Summary : Sakura adalah mahluk mitologi penjaga alam yang disebut nimpha. Dia terlahir dengan kekuatan yang terpendam dan ada mahluk lain yang mengincarnya. Adakah sang penyelamat, yang tulus ikhlas menyelamatkannya ?

Pink Nimpha

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto

Rate : T

Genre : Romance/adventure.

Pairing : Sakura/ Sasuke

Don't like, Don't read

Enjoy Reading

Ooee…

Ooee…

Ooee…

Di tengah kegelapan Hutan terdengar suara tangisan bayi. Orang-orang yang kebetulan lewat disekitar menatap horor kearah pekatnya hutan. Rimbunnya daun dan banyak pohon besar menyebabkan hutan tersebut seakan tidak pernah terjamah sinar Mentari. Gelap dan mencekam itulah gambaran hutan terlarang.

Mereka yang kebetulan lewat adalah para penduduk yang akan memulai aktifitasnya. Bisik-bisik sesama penduduk pelan terdengar.

" Hei kau dengar itu?

" Iya, seperti tangisan bayi" seru yang lainnya.

"Siapa yang tega membuang anaknya didalam hutan, bukankah itu hutan terlarang?"

" Um " penduduk lainnya mengangguk.

" Apa kita akan melihatnya, kasihan bayinya "

" Aku gak mau, takut.. konon di hutan itu ada monster pemakan manusia, aku tidak mau mati muda!"

" Aku juga.."

" Aku juga" seru lainnya kemudian merekapun membiarkan tangisan itu tetap bergema di seluruh hutan.

Hutan terlarang.

Di kota Iwagakure terdapat hutan di pinggiran kota, tepatnya di perbatasan wilayah Iwagakure dan Konoha. Mereka meyakini dalam Hutan Terlarang tidak ada satu manusiapun yang bisa keluar hidup-hidup bila mereka nekad masuk. Monster yang mereka yakini ada di dalam akan memangsa setiap penduduk yang dijumpainya. Oleh sebab itu para penduduk terlalu takut untuk mengecek kedalam hutan dimana tangisan sang bayi terdengar.

Sementara itu didalam hutan sendiri.

Ooee…

Ooee…

Tangisan bayi masih terdengar meski lebih pelan dari sebelumnya.

Terlihat disana, ditengah danau terdapat bayi dengan bunga teratai besar menyelimutinya. Seakan melindungi mahluk mungil ciptaan sang penguasa alam,kelopak – kelopak bunga warna pink itu mendekap erat tubuh bayi yang baru lahir persis seperti gedongan yang bisa memberikan kehangatan. Danau tersebut terletak persis di tengah hamparan rumput, dengan bunga liar warna – warni disekelilingnya, airnya pun jernih dengan ikan- ikan yang berenang.

Tap…

Tap…

Tap.. Tap…

Semakin banyak langkah kaki yang terdengar mendekat. Para mahluk penghuni Hutan Terlarang menuju kearah Danau dimana sang bayi dengan helaian merah muda, dan kulit yang agak kemerahan berada.

Bangsa Elf yang pertama datang ber postur tubuh layaknya manusia laki-laki dan wanita dengan daun telinga lancip, berwajah mengenakan pakaian putih berbahan satin yang akan melambai ketika tertiup angin. Rambut mereka terikat sejumput pada sisi kanan –kiri kemudian menyatu di belakang dengan jepit daun dan tiara di atas kepalanya. Anggun.. itulah hal yang menggambarkan bangsa Elf.

" Kami bangsa elf memberi hormat dan menyatakan kesetiaan mengikutimu putri" seru para elf berlutut dengan kaki kanan menekuk tegak lurus depan dada sambil tangan kanan disilangkan ke bahu kiri dan kepala sedikit menunduk.

Beberapa pegasus, kuda putih bersayap terbang rendah mengelilingi danau, disusul para dragon dan burung phoenix kemudian mereka menapakan kakinya di dekat danau lalu ikut menundukkan kepala memberikan kesetiaan pada sang putri.

Kemudian para mermaid ( putrid duyung )muncul ke permukaan danau menyambut kelahiran putri alam. Memang kelahiran mahluk nimpha sangat jarang terjadi mungkin dalam kurun waktu seribu tahun sekali, karena kelahiran nimpha bukanlah proses mudah selayaknya kelahiran seorang manusia . Nimpha terlahir karena kehendak alam yang sangat kuat, karena itulah tidak ada orang tua yang melahirkan dan mengasuhnya. Nimpha juga berusia sangat lama, mereka bahkan dijuluki mahluk abadi, meski ada beberapa alasan yang membuat Nimpha bisa mati.

Para putri duyung mendekat kearah sang bayi, mengambilnya hati-hati dengan selimut kelopak teratai yang masih menempel di tubuh mungilnya, lalu berenang ke tepi danau mendekati para Elf yang sudah menunggu untuk mengasuh bayi Nimpha tersebut. Dari dulu bila terjadi kelahiran Nimpha maka bangsa Elf yang akan mengasuhnya. Bagaimanapun Elf satu-satunya mahluk menyerupai manusia yang paling cocok untuk merawatnya. Mereka bisa membaur dengan masyarakat seperti layaknya manusia normal dengan menyembunyikan bentuk lancip di telinga.

" Aku serahkan tuan putri kepada kalian wahai sekutu Elf, rawatlah ia penuh kasih saying!" ujar se ekor putri duyung sambil menyerahkan bayi mungil itu kepada pemimpin Elf dari Klan Haruno.

" Kami bersedia, dan aku menamainya Sakura, Sakura Haruno wahai para sekutu sekalian ", ucap Arashi Haruno selaku bangsa Elf yang akan menjadi orang tua asuh Sakura sang Nimpha.

Dibalik pekatnya hutan dan rimbunya semak terdapat sepasang mata merah menyala mengintai bayi mungil yang sekarang di gendongan bangsa Elf.

Gerrrrrrrr…..

Deg

Bangsa Elf memandang kegelapan dibalik tubuh mereka, seakan tahu sesuatu yang berbahaya telah mengincar nyawa sang putri.

.

Pink Nimpha

.

5 tahun kemudian.

Sakura menginjakkan kaki di Konoha High School. Dia murid baru disana pindahan dari SMA Sunagakure kelas 10 tepatnya. Sakura tumbuh menjadi gadis cantik jelita. Bagaimanapun pertumbuhan Nimpha berbeda dengan manusia. Mereka akan tumbuh jauh lebih cepat, dalam waktu 1th dari hari kelahiran, Sakura sudah seperti bocah berumur 3th, pun ditahun kedua dan seterusnya Sakura akan tumbuh 3 kali lipat dari usia yang sesungguhnya. Itu juga yang menjadi alasan Keluarga Haruno harus pindah tempat tiap tahun supaya tidak ada yang curiga terhadap pertumbuhan anak gadisnya. Nimpha sendiri akan berhenti tumbuh di tahun ke 7 usia yang sebenarnya, saat sosoknya terlihat sebagai gadis muda berusia 20an.

Dengan otak jeniusnya, Sakura tidak pernah merasa kesulitan dalam memahami pelajaran. Terimakasihlah pada otak Nimpha yang bisa menyesuaikan pola pikir sesuai keadaan fisiknya.

.

.

" Huh sekolah baru lagi" keluh Sakura seraya berjalan menuju ke ruang Kepala Sekolah. Sakura tidak perlu berpusing ria dimana letaknya, karena yang menjabat Kepala Sekolah adalah Tsunande Senju salah satu bangsa Elf yang ikut memberi penghormatan saat ia lahir. Sakura bisa merasakan aura atau cakra yang menguar dari tubuh Elf tersebut.

" Ruang Kepala Sekolah" Sakura membaca tulisan kayu yang berada diatas pintu sebuah ruangan.

TOK..

TOK..

" Masuk "seruan dari dalam.

" Selamat pagi bachan" salam Sakura seraya menundukkan kepala. Meski Sakura adalah Nimpha mahluk yang lebih tinggi derajatnya dari Bangsa Elf tetap saja harus sopan kepada orang lebih tua. Ayahnya Arashi Haruno dan ibunya Rin Haruno mengajarkan adat istiadat dan sopan santun dalam masyarakat manusia. Terlebih juga bangsa Nimpha memang memiliki hati yang lebih suci, paling baik diantara semua mahluk.

" Ah.. Sakura-sama selamat pagi juga dan silahkan duduk",ucap Tsunande segera berdiri saat tau bila yang mengetuk pintu adalah sang putri, kemudian membungkuk lebih rendah dari Sakura.

" Tsunande bachan tidak perlu formal seperti itu, aku disini cuma salah satu muridmu bachan, kuharap bachan juga memperlakukanku sama seperti murid yang lainnya dan cukup panggil Sakura saja" ujar Sakura dengan senyum simpul di bibirnya. Meski Sakura berwujud gadis cantik yang lebih muda darinya, Tsunande tetap merasakan aura kewibawaan dan kebijaksanaan seorang Nimpha. Sakuralah yang akan menjadi pelindung untuk alam semesta berserta jiwa-jiwa yang terdapat didalamnya.

" Baiklah, apapun yang Sakura-sama inginkan akan kulakukan" jawab Tsunande samba memencet intercom di atas meja.

" Kakashi cepat keruanganku !"

" Anda memanggil saya, Tsunande-sama?" Tanya Kakashi yang sudah tiba di ruang Kepala Sekolah.

" Ya… ini Sakura Haruno antarkan ia ke kelas 10-1, kelasmu, "

" Nah Sakura.. ini Kakashi sensei akan menunjukan kelasmu, kau ikuti saja dia"

" Hai, terimakasih bachan" sekali lagi Sakura menunduk sebelum keluar ditemani Kakashi yang berjalan disampingnya.

Mereka berjalan menuju kelas 10-1 yang akan ditempati Sakura belajar.

" Nah Sakura kita sudah sampai, kau tunggu diluar dulu nanti setelah kupanggil baru masuk"

" Hai…"

.

.

.

" Hei..kudengar ada murid pindahan di kelas ini" ujar gadis kepala pirang dengan kuncir empat, Temari Sabaku.

" Yup..sepertinya sebentar lagi akan masuk kelas" jawab gadis kepala pirang lainnya dengan kuncir poni tail, Ino Yamanaka.

" Um… A ano..ka kalo tidak sa salah namanya Sa sakura, dia pindahan da dari SMA Sunagakure" gadis berambut panjang indigo menjawab dengan gagap, Hinata Hyuga.

" Tahu darimana kau Hinata-chan?", kesal Ino penasaran karena bagaimanapun juga dialah sang ratu gosip jadi sudah sewajarnya kalau Ino harus tahu duluan. Lah ini malah kalah cepat dari gadis pendiam, Hinata.

" Da..dari Neji-nisan."

" Pantas saja, kalau ketua Osis itu tahu duluan, yah padahal seharusnya aku yang tahu pertama kali, gelarku sebagai Ratu Gosip bisa terancam gara-gara ini" sungut Ino.

" He… apa coba hubungannya, dan apa kau begitu bangganya dengan gelarmu itu pig"ujar Tenten gadis cepol dua yang dari tadi mendengarkan ikut nimbrung juga gara-gara meragukan kewarasan sahabatnya yang bangga akan gelar semacam itu.

" Ya iyalah… kan ak Hmpth!" belum sempat Ino menyelesaikan teriakannya, Temari yang duduk satu meja sudah membekap mulut Ino karena guru tukang telat mereka sudah datang.

" Selamat pagi anak-anak" Kakashi sensei mengucapkan salam dari balik maskernya.

" Pagi sensei, tumben gak telat ", batin mereka diakhir kalimat.

" Nah sekarang aku membawa murid baru yang akan menjadi teman kalian di kelas ini, tolong diterima dengan baik "

" Haii…." ujar murid kompak.

" Nah Haruno-san silahkan masuk dan perkenalkan namamu"kata Kakashi sambil mempersilahkan.

" Namaku Sakura Haruno, murid pindahan dari Sunagakure High School mohon bantuannya" perkenalan dari Sakura.

Semua mata para siswa laki-laki berbinar melihat dewi cantik tersesat dikelas mereka, Sakura memiliki kulit seputih susu dengan rambut pink lurus panjang sampai kepinggang, lalu mata berwarna hijau yang cantik memukau serta bulu mata nan lentik. Jangan lupakan juga bibir tipis mungil berwarna peach menambah keayuan diwajahnya. Lalu bentuk tubuh proposional, dengan tinggi beberapa centi melebihi anak usia 15th, perut langsing dan kaki jenjang yang mulus, sempurna.

" Sakura berapa nomer ponselmu ?" pertanyaan terlontar dari siswa berambut coklat jabrik dengan tato taring merah di kedua pipinya, Inuzuka Kiba.

" Sakura, apa kau sudah punya pacar… maukah kau menjadi kekasihku .. jika mau kau akan selalu punya semangat masa muda loh?"Tanya siswa lainnya berambut hitam model mangkok terbalik dengan bola mata pimpong yang berbinar cerah, Rock Lee.

Belum juga ada jawaban dari Sakura sudah ada petanyaan lagi, " Sakura maukah kencan denganku pulang sekolah nanti ?"

" Sakura …?"

" Sakura …?"

" Sakura …?"

" CUKUP…. Telinga Sakura dan telingaku bisa rusak mendengar suara kalian, pertanyaannya nanti saja, nah Sakura sekarang kau duduk di.. Kakashi mengedarkan pandangannya untuk menemukan bangku yang kosong untuk Sakura..nah di pojok kanan belakang ada bangku kosong kau duduklah disitu, sepertinya teman sebangkumu sedang tidak masuk kelas..tidak apakan kalau kau duduk sendirian dulu?"Tanya Kakashi memandang Sakura disampingnya.

" Hai Sensei."

" Nah sekarang buka buku biologi kalian halaman 51, kerjakan soal dan selesaikan sebelum jam istirahat!"perintah Kakashi.

" Heeee…."

.

.

Jam istirahat.

Biasanya setiap kelas selalu sepi bila waktu istirahat tiba tapi di kelas 10-1 tepatnya di pojok kanan belakang terdapat antrian para siswa menantikan pembagian sembako..er..berkenalan dengan Sakura Haruno. Murid baru pindahan dari Sunagakure yang sensasional dengan kemunculannya bak dewi khayangan.

" Hai Sakura namaku Inuzuka Kiba dan panggil aku Kiba-kun ya?" dengan PD nya Kiba memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Sakura erat.

" Um, salam kenal Kiba-san." jawaban dari Sakura membuat Kiba bad mood karena panggilannya tidak sesuai harapan.

" Namaku Rock Lee, semangat masa muda Sakura-san, maukah kau jadi kekasihku?" perkenalan dari Lee yang masih ngotot nembak Sakura.

" Huu…"para siswa lainnya menyoraki Rock Lee.

" Jadi kekasihku saja Sakura.."

" Denganku saja.."

Namun semua itu hanya dijawab Sakura dengan gelengan kepala. Dari semua siswa yang mengerubungi Sakura hanya ada 2 murid yang masih setia ditempat duduknya. Mereka adalah siswa dengan model rambut dikuncir keatas menyerupai Nanas, Narra Shikamaru tidak ikut nimbrung karena terlalu malas dan terlalu takut sama sang kekasih Sabaku Temari. Cewek gagah perkasa yang mengantongi Sabuk hitam Karate. Bagaimanapun Shika masih sayang nyawa daripada nanti bonyok-bonyok karena serangan maut Temari lebih baik molor dengan tangan sebagai tumpuan kepala diatas meja.

Satu lagi sang Uchiha, Sasuke Uchiha. Siswa berambut hitam emo model patat ayam dengan kulit putih bersih, hidung macung serta postur tubuh agak kekar selayaknya remaja usia 15th. Bukannya Sasuke sudah memiliki kekasih atau tidak terpikat kecantikan Sakura , hanya saja Sasuke merasa kejanggalan pada diri teman baru di kelasnya. Tubuh proposional dengan tinggi melebihi gadis seusianya, wajah cantik sempurna tanpa cela dengan pandangan terlihat dewasa, bijaksana dan wibawa. Orang lain tidak akan menyadarinya karena pembawaan Sakura sendiri ceria dan semangat, tapi dengan mata tajam yang telah diwariskan dari leluhur Uchiha, Sasuke bisa melihat perbedaannya.

" MINGGIRRR!" teriakan Ino menggema, disusul Tenten, Temari dan Hinata yang langsung menduduki bangku di sekitar Sakura.

" Hai Sakura…perkenalkan namaku Ino Yamanaka, trus yang disebelahku ini Hinata Hyuuga"

" Salam kenal Yamanaka-san, Hyuga-san"

" Ah.. tidak usah formal begitu, panggil saja aku Ino, Hinata, yang duduk di sebelah kananmu Tenten, trus yang kiri Temari"sahut Ino.

" Ne Sakura, bagaimana kalau nanti pulang sekolah kita ke Mall, sekalian merayakan kedatanganmu?"disertai anggukan yang lain.

" Um.. maaf teman-teman aku tidak bisa, tousan melarangku kemana-mana sehabis pulang sekolah"

" Yah kalau begitu…"

TEEEETT…..

Omongan Ino terpotong gara-gara bell masuk.

.

Pink Nimpha

.

Plak..

Satu nyamuk berhasil dimusnahkan. Disinilah Sasuke sekarang berada, di balik pohon momiji besar yang telah meranggas karena musim gugur di seberang mini market tempat Sakura baru saja masuk.

" Aku hanya penasaran"seakan kalimat itu adalah mantra yang selalu disebut Sasuke.Dia bukan stalker ataupun penguntit yang mengikuti korbannya. Hanya penasaran dengan gadis berambut pink yang menarik perhatiannya sejak pertama melihat Sakura masuk kelas. Kejanggalan yang dia rasakan pada diri Sakura membuat Sasuke penasaran seperti apa sosok Sakura. Bagaimana bisa seorang gadis remaja berusia 15th begitu bijaksana dan berwibawa disaat bersamaan.

Terlihat Sakura keluar dari mini market dengan membawa kantong plastik hitam di tangan. Sakura berjalan pelan sambil sesekali bersenandung, bergegas Sasuke mengikuti langkahnya. Melewati sebuah café disebelah kanan mini market tersebut kemudian berjalan di depan toko buku dengan beberapa majalah dan koran terpajang sampai di pinggir jalan raya Sakura berhenti menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Sasuke memandang sakura dari balik tiang lampu, dia tidak terlalu dekat dengan posisi Sakura jika tidak mau ketahuan.

Tin…

Belum sempat lampu pejalan kaki menyala terlihat di tengah jalan ada se ekor kucing putih meringkuk ketakutan dengan mobil hitam berjarak 5m dari kucing tersebut melaju cepat hingga tidak sempat menginjak rem.

BRAK..

Tabrakan tidak dapat dihindari, kap depan mobil bermerk Volvo dengan cat hitam itu penyok. Bukan kucing yang ditabrak namun punggung gadis belia berambut merah jambu yang mendekap erat kucing tersebut. Sakura bergeming di tempat, setelah beberapa detik ia mendongak untuk melihat keadaan sekitar. Darah dari punggungnya merembes dari balik seragam tercecer di sekitar jalan dan di depan mobil. Orang-orang di pinggir jalan raya tercengang menonton adegan tersebut. Sang pengemudi keluar dari mobil.

" Oh astaga, kau tidak apa-apa nak?" Tanya pengemudi memastikan keadaan Sakura.

" Tunggu sebentar akan ku panggilkan ambulan!"perintah pengemudi sambil memencet hp.

" Aku baik-baik saja pak, tidak usah panggil ambulan" jawab sakura berusaha berdiri dan tersenyum, menyakinkan pada pengemudi bahwa ia baik-baik saja.

Sakura berjalan ke tepi meninggalkan pengemudi mobil yang masih tercengang. Dia kembali berjalan tertatih setelah meletakkan kucing putih itu.

Sasuke Poff

Ku lihat Sakura dari belakang ditempatku sembunyi. Sakura menunggu lampu hijau pejalan kaki untuk menyeberang.

Tin..

Ku alihkan tatapanku pada tengah jalan, disana terlihat seekor kucing putih meringkuk ketakutan dengan mobil melaju kencang berjarak 5m. Kucing itu pasti mati bila tertabrak, mungkin memang jalan hidup si kucing hari ini adalah hari kematiannya. Ku pejamkan mataku, bagaimanapun aku tidak tega melihat kucing itu terlindas mobil.

BRAK..

Suara yang sangat kencang. Tunggu dulu… logikaku mengatakan bagaimana seekor kucing tertabrak mobil bisa menghasilkan suara sekencang itu?

Kubuka mata dan terlihat di sana Sakura memeluk kucing di depan dada dengan punggung tertabrak mobil. Darah tercecer di sekitarnya. Beberapa detik Sakura bergeming, bercakap sebentar dengan pengemudi lalu bangkit dan berjalan. Bagaimana bisa? Ku kucek mataku berulang kali, siapa tahu semua ini hanyalah mimpi, kucubit sedikit punggung tangan ku. Aww… ternyata sakit. Bagaimana Sakura bisa mempunyai kecepatan mengerikan seperti itu, bagaimana dia langsung berada di tengah jalan dan menyelamatkan kucing, bagaimana Sakura yang masih baik-baik saja meski tertabrak mobil cukup keras. Bagaimana dan bagaimana.. pertanyaan itu ber ulang-ulang di otakku.

Ku lihat Sakura berjalan tertatih lalu berbelok di ujung jalan, segera aku berlari meyusulnya. Karena masih terjadi kemacetan akibat kecelakaan tadi aku tidak perlu menunggu lampu untuk menyeberang jalan. Dengan sisa tenaga yang ada, ku pacu lariku untuk menyusul Sakura. Sedikit lagi sampai di tempat Sakura berbelok dan… hilang. Sakura sudah tidak terlihat dimanapun. Ku tengokkan kepala ke segala arahpun sia-sia. Sakura lenyap.

Sasuke Poff end.

" Tadaima" salam Sakura memasuki rumah.

Tidak ada sahutan dari dalam. Sepertinya keadaan rumah memang sepi. Sakura bersyukur karena ayah dan ibu tidak perlu melihat keadaan punggungnya yang berdarah. Bergegas ke kamarnya, Sakura ingin cepat mandi. Di depan cermin kamar mandi Sakura membuka seragam yang sudah penuh dengan darahnya. Membalik tubuhnya membelakangi cermin Sakura melihat luka melintang penuh darah di punggung kembali menutup sedikit demi sedikit , serta lebam-lebam biru disekitar mulai memudar berganti kulit putih bersih. Dengan acungan telunjuknya Sakura menembakkan api yang membakar seragam penuh darah itu.

.

.

Sementara itu di suatu tempat . Sebuah ruangan berwarna putih bersih sebagai cat dasar temboknya dengan jendela-jendela besar tanpa kaca yang melambaikan kain satin putih sebagai hiasannya dan tanaman rambat dengan daun kecil-kecil membingkai jendela tersebut. Ditengah ruangan terdapat meja kayu oak berukiran indah. Nampak sesekali warna emas memantul dipermukaan meja tersebut. Juga terdapat kursi yang tak kalah cantik mengelilingi pinggiran meja. Di kepala meja terdapat Arashi Haruno sang pemimpin bangsa Elf yang sudah menduduki singgasananya. Dia mengadakan pertemuan dengan para tetua yang duduk di samping kiri dan kanan.

" Ada urusan apa kau mengumpulkan kami Arashi ?" Tanya salah seorang tetua yang duduk di samping kanannya.

" Aku ingin kita mengadakan ritual itu, aku merasakan energi kegelapan semakin dekat dengan Sakura, ku dengar dari Fladimir 'Dryad' sang peri hutan, kekuatan 'Cerberus' telah kembali. Cerberus mengincar nyawa Sakura" jawab Arashi membuat para tetua panik pasalnya Cerberus termasuk mahluk terkuat yang sulit dikalahkan. Bila Sakura berhasil terbunuh mereka khawatir akan kelangsungan alam semesta.

.

.

Di tempat lain.

Di depan rumah Haruno tepatnya di seberang jalan yang terdapat semak belukar. Sesosok mahluk yang semula terlihat menyatu dengan rumput dan semak perlahan berdiri diatas keempat kakinya. Menegakkan bulu-bulu kasar seperti jarum hitam raksasa. Mata merah menyala menatap bayangan gadis dari balik horden yang berdiri di dekat jendela kamar. Dengan tiga kepala diatas tubuh sebesar singa benggala. Mulutnya terbuka menampilkan taring yang meneteskan air liur warna kuning berbisa.

GGRRRR….

Tbc

.

.

Halo para sobat….

Kembali lagi dengan Berry di sini..

Sebenarnya aku mau membuat cerita yang baru lagi, agak banyak dengan pertarungan, tapi aku payah dalam menceritakan bagaimana duel 2 orang yang saling memukul…maunya nanti crossover saku-noctis, diawali dengan perang dulu… eh mau buka cerita ke perang jadi frustasi gara-gara baca tulisanku yang hamper jadi keliatan wagu… gk kerasa menegangkan.. yo senpai bantuin aku ya.. tuk bikin alur cerita perangnya… ( nanti para shinobi mempertahankan keutuhan desa Konoha melawan Akatsuki (tobi,nagato,Zetsu ) pliisss…..

hah…. jadi galaw…jadinya aku malah bikin fic yang ini dulu. Dan aku juga minta maaf belum bisa meng update ceritaku yang sebelumya karena belum dapat wangsit untuk chapter selanjutnya.

Yo senpai…. ku tunggu kritik dan Sarannya. Mohon di review ya…

Terimakasih.