SHE'S MINE!

DISCLAIMER : Sasuke and the other chara is belong to Masashi Kishimoto-sensei's , but this fiction is pure mine :v

Warn! : author newbie and gaje :v maafkan atas kekurangan yang akan ditampilkan di fiction ini :v , bahasa gak baku, typo yang merajalela de el el , beberapa OC akan bermunculan

Made by : Nakayama Kitsune

NOTE :nah di fic-ku kali ini aku pakai pairing Sasuke sama (nama kamu) –sesekali coba hal yang udah lama aku lupakan :v- kalau fic jenis ini(?) banyak yang suka maka aku akan melanjutkan fic dengan pairing SasuNK , tapi kalau banyak yang enggak suka berarti aku bakal ngubah pairingnya jadi SasuSaku :v

Cara bacanya gampang ko , Cuma baca (nama kamu) jadi nama kamu :v – ini penjelasan macam apaan seehh :v- #abaikan :v

Contoh :

Sementara Sasuke sibuk memandang (nama kamu)-nya yang cantik ini

Dibaca :

Sementara Sasuke sibuk memandang Kitsune-nya yang cantik ini

Udah ngerti kan ? udah ? udah ? nah yaudah lanjutt :v

Sasuke POV

Dia yang terlihat begitu cantik di mataku.

Dia yang selalu tersenyum ramah kepada semua orang

Dia yang parasnya menandingi paras para dewi di dunia

Dia yang telah mencuri hatiku diam diam

Dia yang secara tidak sengaja telah menawan hatiku selama ini

Dan dia adalah (Nama Kamu)

Aku melangkahkan kakiku menuju kelas yang selama setahun ini kutempati . XI-A. Tapi saat ini aku merasa haus, jadi aku memutuskan untuk pergi sebentar ke kantin untuk membeli sebuah minuman dingin .

Saat melewati lorong tempat semua loker murid berada tiba tiba aku melihat gadis yang selama ini aku idamkan. Kurasa dia sedang sibuk mencari sesuatu di dalam lokernya itu, wajah nya menampilkan ekspresi wajah cemas. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menghampirinya.

"Permisi. Apa ada yang bisa kubantu, nona ? kayaknya kamu lagi nyari sesuatu yang bahkan enggak ada didalam loker ini"

Dia menoleh tersenyum, namun senyumnya tidak semanis senyum saat dia tertawa "Sasuke ? jangan bicara se-formal itu, kamu kayak baru kenal sama aku aja deh" ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya, itu terlihat sangat menggemaskan bagiku.

"Ya baiklah, jadi .. kamu lagi cari apa ?" tanyaku lagi.

"Etto.. sepertinya aku lupa bawa buku pelajaran bahasa inggris deh di rumah. Padahal aku kan ingin mengumpulkan tugas remedial minggu lalu ke Anko-sensei" raut wajah yang kini tambah memburuk, dan aku tidak mau membuat pagi gadisku di awali dengan hal yang buruk. Jadi aku memutuskan untuk ...

"Bagaimana kalau aku menelfon Shitaru-san buat ngambil buku kamu di rumah kamu dan mengantarkannya ke sekolah ? apa kamu bakal ngerubah ekspresi wajah kamu itu ? kamu kelihatan lebih jelek dibanding sebelumnya kalo terus-terusan nampilin wajah kayak gitu" tawarku sambil mengejeknya. Tapi , bukannya marah ia malah menatapku dengan pandangan seperti mendapat lotre 100.000 yen dengan cuma-cuma

"Beneran ? kamu serius kan dengan perkataan kamu tadi ? kyaaaa terima kasih Sukee , terima kasih kamu adalah teman kecil ku yang sangat perhatian" teriaknya heboh sembari memeluk tubuhku dengan erat . ya memang aku adalah teman kecilmu yang sangat perhatian, tapi aku ingin kau menganggapku lebih dari sekedar teman kecilmu . aku membalas pelukannya sambil mengusap punggung kecil milik (Nama Kamu).

Aku melepas pelukannya dan memegang wajah cantik milik (Nama Kamu) "Nah, sekarang kamu harus senyum kayak gini terus , aku enggak mau ngelihat wajah kamu berkerut kayak tadi, oke?"

(Nama Kamu) mengangguk dan tersenyum "Oke" katanya sambil mengacungkan ibu jari mungil miliknya.

"Berhubung kamu udah baikan , aku pengen kamu temenin aku ke kantin buat beli minuman dingin, dan kamuu yang harus bayar karena kamu yang ngehambat acara beli minuman dingin aku"

"ya ya yaudah, nanti aku yang bayar sebagai ucapan terima kasih karena kamu dengan baik hati mau nyuru Shitaru-san buat nganterin buku aku" ucapnya . dan kamipun melanjutkan langkah kami ke arah kantin.

Di kantin , dia sibuk memilih minuman dingin untuk menyegarkan tenggorokan kami, sementara aku sibuk memandangi (nama kamu)ku yang cantik ini.

Oh Kami-sama terima kasih karena telah menghadirkan (Nama Kamu) di hidupku ini. Aku tidak bisa membayangkan kehidupanku tanpa (Nama Kamu) disisiku.

Cukuplah saat ini (Nama Kamu) menganggapku sekedar teman. Tapi kuharap suatu saat nanti (Nama Kamu) bersedia menganggapku seorang yang dapat dipercayainya untuk menjaga hatinya.

"Sasuke! Kamu dengerin aku apa enggak sih ? kamu mau minuman apa ? yang ini atau yang ini?" (Nama Kamu) menyodorkan dua buah minuman kaleng dengan rasa strawberry dan jeruk.

"Aku milih kamu aja"

"Hah?"

Oh , aku lupa kalau (Nama Kamu) adalah sosok yang lambat dalam mencerna sesuatu yang baru didengarnya. "aku mau yang jeruk aja, kan kamu tahu kalau aku enggak suka yang manis manis"

"Ah iya , maaf aku lupa. Yaudah kamu tunggu disitu aja, aku mau bayar ke kasir dulu"

"Hn"

Setelah membili minuman dikantin kami memutuskan untuk pergi ke kelas karena sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai.

Saat kami masuk ke kelas bersama sama.. satu persatu makhluk(?) yang ada didalam kelaspun menatap kami . dan kemudian ...

"Cieee Sasuke sama (Nama Kamu) jalan berdua mulu nih, kapan jadian nya Sasuke ? masa kamu mau kayak gitu terus sih ? hubungan tanpa status " dan seluruh kelaspun mentertawakan kami, sementara (Nama Kamu) hanya tersipu malu .

"(Nama Kamu) kamu enggak apa apa ? muka kamu ko merah ? kamu demam ya ?" aku sengaja melontarkan pertanyaan yang sebenarnya sudah kuketahui jawabannya, tapi aku ingin menggodanya sedikit.

"Ah aku enggak apa apa ko , mungkin itu Cuma perasaan kamu aja, aku duduk duluan ya" ucapnya sambil terburu buru duduk di aku dan teman temank tersenyum menang melihat reaksi (Nama Kamu) yang salah tingkah akibat ulah teman temanku.

Sudah bukan rahasia lagi jika aku menyukai (Nama Kamu), seluruh kelas sudah mengetahui itu , namun (Nama Kamu) yang bodoh itu masih tidak menyadarinya. Padahal aku sudah pernah terang terangan berteriak kalau aku menyukainya saat bermain Truth Or Dare. Tapi (Nama Kamu) sedang mendengarkan lagu di earphone nya, jadi dia tidak mendengar perkataanku, sedangkan aku malah jadi bahan tertawaan seluruh isi kelas. Dasar (Nama Kamu) no baka.

Kembali lagi ke kejadian pada masa sekarang. Kini aku sudah duduk disamping (Nama Kamu) sambil terus memandanginya yang sedang membawa buku sambil meminum minuman kaleng yang kami beli tadi.

"(Nama Kamu), kamu lagi baca apa sih ? kayaknya serius banget, sampai sampai cowo ganteng kayak gini dicuekin"

"Hm? Aku lagi baca novel yang baru aku beli kemarin" jawabnya sambil menunjukan cover novel yang sedang dibacanya. Ternyata novel romance picisan , errgh kenapa semua gadis sangat menyukai kisah sepasang kekasih yang saling menyayangi dengan cara yang menurutku terlalu .. terlalu .. ya kalian tahulah.

"Oh, gitu. Kamu suka banget ya sama novel kayak gitu?"

"Emm iyaa, aku suka banget , soalnya jarang ada cowo yang memperlakukan cewe kaya di novel ini, coba aja ya ada cowo yang kayak gini, aku mau banget jadi pacarnya hehe" apa ? apa aku tidak salah mendengar nya ? (Nama Kamu) ingin mempunyai kekasih yang berperilaku seperti laki laki yang ada di dalam novel itu ? baiklah, bagiku ini adalah tantangan yang secara tidak langsung yang diucapkan oleh (Nama Kamu) .

Mulai sekarang aku akan mempelajari tingkah laku para lelaki yang ada di dalam novel romance picisan itu. Demi (Nama Kamu) aku rela berbuat apa saja. Bahkan aku akan menyebrangi Sungai Ciliwung yang ada di Indonesia itu, tidak peduli dengan semua yang mengambang di sungai itu , aku akan tetap menyebrangi sungai itu . seberapapun kotornya sungai itu. Kalau demi (Nama Kamu) semua pun akan kulakukan. Jadi aku harus membuat alasan agar dia mau menemaniku membeli buku itu

"Kamu mau enggak nemenin aku ke toko buku ? aku baru ingat kalau tanteku baru saja melahirkan, jadi aku mau ngasih hadiah buat tante aku"

Nah tinggal menunggu jawaban dari (Nama Kamu) dan kami akan pergi ke toko buku untuk membeli buku –yang akan mempersatukan aku dan (Nama Kamu)-

"Apa?"

Oh tidak! Apa aku salah membuat alasan ?

"kamu mau nemenin aku enggak ke toko buku?" kataku mengulangi ajakanku sebelumnya.

"bukan! Bukan yang itu, coba kamu sebutin alasan kamu mau pergi ke toko buku"

"tante aku baru melahirkan jadi aku mau beliin hadiah buat dia"

Dan yang terjadi selanjutnya adalah ... (Nama Kamu) yang tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya yang entah kenapa aku hanya duduk diam sambil menikmati apa yang tersuguhkan di depan mataku.

Sudah dapat dipastikan kalau aku sudah salah membuat alasan.

Ya itu pasti. Kesalahan yang sangat fatal.

TBC

Arrgghhh padahal aku enggak ada niatan buat nge-OOCin Sasuke-kun :v tapi entah kenapa aku malah lanjut ngetiknya padahal aku udah sadar kalo disini Sasuke udh OOC banget :v . buat Sasuke lovers dan Masashi-sensei gomen karena udah ngubah Sasuke jadi OOC banget :v

Entah kenapa aku dapet ilham buat bikin fic baru setelah dapet review dari salah satu readers . aku jadi kebih semangat buat bikin fic baru setelah ngebaca apa yang dia tulis.

Arigatou buat kritik dan saran yang kemarin :v

-Sune