LOVE HURTS
Ketika aku menutup mata, aku melihat sesosok pria. Dengan kesenduan terlukis di garis-garis wajahnya, rambut biru tuanya, di bawah sorot sinar rembulan, dia terlihat anggun dan sekaligus gelap, tak bisa disentuh. Tangannya terulur meraba kulit putih pucat wajahnya. Telapak yang berbalut sarung tangan kulit hitam, bersentuhan dengan mata kirinya. Kedua kelopak matanya tertutup. Di tangan kenannya ada sebuah trisula berkilat diterpa cahaya temaram rembulan. Raut wajahnya sedih, berat, dan sendu. Air mata turun sembunyi-sembunyi mengikuti kontur pipinya hingga sampai ke dagu. Lalu pria itu berpaling menangkap mataku. Aku bisa melihat matanya yang bicolor, merah dan biru. Dari mata itu, terasa gelombang kesepian, dendam, dan kehilangan. Dia mendekat padaku kemudian mencengkeram kedua pundakku. Aku merasakan sakit, bukan cuma di bagian pundak, tapi rasa sakit itu merasuk sampai ke hati. Tangan gemetarnya semakin erat mencengkeram. Aku merintih.
"Hentikan!" Bentaknya "Kau tidak berhak menirunya!!!" dia berteriak kalap di depan wajahku. Aku menutup mata dan menjauhkan wajahku beberapa centi darinya.
"Katakan! Katakan!" aku semakin ngeri..
"Katakan, kenapa aku bisa membunuhnya??? KATAKAN!!??"
Aku menggeleng dan kujawab dengan takut-takut. "Aku tidak tahu,"
Dia menundukkan kepala dan menaruhnya di pundakku, aku mundur terdorong berat tubuhnya. Aku rasakan pundakku basah.
"Mengapa aku bisa membunuhnya? Kenapa aku membunuh orang yang aku cintai? Kenapa…" suaranya terdengar semakin lirih. "..aku bisa membunuh Tsuna?"
Dalam hati aku mencoba menjawab pertanyaannya. 'Mungkin karena kau terlalu mencintainya. Kau ingin dia menjadi milikmu dan tanpa sadar, rasa cintamu yang besar, sifat posesifmu itu, membawa kau bertindak di luar akal sehat ketika melihat Tsuna berdua dengan Hibari. Rasa cintamu berubah menjadi cemburu tanpa dasar yang jelas. Yang kemudian, menggerakkan tubuhmu untuk tidak menyerahkan Tsuna pada siapapun, dan jalan yang kau pilih adalah dengan membunuhnya.'
Aku menatap bulan yang tertutup awan tipis. Menyadari kembali bahwa cinta bisa sangat manis dan bisa sangat kejam. Di malam ini, aku melihat cinta yang kejam, yang menyiksa, yang membuat orang kehilangan akal, dan yang membuat seseorang harus kehilangan orang yang sangat dia cintai. Aku menahan tangisku, bertanya pada diriku sendiri, sampai kapan orang akan tersiksa karena cinta mereka? Bahkan seorangMukuro, tersiksa oleh cintanya pada Tsuna…
-FIN-
Hyekekekekekeke,,,pairing 6927 yang tiba2 terlintas waktu denger lagunya Mika yg Relax, Take it Easy… oe lagi stress, rencananya sih dengerin lagu biar rada slow down, tapi kok…malah jadi bikin fanfic…habisnya waktu aku memejamkan mata, aku ngeliat mukuro….wah aku udah kena ilusi dari dia nih…
