~Aimer Le Monde Virtuel~
.
Disclaimer:
Naruto © Masashi Kishimoto
Shingeki no Kyojin © Isayama Hajime
Code: Breaker © Akimine Kamijyo
Mirai Nikki © Sakae Esuno
.
Warning: Genderbend, FemDei dan FemNaru. Alur kecepetan mungkin '~'
Maaf kalo amburadul x, OOC (mungkin), Typo (mungkin juga), dll.
.
SasuFemNaru
Fanfic Kolaborasi Yuuki no Hime & Shin Kyouki
.
Happy Reading, Minna-san~ ^-^
Sang fajar telah terbit dan mulai meninggi. Langit biru yang membentang tanpa awan. Benar benar pagi yang cerah dan indah. Sementara disebuah rumah yang sederhana, tampak kegaduhan terjadi disana.
"BANGUN NARUTOOO! KAU MAU MEMBUAT KAA-SANMU INI DARAH TINGGI, HA?"
Itulah kegaduhan yang dimaksud. Sepertinya gadis remaja yang bernama Naruto itu malas bangun karena masih ngantuk hingga membuat rambut ibunya melayang menjadi sembilan bagian seperti ekor rubah berekor sembilan karena saking Emosi dan membuatnya menjadi sangat mengerikan.
"Nanti dulu, kaa-san. Masih pagi nih. 5 menit lagi ya". Ucap Naruto malas. Kushina, nama sang ibu dari perempuan tersebut mengomel sambil berusaha membangunkan Naruto.
"Masih pagi katamu? Lihat! Sudah jam berapa ini. Jam 07.55 am! 5 menit lagi kau harus masuk kelas dan sudah dipastikan kau terlambat, ralat, sangat sangat terlambat. Bahkan sudah tak ada harapan lagi. Makanya, kalau tidur jangan terlalu larut malam, jangan Facebookan terus. Nanti minus matamu bertambah, bla... bla... bla..". Naruto yang mendengar sudah jam berapa saat ini, langsung meloncat dari ranjangnya. Dan berlari ke kamar mandi dengan secepat kilat.
5 menit setelah meloncat dari ranjangnya dan berlari kekamar mandi, Naruto telah siap untuk berangkat (Waw, cepet banget xD :v )
"KAA-SAN, TOU-SAN! NARU BERANGKAT! JAA". Naruto berpamitan dengan terburu buru karena takut terlambat, padahal dirinya memang sudah terlambat xD. Dan malas berurusan dengan BK jika ketahuan terlambat. Naruto berlari secepat mungkin. 10 menit kemudian, Naruto telah sampai dipintu gerbang Sakuraomi High School, sekolah internasional untuk kelas SMP & SMA dan tentu saja, disana Naruto bersekolah, tepatnya dibagian SMP. Naruto duduk dibangku kelas 8. Ternyata pintu gerbang Sakuraomi High School telah ditutup, dan itu artinya dia memang terlambat.
"Haaah, bagaimana ini? Pintu gerbang sudah ditutup. Aku harus lewat mana? Um... aha! Manjat tembok belakang sekolah aja deh. Selain disana sepi, udah bisa dipastikan bakalan aman nih."
Naruto segera berlari kearah belakang sekolahnya yang sepi. Sesampainya dia disana, Naruto langsung memanjat tembok tersebut dan dengan hati hati berjalan ke kelasnya. Dan berdoa supaya sensei yang mengajar hari ini datang terlambat. Naruto mengingat ingat sensei yang mengajar pada jadwal pertama hari ini. Ternyata Kakashi-sensei! Sensei yang tukang ngaret itu. Yang sering kesasar dijalan yang bernama kehdupan saking buta arahnya. Naruto sungguh beryukur dan tak terasa dia sudah ada di depan kelasnya. Naruto membuka pintu kelas secara perlahan dan menyapa semua yang ada dikelas.
"Minna-san~ Ohayou desu!." Dan segera menuju ke tempat duduknya yang satu meja dengan rekan sekaligus sahabat blondienya, Ino Yamanaka. Dan dibelakangnya ada Deidara, sahabat blondie nya juga. Jadi, Trio Blondie xD.
"Ohayou mo, Naruto-chan." Semua yang ada dikelas menjawab sapaan Naruto. Deidara yang ada dibelakang Naruto langsung bertanya sambil mencondongkan tubuhnya kedepan kearah Naruto.
"Terlambat lagi, Naruto? Bermain Roleplay sampai larut malam?"
"Yup, benar sekali, Dei."
"Naruto, kau tau kan, kalau sinar radiasi dari hp itu tidak bagus untuk matamu. Minus mu bisa bertambah." Dan dijawab dengan nada bosan oleh gadis pirang berkacamata (Naruto) ini.
"Iya, aku tau, teman teman" Naruto menjawab sambil memutar bola matanya dengan bosan.
"Apalagi akunmu itu, sangat banyak, Naruto!" Timpal gadis blonde cerah berkuncir satu tinggi, dan poni menutupi mata sebelah kanannya, Deidara.
"Dan sudah berapa minusmu itu?" Tanya Ino lagi."Empat."Jawab Naruto dengan nada yang sangat santai.
"E-Empat?! Dan kau bisa sesantai ini?!" Ino dan Deidara bersweatdropped ria mendengar jawaban Naruto yang kelewat santai tersebut.
"Kurasa kau harus mengurangi bermain Roleplaymu itu, Naruto!" Titah Deidara.
"Tidak, tidak. Roleplay sudah bagaikan nyawaku sendiri! Belahan jiwaku!. Aku tak tau bagaimana hidupku nanti tanpa adanya Roleplay." Ino dan Deidara berSweatdropped ria (lagi) mendengar jawaban santai nan dramatis dari Naruto.
"tapi, setidaknya kurangi jatahmu ber-Roleplay. Jangan setiap jam bermain!" Balas Ino dan menasihati Naruto.
"Tidak Ino. Aku malah kepikiran untuk menambah akunku untuk meramaikan fandom yang sepi." Tukas Naruto dengan menggembungkan pipinya yang membuatnya jadi sangat imut dan manis serta mengundang untuk mencubit pipinya itu.
"Apa? Kau mau menambah akunmu lagi? Akunmu sudah terlalu banyak, Naruto! Dan sanyangilah matamu!" Timpal Deidara.
"Yep, tentu saja. Aku kasihan melihat ada Roleplayer yang jadi Soloplayer." Ucap Naruto.
"Aku bisa membuat akun dan membantumu meramaikannya. Tapi kurangilah jatah bermainmu!" Seru Deidara.
"Yep! Aku setuju denganmu, Dei!" Sambung Ino menyetujui usul Deidara.
"Tapi aku tidak terlalu yakin." Balas Naruto. "Hah? Kau tidak percaya padaku?" Seru Deidara tidak terima.
"Bukan itu,, kau kan baru satu bulan masuk dunia RP. Aku tidak terlalu yakin, apalagi anime yang kau kenal juga tidak terlalu banyak." Argumen Naruto untuk Deidara.
"Dan aku? Anime yang kutahu sangat banyak, dan aku bisa memainkan segala character meski character tersebut tidak sama dengan sifatku." Lanjut Naruto.
"Ehh? Iya juga ya.." Gumam Deidara kepada dirinya sendiri. "Tapi kan masih ada Kyuu-nee" Timpal Ino.
"Kalau Kyuu-nee kadang malas memainkan akun baru, karena menurutnya sepi. Meskipun Kyuu-nee juga mafia akun." Balas Naruto.
"Tapi akunnya juga tidak kalah denganmu Naruto, dia kan juga termasuk Roleplayer lama. Dan kau sama Kyuu-nee sudah menjelajahi dunia Roleplay dengan jangka waktu yang bisa dibilang lama... Jadi aku yakin Kyuu-nee pasti bisa dan mau. Apalagi dengan kelihaiannya yang bisa memainkan berbagai Character, baik laki-laki, maupun perempuan." Sambung Deidara.
"Iya ya, nanti aku akan memintanya mebuat akun baru lagi. Dan kalian juga harus ikut." Seru Naruto dengan bersemangat. "Baiklah." Balas Ino-Deidara bersamaan dan berSweatdropped ria
"Aku akan mengambil Character 'Sakurakouji' dari anime 'Code: Breaker'!" Seru Ino.
"kalau aku... Um, Apa ya? Mungkin 'Ashley Graham' dari 'Resident Evil'?" Ucap Deidara yang hampir seperti pertanyaan.
"Hmmm... Aku akan mengambil Character 'Connie Springer' dari 'Shingeki no Kyojin'." Ucap Naruto santai. "APA?" Seru Ino dan Deidara bersamaan karena kaget.
"Kau yakin?" Tanya Ino-Deidara bersamaan lagi. "Tentu, belum ada yang memainkannya loh~ ini jadi tantangan tersendiri buatku." Balas Naruto santai dan dengan nada pamer dan nyengir lebar.
Trieek. Pintu yang terbuka menginterupsi percakapan mereka bertiga. Kakashi-sensei datang dengan wajah tanpa dosanya. "Maaf anak-anak, saya terjebak dijalan yang bernama kehidupan." Ucap Kakashi-sensei yang dibalas tatapan malas dari seluruh muridnya.
"Baiklah, ayo kita mulai pelajarannya." Ujar Kakashi-sensei dan menaruh buku-buku pelajaran yang dipgangnya ke meja guru.
15 menit kemudian, bel pergantian pelajaran telah berbunyi. Pelajaran selanjutnya adalah biologi. Guru yang mengajar adalah Orochimaru-sensei, guru gila dengan ajaran yang akan membuatmu pingsan jika mentalmu lemah. Bayangkan saja, membedah kodok untuk kelas 8 sekolah menengah pertama? Bahkan berbagai binatang lainnya ia gunakan untuk percobaan. Ular kobra pun tak luput dari percobaannya yang sekali lagi pastinya akan membuatmu pingsan ditempat jika mentalmu lemah. Tapi tenang saja, kau tidak akan mati terpatok ular kobra milik Orochimaru-sensei. Mau bukti? Ini rahasia kita saja ya, Orochimaru-sensei sudah menjadi guru di Sakuraomi High School selama 40 tahun. Bayangkan betapa tuanya Orochimaru-sensei. Dan bahkan sampai sekarang belum ada yang yang melaporkan anaknya pernah terpatuk ular-ular milik Orochimaru-sensei. Bisa bayangkan sberapa kayanya dia? Karena apapun percobaannya, itu adalah peliharaannya sendiri dan juga biayanya sendiri tanpa meminta dari pihak sekolah. Dan tentu saja, ia tidak meminta tambahan gaji, mungkin hanya dengan melihat wajah ketakutan murid-muridnya sudah membuatnya menjadi puas? Atau karena dia bingung mau diapakan semua uang-uangnya dan peliharaannnya? Entahlah, itu hanyalah sebuah misteri yang hanya diketahui oleh Kami-sama dan Orochimaru-sensei karena bahkan kami yang authornya sendiri saja tidak tau.
Ok, kembali ke cerita. Orochimaru-sensei telah berada dikelas ternyata.
"Ohayou, minna. Hari ini kalian tidak beruntung karena tidak akan ada percobaan diLab. Alasannya karena semua guru akan berkumpul untuk rapat. Maaf, anak-anak." Kata Orochimaru-sensei dengan wajah penuh penyesalan dan rasa bersalah karena dia tidak dapat melihat wajah ketakutan dari murid-muridnya itu. Wkwkwk, ternyata itu hanya kedok dari Orochimaru untuk menutupi hal mengerikan kesukaannya. Ckckck, dasar Orochimaru-sensei.
"Tidak apa-apa, sensei." Ucap semua murid dengan serempak dan bersemangat karena tidak akan ada percobaan mengerikan yang menjadi mimpi buruk mereka semua. "Kita akan melakukan percobaan pada pertemuan selanjutnya, anak-anak, jadi bersiaplah." Mendengar ucapan Orochimaru-sensei yang satu ini, sontak membuat semua murid memucat dan inner mereka berkata 'Aku tidak akan berangkat pada pertemuan berikutnya.'
"Baik, Orochimaru-sensei." Mereka semua akhirnya menjawab dengan suara bergetar, tubuh gemetar, dan muka pucat pasi.
Dan sekarang, karena tidak ada guru yang mengajar, artinya adalah jamkos alias jam kosong. Ada yang sedang bergosip hinggamembentuk kelompok melingkar yang sangat banyak, ada yang bermain, ada yang belajar, intinya kelas sangat rusuh dan ribut. Kita lihat ke Naruto. Naruto tampak sedang memegang sebuah ponsel benda berbentuk persegi panjang yang ternyata itu adalah ponselnya. Lagi lagi dia bermain hp. Deidara yang tak sengaja melihatnya pu menegurny.
"Naruto! Istirahatlah sementara dari hp! Jangan roleplaying terus terusan." Ino yang mendengar suara Deidara pun langsung menengok ke arah Naruto.
"Ckckck, Na-ru-to, sayangilah matamu! Memangnya kau mau matamu buta dan tak bisa melihat apa-apa?."
"Tentu saja tidak, Ino. Aku masih ingin melihat dengan bebas indahnya dunia ini. Dan tentu saja kugunakan untuk ber-Roleplay." Gubbrraaggkk. Kedua temannya bersweatdropped ria sambil jatuh dari bangku mereka dengan posisi yang sangat tidak elit sekali karena mendengar jawaban Naruto yang begitu memuja-muja Roleplay.
"Naruto! Kami menyayangimu makanya kami melarangmu, ralat! Menyuruhmu mengurangi jatahmu ber-roleplay!" Ucap Ino gemas.
"Aku tidak sedang Ber-Roleplay, aku sedang BBM-an dengan seseorang."
"Seseorang?." Pandangan Ino langsung tertuju pada layar ponsel touch screen Android milik Naruto.
"Sabaku no Gaara? Laki-laki? Astaga Naruto, apa itu pacarmu?" Wajah Naruto bersemu merah. "Bukan Kok." Ucap Naruto menyangkal.
"Yang bener? Dia tampan tuh. Terlihat dari Photo Profilnya. Dengan rambut berwarna merah marun, mata jade yang indah dan jernih serta menyejukkan, dan apa itu yang ada dimatanya? Eyeliner? Itu membuatnya tampak seperti panda versi manusia namun membuatnya tampak semakin tampan. Benar benar cocok denganmu, Naruto." Ujar Deidara menimpali.
"Apa-apaan sih, kalian ini? Jangan ngomong sembarangan deh. Lagian kita Cuma kenal didumay aja kok." Muka Naruto benar benar memerah karena malu.
"Didumay apa dihatimu?" Tanya Ino dan Deidara serempak dengan wajah jahil. "Kalian ini!." Naruto menggembungkan pipinya yang chubby ditambah dengan tiga goresan halus dimasing masing pipinya yang membuatnya tampak semakin manis dan imut, sontak membuat kedua sahabatnyanya langsung mencubit pipnya dengan gemas dan membuat Naruto kesakitan.
"Itte, kalian ini, jangan mencubit pipiku! Sakit tau!" Ino-Deidara nyengir tanpa dosa.
"Habisnya kau menggembungkan pipimu, sih, kami kan jadi gemas ingin mencubitnya." Mendengar jawaban mereka berdua, Naruto hanya merungut sebal yang membuatnya menjadi semakin imut.
Tsudzuku
Roleplay: Seperti bermain peran. Misalkan kita bermain sebagai Sasuke uchiha, maka kita harus berusaha bersikap seperti Sasuke. Biasanya mainnya di Twitter atau Facebook :3
'3'
Ini kisah nyata dari Author Yuuki no Hime dan saya :3
Minta Saran dan kritikannya minna-saaan~
