Disclamer : Masashi Kishimoto
Pairing: NaruSasu (Diawalnya SasuFemNaru yaa Cuma diawal dan sebagian kenangan mereka aja kok)
Rated: M
Hallo, selamat datang kembali diimajinasi Miako, selamat membaca minna-san..
Matahariku, Kembalilah.
BY MIAKO UCHIHA
TOKYO, 09 OKTOBER 2012
Waktu tengah menunjukan pukul 10.00 pagi terlihat seorang pria tampan sedang duduk santai dikamarnya yang luas dan mewah sambil menatap sebuah figura foto yang nampak dirinya dan seorang gadis cantik berambut blonde dengan senyuman manis yang dengan gaya seolah sedang memaksanya untuk tersenyum menghadap kamera.
"Hey, dobe. Jadi jam berapa pesawatmu akan berangkat kemari?" datar namun dapat terdengar jelas ada nada rindu dalam setiap ucapannya. Mengharapakan agar seseorang diujung sana yang tak lain adalah gadis yang sedang ditatap dalam foto segera datang dan memeluknya melepaskan rindu setelah 1 tahun tak bertemu karena sang kekasih bersekolah diluar negri.
"Baiklah, aku akan menjemputmu besok pagi dibandara, dobe" angguknya seolah sang kekasih dapat melihatnya. Beberapa detik mereka sama-sama terdiam hingga akhirnya Sasuke kembali bersuara.
"Naruko, aku mencintaimu, sangat mencintaimu, jangan pernah meninggalkanku" ucapnya sambil memejamkan mata dan memeluk erat foto mereka, entah kenapa dia berucap begitu padahal esok mereka akan bertemu kembali.
New York, 09 OKTOBER 2012
Seorang gadis cantik nan manis dengan helain blonde yang indah terlihat sedang memasukan beberapa barang kedalam koper dengan semangat sembari berbicara melalui telpon dengan kekasihnya yang tengah menunggunya pulang besok.
"Pesawatku akan berangkat 2 jam lagi jadi aku akan sampai besok pagi dibandara" ujarnya dan kekasihnya pun menjawab kalau dia akan datang besok pagi untuk menjemputnya. Senyuman terlukis dibibirnya tak sabar untuk bertemu dengan sang kekasih besok. Beberapa detik mereka sama-sama terdiam hingga akhirnya kekasinya mengatakan sesuatu yang membuatnya merasakan sesak padahal harunya yang dia rasakan adalah rasa senang namun entah kenapa dadanya merasakan sesak hingga sakit begini.
"Aku juga mencintaimu, Sasuke. Aku tak akan perna meninggalkanmu sampai kapanpun. Sangat-sangat mencintaimu. Tunggu aku kembali, sayang" balasnya dengan memeluk figura foto mereka berdua dengan sangat erat.
.
.
Tokyo, 09 oktober 2017
Mansion keluarga Uchiha, 17.00 sore
Kamar sang Uchiha bungsu. Uchiha Sasuke.
TOK...TOK...TOK...
TOK...TOK...TOK...
Terdengar suara ketukan yang berisik dari pintu kamarnya. Siapa yang berani mengetuk pintu kamarnya sekeras itu dan menganggu tidurnya. Dilihatnya jam menunjukan hari telah sore membuatnya sedikit terkejut karena telah tidur begitu lama dan tersenyum kecil saat menatap kembali figura fotonya dan sang kekasih. Tak sabar ingin bertemu dengan sang kekasih tercinta.
TOK..TOK..TOKK..
Lagi. Pintu diketuk keras.
"Siapa?" jawab Sasuke dengan jengkelnya yang kalau boleh di tebaknya adalah kakaknya, satu-satunya orang yang berani melakukan itu dirumahnya.
"Ini Aniki, Sasuke" jawaban yang benar batin Sasuke, mengendikan bahunya dan berjalan santai untuk meletakan figura foto dimeja sebelah ranjangnya.
"Sasuke, cepat buka pintunya" teriak Anikinya dengan tidak sabar.
"Ada apa?" tanya Sasuke datar dan sedikit heran melihat wajah sang aniki yang terlihat habis menangis dan menjadi sangat sendu. "Kenapa denganmu?" tanyannya entah kenapa hatinya sedikit merasakan sesak didadanya merasakan sesuatu yang buruk.
"Ikut aku" tarik sang aniki membawa sang adik untuk mengikutinya menuruni tangga menujuh ruang keluarga yang sudah terdapat sang Okaa-san yang menangis terseduh dan wajah Otou-sannya yang terlihat ikut bersedih namun mencoba untuk memenangkan sang kaa-san.
"Ada apa? Kenapa kalian semua menangis?" tanyanya bingung dan tersentak saat mendengar suara dari berita televisi jika telah terjadi sebuah kecelakaan pesawat penerbangan New Year – Tokyo pada pukul 15.00 tadi.
"Ini hanya berita palsukan gumamnya?" sambil mengambil remot tv dan mengubah saluran yang hampir semuanya menampilkan berita kecelakaan pesawat itu. "Tidak. Tidak. Ini tidak mungkin ini pasti bukan pesawat yang dinaiki oleh Naruko" gumamnya tanpa sadar wajahnya telah basah dengan air yang mengalir dari matanya.
"Ini pesawat yang dinaiki oleh Naruko, Sasuke" ucap kakanya sambil menyentuh pundak sang adik dengan lembut. "Berdoa lah agar Naruko baik-baik saja dan dapat segera ditemukan" ucap sang kakak mencoba menengkan sang adik.
"MENURUT BERITA YANG KAMI DAPAT SEMUA PENUMPANG DAN AWAK PESAWAT DIPASTIKAN TEWAS DENGAN PERKIRAAN PESAWAT YANG HANCUR KARENA MENABRAK SEBUAH GUNUNG DAN MELEDAK SERTA JATUH KEDALAM HUTAN YANG TERKENAL TERDAPAT BANYAK JURANG YANG BERBAHAYA, BERIKUT NAMA-NAMA AWAK DAN PENUMPAK PESAWAT"
Merasa tak percaya dengan berita tersebut Sasuke mengganti kembali saluran berita tersebut dengan yang lain.
"BERIKUT KAMI TAMPILKAN DAFTAR NAMA KORBAN YANG JASADNYA TELAH DITEMUKAN OLEH TIM EVAKUASI"
"Tidak. Tidak. Tidak. Tidakkkkkkkkkkkk... tidak mungkin Naruko ditemukan tewas. Tidak mungkin kekasihku.." Sasuke tertunduk dengan tangisan yang pecah saat melihat daftar nama korban yang berhasil dievakuasi terdapat nama sang kekasih 'Namikaze Naruko'.
Kedua orang tuanya dan sang kakak pun hanya bisa diam mendengar tangis pilu bungsu tercinta mereka. Untuk pertama kalinya Sasuke menangis dengan sangat keras sejak dirinya masih kecil dan meracau tak terima dengan kebenaran yang didapatnya.
"Tidak. Ini pasti bohong. Aku tahu si dobe itu jahil dan suka keterlaluan. Besok aku akan menjemputnya dibandara. Aku yakin ini hanya tipu-tipuannya. Yaaa, dobe aku benar-benar akan menghukummu nanti dobe" Gumamnya sambil kembali menaiki tangga menuju kamarnya sambil tertawa kecil membayangkan hukuman apa yang akan diberika pada sang kekasih tercintanya. "Atau mungkin ini hanya mimpi. Yaa aku akan kembali ke kamar dan besok aku harus menjemput si Dobe itu" gumannya lagi, sang kakak ingin menyusul sang adik untuk menenangkannya namun Otou-sannya menahannya seolah mengatakan untuk membiarkan sang adik sendiri terlebih dahulu hingga akhirnya dia hanya dapat menatap sedih sang adik yang terlihat begitu hancur.
Bagi Itachi yang merupakan Uchiha sulung yang merupakan pemain musuk yang terkenal dan memiliki tempat les musik terbesar di Jepang Naruko bukan hanya sekedar kekasih sang adik atau bungsu Uchiha tapi juga merupakan murit les musiknya yang pintar dan berbakat, sifatnya yang cerita dan pantang menyerah hingga sangat disukai banyak orang disekelilingnya. Dengan bakat menyanyi yang juga diasahnya Naruko sangat berpotensi untuk menjadi penyanyi yang luar biasa. Karena itulah dia dapat beasiswa diluar negri untuk melanjutkan sekolah musik dan menyanyinya meskipun tanpa beasiswa pun kedua orang tuanya yang tak kalah kaya dengan keluarga Uchiha sangat mampun untuk membiayayai sekolahnya. Selain itu Naruko juga merupakan adik sahabatnya semasa sekolah dulu.
Bukan hanya itu Naruko juga sudah seperti sebuah matahari penghangat dikeluarga ini semenjak keluarga ini mengenalnya. Sifatnya yang ramah dan hangat mebuat keluarga yang dikenal memiliki sifat yang dingin bisa berubah jika berhadapan dengan bungsu Namikaze itu yang juga kebetulan adalah rekan kerja bisnis dan sahabat dari keluarga Uchiha yaitu Namikaze. Mereka yakin saat ini keluarga Namikaze sedang sangat terpukul karna kehilangan matahari hidup mereka.
.
.
.
Tak berbeda jauh dengan keadaan yang ada dikediaman keluarga Namikaze yang nampak sangat kacau dengan para pelayan yang tengah menangis pelan didapur belakang sambil menyaksikan tv kecil yang masih menayangkan berita tentang kecelakaan pesawat yang ditumpangi Nona kesayangan mereka.
Sedangkan seorang pria dengan rambut putih dan setelah jas khas kepala pelayan hanya menatap datar tv itu dan berlalu pergi meninggalkan para pelayan yang berkumpul dan menangis bersama. Hingga tanpa sadar dirinya berjalan ketaman luas dan indah yang dipenuhi bunga-bunga yang terdapat dihalaman belakang rumah besar keluarga Namikaze ini.
Hatake Kakashi tertera jelas namanya pada name tagnya. Memandang kosong halaman yang terdapat sebuah ayunan dua kursi di taman dengan cat berwarna putih dan kiri kanan tiangnya terlilit akar rumput penghias yang sangat cantik. Senyuman getir terpatri pada bibirnya saat mengenang sang bungsu Namikaze itu yang sudah dianggap seperti ponakannya sendiri itu.
Ingatannya kembali pada saat pertama kali ia berkerja ditempat ini usianya sudah menginjak usia 27 tahun saat itu dan dirinya memang sudah disiapkan untuk menggantikan ayahnya yang saat itu sudah tua sebagai kepala pelayan keluarga Namikaze. Saat itu dia baru seminggu ia bekerja dan lahirlah sang namikaze bungsu. Sejak kecil sang bungsu sudah sering ditinggal kedua orang tuanya dan saat menginjak usia 5 tahun sang kakak juga sudah pergi meninggalkannya untuk melanjutkan sekolah dan tinggal diasrama sekolah.
Dia tahu gadis kecil itu selalu kesepian namun dia tak perna menunjukan rasa sedihnya dan selalu bersikap ceria dan ramah pada siapapun. Setiap sore pasti gadis itu akan menariknya atau lebih tepatnya memaksanya dan beberapa pelayan untuk bermain bersamanya ditaman ini. Dan jika tidak dituruti dia akan berpura-pura bersedih hingga membuat semuanya luluh dan menurut saja apa kata Nona kesayangan mereka itu.
Suatu ketika saat Naruko berusia 10 tahun tanpa sengaja dirinya yang sedang menemani Naruko bermain, meninggalkan Naruko bermain sendirian untuk mengangkat telpon yang berdering dan tak ada yang menjawab. Kakashi berpikir kalau gadis kecil itu akan baik-baik saja saat ditinggal sendiri sebentar namun tiba-tiba terdengar suara tangisan kencang dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat Naruko yang sudah terjatuh dari ayunan dengan goresan yang lumayan besar pada bahu kirinya untungnya tangannya tak sampai patah. Kakashi dimarahi habis-habisan saat itu namun Naruko menangis dan mengatakan kalau itu bukan salah paman Kakashi. Itu salahnya yang tak mau mendengarkan kata paman Kakashi untuk tidak berdiri sambil bermain ayunan. Sang ibu hanya bisa menggeleng dan meminta maaf kepada Kakashi yang sudah marah seenakknya.
Saat itu Kakashi maklum dan juga menyalahkan dirinya yang lalai menjaga sang bungsu Namikaze. Mulai saat itu Kakashi berjanji untuk selalu menjaga dan melindungi Naruko. Bahkan terkadang dirinya menjadi protektif pada orang-orang yang akan mendekati Naruko dan membahayakan Nonanya. Tak ingin Nonanya disakiti karena Naruto merupakan gadis yang polos dan sangat baik.
Semua seolah berputar dalam ingatannya tentang gadis manis yang kini telah dikabarkan ikut menjadi korban dalam sebuah kecelakaan pesawat. Air matapun tak tebendung hingga mengalir membasuhi kedua wajahnya mengingat Nona yang sudah dianggap seperti anakknya sendiri itu.
.
.
Kini ruangan yang sebelumnya rapi dengan perabotan antik dan mahal buatan luar negri telah hancur dan tak berbentuk lagi akibat dari perbuatan sang kepala keluarga Namikaze yang kini telah terkapar disebuah sofa depan tv yang kini sudah rusak dan pecah pada layarnya. Matanya menatap kosong pada figura foto besar yang terdapat diruangan itu. Foto keluarga mereka. Dirinya, sang isrti, anak sulung dan anak bungsunya. Meskipun dirinya sering meninggalkan kedua anaknya namun dirinya yakin bahwa keluarga mereka adalah keluarga yang bahagia. Terbukti dengan anak-anaknya yang tumbuh menjadi orang yang hebat anak pertamanya bahkan sekarang telah dapat memegang perusahaan cabang mereka dan terlatih untuk menjadi penggantinya kelak, sedangkan sang adik tumbuh menjadi seorang gadis yang amah dan ceria serta dianugrahi bakat musik yang sangat luar biasa. Namun berita sore ini benar-benar membuat hidup dan keluarganya hancur. Sambil memegang dadanya pelan dan menatap anak gadisnya dengan sendu.
"Kenapa kau tega meninggalkan papa, nak? Naruko kembalilah pada papa, nak" gumamnya sambil menangis bergetar. Tak disadarinya sang anak bungsu telah pulang dan hanya diam melihat kondisi sang papa yang sangat terpuruk dan berlalu berjalan kelantai atas berniat untuk memasuki kamar sang adik yang ternyata sudah ada mamanya menangis kencang sambil memeluk boneka rubah besar kesayangan sang adik hadiah ulang tahunnya yang ke 5 tahun. Hatinya sakit saat melihat sang mama menangis keras dan tampak begitu hancur begini namun entah kenapa dirinya tak bisa menangis ataupun merasakan sakit saat melihat adiknya menjadi korban pesawat sore ini. Dia merasa bahwa adiknya baik-baik saja dan akan kembali.
"Naruko, apa kau tega melihat mama seperti ini, huh. Cepatlah kembali, rubah kecil" gumamnya sambil memeluk sang mama untuk sekedar mengatakan kalau mamanya tak sendiri dan semuanya akan baik-baik saja.
.
.
Keesokan paginya kediaman Namikaze telah dipenuhi oleh para kerabat dan rekan bisnis Namikaze yang ingin memberikan rasa belasungkawanya. Saat ini jenazah Naruko baru saja sampai dikediamannya. Karena melihat keadaan kedua orang tuanya akhirnya hanya Kyubi yang merupakan kakak Naruko yang pergi menjemput Naruko serta memastikan jika itu benar jasad Naruko ditemani kepala pelayan dan sahabatnya sang Uchiha sulung, Uchiha Itachi. Namun sayang sekali jasad yang ditemukan sudah sangat hancur pada bagian wajah dan tubuh namun mereka dapat melihat beberapa helai rambut panjang berwarna blonde persih mirip milik sang adik.
"Ini saja tak bisa membuktikan kalau ini Naruko" ucap Kyubi yang dibalas anggukan oleh Itachi.
Sedangkan Kakashi berharap kalau bisa melihat pundak kirinya agar dapat memastikan itu Nonanya namun sayang sekali terdapat luka bakar yang cukup besar disana yang menutupi bagian pundaknya.
Tiba-tiba seseorang petugas datang dan memberikan barang yang terdapat pada jasad korban.
"Maaf, Tuan, ini barang-barang yang kami temukan ada pada jasad korban"
Sebuah kalung berbentuk hati dengan batu Shapire yang kini terlihat lecet. Diambilnya oleh Kyubi kalung itu untuk memastikan kalung itu milik adiknya yang diberikan olehnya saat sang adik berulang tahun yang ke 17 saat tiga tahun yang lalu. Serta sebuah tas yang diterima oleh Kakashi yang dikenali Kakashi memang milik Naruko, dan benar saja isinya memang milik Naruko.
"Tas itu kami temukan sedang dipeluk oleh jasad ini dan kami yakini adalah Namikaze Naruko" lalu sang petugaspun berlalu pergi meninggalkan mereka untuk melayani keluarga korban yang lainnya.
Lagi. Entah kenapa. Kyubi tetap tak merasa kalau ini adalah jasad adiknya.
.
.
Pukul 08.00. kini Sasuke telah siap dengan pakaian rapi dan wangi untuk menjemput sang kekasih dibandara sesuai janji mereka semalam kalau kekasihnya akan sampai pagi jam 9. tak ada yang berubah dari kamarnya ataupun dirinya, ditambah dirinya tersenyum kecil saat melihat kotak kecil cincin yang akan diberikannya pada Naruko sebagai hadiah ulang tahunnya hari ini. Pagi ini dia bangun seperti biasa dan menatap foto sang kekasih lalu mengirimi pesan selamat pagi dan mengatakan untuk menunggunya karena dia akan menjemput sang kekakasih dibandara. Seolah apa yang terjadi hanya mimpi baginya.
Saat menuruni tangga untuk keluar dan mengambil mobil dirinya melihat kedua orang tuanya sudah siap dengan pakaian serba hitam yang entah mau kemana. Dirinya nampak cuek saja dan tetap berjalan menujuh pintu utama untuk mengambil mobil dan kebetulan sang kakak baru saja kembali entah dari mana dengan pakaian yang juga serba hitam.
Dengan senyuman mengejeknya, Sasuke berkata seolah semua yang terjadi kemarin benar-benar hanya mimpi dan tak nyata.
"Mau kemana kemana kau, Sasuke?" tanya Itachi yang nampak heran melihat adiknya biasa saja dan seolah sangat bahagia.
"Tentu saja menjemput kekasihku dibandara" jawabnya hendak kembali melanjutkan langkahnya namun ditahan oleh sang kakak.
"Naruko sudah tidak ada Sasuke. Jasadnya sudah ditemukan dan dibawah kekediaman Namikaze" ucap Itachi. Namun Sasuke tak perduli dan melepaskan cengkraman sang kakak.
"Kau pikir aku akan percaya, sayang sekali Itachi. Kalau kau bersekongkol dengan dobe untuk mengerjaiku maka akan kukatakan kalian telah gagal karena aku sama sekali tak percaya. Dan sekarang aku akan bandara untuk menjemput Naruko" jawabnya dan menghentakan tangan sang kakak agar terlepas.
"Dengan pakaian serba hitam itu kau ingin menjemput Naruko? Kau bercanda Sasuke" ucapnya yang membuat Sasuke tersentak saat melihat dari kaca besar dirinya yang kini tengah memakai pakaian serba hitam dan tanpa sadar wajahnya telah basah dengan air mata yang mengalir.
"Ayo, sebelum Naruko dikuburkan. Apa kaua tak ingin melihatnya untuk yang terakhir kali, huh?" ucap Itachi pelan membopong sang adik yang hanya terdiam namun air mata tetap mengalir tanpa suara dipipinya untuk pergi kediaman sang tercinta adiknya dengan diikuti kedua orang tua mereka.
Sasuke masih tetap diam dengan air mata yang juga tetap mengalir pada kedua pipinya saat sampai akhirya Naruko dikuburkan. Kini dirinya tinggal sendirian dan hanya diam menatap pusaran yang tertulis nama gadis yang begitu dicintainya hingga kini dan selamanya. Sebuah kalung milik Naruko diberikan oleh Kyubi pada Sasuke yang membuat Sasuke tanpa merakan denyutan sakit didadanya. Sebelum pergi Kyubi sempat mengatakan pada Sasuke bahwa dia masih belum percaya kalau ini adiknya karena itu dia memberikan kalung itu pada Sasuke. Sasuke juga ingin melakukan hal yang sama dengan Kyubi namun logikanya tak dapat berbohong dengan tangisan yang terus mengucur kalau ini adalah kekasihnya.
"Kenapa?!. Kenapa?! . kenapa kau meninggalkanku, Naru? Bukankah kau berjanji tak akan meninggalkanku, Naru? Kenapa?. Katakan padaku Namikaze Naruko" Sasuke terus saja meracau sampai akhirnya sang kakak menjemputnya untuk pulang.
"Aku mencintaimu, Naruko , selamanya. Selamat ulang tahun sayang" ucap Sasuke sembari mengecup pelan nisan itu dan belalu pergi dengan dibopong oleh sang kakak.
.
.
5 tahun kemudian.
Tokyo, 10 Oktober 2017.
"Hey bocah pemalas, ayo cepat bangun" seorang wanita dengan rambut kuning pucat terlihat sedang mencoba membangunkan seorang pemuda tampan dengan helaian rambut kuning terang dan acak-acakan. "Cepat bangun dan keluar. Ada sesuatu yang menunggumu" ucap sang wanita yang tak lain adalah ibu sang pemuda.
"Iyaa.. iya.. ibu ini cerewet sekali" gumam sang bocah dan membuka matanya yang sangat indah seperti batu saphire yang bercahaya. Setelah selesai membersihkan dirinya akhirnya dirinya beranjak keluar dari kamar dan sangat terkejut saat mendapati kedua orang tuanya dan teman-temannya berteriak dan memberikan sebuah kejutan kecil untuk hari ulang tahunnya.
"Selamat ulang tahun, Naruto! " Teriak mereka bersamaaan.
Dilain tempat, tepatnya dikediaman keluarga Namikaze mereka semua marayakan hari kelahiran sang bungsu yang telah tiada sejak 5 tahun yang lalu.
"Selamat ulang tahun, Naruko" ucap mereka sambil meniup lilin dihadapan figura sebuah foto cantik dan terlihat begitu ceria wajah dari sang Namikaze Naruko.
Dilain tempat lagi, lebih tepatnya disebuah pusaran yang tertuli Namikaze Naruko. Terdapat Sasuke dengan setelan jas kantor yang tersenyum kecut sambil menatap batu nisan yang bertulis nama sang kekasih.
"Selamat ulang tahun, Naruko kekasihku" .
TBC...
Nah loh. Penasaraan kan. Itu kembarannya atau ... review ya,. Semakin banyak review semakin cepat updated.
Maafkan kalau banyak typo dan sebagainya. Saya bukan kaya dulu yang punya waktu banyak buat nulis dan saya akan berusaha memuaskan nafsu kalian. Sampai ketemu lagi. Salam cinta dari Miako Uchiha. Love you guysss.
