A/N: Ini fic pertama saya di ffn. Jadi kalau ada banyak kesalahan, mohon maaf dan mohon bimbingannya o.o

Sebuah fic yang terinspirasi dari RP absurd digabung dengan ide tak jelas dari seorang author newbie (?).

Genre: Humor, Horror(?), Friendship, Adventure

Disclaimer: Hetalia milik Hidekazu Himaruya, tapi cerita ini milik saya. /plak Hal lain yang nantinya muncul adalah milik pemilik masing-masing (?).

Warnings: Gaje, garing, abal, absurd, mbulet dan mungkin OOC. Country name used.


Chapter 1: Pertemuan

Di suatu pagi, berlangsunglah pertemuan yang dihadiri oleh para personifikasi negara yang merupakan anggota G8 dan EU. Sudah bisa dipastikan kalau pertemuan ini berlangsung rusuh seperti biasanya mengingat tingkah laku para personifikasi negara memang kelewat normal(?). Waktu istirahat pun tiba. Seorang personifikasi negara yang bernama Canada keluar dari ruang pertemuan untuk melakukan defekasi(?). Semuanya berjalan dengan normal sampai ia merasakan suatu keanehan ketika berjalan keluar dari toilet.

Dalam waktu singkat, udara di sekitarnya menjadi semakin menyesakkan. Canada pun makin kebingungan ketika sekelilingnya mulai diselimuti kabut tebal yang diiringi oleh suara-suara gemerisik yang ganjil.

"Masa ini kerjaannya Amerika? Ah, tapi mana mungkin." pikir Canada dengan polosnya. Ia pun mempercepat langkahnya sampai akhirnya dia melihat sesosok bayangan.

"Ah.. America! Ternyata kau ada di si— eh?" ucapan Canada terhenti ketika sosok yang ternyata America itu tiba-tiba diselimuti oleh sesuatu—lebih tepatnya makhluk aneh—yang terlihat seperti bayangan hitam. Sebelum Canada sempat berkata lagi, bayangan hitam itu sudah melenyapkan America dan bergerak menuju ke arahnya.

Canada yang mulai merasa ketakutan segera berbalik arah lalu berlari sekencang-kencangnya. Ia merasakan bahwa bayangan tadi mengejarnya. Ia terus berlari sampai akhirnya ia melihat sebuah ruangan yang agak tersembunyi yang di pintunya tertulis "Janitor Room". Tanpa pikir panjang, Canada langsung masuk— berharap ia dapat meloloskan diri dari bayangan hitam tadi.

"Huff...untunglah bayangan aneh itu tak mengejarku sampai sini..." pikir Canada. Sebelum ia sempat menghembuskan nafasnya yang terakhir(?), tiba-tiba ia merasakan ada yang mencengkram(?) pundaknya.

"Mmmpphhh! Mmmhh?" Sebuah tangan tiba-tiba membekap sekaligus meremas(?) mulut Canada sebelum ia sempat berteriak karena terkejut.

"Литва, tenangkan dia~" ucap seseorang yang membekap Canada.

Lalu terdengar suara lain lagi. "Taip. Canada, kami rekanmu. Menolehlah ke belakang."

Perlahan-lahan bekapan di mulut Canada mengendur. Lalu ia pun menoleh ke belakang dengan pelan.

"Mon dieu, Lithuania dan ... Russia ..."

"Benar. Syukurlah ada orang lain selain kami yang berhasil lolos … eh, ada apa?" tanya Lithuania dengan wajah heran.

Dalam hati Canada merasa lega karena bisa bertemu dengan rekan-rekannya walau ia cukup terkejut karena salah satunya adalah Russia, tetangga baiknya(?). Entah mimpi apa dia semalam.

"Kenapa kau bengong begitu, Канада?~"

"Eh? Err ... tidak apa-apa aha— DUH!"

Pertanyaan Russia yang berlanjut dengan penusukan(?) pisau sukses membuat Canada menggelinding(?) bersimbah darah dan tersadar dari lamunannya. Lithuania hanya bisa sweatdrop melihat aksi dari dua tetangga akrab(?) ini.

"Jadi, Канада, apa saja yang kau alami sebelum menuju kemari?" tanya Russia.

Canada menceritakan pengalamannya. Mereka pun menuturkan pengalaman masing-masing secara bergantian.

"Ternyata begitu ... Andai kita bisa berbuat sesuatu ..." ucap Canada pelan.

"Entahlah. Kita juga membutuhkan senjata untuk berjaga-jaga. Tapi sayangnya di ruangan ini hanya ada peralatan janitor, " jawab Lithuania sambil melihat sekeliling.

Canada tersenyum datar, "Ahaha, melawan makhluk-makhluk aneh dengan alat janitor jelas tindakan konyol."

"Kalau sudah tak ada jalan lagi, kenapa tidak?~" kata Russia dengan senyum ceria(?) khasnya.

Canada cuma bisa sweatdrop sambil tertawa garing mendengar perkataan Russia. Ia jelas tak bisa membayangkan bagaimana nasibnya kalau nekat bertarung menggunakan sapu dan kawan-kawannya. Bisa-bisa makhluk-makhluk aneh tadi malah menertawakannya ... dan yang jelas hanya cari mati!

Di tengah ketidakjelasan itu, muncul sinar di sudut ruangan yang makin lama semakin terang. Tiba-tiba terdengar suara, "Wahai cucu-cucuku, tenanglah!"

"Ada yang bilang sesuatu?"

"Нет. Aku juga mendengarnya. Bisa saja si makhluk aneh berhasil masuk~

" Jūs juokaujate? Tapi jelas bukan suara salah satu dari kita ... "

"Pastinya begitu. Suaranya saja serak-serak basah tak jelas."

"Setuju. Seperti besi digergaji digabung dengan kodok kegencet."

"Да, kalau suara kita jelas awesome~" (efek 'memakan' Prussia)

Deskripsi dan pengandaian ngasal mengenai suara asing itu terus berlanjut hingga tanpa mereka sadari, sosok di balik cahaya itu telah menciptakan jalur lalu lintas yang artistik di dahinya (?).

"KALIAN SEMUA DIAM! SEENAKNYA SAJA NGEHINA SUARA KEREN GUE! GUE JADIIN BAHAN CAMPURAN BETON BARU TAU RASA!"

Canada, Russia dan Lithuania pun terdiam.

"Heeh, bodoooh! Jangan teriak keras-keras! Nanti kedengaran!" teriak mereka bertiga sambil berbisik(?) sembari membungkus kepala sosok tak jelas dalam cahaya tadi dengan beberapa kain pel bekas-entah-apa. Dalam sekejap, sosok itu pun pingsan(?).

Tiba-tiba Russia menyadari sesuatu, "Eh? Ini Kakek Roma bukan?"

"Dilihat dari pakaiannya, bisa jadi ... ," jawab Lithuania.

"Dulu aku pernah melihatnya muncul secara tak jelas di langit~" ujar Russia.

"Eeh? Kalau dengar kebiasaannya yang suka muncul secara tak jelas, mungkin saja. Ayah angkatku pernah bercerita soal itu, " sambung Canada.

"B-ben-ar ... uhuk ... A-ku Roma ... Ya, akulah Roma! Haha ... uhuk! Tak perlu khawatir ... hatsyi! Ruangan ini sudah diselimuti ... ugh ... oleh pelindung!" ucap Kakek Roma yang berusaha keras bangkit dan memaksa dirinya untuk tetap terlihat tegas dan keren walau kenyataan berkata sebaliknya.

"Uhm ... Baiklah, wahai cucuku—"

"Interupsi(?)! Kami bukan cucu Anda!" sahut mereka bertiga dengan kompak.

Kakek Roma pun langsung pundung di pojokan.

"Kalian ini ... hiks ... Kenapa begitu jahat pada ... hiks ... orang tua?" ratap Kakek Roma sambil nangis bawang(?) merah.

"Err, saya bisa dibilang cucu angkat ... atau mungkin cicit Anda, sih. ," ucap Canada sambil berusaha tersenyum.

"Benarkah itu?" wajah Kakek Roma perlahan mulai cerah. "OOOHHH CUCUKU CANADAAAA! KAU MEMANG BAIIKKK!" jerit(?) Kakek Roma sambil nangis ala air mancur(?) dan buang ingus di baju Canada.

"Kakek ingus(?), tenangkanlah dirimu..." ujar Lithuania yang iba melihat Canada yang sudah dipeluk-peluk gaje, berlumuran ingus pula.

"Дедушка сопли, kalau tidak mau tenang, jangan harap bisa berbicara lagi, да~" tambah Russia sambil mengeluarkan aura merah keceriaannya(?).

Kakek Roma hanya bisa membeku ketika melihat bagian tubuhnya yang tersenggol aura tadi langsung menghilang(?) tanpa bekas.

"B-baiklah, ugh ... Aku datang ke sini untuk membantu kalian!"

(bersambung)


Translate:

- Литва (Litva) = Lithuania

- Taip = ya (Lithuanian)

- Mon dieu = my god (French)

- Канада (Kanada) = Canada

- Нет (nyet) = tidak

- Jūs juokaujate? = apa anda bercanda? (Lithuanian)

- Да (da) = ya

- Дедушка сопли (dedushka sopli) = kakek ingus (?)

Maaf jika ada kesalahan orz


A/N: Yak, bagaimana? Sangat gaje bukan? Bahkan saya juga tak tau cerita ini horror atau tidak *gubrak* Selain itu baru pertama kali buat fic malah langsung nekat buat multichap orz (lebih tepatnya tanpa disangka-sangka jadi multichap). Semoga yang membaca tidak merasa doeng dan langsung menggaring di tempat (?).

Jangan lupa Review 8D /dor