Delicious Massage
Park Jimin & Min Yoongi
Other Cast : Kim Namjoon
Rate M
Warning : Boys Love/Yaoi, NC
Ff ini murni bin asli hasil pemikiran saya
Typo dan sebagainya harap menjadi maklum, alur gak jelas, penulisan berantakan juga mohon dimaklumi
Gak suka? Jangan baca yak :D
Enjoy for this story okey^^
Chapter 1
.
.
.
.
Harta, Tahta, Pria tiga kata yang wajib menjadi panduan hidup seorang Park Jimin, yaa di usianya yang terbilang muda 23 tahun, jimin sudah memiliki Harta yang berlimpah, kekuasaannya sebagai seorang CEO sebuah perusahaan. Namun satu yang menjadi kekurangan didalam hidupnya, kehadiran sosok kekasih yang menemani hidupnya. Jimin bukan tidak laku, hell to the low asal kalian tau siapa yang tidak mau dengan pemuda kaya raya dan tampan macam jimin? Setiap wanita maupun lelaki sekalipun lapar bila melihat jimin, jimin bisa saja menarik satu dari mereka lalu menidurinya kemudian membuangnya, seperti yang biasa dia lakukan, menyewa seorang PSK baik lelaki maupun wanita lalu membayarnya jika hasrat lelaki jimin sudah diujung tandu. Tapi bukan itu, jimin hanya lelah bermain – main, dia juga tidak mau kekasihnya nanti hanya melihat dia sebagai lelaki tampan dan kaya raya tanpa memberinya kasih sayang dan cinta. Ya benar yang jimin mau hanya ketulusan hati dari pasangannya nanti.
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan jimin. Tanpa menunggu sambutan dari jimin pintu ruangannya telah terbuka. Seakan sudah tau siapa yang muncul dari balik pintunya jimin mendelik melihatnya "Tsk kau benar – benar tidak punya kerjaan hyung? Sampai – sampai kau datang berkunjung kemari" sosok yang disindir oleh jimin hanya menampilkan cengirannya. "Haha santai dong jim, aku bawa sesuatu nih. Kau pasti suka". "Apa yang kau bawa kali ini? Jika itu nomer ponsel lelaki bayaran aku tidak mau" masih tetap mendelik sebal jimin menatap sosok yang dipanggil hyung itu. "Eitss bukan kali ini, aku tau akhir – akhir ini kau mengalami stress berat akibat kerjaanmu itu, dan aku yakin kau butuh penyegaran bukan? Ini voucher pijat untukmu" jimin memutar kedua bolamatanya saat membaca tulisan didalam voucher tersebut "voucher pijat Min Yoongi?". "Banyak yang bilang pijatannya enak bikin nagih Haha". "Kau sudah mencobanya hyung?" sosok itu berhenti dari tertawanya "Mana bisa aku pergi ke tempat itu, lagipula pijatan Seokjin hyung lebih nikmat dari siapapun" sontak membuat jimin kembali mendelik sebal "Lalu kau memberikan ini kepadaku karena aku tidak punya seseorang untuk memijatku begitukah namjoon hyung?". "Hey jimin, aku hanya ingin membuatmu rileks, kau tau kan pijat seperti itu bisa kembali membuat badan kita segar, coba saja kau datang dulu, sudah yah aku pergi dulu. Bye" namjoon segera keluar dari ruangan jimin. Lalu jimin kembali membaca voucher tersebut "Apa perlu aku datang kesana?".
.
.
.
Jimin sudah berada di depan alamat yang tertera pada voucher itu, sebuah bangunan yang tidak terlalu besar namun sangat nyaman hanya terlihat dari bagian luar saja. Jimin memasuki bangunan itu melewati pintu kaca yang tebuka secara otomatis jika seseorang hendak melewatinya.
"Selamat sore, ada yang bisa kami bantu?" seorang resepsionis bergender laki – laki menampilkan senyum ramah saat jimin memasuki bangunan itu. "Emm, ini saya dapat voucher dari teman saya apa betul ini tempatnya?" dengan nada canggung jimin membuka suaranya. "Benar tuan, silahkan tulis identitas anda terlebih dahulu" resepsionis itu menyodorkan selembar kertas yang harus jimin isi. Jimin kemudian mengisi identitasnya lalu mengembalikannya saat selesei mengisinya. "Baiklah tuan mari saya antar menuju ruangan tuan yoongi" ucap resepsionis itu sambil melangkah membawa jimin menuju ruangan pijat.
Cklek
"Silahkan masuk saja tuan" kemudian resepsionis itu pergi meninggalkan jimin.
Jimin memasuki ruangan yang dipenuhi dengan aroma bunga yang membuatnya seketika nyaman. "Selamat datang Jimin-ssi" suara yang indah menyapu gendang telinga jimin, membuat jimin berbalik menatap orang yang memanggilnya. Jimin tidak berkedip sedikitpun saat melihat wajah rupawan dihadapannya ini tidak terasa jantung jimin seperti meletup – letup seperti ada pesta kembang api yang hinggap di dadanya. Sepertinya jimin akan pingsan kalau saja suara indah itu tidak menginterupsinya sekali lagi, membuyarkan kembang api yang masih meletup didada jimin. "Jimin-ssi bisa kita mulai sesi pijatnya?". "A-ah nde, apa kau yoongi-ssi?" jimin membuka suaranya dengan gugup. "Benar, saya yoongi" yoongi tersenyum kea rah jimin dan semakin membuat jantungnya meledak. Yoongi memperhatikan jimin dari atas hingga kebawah lalu kembali tersenyum, membuat jimin heran dengan tingkah yoongi.
"Jimin-ssi kau harus membuka seluruh pakaianmu terlebih dahulu" perkataan yoongi sontak membuat kedua bolamata jimin membulat sempurna "A-apa?". Yoongi menahan tawanya saat melihat ekspresi kaget dari jimin lalu yoongi menyerahkan handuk kepada jimin "ini kau bisa memakainya" kemudian yoongi berbalik menyiapkan minyak pijat yang akan dipakainya, sedangkan jimin dengan susah payah menahan gejolak di dadanya sambil mengganti seluruh pakaiannya dengan hanya sehelai handuk yang menutupi bagian intimnya. Jimin lalu keluar dari kamar ganti di sudut ruangan itu. Yoongi sudah duduk disamping tempat tidur yang jimin yakini itu adalah tempat dirinya berbaring nanti saat dipijat. Jimin berjalan menuju lalu berbaring terbalik di atas tempat tidur ukuran kecil yang hanya muat dengan tubuhnya sendiri. Yoongi berdiri sambil mengambil salah satu minyak beraroma buah – buahan lalu menuanginya ke punggung jimin. Diusapnya perlahan minyak itu hingga memenuhi punggung jimin, usapan tangan yoongi pada punggungnya bagaikan sengatan listrik yang menghujami sekujur tubuh jimin, tangan yoongi masih mengusap punggung jimin lalu naik pada bagian pundak meremasnya perlahan membuat jimin mendesah perlahan. "Ahh". Tangan yoongi kemudian turun menuju pinggang jimin meremasnya perlahan naik lagi pada bagian bahu turun lagi naik lagi, jimin menggelinjang nikmat akibat sentuhan – sentuhan lembut tangan yoongi. Beralih ke bagian kaki jimin, yoongi kembali menuangkan minyak beraroma buah itu kemudian meremasnya dengan perlahan lagi dari bagian paha hingga ujung kaki jimin. Yoongi sangat professional, selama sesi pemijatan yoongi tidak pernah mengeluarkan satu patah katapun atau sekedar basa – basi, jimin kan jadi canggung buat ngajak ngobrolnya.
.
.
.
.
Satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali, bahkan sudah lima kali jimin rutin mengunjungi tempat pijat yoongi, membuat jimin harus banyak berterima kasih kepada namjoon hyung nya itu karena berkat voucher pijatnya itu jimin merasakan kenikmatan lebih dari pada dia menyewa seorang PSK, biarpun yoongi hanya memijat diluar alat vital jimin, padahal jimin ingin sekali yoongi memuaskannya memijat kepemilikannya yang selalu mengeras saat yoongi mulai menyentuhnya, yoongi tidak pernah tau bahwa selama sesi pemijatan jimin merasa tersiksa akibat sesuatu didalam handuknya mulai mendesaknya. Lalu suatu waktu setelah sesi pemijatan selesei, jimin mencobamemberanikan diri untuk mengajak ngobrol yoongi.
"Yoongi-ssi apa besok sore kau ada waktu?" ucapan jimin sontak membuat yoongi terdiam dari kesibukannya membereskan wadah – wadah minyak pijatnya. "Eum, kebetulan besok aku tidak ada jadwal memijat, ada apa jimin-ssi?". "Kau mau makan malam denganku? K-kalau tidak juga tidak apa – apa kok" jimin gugup takut yoongi menolak ajakannya. "Aku mau" yoongi tersenyum ke arah jimin lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Jimin yang terlalu senang dengan tawaran diterimanya dari yoongi tanpa sadar menghampiri yoongi lalu memeluknya dari belakang membuat yoongi kaget setengah mati "E-Ehh jimin-ssi" jimin melepaskan pelukannya "terima kasih yoongi-ssi besok aku akan menjemputmu, paipai" kemudian jimin berbalik keluar dari ruangan, yoongi sendiri masih terdiam akibat aksi peluk – peluknya jimin, tanpa sadar jantung yoongi berpacu dengan cepat seakan berlari hendak mengejar jimin keluar. /ebuseh -_-/
Jimin memacu kendaraannya menembus jalanan Seoul yang ramai. Bibirnya terus melengkung menampilkan senyum kebahagian yang terpancar di wajah tampannya. "sedikit lagi, sedikit lagi aku akan menjadikanmu milikku seutuhnya yoongi" jimin terus tersenyum tidak sabar menantikan hari esok, hari dimana jimin akan berduaan dengan yoongi, bukan sebagai yoongi si pemijat cantik tapi yoongi yang akan menjadi milik jimin. Sampai di apartemennya jimin mendial panggilan dari ponselnya.
"Hyung pesananku jangan lupa"
"…"
"Sesuai janjiku aku akan memberikan voucher belanja untukmu dan seokjin hyung"
"…"
"Arraseo hyung"
Pip
Jimin menutup dial panggilannya, kemudian jimin membuka seluruh pakaiannya dan menyisakan celana pendeknya, lalu berbaring di tempat tidurnya sambil menatap langit – langit kamarnya. Jimin kembali tersenyum, namun senyumannya kali ini disertai dengan seringaian misterius dari wajah tampannya. "Tunggu besok yoongi, kau pasti akan menikmatinya" kemudian jimin menutup kedua matanya tertidur menembus ke alam mimpinya…
TBC
Holla, Dyah Cho is back bawa ff terbaru.. hayoo mau dijadiin berapa chap nih? Tadinya sih pengen bikin oneshoot gitu, tapi apa daya takut kepanjangan dan bikin bosen, so silahkan tebak – tebak apa yang bakal terjadi selanjutnya Wkwk janji deh gg bakal update kelamaan, karena memungkinkan di kantor nulis beginian, kerjaan gg numpuk banget, nulis dirumah malah buntu Haha
Tapi keputusan ada di tangan para readers, layak atau tidaknya fanfict saya ini dilanjut Hehehe
Kalo pada nanyain NC tenang aja, sepanas apapun saya akan mencobanya Haha, saya tau para readers kebanyakan haus akan NC /ditimpuk/ saya juga deng begitu kalo jadi readers Haha
Oke See in the next chap yawh *cium*
Salam Manis semanis diriku Hoho
Dyah Cho
