Title : At Least I Still Have You

Disclaimer : Semua cast di ff saya hanya milik tuhan dan keluarganya, tapi selamanya ff ini hanya milik saya, ya milik saya hhhhee ^^

Warning : GanderSwitch, Typo… , dan mungkin akan ditemui beberapa kekurangan(?) mohon maklumi ^^

Genre : Family, Romance and Hurt

Pairing : KyuMin and others

Rate : T

Summary : Setidaknya aku masih memilikmu di saat aku merasa dunia sedang menghimpitku, setidaknya masih adakau yang akan selalu mencintaiku walaupun dia yang kuharapakan tidak pernah melihatku ada.

Chapter 1 : Step Away From Yourself

.

.

.

Lelaki paruh baya itu kini berdiri mematung di depan seoarang wanita yang berumuran sama dengannya dan berperut buncit, bisa di pastikan bahwa wanita itu adalah istri dari lelaki paruh baya bertubuh tegap dan berwajah tampan itu.

"Mian..Mianhae yeobo," Laki-laki itu kini tersungkur di hadapan wanita itu sambil memegangi dadanya.

"Yeobo, apakah perusahaan benar-benar tidak bisa di selamatkan…? Yeobo kumohon jangan seperti ini" Wanita itu memeluk lelaki paruh baya yang kini masih memegang dadanya sambil menahan rasa sakit yang menusuk tepat ke jantungnya.

"Semuanya, tidak bisa di selamatkan, Mianhae aku tidak bisa membahagiakanmu lagi" Laki-laki paruh baya ini kini sempurna menutup matanya, wanita itu membulatkan kedua matanya. Dadanya kini terasa sesak bahkan oksigen yang sedari tadi dia hiruppun seakan tidak akan pernah cukup.

Dia memeluk lagi suaminya yang kini sudah benar-benar 'tertidur' dengan tenang.

"Yeobo, yeobo…. Kumohon yeobo… mengapa kau tega meninggalkanku dan calon anak kita?.. yeobo? Yeobo…" Teriak wanita itu histeris sambil masih memeluk suaminya erat.

Ya malam ini , dia dan bayi yang ada di dalam kandungannya resmi tidak memilik sosok kepala keluarga. Malam ini dia akan berusaha menjalani kehidupannya sendiri, tanpa seseorang yang akan melindunginya.

.

.

.

Kepergian lelaki itu memang berdampak besar pada wanita bernama Lee Jung Soo itu, dia masih seperti belum bisa menerima kepargian laki-laki yang amat dia cintai itu , terlebih hanya tinggal beberapa bulan lagi mereka akan segera menimang buah cinta mereka.

Lihatlah kini wanita itu hanya dapat terduduk lesu di teras sebuah rumah yang terlihat sangat biasa, berbeda jauh dengan rumahnya sebelumnya. Setelah suaminya meninggal dan semua hartanya di sita oleh pihak bank untuk menutupi kerugian perusahaan suaminya yang telah bangkrut kini dia tinggal bersama haelmoni yang sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri di rumah yang sangat tidak bisa di katakan besar, ya rumah sederhana yang terletak di daerah Busan menjauh dari hingar bingar kota Seoul.

Jung Soo pun setiap hari hanya terduduk lemah di teras rumah itu sambil menatap kosong, dan itu sungguh sangat mengkhawatirkan. Lee Haelmoni pun hanya bisa menatap cemas melihat sikap Jung Soo itu.

.

.

.

~3 Bulan kemudian~

"AAARRGGGHHH…" Teriak Jung Soo sambil terus mengejan dan menarik nafas sesuai perintah dokter yang membantu persalinannya sekarang.

"Jung Soo-ah, ayo sedikit lagi… tarik nafasmu perlahan, lalu hembuskan." Dokter itu terus mengintrupsi wanita yang kini sedang menahan rasa sakit yang teramat sangat itu.

Lee Haelmoni dengan seorang lelaki dan wanita yang tak lain adalah sahabat Jung Soo hanya bisa terdiam di depan ruang tunggu berharap semua akan berjalan lancar, untunglah Jung Soo mempunyai seorang sahabat yang sangat baik yang bersedia membiayai persalinan di rumah sakit sehingga Lee Haelmoni pun bisa sedikit tenang.

Beberapa saat kemudian terdengar suara tangis bayi dari dalam rungan itu, Lee Haelmoni dan wanita yang bernama Cho Heechul itu saling menatap haru.

"Syukurlah akhirnya Jung Soo bisa melewati semua ini Chullie-ah," Lee Haemoni tersenyum bahagia.

Namun belum sempat wanita bernama Heechul itu menjawab ucapan Lee Haelmoni, terdengar lagi suara tangisan bayi dan kini terdengar dua suara tangisan bayi saling bersahutan.

Heechul menatap Suaminya dan Lee Haelmoni secara bergantian.

"Aigoo, Yeobo sepertinya Jung Soo-ah melahirkan anak kembar" Ucap Heechul sambil menatap Suaminya. Namun ketika dia menatap Lee Haelmoni dia melihat wajah Lee Haelmoni berubah menjadi sedih.

Heechul dan Hangkyung hanya bisa menatap bingung kearah Lee Haelmoni.

Beberapa saat setelah itu, kedua bayi yang ternyata berjenis kelamin perempuan itu sudah di pindahkan keruangan khusus untu bayi, sedangkan Jung Soo sedari tadi belum sadarkan diri. Selain kondisinya yang lemah dia juga terlalu banyak pikiran.

"Hangkyungie, mereka cantik ne?" Heechul menggendong salah satu bayi itu yang kini tertidur pulas, sangat cantik dan mungil. Lucu sekali pikir Heechul.

"Ne , mereka sangat cantik. Ketika Jung Soo sadar nanti pasti dia sangat bahagia memiliki 2 malaikat kecil secantik ini." Hangkyung kini ikut mengusap pipi bayi yang kini berada dalam gendongan istrinya itu.

Lee Haelmoni sedari tadi hanya terdiam sambil menatap kaku kedua bayi itu, dia berjalan mendekati Heechul dan Hangkyung dan menatap Heechul dalam.

"Bawalah salah satu dari bayi ini,"

Heechul dan Hangkyung seketika membulatkan kedua matanya, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh Lee Haelmoni.

"Haelmoni, apa maksud anda?" Heechul mencoba menegaskan perjataan wanita tua yang kini berdiri di hadapannya.

"Kalian tau, aku dan Jung Soo tidak bisa merawatnya dengan baik. Kami tidak mempunyai banyak uang untuk merawat dua anak sekaligus. Kau tau kan Chullie-ah, di tambah dengan kondisi psikis Jung Soo yang tidak stabil. Kumohon pada kalian bawalah bayi itu, anggaplah seperti anak kalian dan jangan pernah biarkan dia mengenal Jung Soo. Karena aku yakin Jung Soo pun tidak akan merasa kehilangan walau kalian telah membawanya."

"tapi.. Haelmoni?"

"Kumohon Chullie-ah,"

Heechul lalu menatap Hangkyung seoalah meminta persetujuan untuk hal yang bisa di bilang gila ini, sebenarnya jauh di dalam lubuk hati Heechul dia sangat ingin memliki anak perempuan dan sekarang dia di hadapkan dengan pilihan yang sulit. Membawa anak ini dari ibu kandungnya tapi toh Jung Soo pun tidak akan sadar bahwa dia membawa salah satu dari putrinya, banyak alasan yang bisa di karang oleh haelmoni nanti asalkan dia bisa menjamin bahwa selamanya bayi mungil ini hanya akan mengetahui bahwa appa dan eommanya adalah dia dan Hangkyung, bukan Lee Jung Soo.

Hangkyung lalu tersenyum sambil mengagguk pelan mengisyaratkan dia pun setuju dengan semua ini, Heechul menatap Lee Haaelmoni sambil tersenyum dan di balas senyuman hangat juga oleh wanita tua itu.

Malam itu, dua bintang yang selalu bersatu di dalam Rahim sang eommanya harus berpisah tanpa pernah mengetahui bahwa mereka adalah satu, dua bintang itu kini akan benar-benar berjauhan dan entah kapan bisa bersatu lagi, tapi setidaknya masing-masing dari mereka memiliki orang yang akan menyanyaingi mereka sepenuh hati.

.

.

.

~17 Tahun Kemudian~

Suasana pagi di rumah itu, emh bahkan bangunan yang berdiri di lahan hampi 2 hektar itu sepertinya tidak cocok di sebut rumah, mengingat bangunan bercat coklat itu terlihat sangat megah dan besar. Bayangkan saja di dalam komplek perumahan itu terdapat lapangan golft dan taman-taman indah layaknya sebuah istana bahkan terdapat landasan untuk helicopter pribadi milik keluarga itu.

Ya rumah yang sebenarnya lebih cocok di bilang istana itu adalah, milik dari pemimpin sekaligus pemilik perusaan terbesar bukan hanya di Korea namun juga di hampir wilayah asia dan bahkan ke kawasan eropa, SM Group adalah perusahaan besar yang bergelut di bidang perhotelan, kosmetik, elektronik bahkan fashion. Bukan hanya itu bahkan SM Group juga telah mendirikan sebuah sekolah bertaraf internasional dari mulai jenjang taman kanak-kanak hingga ke perguruan tinggi dan jangan di ragukan lagi hanya orang-orang yang benar-benar kaya dan pintar yang bisa bersekolah di SM School dan SM University.

Cho Hangkyung adalah pemilik perusaahn yang menggurita ini, dan istrinya adalah Cho Heechul wanita yang dianggap paling sempurna di seantero jagat korea bukan karena hanya kecantikan dan kekayaannya tapi juga karena kharisma dan semangat tentang menjalankan perusaan yang sekarang tengah menjadi sorotan dari semua pihak, salah satu penggerak ekonomi korea yang pesat.

Pagi itu seperti biasa para pelayan di rumah kediaman keluarga Cho sibuk melakukan tugasnya masing-masing, mulai dari koki-koki yang sibuk mempersiapkan makanan untuk sarapan sang empunya rumah dan kedua orang anaknya. Ada juga yang membersihkan rumah mulai dari dinding , lukisan , tangga dan yang lainnya.

Pagi itu seperti biasa sebelum memulai aktivitas hariannya Nyonya Cho dan kedua anaknya melakukan ritual rutin sarapan bersama, ya di meja makan yang sangat besar ini hanya diisi oleh 3 orang saja, dirinya putra keduanya dan putri bungsunya. Jangan bertanya dimana suaminya karena tidak perlu menebak dengan bingung, suaminya dan putra pertamanya kini berada di China untuk mengurus cabang perusahaan mereka yang tak kalahbesar dengan yang di korea.

Pintu ruang makan itu di buka oleh pelayang yang berada di sisi kanan dan kiri pintu itu, masuklah seorang lelaki remaja berusia sekitar 18th, dengan rambut bewarna coklat caramel yang di tata agak berantakan namun memberi kesan cool pada lelaki kyuhyun , laki-laki yang baru saja masuk kedalam rungan makan itu dan kini telah duduk di salah satu kursi di sisi Cho Heechul. itu adalah putra kedua keluarga Cho, Sikapnya yang dingin dan ucapannyayang tajam membuat dia terlihat menakutkan tapi sangat cool dan dia semakin terlihat tampan, itu yang menyebabkan dia sangat terkenal walaupun dia bukan seorang artis.

"Bagaimana tidurmu Kyu? Nyenyak?" Heechul bertanya kepada Kyuhyun sambil tersenyum hangat.

"Seperti biasa," jawabnya datar sambil menegak segelas susu yang baru saja di tuangkan oleh seorang pelayan yang kini berada disisinya.

"Ah, baguslah… ngomong-ngomong eomma belum melihat…" Belum sempat Heeechul menyelesaikan perkataannya, pintu ruangan itu kembali terbuka namun kali ini sepertinya kedua pelayan yang ada di sisi pintu itu kalah cepat dengan seorang gadis berusia lebih muda setahun dengan namja beriris obsidian yang kini tengah duduk sambil menyantap sup cream di hadapannya , ya beberapa detik kemudian tubuh gadis itu terlihat dari balik pintu di ikuti seorang ahjussi bertubuh tambun.

Gadis itu terlihat sangat cantik, dengan mengenakan pakaian seragam sekolah lengkap dengan jasnya dan rambut panjang bewarna coklat tua yang dia biarkan tergerai. belum lagi di tambah dengan pipinya yang sangat chubbie dan deretan gigi kelinci di balik bibir mungil merah yang berbentuk m itu menambah sempurna kecantikannya. Ya dia adalah si bungsu dari keluarga Cho, Cho Sungmin. Putri kecil yang sangat Heechul dan Hangkyung sayangi. Putri kecil yang selalu di turuti apapun keinginannya, ya dia adalah tuan putri di istana ini.

"Eomma, " Sungmin berlari kecil lalu memeluk eommanya dan mencium pipinya.

"Ahh, baru saja eomma mencarimu. Eomma kira kau terlamabat bangun." Jawab Heechul sambil mengusap lembut rambut putrinya itu.

"Mana mungkin aku bisa terlambat bangun jika pelayan itu memasang jam weker tepat di sisi telingaku," Jawab Sungmin sambil mengerucutkan bibir Plumnya, dia pun melepaskan pelukannya dari Heechul dan kini berganti memeluk Oppanya yang masih sibuk dengan sup creamnya.

"Kau hanya diam saja oppa, ishh" Ucap Sungmin sambil mengecup pipi oppanya tersebut, yang tetap memasang wajah coolnya. Namun tetap menaikan ujung bibirnya lalu mengelus pelan rambut Sungmin.

"Apa aku harus selalu berteriak sepertimu setiap pagi, "

"Ani, setidaknya kau harus tunjukan semangatmu oppa," Sungmin lalu nelepaskan pelukannya dari Kyuhyun lalu duduk di kursi di hadapan Kyuhyun.

Kyuhyun hanya menyunggingkan evil smirknya lalu beranjak dari duduknya. Dan meninggalkan ruangan itu untuk menuju sekolahnya, ya benar-benar sekolah miliknya dan keluarganya.

"Aish, ya oppa!" Pekik Sungmin, sang eomma hanya bisa memperhatikan sambil tersenyum. Sungmin pun lalu menenggak susu di hadapannya dan memaka sandwichnya dengan kasar.

"Pelan chagi, kau bisa tersedak." Ucap Heechul, tampa melirik kearah Sungmin namun tetap menyunggingkan Senyumnya.

"Arra… arra" Jawab Sungmin sambil mempouthkan bibirnya.

"Sajangnim kami sudah mempersiapakan semuanya, perwakilan dari pihak Macau akan tiba sebentar lagi dan kita bisa langsung menemuinya," Ucap lelaki yang sedari tadi berdiri disisi Heechul, dia adalah asisten pribadi Heechul, Jeong Jin.

Heechul pun menyudahi sarapannya, lalu beranjak dari tempat duduknya. Sebelumnya dia menyempatkan untuk mencium kening putri kesayangannya itu.

"Nikmati harimu arra? Saranghae." Ucapnya sambil mengelus rambut Sungmin, Sungmin hanya mengangguk. Heechul pun lalu pergi meninggalkan ruangan itu diikuti asistennya. Dan kini tinggalahSungmin yang masih terduduk di ruang makan sendiri.

"Bahkan aku selalu tertinggal, aishh… ahjussi,,," Sungmin Menatap Pria berteubuh tambun yang di panggilnya Shin ahjussi, dia adalah kepala pelayan di rumah ini sekaligus asisten Sungmin. Ya bisa di bilang seperti itu.

"Ya, nona? Ada yang bisa saya bantu?" Shin ahjussi membungkuk sebentar sambil tersenyum.

"Aku sudah selesai, siapkan mobil oke ahjusii."

"Siap nona" Sungmin pun lalu beranjak dari ruangan itu, menuju ya sekolahnya tentunya.

.

.

.

Mobil Mercy Hitam itu kini sudah memasuki gerbang sekolah yang bisa di bilang paling bergengsi di kota seoul, ya SMscholl Group.

Mobil itu kini telah berhenti sempurna di pintu masuk SMsenior high school, seorang pengawal membuka pintu mobil itu lalu munculah sesosok wanita cantik dari dalamnya.

"Minnie," Teriak seorang yeoja berambut agak ikal sebahu bewarna pirang, jika dilihat sepintas yeoja yang memanggil Sungmin itu seperti bukan orang korea. Ya memang benar saja yeoja bernama Eunhyuk Jay itu blasteran kanada putri dari pemilik Jay group salah satu relasi bisnis appa Sungmin, dia adalah sahabat dekat Sungmin.

Sungmin melambaikan tangannya kearah EunHyuk yang kini sudah berjalan mendekatinya.

"Hyukie… Kemana saja kau seminggu ini aku tidak melihatmu di sekolah?" Tanya Sungmin sambil menggandeng lengan sahabatnya itu.

"Ahh, mian aku lupa mengabarimu… ada sebuah acara keluarga yang harus aku hadiri di kanada dan kau tau? Itu sangat membosankan Ming," Jawab Hyuk sambil mempoutkan bibirnya, belum sempat Sungmin membalas jawaban Hyukjae terdengan suara teriakan dari arah pintu masuk tadi, bukankah sudah bisa di tebak siapa biang keributan itu, Sungmin Dan Eunhyuk hanya bisa menatap datar. Terlebih Sungmin dia mempoutkan bibirnya semaksimal mungkin.

"Oppa… ishhh" Gumannya.

.

.

.

TBC

Annyeong Readerr ^^, saya kembali dengan FF saya yang kedua hhheee… padahal rencananya mau mulai nulis setelah akhir tahun tapi entah kenapa ide ff in kayanya nendang2 minta keluar dari otak saya. Ya dengan senang hati saya tuangkan deh dalam kata-kata hhee..

Saya harap di ff saya yang kedua ini respon dari reader cukup baik, ini baru prolog mungkin jalan dan konfliknya belum terlalu jelas ya ^^… END or TBC? Pasti TBC,,, hhhee iya dong ^^ Review n Review jangan lupa ya…

V

V

V

V

REVIEW PLEASE ^^