JUDUL: "PLESETAN"
HASIL CORETAN TANGAN NAN MOLEK (HOEEKK! MO MUNTAH!) MILIKQOE

FANFICTION OF "PRINCE OF TENNIS" BY TAKESHI KONOMI

JUST ENJOY!


Siang Sabtu yang sedang terik-teriknya, tujuh orang anak dengan warna rambut dan warna kulit yang berbeda sedang mengerjakan tugas dan PR-PR mereka yang naudzubillah banyaknya. Mulai dari Sabang sampe Merauke, masuk semua!

"Payah nich IPA nomor 10, loe jawab apa sich Jackal?" seorang anak berambut pink-merah yang warna rambutnya menyerupai sirup cocopandan melirik tugas temannya yang berkulit hitam.

"Oy! Gga boleh nyontek tau gak?" tiba-tiba seorang yang lain menyahut dari ujung meja dengan muka galak kayak banteng mau nanduk, "Loe amnesia atau apah? Bukannya udah jelas-jelas guru kita tadi ngasih tau kalo ini tugas kerjakan sorang!"

"Gue kan nanya aja, mang ga boleh?" si rambut sirup memprotes dengan bandelnya.

"Sudahlah Bunta... caranya kan sama dengan nomor 2..." Kuwahara Jackal menyabar-nyabarkan Marui Bunta yang udah ngambil kuda-kuda - siap debat kandidat versus Sanada Genichirou (hah?).

"Arigato, Jackal! Tolong ambilin guwe tuh melon potong!"

Siang terik itu, sekumpulan anak-anak tersebut, yang lebih kita sapa akrab dengan nama "Anggota Tim Reguler Rikkaidai" menghabiskan berlembar-lembar soal yang bikin puyeng.

Tiba-tiba...

"SENPAIIIII! BUKAA PINTUUUU! CEPAAATTT, CEPAAATTT!"

"Wuah, ngagetin banget sih!" keluh Niou Masaharu yang kertas jawabannya kecoret tangannya sendiri, buah dari teriakan orang di luar, "Sapa tuh orang ngagetin banget?!"

"Kayaknya, itu kouhainya kita deh." sahut Yanagi Renji yang udah berhenti mencatat.

"Siapa? Urayama Shiita?"

"Itu kan..."

"SENPAIIIIIII!"

"Akaya-kun!"

Para senpai meloncat ke pintu depan dan menemukan si satu-satunya kouhai dari anggota regular tim tenis dengan muka pucat sepucat-pucatnya warna pucat yang menunjukkan kepucatan.

"Kenapa?" tanya Yanagi.

"Tadi dikejar anjing, hehehe..." kata Kirihara Akaya sambil nyengir, "Syerem buanggets chiihh..." (wow, alaynya...)

"Cih. Dasar WAKAME!"

BUAK! Satu tinjuan melayang dari Bloodshot Akaya ke bahu Niou yang kini meringis-ringis.

"Woles Kirihara, woles. Keep woles and stay high."

"Dapat dari mana tuh kalimat?!" gerutu Kirihara sebal.

"Wahaha... guwe dapat dari jaketnya Yukimura kemaren. Kan Yukimura-buchou?" Niou melongok pada seorang cewek - koreksi, cowok yang hanya senyum-senyum di belakang.

"Guguknya gimana?" tanya Yagyuu.

Mereka kini bisa melihat Kaido Kaoru dari Seishun Gakuen sedang mengajak seekor anjing pudel bermain.

"Nggak kebayang ya."

"Ini bisa jadi data yang menarik."

"Ngapain dia malah ngajak-ngajak anjing itu main?"

Kaido tiba-tiba menyadari keberadaan anak-anak Rikkai dan langsung ngabur-ngacir-minggat, setelah sebelumnya sempat mempelototi mereka.

"Gue mau nelpon Sadaharu. Minjam telepon ya Yukimura." kata Yanagi.

"Lho? Ga bawa hape ya?"

"Hape gue low bat, hiks hiks..."

Kebayang nggak sih Yanagi Renji dari Rikkai nangis?

"Oho, jangan nangis dong... cup-cup-cup, ntar gue pinjamin charger deeehh..." Yukimura menenangkan, "Lagian telepon rumah gue udah dijual."

"Kenapa?"

"Buat nutup utang Mama gue sama tukang bubur."

GEEERRRRR! Yang lain langsung ngakak. Yukimura langsung memperlihatkan muka tersadisnya yang pernah ada, membuat acara ngakak bareng Rikkai berhenti. *One fact, Sanada, Yagyuu, Jackal dan Yanagi ga ikutan ketawa bareng*.

"Udah, udah, masuk yuk!"

"Eniwei baswei (maksudnya anyway busway), kok Kirihara-kun bisa nyasar sini?" tanya Niou.

"Iya, nyampe ke rumahnya Yukimura nih. Ada apaan ya?" tanya Marui.

"Ntoh Yanagi-senpai ngajakin gua ke rumah Mura-buchou. Ya udah, gua turutin ajah. Mumpung lagi kurang kerjaan di rumah." si kouhai yang udah normal daritadi menuturkan.

"Waaaahh... Yanagi co cuit..."

"Alay banget sih. Lagian apaan co cuit ngundang orang datang ke rumah buat belajar bareng?"

BRAK! Kirihara jatuh.

"A, aku balik dulu senpai, byeee...!"

"Eh, bagus buanget tuh usulnya Yanagi! Ayo Aka-chan, masuk!" ujar Yukimura semangat, "Mau nemenin kami belajar, kan?"

"Ha? Nemenin?"

"Iya, biar dia ngibur kita dikit. Kita belajar, dia jadi Topeng Monyet kek, Stand Up Comedy kek, Lawakan kek..."

"G, gaa! OGGAH!" seru Kirihara dengan muka ketakutan yang amat sangat.

"Udah, udah, gapape, masuk aja. Nggak kita suruh jadi Pelawak Dadakan kok..." Yanagi menenangkan si kouhai satu-satunya yang kini berada di situ. Walhasil, semua masuk ke rumah Yukimura dan para senpai melanjutkan belajar mereka.


tO bE cONTINUED~~~