Disclaimer: Naruto belong to Masashi Kishimoto
Rated: K+
Genre: Humor
Warning: Sasuke's POV. Full of OOCness and GAJEness.
Don't like, don't read! I've warned you.
Enjoy!
Firasat Buruk
By
Billaster
Haaah... Akhirnya misi hari ini selesai juga. Oh iya, kemarin kan aniki membawakanku banyak tomat. Yosh aku jadi semangat untuk pulang hari ini dan makan tomat sebanyak yang aku bisa.
DEG
Apa ini? Kenapa perasaanku tiba-tiba jadi tidak enak begini? Aku menolehkan kepalaku ke kanan dan kiri dan bersikap siaga. Sharingan aktif.
SIING
Aman. Tidak ada tanda-tanda bahaya disini. Aku pun menghela nafas lega, dan menon-aktifkan sharingan. Melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.
DEG DEG
Aku menghentikan langkahku sejenak. Datang lagi... perasaan ini... Ada apa sebenarnya? Oke, Sasuke, tenangkan dirimu. Tidak ada apa-apa disini.
DEG DEG DEG
Aku mempercepat langkahku. Sungguh, pasti ada yang tidak beres. Tapi apa? Dimana? Mengapa? Kenapa? Aku harus bagaimana?
DEG DEG DEG DEG
Ah, sial perasaan buruk ini semakin menjadi-jadi. Sebaiknya aku berlari saja.
DEG DEG DEG DEG DEG
Aku terus berlari dengan kencang. Aku tidak tahu mau kemana, tapi kakiku membawaku ke jalan ini. Ini jalan menuju...
DEG DEG DEG DEG DEG DEG
Rumahku. Sampai. Aku berhenti sejenak, berusaha menetralkan nafasku, dan perasaan yang semakin tidak karuan ini. Tarik nafas, buang pelan-pelan.
GREEEK
Perlahan aku membuka pintu gerbang rumahku. Dan melangkah menuju pintu masuk rumahku. Tapi- tunggu! Pintu rumahku kenapa terbuka? Dengan ragu, aku melangkah masuk ke dalam.
SLAP
Aku tertegun. Kakiku menginjak sesuatu. Dingin. Lembek. Dan.. Cair? Penasaran, aku melihat kebawah. Aku membelalakan mataku. Cairan berwana merah telah membasahi kakiku. Ini kan...
SREK SREK
Hatiku serasa mencelos mendengar suara barusan. Aku tolehkan kepalaku menuju asal suara tersebut. Dengan perasaan geram, aku melangkah menuju arah itu.
Kulkas! Kulkasku terbuka! Dan lihat siapa didepan pintu kulkasku. Dia menolehkankan kepalanya. Menyadari kedatanganku rupanya. Dan lihat uh apa maksud cengiran lebarnya itu?
"Ne, Teme! Kau sudah pulang rupanya"
Orang itu... Aku mengepalkan kedua telapak tanganku. Berusaha meredam amarahku.
"Kau tidak punya ramen sama sekali ya? Hu-uh payah!" Orang itu terus menjelajah isi kulkasku dan membuang semua tomat-tomat ku hingga bonyok.
Tomat?
Tomat?!
TOMAT!
Habis sudah kesabaranku. Hati ini panas. Panas sekali. Saking panasnya, tubuhku sampai mengeluarkan api– enggak ding boong! Tapi grrrrrh...
"OH MY GOAT, OH KAMBINGKU! KAU APAKAN TOMAT-TOMATKU DOBE IDIOT?!"
"E-eh Te-teme, g-gomenasai dattebayo"
Nyengir. Orang itu nyengir. Grrrh... Dobe sialan! Dengan segenap hati, aku mengerahkan seluruh tenagaku, dan memusatkannya dikakiku.
DUAKK
"PERGI KAU BAKA DOBE SIALAN!"
Aku menendangnya,
CLING
dan ia pun terpental jauh menghilang ke atas langit.
Hening. Kini hanya tinggal diriku seorang diruangan ini. Meratapi nasib seperti seorang anak tiri. Memandangi lantai, sampai-sampai air mataku terjatuh. Satu tetes, dua tetes, tiga tetes...
"HUWEEE~~ TOMATKU!"
-OWARI-
A/N
Gaje kan? Iya saya tahu kok *pundung*
Sasuke: WOI, banci mana yang lo pake buat meranin gue hah?
Bil: Itu kamu kok, Sasuke-kun *watados*
Sasuke: CHIDORI!
Bil: *dichidori* mi-minna re-review please? *tepared*
Sign,
Billaster
