"Well, kopi lagi?"

Mark mendongak. Ada Haechan di hadapannya, sedang berkacak pinggang. Rapper NCT itu tersenyum tidak mengenakkan, sudah pasti setelah ini Haechannya (Iya, pakai imbuhan -nya. Kalau tidak posesif namanya bukan Mark Lee.) itu ngomel-ngomel karena dari semalam ia sudah hampir menenggak 3 gelas kopi.

"Iya. Vanilla Latte, kalo mau tau." Mark menjawab.

"Ah, lo tuh bener-bener ya," Haechan menghela nafas, "Udah gue bilang jangan terlalu banyak minum kopi. Lo mau jadi pecandu kafein, ha?"

Tuh kan. Mark sudah duga Haechan menghampirinya hanya untuk ngomel-ngomel. Memang sih, tidak baik juga mengkonsumsi kopi dengan jumlah banyak. Tapi Mark butuh karena ia ngantuk bukan main setelah begadang semalam, menulis lirik dengan Taeyong.

"Nggak. Gue begadang nyelesaiin lirik sama Taeyong-hyung. Malam ini deadlinenya, gue gak mungkin tidur lagi, Chan."

Mark bisa lihat Haechan menatapnya dengan sengit. Dia tiba-tiba menarik cangkir berisi kopinya, lalu menumpahkan cairan berwarna coklat itu ke bawah balkon dorm.

"Heh!" seru Mark.

"Diem. Kopi bukan buat bantu lo begadang." Haechan menaruh kembali cangkir Mark. "Gue gak mau punya pacar pecandu kafein, inget tuh."

Mark meneguk ludahnya sendiri. Heol, kopinya masih banyak dan Haechan membuangnya begitu saja. Buangnya ke bawah balkon pula, bagaimana kalau ada orang lewat dibawahnya?

"Istirahat lah, Mark-hyung. Lirik kan bisa nunggu." Haechan melembutkan nadanya setelah itu. "Gue gak mau liat lo sakit lagi."

Mark hanya diam, menatap pacarnya itu. Dasar tsundere, bilang khawatir saja pakai buang-buang kopi gue segala.

"Kok diem?" Haechan menatap Mark, bingung. Dia menarik lengan Mark setelahnya. "Ayo, istirahatㅡ"

"Chan."

"Ya?"

"Makasih banyak loh udah khawatir sampai buang-buang kopi gue segala." kata Mark. "Tapi seinget gue kayaknya tadi Doyoung-hyung lagi bersih-bersih taman dibawah. Lo inget kan taman dorm kita tepat dibawah balkon itu?"

Haechan menatapnya dengan tatapan 'serius-lo-jangan-bercanda-anjir'. Mark hanya mengangguk meyakinkan.

"Hehe," Haechan cuma nyengir sok tidak berdosa setelahnya, "Lo jangan bilang-bilang ke Doyoung-hyung, ya, Hyung?"

Mark memutar bola matanya. "Lo mah kebiaㅡ"

"WOY! SIAPA YANG ADA DIATAS? SIALAN LO! KENAPA BUNGA GUE LO TUMPAHIN KOPI?! AWAS AJA SAMPE KETEMU PANTAT LO GUE HAJAR HABIS-HABISAN!"

Ups.

Ingatkan Haechan untuk tidak buang-buang sesuatu sembarangan dan mari kita berdoa untuk keselamatan pantatnya.

Amin.

-kkeut-

a/n: hai gaes, kembali lg dgn fanfic humor gagal ini. btw soal kopi vanilla latte itu ngasal yha, itu mah kesukaan aku xD. btw lg, aku seneng bgt liat Haechan semalem udh bisa ketawa" gitu. apalagi momennya sama mark lg. aku yg tadinya bete pas buka ig liat pic dia langsung guling" gak karuan(?). hasemeleh jd curhat lg :v

anyway terima kasih buat yg sudah review di semua ffku, aku syg kalian tp sekali lg aku minta maaf karena aku gak bisa balas review kalian ㅠㅠ

don't forget to review gaes, sekian terima gaji.