook menganga lebar.

Ia tahu betul bahwa kekasihnya itu bisa di katakan berotak mesum—sama seperti Jimin hyung dan Namjoon hyung yang doyan menonton film porno, sangat mesum. Tapi ia tak menyangka bahwa Taehyung akan mengatakannya dengan lantang di backstage ini jika ia terangsang di panggung tadi...

"Demi Tuhan Jeon Jungkook! Kita belum bercinta selama seminggu ini karena kesibukanmu dengan Jimin dalam duet covermu itu. Aku mencoba menahannya! Dan melihatmu di panggung tadi, melihatmu di raba-raba seperti itu, membuatku sangat ingin menghujammu saat itu juga!"

Jungkook tersedak ludahnya sendiri. Sial Kim Taehyung! Ia mengucapkannya dengan keras sekali! Membuat kelima hyungnya yang lain plus managernya sontak menolehkan kepalanya ke arah mereka berdua. Jungkook menatap horor pada mereka,

Dan pada Kim-Mesum-Taehyung juga.

"Yak! Carilah ruangan kosong!"

"Berhentilah membicarakan hal kotor!"

"Pergilah sana kalian berdua!"

Dan beberapa umpatan lain dari hyungnya.

Taehyung yang masih kesal itupun berlalu meninggalkan Jungkook yang masih shock atas pengakuan kecemburuan kekasihnya.


Jungkook tiba di dorm 3 jam kemudian. Sedikit lebih lama daripada Taehyung karena ia kembali ke ruang rekaman terlebih dahulu untuk merekam project So Far Away milik Suga Hyung. Kebetulan Suga Hyung menunjuknya dan Jin Hyung untuk berduet dengannya di lagu tersebut. Saat ia bersiap akan pulang, para hyungnya menolak pulang bersama dengannya karena mereka sedang mencoba beberapa lagu baru yang Suga hyung buat. Jungkook membatin, mungkin itu hanya alasan hyungnya saja. Mungkin mereka memberi waktu bagi dia dan Taehyung yang memang sudah pulang duluan dari tadi untuk menyelesaikan masalahnya. Ia menurut saja. Ia tak tahan jika kekasihnya itu marah padanya. Biasanya ia yang akan ngambek dan merajuk kepada Taehyung. Meminta perhatian ekstra darinya. Namun kali ini, tumben sekali hyungnya itu marah karena cemburu padanya.

Dengan perlahan ia mengetuk pintu kamar Taehyung yang tertutup. Ia mengetuknya selama beberapa kali seraya memanggil nama kekasihnya itu.

"Hyung, aku akan masuk" ucapnya pelan.

Suara pintu yang di buka menyadarkan Taehyung. Sedari tadi bukannya ia tidak mendengar ketukan dari kelincinya itu. Meskipun ia menyumpal kedua telinganya dengan headset, ia tetap masih mendengar nama yang terucap dari bibir indah Kookie, kekasihnya. Ia diam saja sembari menatap ke arah luar di dekat jendela. Di luar hujan sedang turun dengan cukup deras.

Sedetik kemudian ia merasakan dua buah lengan yang melingkar di perutnya. Punggungnya terasa hangat karena sosok di belakangnya mendekapnya dengan erat. Jungkook bahkan menempelkan pipi gembulnya di pundak kiri Taehyung. Mengecup pundaknya satu dua kali.

"Maafkan aku, hyung" cicit Jungkook. Tangan Taehyung mencoba menyingkirkan lengan yang memeluknya namun Jungkook semakin mengeratkan pelulkannya. Seolah tak ingin terpisah dari hyung kesayangannya itu.

"Aku benar-benar minta maaf hyungie. Jangan marah padaku"

Jungkook mengecup pundak Taehyung berkali-kali, semakin menyurukkan pipinya di leher kekasihnya.

Taehyung masih diam tak bergeming. Ia sebenarnya sudah tak terlalu marah. Namun bayangan Jungkook yang mengacuhkannya sementara miliknya di bawah sana yang diam-diam mulai membesar membuatnya kesal lagi. Ia benci diabaikan.

Jungkook tak tahan dengan sikap dingin kekasihnya. Maka dengan kekuatan yang ia miliki, ia membalikkan tubuh kekasihnya. Melepas sepasang headseat yang menutupi telinga lelaki pujaannya, dan membuangnya, ia meraup wajah Taehyung dan melumat bibirnya.

Jungkook menyesap bibir Taehyung, menggodanya dengan menggigit-gigit belah bibirnya. Namun reaksi dari kekasihnya hanya diam saja. Tangan Jungkook semakin menempelkan wajahnya dengan wajah lelakinya. Ia mencium lelakinya dalam-dalam.

"Kenapa kau diam saja hyung?" tanyanya saat ia menyudahi ciumannya. Taehyung hanya menatap datar padanya yang mana membuat Jungkook ingin menangis saat itu juga.

"Aku benar-benar minta maaf padamu hyuuung" ia merangkulkan lengannya pada leher kekasihnya. Mulai merengek. "Aku hanya tak ingin para penggemar terlalu bosan dengan interaksi kita berdua yang terlalu sering. Aku juga harus berinteraksi dengan member lain. Hyung yang lain. Bukan berarti aku mengacuhkanmu. Bukan berarti aku tak menginginkanmu" ia mengecup hidung mancung milik lelakinya. Mengecup tanda lahir di ujung hidungnya. Berkali-kali.

Taehyung masih tak bergeming. Sebersit bayangan muncul di kepalanya. Ia tahu cara menghukum kelincinya agar tak lagi mengabaikannya.

"Memohonlah" bisiknya.

Jungkook menjauhkan wajahnya dari wajah Taehyung. Ia menatap wajah tampan kekasihnya itu.

"Kau ingin di maafkan bukan?" tanya Taehyung pelan.

Jungkook menganggukkan kepalanya berkali-kali. Apapun akan ia lakukan asal Taehyung tidak lagi marah padanya.

"Kau membuatku terangsang sepanjang fan meeting tadi. Kau membangunkan di bawah sana tanpa bertanggung jawab untuk menidurkannya" Deep voice Taehyung menggema di ruang kamarnya. Suaranya sarat akan sensualitas, membuat Jungkook menelan ludahnya dengan susah payah.

"Sekarang yang harus kau lakukan adalah memohon padaku" ujarnya.

"Buat aku agar terangsang lagi saat melihatmu. Buat dirimu sendiri cukup menggoda untuk ku sentuh, untuk ku jamah" imbuhnya.

"Buat dirimu klimaks di hadapanku"

.

.

.

TBC

.

.

.

Plum is back dengan mencoba membuat cerita Two Shot. Chapter berikutnya akan Plum upload 2-3 hari lagi. Tergantung respon dari reader dulu :D

Review juseyo... :*

Buat yang nunggu Stay With Me, Plum update setelah chapter ini aja ya ;)