The Prince Fox

.

.

.

.

Warning: Tidak jelas and tidak di mengerti?

.

.

.

.

© Masahi Kishimoto

.

.

.

.

.

"ini adalah gambar seorang laki-laki yang baik hati. Dia menjadi rubah karena dikutuk oleh ibunya sendiri.

Sebab dia tidak ingin menikah.

Dia adalah pangeran, pangeran ini menolak menikah dengan putri Kurerai dan pangeran ingin menunggu seorang gadis yang dia cintai. Pangeran mengatakan kalau wanita yang dia inginkan adalah Yunaru. Kemudian ibunya mengutuknya karena membantah entah kenapa alasan jadi ibunya marah. Nah, anak-anak. Ayo kita ketempat pembantaian di Istana NamiShina ini."

Kata penjaga museum. "Haik."

Kata siswa dan siswi yang mengunjungi museum yang dulunya Istana NamiShina pada 1000 tahun yang lalu.

Hinata POV

Aku memandang gambar pangeran tersebut, matanya blue shapire membuatku ingin pingsan.

Ini baru gambarnya saja. Kalau aku bertemu dia secara langsung? Pasti aku akan pingsan.
Rambutnya yang bersinar bagaikan matahri menambah aku terpesona dengannya.

"Ehem…. Hinata ayo gabung dengan siswa dan siswi lain."

Kata guru Kakashi menunjukkan siswa dan siswi yang sudah jauh dari jarakku.

"Haik, Sensei!" Kataku sedikit berteriak lalu menuju ke arah murid-murid yang lain.

Ditempat lain

.

.

.

.

"AUUUUUUUUUUU" Gerang sang pangeran yang masih terkurung di bawah tanah. Dimana semua orang tidak tahu keberadaannya. Nama sang pangeran adalah Uzumaki Naruto.

Naruto POV

Lama sekali, sudah beribu-ribu tahun aku disini, tapi aku masih bisa bertahan.

Andai saja Yunaru masih ada, aku pasti senang. Tapi, sekarang sudah lama sekali, mana mungkin dia masih hidup.

Aku membayangkan mata lavendernya yang cantik dan senyumannya yang manis. Tapi apa daya? Aku terkurung disini.

Dan tidak aka nada yang menemukanku.

Naruto END POV

Di tempat lain

.

.

.

.

"Hinata?" Kata Sakura menatap aneh Hinata.

"Ada apa Sakura-chan?" Tanya Hinata bingung.

"Kenapa kau memandangi gambar pangeran tadi, apa jangan jangan….?" Kata Sakura terkikik geli.

'BLUSH' seketika pipi Hinata sudah dihiasi ronaan merah.

"Bu-bukan begitu Sakura-chan, a-aku hanya kagum." Jawab Hinata bohong.

"A-aku ingin ke toilet dulu sebentar ya, Sakura-chan?" Kata Hinata sudah tidak tahan lagi.

"Oke, nanti cepat kembali." Kata Sakura tersenyum.

Skip Time

.

.

,

.

"Hah, selesai." Kata Hinata lega. Kemudian Hinata ingin kembali kearah Sakura.

Tapi Hinata tidak ingat jalannya, sedangkan Museum ini sangatlah luas.

"Aduh… Bagaimana ini?" Kata Hinata sedih. Hinata menelurusuri setiap ruang sampai akhirnya Hinata ke lorong bawah tanah. "Ha-halo? Adakah orang? Sakura-Chan?" Tanya Hinata untuk memastikan apakah ini jalannya benar.

Hinata POV

Aku tidak mendapat jawaban, aku harus menelurusuri ruangan yang lain.

"GRRR…" Aku mendengar suara orang ingin marah. Apa aku masuk ke dalam ruangan itu saja, mungkin ada orangnya.

Hinata End POV

"Boleh kah saya masuk?" Tanya Hinata. "siapa itu?!" Kata orang itu balik bertanya dengan suara yang berat, menakutkan, dan menggema. "Sa-saya Hinata, boleh saya masuk?" Jawab Hinata kemudian mengulangi pertanyaannya.

Naruto POV

Aku mendendengar jawabannya, tapi apa daya. Pintu ini saja terkunci.

"Kalau kau mau masuk, kau harus menyanyikan sebuah lagu dengan suara Yunaru!" Kata ku lantang.

"Ba-baik, tapi maaf kalau suaraku tidak seperti Yunaru." Jawab Hinata.

Tu-tunggu! Suaranya, aku kenal sekali. Suara ini mirip dengan Yunaru.

Aku mendengar lagunya tentang cinta mendalam.

Ajaibnya pintu yang mengurungku selama bertahun-tahun sudah sirna.

Naruto End POV

TBC

Maaf kalau kurang di mengerti, saya penulis baru

Pleas Reviwe *Pupy eyes non jutsu*

"*PLAK* digampar Sakura