FanFic : Feel Believeand Protected
Cast : - Oh Se Hun. - Lu Han. - Byun Baek Hyun. - OC.
Genre : Romance, AU. Warning : GS. Typos.
Summary : "I hate you and i love you. You're always protect me, Dear."
Don't like don't read! No blame and bash :)
Copas not allowed^^
Chapter 1
Seoul, South Korea, 2013
Seorang yeoja berambut panjang bergelombang berlari menerobos beberapa pejalan kaki di depannya, dia bahkan menulikan telinganya dari makian beberapa orang yang ditabraknya.
"Luhan! Tunggu aku!"teriak seorang namja yang mengejar yeoja yang ternyata bernama Luhan. Namja itu, Oh Sehun. Sehun terus melangkahkan kakinya menyusul yeoja yang dikejarnya. Akhirnya setelah beberapa menit berlari, ia berhasil menarik tangan Luhan.
"Kau ini kenapa?"tanya Sehun bingung, Luhan hanya mendengus, "Tidak. Lupakan. Sekarang pergilah." Mata Sehun membelalak kaget, "Kenapa? Kau ini kenapa, Luhan?" Yeoja itu menggeleng, "Tidak. Kau tau sendiri aku bagaimana. Hanya ingin hibernasi hingga kau berangkat ke LA."
Sehun memijit pelipisnya pelan dan menghembuskan napas berat sebelum kemudian berkata, "Ini tidak akan lama, kau akan menyusul setahun lagi, aku ingin mengejar mimpiku disana, ini kulakukan untukmu juga, Deer."
GREPP
Luhan memeluk namja blonde di depannya erat, menangis tanpa suara di rengkuhan namjachingu nya. "Aku akan merindukanmu, Hun-ah." Sehun mengecup pelan pucuk kepala yeojachingu nya, "Aku juga. Aku juga akan merindukanmu. Sekarang kita pulang, ya? Eomeoni akan mengkhawatirkanmu," ia menarik Luhan dari pelukannya, "Lagipula kau harus membantu mempersiapkan keberangkatanku besok, Deer," lanjutnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Jangan menggodaku, cadel. Ayo kita pulang."
"Ya! Aku sudah tidak cadel. Kenapa sih kau hobi sekali memanggilku cadel?"protes Sehun sambil berjalan menyesuaikan langkahnya dengan Luhan yang terburu-buru.
"Aku bicara kenyataan, Tuan Oh." Sehun tersenyum miring, "Itu hanya masa lalu, Nyonya Oh." Luhan mendelik dan berjalan lebih cepat lagi meninggalkan Sehun yang berlari mengejar Luhan. "Mobilku di dekat sini, Deer. Kau mau berjalan kaki sampai ke rumah? Itu 2 km. Kurasa kau tak akan mau," ujar Sehun sembari menuntun Luhan ke arah mobil Lambhorgini Veneno-nya terparkir. Lu Han hanya mendengus dan mengikuti Sehun. Setelahnya Sehun membukakan pintu untuk Luhan, "Gomawo," ujar yeoja itu singkat.
Perjalanan mereka hanya memakan waktu 15 menit, karena jalanan yang agak lenggang dan mobil Sehun yang melaju sedikit kencang. "Kita sampai. Ayo turun," ucap Sehun. Luhan mengangguk sekenanya. Kemudian mengikuti langkah Sehun yang sudah lebih dulu turun dari mobil. Lambhorgini Veneno kepunyaan Sehun itu terparkir di halaman depan sebuah rumah besar yang berkesan oriental.
Pintu utama rumah itu berukirkan ukiran-ukiran tradisional China, seperti ukiran naga, pemandangan, dan bunga. Sungguh otentik.
Sehun mengetuk pintu sembari menunggu Luhan yang berjalan menghampirinya. "Kau tau, aku takut bertemu eomma sekarang," bisik Luhan.
"Kenapa?"tanya Sehun. Luhan menundukkan kepalanya, "Sering kabur dari rumah membuatku merasa tidak enak pada eomma." Sehun terkekeh pelan, "Kau yang melakukan, kau yang bertanggung jawab, chagiya." Muka yeoja rusa itu memerah mendengar panggilan dari Sehun untuknya, ia tidak bisa mengelak bahwa dirinya menyukai itu. "Ya- yah, kurasa begitu."
CKLEK
Pintu terbuka, dari dalam munculah sesosok wanita paruh baya dengan senyum ramahnya. "Aku tau kau bisa membawanya pulang, Sehun-ah," ujar wanita itu. "Tentu saja, eomeoni. Aku bisa dipercaya," ucap Sehun sambil tersenyum tampan.
Luhan menyikut lengan Sehun, "Aku bukan rusa yang kabur dari kebun binatang," gerutunya. Wanita paruh baya itu tertawa, "Tapi tetap saja kau adalah rusa yang kabur dari kandang, Lulu."
Sehun terbahak, "Tepat sekali, eomeoni." Luhan berteriak kesal, "Eomma!"
"Lihatlah! Dia sekarang merajuk!"pekik Kyurin, ibu Luhan. Sehun mengangguk sambil terus tertawa. "Kalian mengesalkan!"gerutu sang objek gurauan. Luhan melangkah masuk ke rumahnya sambil menghentakan kakinya. Sehun dan Kyurin hanya bisa tersenyum melihat tingkah yeoja yang mereka cintai. "Kau harus menjaganya dengan baik, Sehun-ah," ujar Kyurin.
Sehun mengangguk yakin, "Pasti, eomeoni. Aku berjanji."
Sehun mengikuti langkah Kyurin memasuki rumahnya. Mereka berdua duduk di sofa merah di ruang tamu yang luas. Di dinding banyak tergantung foto-foto Luhan sedari ia kecil hingga sekarang.
"Tak terasa ya, Sehun-ah. Kalian yang dulu masih menjadi malaikat kecil eomeoni sekarang sudah beranjak dewasa dan bahkan akan menikah," ujar Kyurin sambil menatap satu persatu foto-foto mereka, sampai matanya terhenti pada satu pigura yang cukup besar.
Pigura itu berisi foto liburan HunHan ke Nami Island. Di foto itu, mereka berdua duduk di bangku taman di bawah pohon Cherry Blossom yang sedang berguguran. Sehun merangkul pinggang Luhan dan Luhan menyandarkan kepalanya ke bahu Sehun. Mereka berdua menatap ke arah kamera sambil tersenyum manis dan tenang. "Foto favoritku, eomeoni. Saat itu benar-benar indah," Sehun tersenyum sambil menatap foto itu.
Mereka terlihat seperti sepasang suami istri yang sedang melakukan honeymoon. "Itu juga foto favoritku, Sehun-ah. Ahh, kalian sangat romantis dan manis di foto itu!"pekik Kyurin histeris.
Wanita paruh baya itu sangat menyukai hubungan anaknya dengan calon menantunya. "Eomma, Sehunnie. Sedang melihat apa?"tanya Luhan yang baru selesai berganti baju rumah mendekati ibu dan 'calon'nya. "Deer, kemari," Sehun melambaikan tangannya menyuruh Luhan mendekat.
Lalu ia menarik Luhan duduk di pangkuannya. "Ya! Masih banyak sisa tempat duduk kau tau?"protes Luhan. Sehun hanya tersenyum sambil mengeratkan pelukannya. "Lulu, kami sedang melihat foto kebanggaan kita, hahaha," tawa Kyurin. "Ya. Benar. Tepatnya foto kebanggaan kalian. Aku terlihat aneh disana," misuh Luhan.
Sehun mendekatkan bibirnya ke telinga Luhan dan berbisik pelan, "Bagiku kau cantik, Deer. Dewi Aphrodite bahkan akan iri melihatmu." Luhan memutar kedua bola matanya bosan, "Berhentilah menggombal, albino."
"Aku mengatakan kenyataan, Nyonya Oh," ucap Sehun santai, "Hei, itu kata-kataku!" Namja itu berdiri dari duduknya dan tetap memeluk Luhan, dia lalu menggendong Luhan ala bridal style dan berjalan menaiki tangga, "Kau bantu aku menyiapkan keberangkatanku oke?"titah Sehun.
"Eomeoni, kami bersiap dulu, ya?"ucapnya sambil memandang ke arah eomma-nya Luhan. "Ne. Eomeoni akan menyiapkan keperluan lainnya. Besok kau berangkat pagi, 'kan?" tanya Kyurin.
"Ne, eomeoni," jawab Sehun yang masih pada posisinya tadi. "Bergegaslah, ini sudah malam. Kalian perlu istirahat juga," Kyurin tersenyum kecil. Sehun balas tersenyum dan kembali melanjutkan jalannya yang tertunda.
Alasan mengapa Sehun berada di rumah Luhan adalah karena mereka ingin menghabiskan waktu bersama lebih banyak sebelum Sehun berangkat ke negeri orang. Sehun sudah berada disana seminggu sebelum keberangkatannya dan tentu saja mereka tidak sekamar.
"Hunnie, nanti kalau sudah disana, hubungi aku terus, ya!" pinta Luhan sembari memeluk erat lengan namjachingu-nya. Sehun melepas pelukan Luhan, "Tidak. Kau tidak boleh menghubungiku."
"Ne?"
TBC
Author's note : Annyeong^^ ini ff debut saya sbg author di ffn :) maklumkanlah hasil tulisan yg msih absurd ini .-. Hehehhe, sblmnya sya cuman reader doang, suka bgt baca ff.
Terus sering nulis" juga, tpi gak pede buat di post, dan.. Akhirnya dibuatlah ff ini, dan saya coba post. Semoga byk yg suka^^/ don't forget to review :) seikhlasnya aja review, saya gak mnta msti review bnyk kok. At least, happy reading! Best Regards, SYR
