Judul : Love Will Make Me Stronger
Author : Fujiwara Asuka (Clarisa Wu)
Cast : Lacus Clyne, Kira Yamato, Athrun Zala, Cagalli, Meer Campbell, Shinn Asuka, Stellar Loussier
Genre : Romance, Ecchi, Comedy
Part : 1
"AAAHHH!" Jerit Lacus di koridor sekolah. Entah apa yang terjadi padanya, banyak murid lain menoleh ke arahnya. Stellar, sahabat Lacus, langsung menghampirinya.
"Ada apa Lacus? Kenapa menjerit begitu?"
"itu cowok, nabrak-nabrak aja. Mentang-mentang aku murid baru disini terus diperlakukan seenaknya gitu?"
"yang mana?"
"tuh.."kata Lacus sambil menunjuk seorang cowok keren dan tampan berambut coklat, yang berjalan bersama sahabatnya, Athrun.
"yaampun Lacus.. dia tuh ketos.. primadona sekolah… namanya Kira Yamato…"
"lalu kalau dia Primadona sekolah, aku harus bilang wow gitu?" *alaykumat XD
"ya.. enggak sih. Cuma kalau macam-macam sama dia, bisa-bisa kamu dihajar sama KirAddict!"
"apaan tuh?" Tanya Lacus sambil nampangin wajah bego-nya.
"Fansclubnya dia! Tuh.." kata Stellar sambil menunjuk ke arah sekumpulan cewek cantik dan bohai *alaaahh yadong*.
"biasa aja kali. Tapi omong-omong, dia keren juga ya Stel.."
"naksir?"
"engga tuh.."
"ah udahdeh. Yuk cepetan masuk kelas, bel udah bunyi tuh!"
Mereka berdua segera berlari ke kelas I-IB, kelas mereka. Dan pelajaran di kelas mereka saat itu adalah matematika…Pelajaran terakhir selama dua jam setelah istirahat kedua. Wew. Lacus memang pintar, tapi dia nggak suka sama sekali ama yang namanya matematika. Pas pelajaran berlangsung, dia malah baca novel dan tidur! Mana pindah duduk di pojok lagi.
"hei.. Lacus.. bangun dong!" seru Shinn, teman sebangku Lacus. Stellar yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.
"apaan sih, Shinn? Ngantuk nih, capek dengerin ceramahnya Mr. Makoto tentang angka-angka dan bahasa gajelas itu… hoaamm.. udah deh.. mau tidur lagi nih.."
"yaampun Lacus…" Shinn geleng-geleng kepala. Akhirnya, dia memperhatikan pelajaran lagi.
-SKIP-
"KRIINGG! KRIIINGGGG!" Bel pulang sekolah berbunyi. Murid-murid segera berhamburan keluar kelas. Kecuali Lacus, Shinn, dan Stellar. Yak, Lacus belom bangun dari tidurnya, Shinn dan Stellar masih berusaha ngebangunin Lacus yang emang tukang tidur binti siluman kebo itu. *menurut alur saya doing kok.
"Lacus.. bangun dong.." Stellar resah. Dia capek ngebangunin sahabatnya ini. Tapi..
"BANGUN LACUS! ADA GEMPA NIH! BANGUN!" tiba-tiba ada sesosok cowok keren di depan pintu kelas I-IB. Kontan Stellar dan Shinn langsung kaget, ya, dia Kira Yamato! Cowok yang nabrak Lacus pas istirahat tadi.
"heee…." Lacus ngucek-ngucek matanya yang sipit itu. "EH, NGAPAIN LO GANGGU TIDUR GUE HAH? UDAH NABRAK GAK MINTA MAAF…" Langsung Stellar ngebekep mulut Lacus.
"lo Lacus kan? Gue sering denger anak-anak ngomongin lo. Lo itu primadona kelas I-IB. Selain cantik, berbakat, juga pinter, tapi judesnya minta ampun."
"kenapa lo tau semua tentang gue? Dan darimana lo tau nama gue?"
"kan gue udah bilang, anak-anak sering ngomongin lo. Gue kesini, mau minta maaf soal tadi. Tadi gue bener-bener buru-buru. Maaf ya? Gue anter lo pulang deh."
"ya, oke gue maafin. Asalkan lo ga bakal nabrak-nabrak gue lagi. Gak usah, gue bisa pulang bertiga bareng sahabat gue.."
"sebagai permintaan maaf gue…" Kira mencium kening Lacus. Lacus langsung kaget bukan main.
"eh.. iyadeh."
"tapi Cuma lo yang boleh ikut. Kebetulan Athrun juga ikut gue, jadi kita pulang bertiga."
Kira langsung mengajak Lacus ke tempat parkir mobil, ninggalin Stellar dan Shinn yang cengo. Mobil Kira memang mewah, maklum anak orang kaya. Lacus membuka pintu tengah mobil, tapi dicegat Athrun.
"kamu duduk di depan sama Kira dong.." Kata Athrun sambil nyengir, kayaknya ada sesuatu dibalik cengirannya itu.
Kira ngebukain pintu depan dan mempersilahkan Lacus masuk. Lacus grogi, tapi akhirnya dia fine-fine aja.
"hmm.. jadi lo anak pindahan dari Seiei Gakuen?" Tanya Kira
"iya.." jawab Lacus.
"eh, kalian serasi banget ya.. cepetan pacaran gih.." kata Athrun sambil cengengesaan gak jelas.
"Lo apaan sih Athrun! Udah deh."
Lacus hanya diam selama di perjalanan. Dia memberikan arah-arah kemana rumahnya. Dan akhirnya, dia sampai di rumahnya.
"makasih ya Kira. Maafin gue kalo tadi udah kasar bentak-bentak lo."
"iya, sama-sama. Gue gak marah. Kalo lo diapa-apain orang, panggil gue ya. Nih nomor HP gue….."
"eh, iya iya, makasih.." Kata Lacus menyimpan nomor handphone Kira di HP-nya. Dia segera masuk ke rumahnya, dengan hati bertanya-tanya. Apa maksudnya mengantarku pulang? Apa maksudnya mencium keningku? Apa maksudnya ngasih nomor HP nya? Berbagai pertanyaan muncul di benak Lacus. Hatinya berdebar-debar tidak percaya….
-To Be Continued-
Buat pembaca… maaf ya kalo pendek dan jelek –w-) maklum awam… butuh kritik saran nih. Makasih udah mau baca fanfic saya yang abal ini n.n
