Quid Pro Quo by Chiha Asakura

Naruto © Masashi Kishimoto

Rated : T

Genre : Romance

Warning: Typo(s) / OOC / EYD? Maaf saya masih belajar / Gaje / FutureCanon / Cover from .com / Sakura's POV/

Don't Like Don't Read

.

.

.

Dia kembali.

Orang yang selalu membuatku menangis setiap malam sudah kembali.

Aku mengira air mata ini akan mengering saat dia kembali.

Tapi tidak.

Justru air mata ini mengalir dengan derasnya.

Tak bisa berhenti.

Lagi.

.

.

.

Perang sudah berakhir. Kemenangan dipihak kami. Madara sudah terkalahkan. Para Kage telah membangun kembali desanya yang hancur terkena dampak peperangan. Begitupun dengan Konoha. Semua sudah kembali seperti semula. Desa sudah kembali seperti dulu bahkan banyak yang berubah –menjadi lebih bagus berkat Yamato-sensei dengan kemampuan elemen kayunya.

Teman-teman seangkatanku –para rookie sembilan sudah bukan chuunin lagi. Mereka semua telah menjadi jounin dan memiliki murid mereka masing-masing. Bahkan ada yang sudah menikah juga seperti Kiba, Shino dan Shikamaru yang telah berhasil menikahi kakak kazekage, Temari.

Rock Lee dan Tenten masih sibuk dengan peran barunya menjadi guru. Mereka sepertinya belum tertarik untuk memiliki keluarga. Mungkin karena Neji? Kami semua tahu kematian Neji telah memberikan efek yang besar kepada mereka. Bahkan guru Guy sekarang menjadi lebih pendiam, yah walaupun secara keseluruhan tetap saja semangatnya berlebihan seperti biasanya.

Chouji sibuk dengan bisnis barunya. Oh iya, sekarang Chouji memiliki sebuah kedai yakiniku sendiri. Dia bahkan jarang menerima misi lagi karena terlalu fokus dengan bisnis barunya. Awalnya kami tidak percaya padanya karena kami pikir dia pasti akan memakan dagingnya sendiri tapi ternyata kami salah. Chouji sukses!

Ino belum menikah, sepertinya dia ingin mengikuti jalanku. Oh terserah pig. Padahal sudah jelas Sai menyukainya tapi aku tahu Ino mengasihaniku. Cih… menyebalkan!

Hinata juga belum menikah, entahlah mau sampai kapan dia menunggu Naruto yang tidak peka itu.

Naruto sendiri? Yah setelah mengatakan Naruto tidak peka mungkin aku juga tidak peka. Tapi tunggu! Bukannya aku tidak peka tapi aku hanya berpura-pura tidak peka! Aku sadar bahwa Naruto menyukaiku ah atau bisa kubilang cinta? Semua yang Naruto lakukan selama ini sudah sangat jelas untuk membuktikan perasaannya padaku. Tapi… Naruto dan Ino sama saja, aku masih sanggup melihat mata mereka yang begitu mengasihani setiap menatapku.

Dan aku tahu betul kenapa mereka begitu. Itu karena Uchiha Sasuke. Orang yang sangat kucintai dari dulu sampai sekarang. Bahkan walaupun dia sempat ingin membunuhku, perasaanku padanya malah berubah menjadi semakin dalam. Aku ingin mengeluarkan Sasuke dari kegelapannya, memberikannya sebuah cahaya.

.

Sasuke adalah hokage keenam. Dia membuktikan dirinya pantas menjadi hokage setelah perang. Awalnya semua petinggi Konoha menolak, mengingat masa lalu Sasuke sebagai kriminal tapi Sasuke menjelaskan dengan mantap bahwa dia ingin menjadi Hokage untuk melindungi apa yang Itachi sayangi. Mengingat jasa Sasuke dalam perang, kemampuan dan kecerdasannya maka disanalah dia sekarang, wajahnya terukir di gunung batu dimana tempat wajah para hokage terpahat. Sasuke menjadi Kage termuda setelah Gaara.

Tentu saja Naruto tidak terima saat itu, tapi Tsunade-sensei mengatakan bahwa Naruto belum memiliki kemampuan sebagai pemimpin. Sebelum menjabat menjadi hokage dia harus mempelajari gaya kepemimpinan dan mempelajari sejarah konoha kembali mengingat Naruto tidak mendapat pelajaran lebih mengenai hal itu karena latihannya bersama Jiraiya dulu. Perlu satu minggu untuk menghilangkan ngambek Naruto saat itu, tapi akhirnya dia datang juga pada saat penobatan Sasuke menjadi Hokage. Dan menampar Sasuke saat itu sambil berteriak, "Aku akan menjadi hokage yang lebih keren darimu!"

Sasuke benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai hokage dengan baik. Dibawah kepemimpinan Sasuke, roda kehidupan Konoha berjalan dengan cepat dan tanpa hambatan. Sasuke mampu mengatasi kesulitan pasca perang dan mengembalikan perekonomian konoha dengan cepat. Berbagai program yang membantu warga konoha juga telah diterapkan Sasuke. Sasuke tidak memilih-milih klan, dia memberikan semua tugas pada klan yang mampu dan sesuai porsinya dalam menjalankan misi. Tidak ada lagi diskriminasi terhadap klan-klan. Semua berbaur menjadi satu. Itulah hal yang paling diinginkan Sasuke sejak awal. Dia ingin melindungi apa yang Itachi sayangi.

Sasuke dengan cepat mengembalikan semua kepercayaan penduduk desa padana. Mereka semua seakan-akan lupa akan masa lalu Sasuke yang kelam. Mereka sangat menyayangi hokage mereka yang baru. Tentu saja, apalagi yang perempuan. Haha. Kembali Sasuke mendapatkan serangan-serangan cinta dari perempuan-perempuan yang menggilai ketampanannya.

Sasuke tampan. Siapa yang tidak mau bersanding dengan seorang Uchiha Sasuke? Dia bagaikan pangeran yang diidam-idamkan para kaum hawa. Tidak hanya di Konoha, Sasuke sangat populer di seluruh dunia shinobi khususnya para kunoichi!

Semua tahu Sasuke ingin membangkitkan klannya kembali, itu berarti dia harus menikah, kan? Banyak kunoichi yang berlomba untuk mendapatkan hati hokage muda itu termasuk aku, mungkin. Kadang aku mengantarkannya makan siang. Buat apa? Cari perhatian tentunya. Memalukan.

Dan kami –para fans Sasuke harus mengecap rasa pahit saat Sasuke sudah menentukan perempuan yang akan bersanding dengannya. Bukan aku. Haha. Hampir semua orang sebenarnya berpikir bahwa mungkin orang beruntung itu adalah aku karena aku cukup dekat dengannya, tapi nyatanya bukan.

Sasuke melamar Uzumaki Karin –teman setimnya saat di Akatsuki dulu. Terkejut? Yah tidak juga sih. Mereka memang dekat dari awal. Sejak Sasuke kembali ke Konoha Sasuke membawa ketiga temannya –Karin, Juugo dan Suigetsu. Mereka juga tidak mendapatkan hukuman atas kejahatan yang mereka lakukan dimasa lalu karena jasa mereka saat di medan perang. Mereka tinggal bersama berempat –dengan Sasuke di distrik Uchiha.

Banyak yang tidak percaya akan hal itu, bagaimana mungkin seorang Uchiha Sasuke tertarik dengan perempuan yang selalu menggodanya? Bukan rahasia umum kalau Karin suka sekali menempel pada Sasuke dan bergelayutan pada Sasuke. Dari wajah Sasuke saja sudah sangat jelas bahwa dia merasa risih dengan kehadiran Karin tapi kenapa bisa dia malah melamar Karin?

Banyak yang menggosipkan perihal kenapa Sasuke memilih Karin.

Pertama, Sasuke hanya ingin menyingkirkan para fans yang selalu mengganggunya. Dengan pernikahan tentu fans Sasuke akan menyerah untuk mengganggunya.

Kedua, Karin sudah memaksa Sasuke. Mungkin saja karena mereka tinggal bersama –walaupun ada Juugo dan Suigetsu– Karin telah memasukkan obat-obatan kepada Sasuke dan membuat Sasuke bertekuk lutut padanya. Atau dia dengan sengaja menggoda Sasuke dan lalu meminta Sasuke untuk bertanggung jawab. Banyak fans Sasuke yang mempercayai spekulasi ini dan mereka semakin membenci Karin karena hal ini.

Ketiga, rasa bersalah. Sasuke pernah mencoba untuk membunuhnya jadi dia ingin menebus kesalahannya dengan menikahi Karin karena dia sadar Karin sangat menyukainya. Hey Sasuke… kau juga pernah berniat membunuhku. Apa tebusanmu, huh?

Keempat, Sasuke ingin keturunan yang hebat. Karin merupakan klan uzumaki yang terkenal dengan kemampuan penyegelannya yang sangat hebat. Kemampuan klan uzumaki dan uchiha yang digabung menjadi satu tentu akan menghasilkan keturunan yang luar biasa.

Spekulasi keempat terdengar lebih rasional. Aku sendiri mempercayai yang keempat sampai pada saat itu. Saat pernikahannya dengan Karin. Aku bisa melihat Sasuke tersenyum, sangat tulus pada mempelai wanitanya walaupun sangat tipis tapi aku mampu melihatnya. Karin sangat cantik saat itu. Kimono putih yang membalut tubuhnya sangat pas. Dia tidak memakai kacamatanya dan aku baru sadar bahwa matanya sangat indah. Dan aku baru sadar Karin benar-benar cantik dan senyum Sasuke yang tulus itu adalah bukti bahwa dia mencintai Karin. Secara tulus.

Ini benar-benar menyakitkan. Kami-sama…..

.

Tiga bulan berlalu sejak pernikahan sang hokage muda. Sasuke datang ke rumah sakit tempatku sedang berjaga dengan menggendong Karin yang pingsan. Aku langsung memeriksa keadaan Karin saat itu dan jelas tercetak wajah kecemasan dari Sasuke. Lagi-lagi hanya aku yang melihat ini, dimana sekali lagi membuat kepastian pahit bahwa Sasuke mencintai Karin.

Aku terkejut bukan main. Ternyata Karin hamil. Tanganku gemetar di depan perut Karin, ada tanda-tanda kehidupan di sana. Dia mengandung anak Sasuke.

Saat aku mengatakan pada Sasuke bahwa dia akan menjadi ayah tanpa sadar dia memegang tanganku dan mengucapkan terima kasih berkali-kali. Matanya berbinar, dia benar-benar sangat bahagia karena akan menjadi ayah. Aku hanya tersenyum kecut saat itu dan membalas genggaman tangannya.

Sasuke membatasi semua kegiatan Karin, Sasuke hanya menyuruh Karin di rumah istirahat untuk menjaga anak mereka dan tidak melaksanakan misi apapun. Kandungan Karin sangat lemah. Aku ditunjuk Sasuke menjadi dokter pribadi Karin selama Karin mengandung anak mereka. Well~ dia hokage, kan? Bisa menetapkan apapun seenak jidatnya tanpa memikirkan bagaimana perasaanku setiap kali menyentuh istrinya itu.

Tapi memang benar, Karin benar-benar lemah. Sasuke juga sangat khawatir dengan keadaan Karin. Atau mungkin dia hanya mengkhawatirkan anaknya? Ah! Terserahlah… berlama-lama di kediaman Uchiha ini membuat nafasku sesak.

Karena penasaran aku pun benar-benar merawat Karin dan mempelajari ada apa dengan tubuhnya yang benar-benar lemah selama mengandung ini. Ternyata kemampuan Karin dalam menyembuhkan dengan cara yang sangat praktis –seperti menggigit itu ternyata berdampak buruk pada dirinya saat mengandung. Saat dia menyembuhkan orang lain dia memberikan chakranya pada orang itu, dan mengembalikannya kembali dengan chakranya sendiri. Ah bagaimana menjelaskannya ya! Intinya jurus praktis Karin itu merenggut chakranya sedikit demi sedikit. Jumlah chakranya berkurang seiring dengan pengaliran chakranya untuk menyembuhkan orang lain. Segala yang praktis itu memang pasti ada dampaknya, bukan?

Selama masa mengandung Karin, Sasuke terlihat sangat gusar. Sampai-sampai terkadang dia hanya menyuruh Shikamaru –tangan kanan Sasuke untuk menggantikannya di Kantor Hokage. Aku tidak pernah menyangka Sasuke bisa menjadi suami yang perhatian seperti ini.

.

Tiba saat persalinan. Karin benar-benar lemah. Sampai aku, Tsunade-sensei dan Shizune-senpai yang harus turun tangan untuk membantu persalinan. Tsunade-sensei terlihat gusar. Aku sendiripun sadar bahwa Karin mungkin tidak bisa melewati hal ini. Aku sudah pernah membicarakannya pada Sasuke untuk menggugurkan bayi mereka tapi tiba-tiba saja Karin lewat dan mendengar hal itu kemudian histeris. Sasuke sampai kerepotan menenangkannya dan kami berjanji tidak akan pernah mengungkit masalah pengguguran lagi.

Sasuke disini, menunggui istrinya dan terus memegangi tangan Karin yang sedang berjuang melahirkan anak mereka. Sasuke terlihat sangat panik, dia terus-terusan mengucapkan, "Kau pasti bisa Karin!" Naruto dan penjaga ANBU yang lain juga berjaga diluar ruangan, yang kudengar ini adalah ruang persalinan mama Naruto –Uzumaki Kushina dulu.

"Sasuke aku sudah tidak tahan lagi."

"Aku mohon Karin bertahanlah, kau pasti bisa. Kita akan terus bersama selamanya."

Miris.

Mendengar pasangan suami istri ini membuatku benar-benar sakit hati, aku sadar Shizune-senpai melirikku dan aku sadar itu pandangan kasihan lagi. Astaga!

"Karin terus dorong, tinggal sedikit lagi," kata Tsunade-sensei. Butuh waktu tiga jam untuk Karin. Dia benar-benar wanita hebat.

"Oooeee... ooeee…" suara tangis anak yang baru saja dilahirkan oleh Karin.

"Sasuke-kun bayimu laki-laki," kataku memberi tahu anak Sasuke dan Karin yang memiliki helaian rambut hitam dan mata merah seperti Karin.

"Kau berhasil, Karin terima kasih sudah melahirkan Uchiha Akihiro," Sasuke terus memegangi tangan Karin dan merapikan helaian rambut Karin yang berantakan. Aku membawa Akihiro yang sudah dibersihkan pada mereka berdua. Sasuke menggendongnya dan menempatkannya di samping Karin. "Dia memiliki matamu, indah sekali."

Karin menangis, dia mencium anaknya dengan susah payah dibantu oleh Sasuke. "Sasuke… aku sangat mencintai kalian berdua."

"Aku juga sangat mencintaimu dan Aki, kita akan menjadi keluarga yang bahagia. Aku janji." Sasuke tersenyum lembut dan Karin menangis sambil memeluk anaknya. Tak lama suara tangisan Karin tidak terdengar lagi. Sasuke sendiri sadar bahwa chakra istrinya sudah tidak ada lagi.

"Aku mohon Karin, bangunlah!" teriak Sasuke. Aku langsung menggendong Akihiro dan Sasuke terus mengguncang tubuh Karin yang sudah tak bernyawa. "APA YANG KALIAN LAKUKAN! LAKUKAN SESUATU PADA ISTRIKU! KALIAN DOKTER TERHEBAT KAN!" bentak Sasuke. Istriku. Sasuke mengucapkannya dengan lantang. Jelas sudah dia benar-benar mencintai Karin, bukan anak yang di dalam kandungan Karin saja. Sasuke tahu dan semua yang ada di ruangan itu tahu bahwa tak ada yang bisa dilakukan.

Tiba-tiba Sasuke berteriak dan sekejap merubah matanya menjadi mangkeyou sharingan. Naruto langsung masuk disertai pasukan ANBU yang lain. Tidak hanya sampai disitu, Sasuke mengeluarkan susano'o di dalam ruangan ini. Semua menjadi benar-benar panik. Juugo dan Suigetsu juga sudah datang, semua mencoba menenangkan Sasuke. "AKAN KUBUNUH MEREKA YANG SUDAH MENGAMBIL CHAKRA KARIN!" Sasuke berteriak.

"SASUKE HENTIKAN! KAU HOKAGE SEKARANG!" teriak Suigetsu.

Sasuke sama sekali tidak bergeming, malahan susano'o nya menjadi tambah besar. "AKAN KUHIDUPKAN KEMBALI KARIN DENGAN GEDO RINNE TENSEI!" tiba-tiba matanya berubah menjadi rinnegan. Naruto langsung menampar wajah Sasuke, membuat Sasuke tersadar sedikit.

"KAU MAU MATI, HAH? KAU BAHKAN BELUM PERNAH MEMPELAJARI GEDO RINNE TENSEI DAN KITA SUDAH BERJANJI PADA KAKEK RIKUDOU BAHWA KITA TIDAK AKAN MEMBANGKITKAN ORANG YANG SUDAH MATI! KALAU KAU SUKSES MEMANGGIL RAJA NERAKA TAPI KAU GAGAL BAGAIMANA? SIAPA YANG AKAN MENJAGA ANAKMU?"

Mata Sasuke kembali menjadi sharingan biasa dan susano'o nya telah hilang. Kesempatan ini digunakan Suigetsu untuk menyegel Sasuke ke dalam jurus airnya dan membuat Sasuke pingsan saat itu juga.

.

Itulah pertama kalinya aku melihat Uchiha Sasuke yang sangat kacau. Saat dia kehilangan Uzumaki Karin.

.

Sasuke terbangun. Dia menatap ruangannya saat ini. Rumah sakit. Wajahnya sama sekali tidak mengekspresikan apapun. Dia duduk di atas ranjangnya.

"Teme… maafkan aku."

"Kenapa aku harus kehilangan orang yang kusayangi lagi?" Sasuke memeluk lututnya sendiri. Dapat dipastikan dia sedang menangis. Naruto pun menangis di sampingnya. Aku masih menggendong Aki, sampai Aki menangis juga. Sasuke tersentak dan menatap Aki yang ada di gendonganku. Dia turun dari tempat tidurnya dan menghampiriku –sebenarnya anaknya. Dia menggendong Aki dan menatapnya sendu.

Entah apa yang ada dipikiranku saat itu tapi tanpa sadar aku berkata, "Sasuke, aku akan membantumu merawat Aki."

.

.

.

TBC

.

.

.

a/n: Duh kenapa malah ngetik fanfic baru =v=

Fanfic yang satunya akan segera aku update, setelah tugas-tugas kuliahku selesai (_ _)

Minta reviewnya minna ^_^