Author : vitaMINElf
Tittle : Hidden
Genre : Drama, Romance, Angst
Rating : T
Disclaimer : Mereka bukan punya saya, saya cuma pinjem nama saja. Sungmin baru punya saya dan menjadi hak paten saya...hehehehe
Warning : YAOI , alur maju mundur, EYD berantakan , judul pasara, tidak nyambung, typo bertebaran
Cast :Lee Eunhyuk (bayangin Eunhyuk oppa waktu di sukira bareng Donghae oppa)
Lee Donghae ( bayangin Donghae oppa waktu mv Mr. Simple)
Choi Jina
Cast lainnya menyusul
Note: dilarang mengkritik cast, mengkritik authornya boleh.
Chapter 1
Terlihat di sebuah pemakaman umum seorang anak kecil berusia sekitar 6 tahun sedang menangisi dua gundukan tanah berisi jasad ibu dan ayah dari anak laki-laki tersebut. Disebelah anak itu berdiri seorang pria paruh baya dan wanita yang lebih muda dari laki-laki tersebut beserta anak perempuannya yang berusia sekitar 5 tahun. Sang wanita menundukan tubuhnya guna untuk menghapus air mata dari anak laki-laki itu...
"Umma...hiks...Appa...hiks...jangan tinggalkan Hyukkie..hiks..."
"Sudah sayang, jangan menangis lagi. nanti umma dan appa Hyukkie menjadi sedih melihat Hyukkie menangis" wanita yang memiliki sifat keibuan tersebut memeluk anak laki-laki bernama 'Hyukkie' sembari mencoba menghiburnya
"Tapi...hiks...Hyukkie tidak punya umma dan appa lagi..hiks..."
"Siapa bilang sayang, ada ahjumma dan ahjussi yang bisa menjadi orang tuamu"
"Iya nak, kau tidak usah khawatir. Mulai detik ini kami adalah orang tuamu"
"Benarkah?..hiks.." tanya anak laki-laki itu sembari menghapus air matanya dengan menggunakan lengan baju.
"Tentu saja, mulai sekarang aku adalah ummamu, ahjussi adalah appa mu dan Jina adalah adikmu. Kau mau menerima kami sebagai keluarga barumu kan?"
"Umm...Hyukkie mau ahjumma" anak laki-laki itu mengangguk kepalanya memberi isyarat jika ia menyetujui pertanyaan dari sang wanita.
"Jangan panggil ahjumma, tapi panggil umma"
"Um...umma"
"Dan panggil aku appa" lelaki paruh baya itu tidak mau ketinggalan untuk mengubah nama panggilannya dari ahjussi menjadi appa.
"Appa"
"Asik...Jina akan punya oppa"
Dan dari sinilah semuanya berawal, Eunhyuk anak laki-laki yang di angkat anak oleh keluarga Choi karena ayah dan ibunya meninggal saat kecelakaan. Keluarga Choi memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Lee-orang tua Eunhyuk- , mereka bersahabat semenjak dulu. Keluarga Choi memiliki seorang putri bernama Choi Jina.
Semenjak mereka tinggal serumah Eunhyuk dipindahkan sekolah agar dapat bersekolah bersama dengan Jina. Eunhyuk dan Jina menjadi saudara angkat yang sangat akrab, Jina yang mengetahui bahwa Eunhyuk bukan kakak kandungannya tidak pernah memperlakukan Eunhyuk dengan buruk. Baginya Eunhyuk sudah seperti kakak sedarah dengannya. Begitupun dengan keluarga Choi yang lain, mereka menganggap Eunhyuk adalah anak mereka sendiri.
"Oppa, aku punya ice criem rasa vanila dan coklat. Oppa mau yang mana?" Jina yang saat itu menginjak kelas satu Junior high school sedangkan Eunhyuk kelas dua menawarkan satu dari dua ice criem yang dibawanya.
"Oppa mau dua-dua. Boleh tidak?" Eunhyuk menengadahkan kedua tangannya kearah Jina, bermaksud untuk meminta kedua ice criem Jina.
"Kalau semua untuk oppa, lalu aku makan apa?" Jina menggembungkan pipinya yang berisi, bermaksud menunjukan rasa protesnya atas permintaan Eunhyuk tadi
"Hahaha, kau lucu Jina jika sedang marah. Oppa hanya bercanda, sudah jangan marah" Eunhyuk yang gemas dengan pipi tembem Jina mencubit kedua pipi adiknya tersebut
"Ish...oppa. Ya sudah aku tidak akan marah. Sekarang oppa mau rasa apa?"
"Oppa rasa vanilla saja" Eunhyuk mengambil ice criem rasa vanilla dari tangan Jina
"Kalau begitu aku yang rasa coklat. Ayo kita makan sambil duduk ditaman belakang"
.
"Hiks...oppa, jangan lupa...hiks...telpon Jina setiap hari saat Jina sudah di Amerika..hiks..."
"Iya..oppa janji akan setiap hari menelponmu" Eunhyuk mengaitkan jari kelingkingnya dengan Jina saat mereka sedang dibandara. Jina yang masih kelas dua Junior High School memilih ikut dengan kedua orang tuanya.
"Kau yakin tidak mau ikut sayang, apa kau berani tinggal dirumah hanya dengan Kim ahjumma?" Mrs. Choi terlihat khawatir meninggalkan anak laki-lakinya hanya dengan para pelayan dirumah mereka. Keluarga Choi harus pindah ke Amerika untuk mengurusi nenek keluarga Choi yang sedang sakit disana. Eunhyuk sendiri memilih tetap tinggal di Korea karena tidak ingin jauh dari 'tempat tinggal' orang tuanya.
"Umma, Hyukkie bukan anak kecil lagi. Hyukkie yakin kok"
"Appa dan umma mencemaskan mu Hyuk tapi jika itu sudah menjadi keputusanmu appa dan umma tidak akan memaksanya"
"Jika Hyuk ingin menyusul, telpon umma ya sayang. Umma akan menjemputmu"
"Iya umma"
Penerbangan dengan tujuan New York diharapkan segera memasuki pesawat. Penerbangan agar dimulai setengah jam lagi.
"Kami pergi dulu Hyukkie. Sampai jumpai"
"Oppa..hiks..sampai jumpa"
"Sudah jangan menangis yeoja berjerawat. Nanti jerawatmu tambah banyak" Eunhyuk memeluk Jina, adik kesayangannya yang manja.
"Oppa jahat, lihat saja nanti. Saat aku pulang ke Korea aku akan menjadi gadis yang cantik"
"Baiklah, oppa tunggu saat kau pulang nanti. Jangan lupa kau harus belajar yang rajin dan jangan menyusahkan appa dan umma"
"Iya aku janji. Sampai jumpa oppa"
"Sampai jumpa Jina, appa, umma. aku akan merindukan kalian"
Dan pesawat itupun membawa keluarga Choi pergi meninggalkan Eunhyuk yang menetap dikorea.
.
.
.
Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela sebuah kamar di apartemen membangunkan seorang namja manis yang sedang tertidur pulas. Namja itu mengerutkan keningnya saat terdengan ponsel yang berada dimeja nakas sebelah tempat tidurnya
Eunhyuk pov
Dret..dret...dret...
"Halo"
"..."
"Iya,umma aku sudah bangun dan bersiap-siap ke sekolah"
"..."
"Aku tidak akan lupa sarapan"
"..."
"Emm...baiklah. Sampaikan salam ku pada appa dan Jina. I love you too"
Jika seseorang memerlukan jam weker untuk membuatnya bangun, lain haknya denganku. Tiap pagi pasti akan ada seorang wanita cantik yang menelponku untuk membuatku bangun. Aku melirik jam dinding yang ada dikamarku, sudah jam 6 rupanya, aku harus segera mandi dan bersiap-siap sekolah seperti perkataanku pada wanita yang menelponku tadi.
Saat ini aku sudah selesai mandi dan sarapan, waktunya berangkat sekolah. Dari tadi aku bilang tentang sekolah, tapi aku lupa bilang dimana sekolahku. Aku bersekolah di SJ senior high school dan sekarang aku sudah menginjak kelas dua. Aku sudah tidak sabar ingin cepat sampai dikelas, aku sudah rindu padanya.
.
.
SJ senior high school, sekolah ternama yang ada dikota Seoul, Korea Selatan. Memiliki siswa kurang lebih 720 siswa, dengan staf pengajar 30 guru bertitel minimal strata satu dengan berbagai jurusan mengajar. Sekolah yang sudah berdiri sejak 45 tahun yang lalu ini menjadi salah satu sekolah incaran bagi siswa yang berprestasi, termasuk dengan salah satu siswa yang sedang berjalan memasuki kawasan halaman sekolah.
Donghae pov
"Selamat pagi Donghae"
"Pagi Junho"
Aku Lee Donghae, siswa kelas dua di sekolah ini dan yang menyapaku tadi adalah temanku waktu kami masih kelas satu, tapi sayang sewaktu kelas dua kami tidak sekelas lagi. sekarang aku sedang berjalan menuju kelasku yang ada dilantai dua, saat aku memasuki kelas, ku lihat sudah banyak teman-teman lain yang datang, tapi tak biasanya teman sebangku sudah duduk manis ditempatnya, biasanya aku lebih dulu dari pada dia.
"Pagi Hae"
"Pagi Hyukkie, tumben kau datang pagi. Biasanya juga saat bell akan berbunyi kau baru datang" kalau yang menyapaku ini adalah 'teman' ku sejak pertama kali kami masuk sekolah ini. Dia namja yang manis
" Hanya ingin lebih cepat bertemu dengan 'seseorang', makanya aku datang pagi. Kau sendiri tumben lebih lambat dariku"
"Aku tadi mengantar pesanan barang terlebih dahulu, jadi sedikit telat dari jadwal biasaku" aku mendudukan tubuhku disebelah Hyukkie, dari kelas satu kami memnag selalu sebangku. Duduk dekatnya serasa duduk dekat buah stroberi.
"Oh..."
Dret..dret...dret...
Kulihat Hyukkie merogoh isi kantongnya, lalu ia mengeluarkan sebuah ponsel yang bagiku sangat canggih. Aku yang hanya bekerja part time di sebuah cafe dan pengantar koran tidak akan mampu membeli ponsel seperti itu. tapi yang menjadi fokus pengelihatanku saat ini bukan ponselnya tapi wajah Hyukkie yang tersenyum sendiri saat memencet layar ponsel itu.
"Kau kenapa Hyukkie?"
"Eh...tidak apa-apa. hanya mendapat pesan dari dari seseorang'"
.
Eunhyuk pov
Dret...dret..dret..
Saat sedang mengobrol dengan teman sebangku Hae, aku merasa ada yang bergetar dikantong celanaku. Sepertinya ada pesan yang masuk
From: Nae sarang
Temui aku digudang belakang sekolah saat jam istirahat nanti, hari ini kau sangat manis
Saranghae
"Kau kenapa Hyukkie?" temanku mungkin merasa heran saat melihatku tersenyum sendiri.
"Eh...tidak apa-apa. hanya mendapat pesan dari seseorang"
"Sepertinya 'Dia' itu bisa membuatmu jadi sedikit gila yah, buktinya kau senyum-senyum sendiri. hahaha" Enak saja Donghae ini mengataiku gila. Awas saja, akan ku balas kau Hae
"Kau..."
Tet...tet...tet...
Bell sialan, baru satu kata sudah berbunyi. Batal niatku untuk membalas teman ku ini karena guru yang mengajar dikelas kami sudah datang. Sabar Hyukkie, nanti kau masih bisa membalasnya.
.
.
Jam pelajaran pertama telah selesai, saat guru yang bermarga Park itu sudah keluar dari kelas Eunhyuk secepatnya keluar dari kelas. Buku-buku yang ada diatas mejanya dibereskan asal-asalan. Tujuannya hanya satu, gudang belakang sekolah.
Eunhyuk berjalan mengendap-endap memperhatikan sekelilingnya, saat dipastikan tidak ada yang melihatnya atau malah mengikutinya Eunhyuk segera memasuki gudang tempat pertemuannya dengan seseorang.
Kriett...
Ctek...
"Ternyata ia belum sampai, apa aku yang terlalu cepat ya"
Eunhyuk duduk disalah satu kursi setelah ia menghidupkan lampu penerangan gudang, entah kenapa gudang ini sepertinya cukup terawat, padahal sudah tidak dipergunakan lagi karena sekolah sudah mempunyai gudang baru yang lebih luas.
Kriett...
'Itu pasti dia' begitulah pikir Eunhyuk saat mendengar suara pintu yang terbuka.
Grep..
"Hae..kau lama sekali"
Begitu pintu terbuka Eunhyuk langsung menerjang orang yang ada disana membuat sang korban mundur beberapa langkah, ia sepertinya sangat yakin kalau yang datang adalah kekasihnya bukan orang lain
"Kenapa, sudah sangat rindu padaku Hyukkie?"
"Humm, kemarin kan hari minggu. Kita tidak bisa bertemu" Eunhyuk menganggukan kepalanya yang berada didekapan Donghae.
.
Donghae pov
"Humm, kemarin kan hari minggu. Kita tidak bisa bertemu" manja sekali kekasihku ini, tapi aku suka dengan sifat manjanya.
"Kemarin kan aku harus bekerja full chagi, jadi kita tidak bisa bertemu" ku lepas pelukan diantara kami, kutangkup pipi halus Hyukkie dan mengecup bibir mungilnya. Bibir yang bisa membuatku merasakan manis stroberi tanpa harus memakan langsung buahnya.
"Aku mengerti Hae" tanganku melingkar dipinggang ramping Hyukkie dan tangan Hyukkie sendiri berada didadaku. Terlihat Hyukkie tersenyum dengan manisnya, tapi tiba-tiba tangannya mengusap dadaku lalu turun menuju perutku dan meraba pinggangku. Ya Tuhan, tolong kuatkan aku. Hyukkie, jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu denganmu.
"Hy..hyukkie, k..kau mau ap..aww sakit. Chagi, kenapa kau mencubitku" hilang sudah fantasi liarku karena cubitan maut Hyukkie pada pinggangku, jadi ini maksud godaan tadi.
"Salahmu Hae, kenapa kau bilang tadi aku gila saat dikelas. Itu kan semua karena dirimu" mempoutkan bibir, salah satu ciri-ciri jika Hyukkie Ku sedang ngambek. Bukannya seram tapi sangat menggemaskan.
"Iya...aku yang salah. maafkan aku ya Hyukkie chagi, jangan marah lagi" dengan wajah yang sedikit memelas dan jurus fishy eye yang ku lancarkan. Kata maaf dari Hyukkie aku dapatkan
"Baiklah, aku maafkan " kupeluk lagi tubuh kecil Hyukkie, dia banyak makan tapi kenapa tubuhnya tetap kurus ya. Bukan hal penting untuk dipikirkan.
"Hae..."
"Apa chagi?" kuciumin puncak kepala kekasihku ini saat ia memanggil namaku
"Tidak ada, hanya ingin memanggil namamu. Hehehe"
"Kau ini chagi"
Ku eratkan pelukanku pada tubuhnya. Betapa beruntungan aku memiliki kekasih seperti Hyukkie, walaupun dengan terpaksa kami harus menyembunyikan hubungan kami dari khalayak umum untuk menghindari gunjingan orang-orang pada keadaan kami yang menyukai sesama jenis. Hyukkie sendiri mengerti akan hal itu dan tidak pernah protes. Meskipun aku tau dari tatapan matanya, terkadang Hyukkie merasa iri saat melihat pasangan lain dapat dengan bebas bergandengan tangan dengan kekasihnya dihadapan orang lain, sedangkan kami memakai kata 'teman' sebagai kedok untuk menutupi hubungan ini dan harus bersikap sebagai teman biasa dihadapan orang lain.
Aku masih ingat dulu saat pertama kali bertemu dengan Hyukkie ketika kami baru menjadi siswa disekolah ini. Aku sudah jatuh cinta padanya, dia manis dan lucu.
Flashback
.
.
Tbc
Ingin tau bagaimana kisah sebelum Haehyuk menjadi kekasih dan bagaimana ketika cinta mereka sedang di uji?
readers: kagak tuh!
Author nangis dipelukan Sungmin oppa (dijeburin vitamine ke sumur)
Entah kenapa saya suka banget bikin ff yang pairingnya Eunhae, mereka berdua tuh lucu. Dan disini aku pengen orang ketiganya dari pihak Eunhyuk oppa yang katanya sih dulu pernah punya hubungan dengan artis ...
Bagi readers yang berminta ff ini lanjut, silahkan berikan comentar kalian di kotak pos...
Oupss, salah...di kolom review. Boleh saran, kritik, pujian, makanan, uang (3 terakhir tolong abaikan)
