Ngerasa familiar sm judulnya? Yups..itu Judul Drama Taiwan aka Ou Xiang Zhu favorit saya, mungkin ada yg pernah nonton jg, tp ceritanya beda ko, saya cuma ngambil sedikit cerita endingnya aja, n cerita juga ga nyambung sama judul T_T

Dan maaf klo tulisannya amburadul, ini FF pertama saya

Title : FATED TO LOVE YOU

Writer : Nickey Jung Rae Suk

Rating : T-M

Cast : Kim JaeJoong (25) , Jung YunHo (25), Park YooChun (25), Kim JunSu (24), Shim ChangMin (24), Cho KyuHyun (24), Go Ahra (24), ect.

Pairing : YunJae, YunRa (Hoeeek), Slight YooSu n ChangKyu

Genre : YAOI, Straight, Romance, Hurt, Mpreg

Disclaimer : YunHo MILIK JaeJoong, JaeJoong MILIK YunHo, Cerita ini ASLI MILIK saya.

Lenght : 1 of 5

Warning : YAOI, BOY x BOY, Boys Love, Typo(s), Ide pasaran, No Majas, EYD kacau, Judul ga sesuai dg cerita, alur lambat- kadang cepet(?) etc.

Chapter 1

" Gugurkan.."

" Mwo?" Namja cantik itu membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang dikatakan namja tampan didepannya.

" Kau tahu 'kan jika aku sangat mencintainya? aku tak ingin membuat dia lebih terluka. Cukup dengan kesalahan yang kita buat. Ku mohon mengertilah Jae-ah.."

" Arrasseo.."

.

Jaejoong duduk di halte bus, wajahnya menatap datar orang-orang yang berlarian mencari tempat untuk berteduh. Hari ini hujan mengguyur kota seoul, seolah tahu jika hati namja cantik itu tengah menangis.

Pikirannya kembali pada perkataan 'bos' nya dua jam lalu. 'Menggugurkan sama dengan mati,ania?' Jaejoong mengelus pelan perutnya yang mulai membuncit itu. Ia sadar mencintai atasannya yang sudah memiliki isteri resikonya sangat besar. Tapi apa ia salah? apakah ia melanggar hukum? *Author demam dangdut*^_^
Jaejoong tahu konsekuensinya. Maka dari itu ia pasrah, mungkin lebih tepatnya 'menikmati' saat atasannya itu mengambil harta yang paling berharga darinya.

Flashback

"yeaaaa...ayo minum..sampai puasss.."

TRING~...

Suara musik klasik mengalun indah. Beberapa orang tengah berdansa dengan pasangannya masing-masing. Tapi tidak dengan namja cantik yang sedari awal duduk diam. Ia hanya sesekali meneguk minumannya dan mencuri pandang pada sosok tampan yang terlihat mulai mabuk.

Kim Jaejoong, namja cantik itu sekarang tengah berada di Mirotic bar ruang V-VIP, ia dan teman lainnya sedang merayakan keberhasilan perusahaannya, karena produk i-Phone yang beberapa hari diluncurkan, berhasil menguasai pasaran dunia.

Siapa yang tak tahu Jung Corp. perusahaan raksasa yang cabangnya hampir tersebar di seluruh dunia? Perusahaan yang saat ini dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang masih muda dan tampan. Jung Yunho. Ia baru tiga bulan menjabat sebagai Presiden Direktur menggantikan ayahnya Jung YongHwa yang telah wafat. Dan mereka merayakan keberhasilan itu di sebuah Bar ternama di Seoul.

Sebenarnya sejak awal Jaejoong tak ingin ikut. Tapi apa daya, namja cantik itu adalah sekretaris sang Direktur, ia tak bisa menolak ketika namja tampan itu mengajaknya. Apalagi sebenarnya dalam hati Jaejoong sangat senang, setidaknya ia bisa lebih lama berdekatan dengan Direkturnya itu.

Well, Jaejoong memang mengaggumi dan menyukai-, ani lebih tepatnya mencintai Direkturnya itu.

Jaejoong masih setia memperhatikan sosok tampan yang tertidur itu, sepertinya atasannya itu benar-benar mabuk eoh? Dengan ragu ia menghampiri namja tampan itu.

"Yunho-ssi.. Yunho-ssi.." Jaejoong menepuk bahu Yunho, mencoba membangunkannya.

"Eunggh.." Yunho membuka matanya perlahan. Tapi tiba-tiba saja ia memeluk Jaejoong, membuat namja cantik itu tersentak.

"Yunho-ssi..lepasss.." namja cantik itu merasa sesak karena Yunho memeluknya dengan erat.

"Aniyo..aku ingin seperti ini." Yunho menjawab dengan mata terpejam dan semakin memeluk erat Jaejoong.

"Andwee..kita harus pulang, isterimu pasti menunggumu." seketika Yunho melepaskan pelukannya. Namja cantik itu sedikit bisa bernapas lega. Ia melihat

Yunho mengambil ponsel dari sakunya dan me-nonaktifkannya.

"Kenapa dimatikan?"

"Supaya tak ada yang menganggu kita cantik." Yunho tertawa kecil.

"Mwo?"

BUKK

Belum sempat Namja cantik itu berucap, Yunho mendorong dan menindihnya.

"Yakk..Yunho-ssi..berat,aishh.." Jaejoong berusaha membangunkan Yunho, walaupun agak sedikit kesusahan, tapi akhirnya ia berhasil membangunkan bosnya itu.

"Yunho-ssi..ireona.." Jaejoong menepuk-nepuk pipi Yunho, tapi sepertinya namja tampan itu tertidur.

"Bagaimana ini?" Jaejoong menggigit ujung kukunya, kebiasaan kalau ia sedang gugup atau bingung. Ia melihat sekelilingnya. Sepi, ternyata semua orang sudah pulang, mungkin pergi dengan pasangannya. Matanya tertuju pada namja cassanova yang sedang menggandeng dua yeoja di sampingnya.

"Yoochun-ssi.."

Namja yang dipanggil Yoochun itu menoleh. "Ada apa manis?" Namja cassanova itu tersenyum manis *Author pingsan* lengannya memeluk erat dua yeoja di sampingnya.

" Emm..sepertinya Yunho-ssi mabuk, eotteohkajyo?"

Namja cassanova itu menoleh, kemudian menatap Jaejoong sejenak.

" Bawa saja pulang..atau bawa dia ke hotel, atau..terserah kau saja lah." Yoochun hendak pergi.

"Tapi kau 'kan sepupunya, kenapa tak kau bawa pulang saja?" mohon Jaejoong.

" Aigooo..apa kau tak lihat yeoja-yeoja cantik di sebelahku ini eoh? aku ingin bersenang-senang cantik...Sudah yah. Bye bye.." Yoochun pergi sambil melambaikan tangannya.

"Yakk..Yoochun-ssi... dasar playboy, ku adukan pada Junsu-ssi baru tau dia, Aishhh.. " Jaejoong menggerutu sambil mengacak-acak rambutnya. "Eotteohkaji?" ia melirik Yunho yang tertidur pulas.

.

.

BRUKK

Jaejoong menjatuhkan Yunho ke tempat tidur. Setelah lama bergulat dengan pikirannya di Bar tadi, ia memutuskan untuk membawa Yunho ke apartemennya.

Selain namja cantik itu tak tahu dimana Yunho tinggal, ia juga tak punya uang lebih jika harus membawa Yunho ke Hotel. Apalagi mengingat Yunho itu seorang Direktur, pasti namja tampan itu tak akan mau jika tidur di hotel murahan, pikirnya.

Setelah melepas sepatu, dengan sedikit ragu Jaejoong melepaskan satu persatu kancing kemeja Yunho. Ia berpikir Yunho akan merasa sesak jika harus tidur memakai kemeja yang masih terkancing.

GREPP

Jaejoong terhenyak, tiba-tiba saja tangan yunho memegang tangannya. Mata namja tampan itu terbuka, ia bangun dengan tangan yang masih mengenggam tangan Jaejoong. Semakin dekat...

"Yun..Ho-ssi.. kau mau apa?" Jaejoong tergagap, ia menelan ludahnya gugup karena kini jarak wajahnya dan wajah Yunho sangat dekat.

"Menurutmu?" Yunho balik bertanya, mata musangnya yang sayu dan seringai di bibirnya membuat Jaejoong makin gugup.

Cup

Mata bulat Jaejoong semakin membulat(?) apa ini? Yunho menciumnya?

Yunho mulai melumat bibir merah Jaejoong, matanya terpejam menikmati rasa manis bibir cherry itu. Jaejoong yang masih shock hanya diam. Ia tak merespon ciuman Yunho.

BUAGHH

Jaejoong mendorong tubuh Yunho hingga ciumannya terlepas.

"Yunho-ssi, weiresseyo?" napas Jaejoong sedikit memburu.

"Wae? Bukankah ini yang kau mau?" Yunho menyeringai.

"A..apa maksudmu?"

"Aku tahu Jae, kau menyukaiku kan?"

Jaejoong membulatkan matanya (lagi).

"Kau pikir aku tak tahu hmm?" Yunho mengusap pelan pipi Jaejoong. "Aku tahu Jae-ah, kau diam-diam selalu memperhatikanku 'kan? Pipimu selalu memerah jika aku menggodamu, dan aku selalu mendengar debaran jantungmu jika kau beada di dekatku."

"A..apa?" Namja cantik itu semakin tergagap. Yunho menarik tangan Jaejoong hingga kini tubuh Jaejoong menindihnya. Jaejoong masih membatu *perasaan dari tadi Jaema shock mulu ya?*-_-

Perlahan Yunho menempelkan bibir hatinya ke bibir cherry Jaejoong, namja tampan itu melumat lembut bibir Jaejoong. Jaejoong diam tak tahu harus apa, ia ingin sekali menolak karena ia tahu siapa Yunho, tapi hatinya berkata lain. Namja cantik itu menginginkannya. Bolehkah ia egois?

Jaejoong mulai mengikuti permainan Yunho. Ia balas melumat bibir hati Yunho. Yunho membalikan tubuh Jaejoong dan menindihnya tanpa melepaskan ciumannya.

"Mmmckkpp..." Lidah mereka saling beradu. Yunho memasukan tangan kanannya kedalam kemeja Jaejoong. Ia meraba dada bidang Jaejoong yang sedikit kenyal itu. Ternyata nipple namja cantik itu sudah mengeras. Dibukanya kancing kemeja Jaejoong dan dilemparkannya sembarang. Ia melahap benda merah itu dan menjilatinya, kemudian ia mengigit lembut nipple kanan Jaejoong, sedangkan nipple kirinya dipelintir.

"Ahhh...Yunnhh... " Jaejoong mendesah, matanya terpejam. Kelihatannya namja cantik itu mulai menikmati permainan itu eoh?

Ciuman Yunho mulai turun ke perut rata jaejoong, lidahnya menyapu tiap jengkal perut namja cantik itu. Ia membuka resleting celana Jaejoong. Dirabanya tonjolan kecil itu. Lalu diturunkannya celana dan underwear namja cantik itu, dan kini tampaklah tubuh indah tanpa cacat di depan mata musangnya. Ia sendiri melepaskan seluruh pakaiannya, hingga kini keduanya sama-sama naked.

Yunho melebarkan kedua kaki indah Jaejoong, kembali diciumnya bibir cherry itu. Jaejoong yang terlihat pasrah membuat namja tampan itu semakin bernafsu. Entahlah, mungkin alkohol menjadi penyebab ia melakukan 'itu' pada Jaejoong, atau mungkin memang ia melakukannya dengan sadar? Hanya author yang tahu*plakkk*

Yunho menggoyang-goyangkan kejantanannya yang sudah mengeras, kemudian digesek-gesekan di bibir hole sempit Jaejoong. Tanpa pemanasan yang lebih, dengan sangat hati-hati Yunho mulai memasukan kejantanannya.

"Ahhh... " Jaejoong menjerit pelan, sepertinya ia kesakitan. Terang saja ini adalah pengalaman pertama namja cantik itu. Tapi Yunho tak mengindahkannya. Ia terus mendorong kejantanannya. Sempit. Itulah yang dirasakan namja tampan itu. Tapi ia tak mau menyerah. Didorong kembali kejantanannya dengan perlahan, walau bagaimanapun ia tak ingin menyakiti namja cantik itu.

"Ouugghh Jae...hmmm" rancaunya saat junior big sizenya tertanam sempurna di hole cantik itu. Yunho mulai menggerakan pinggulnya perlahan. Tapi karena sensasi hole sempit Jaejoong, Yunho menggerakan pinggulnya dengan cepat dan sedikit kasar.

"Ahhh... Yun pelan-pelan, sakiiitt.." Jaejoong meringis sakit. Yunho memperlambat gerakannya tak tega melihat namja cantik itu merintih menahan sakit.

"Ahhh.." Desah Jaejoong saat kejantanan Yunho menyentuh sweet spotnya.

"Hhhmmm ougghh..Jae..." diciumnya kembali bibir merah Jaejoong, seluruh batang kejantanannya tenggelam, nikmat serasa dipijat-pijat oleh hole sempit itu.
Yunho semakin mempercepat gerakan pinggulnya. Keringat menetes membasahi tubuh mereka. Suara desahan merekapun semakin keras. Yunho menindih dan memeluk Jaejoong sambil menjilati telinga Jaejoong.

"Ouughh Yuunnhh..ahh.." Pelukan Jaejoong makin erat, ia meremas pantat Yunho, paha namja cantik itu makin erat menjepit pinggangnya. Gerakan pinggul namja tampan itupun semakin cepat. Sampai akhirnya mereka berhasil mencapai puncaknya.

" Hahh.. Hoshh.." Deru nafas keduanya bersahutan. Yunho mengecup lembut kening Jaejoong.

"SaranghaeKim Jaejoong..." ucapnya. Kemudian ia memeluk Jaejoong. Menenggelamkan kepalanya di lekuk leher Jaejoong.

Jaejoong menangis. Ia tak menyangka telah memberikan tubuhnya pada namja yang sejak dulu di sukainya. Tapi ia sudah siap dengan resiko besar yang akan ia hadapi, mengingat dirinya seorang namja yang istimewa. Dan kali ini, biarlah ia menjadi seorang yang egois.

'Na do Saranghae yunnie-yah.. ' ucapnya dalam hati.

Belum sepuluh menit berlalu, tiba-tiba Yunho melumat kembali bibir Jaejoong dengan ganas, dan malam itu entah berapa puncak gunung yang mereka daki(?).

~*Tong Vfang Xien Qi*~

Jaejoong duduk di kursi balkon apartementnya, tak dihiraukannya angin malam yang menembus kulit pucatnya, poni almondnya sedikit bergoyang. Namja cantik itu merapatkan jaketnya, kakinya ia tekuk, sorot matanya terlihat kosong. Ia menatap cup kopi yang sedari tadi di pegangnya. Kejadian seminggu yang lalu mengusik pikirannya. Masih jelas terngiang perkataan Yunho sehari setelah peristiwa itu.

[ "Mianhae Jaejoong-ah saat itu aku mabuk. Ku harap kita melupakan kejadian itu. Anggap saja itu tak pernah terjadi."]

Benar 'kan? ternyta kata-kata cinta Yunho saat itu, hanya karena pengaruh alkohol. Tapi apa mungkin Yunho tak sadar, kalau namja tampan itu tak hanya sekali melakukannya?

Jaejoong tersenyum miris, ia mengelus perut ratanya. "Mungkinkah..?" gumamnya.

~*Dong Bang Shin Ki*~

TAP~ TAP~ TAP

"Maaf, apa Yunho ada di dalam?" Seorang yeoja cantik berdiri dengan anggunnya di depan meja kerja Jaejoong. Jaejoong yang saat itu sedang mengetik mendongkakkan kepalanya kemudian tersenyum.

"Apa anda sudah buat janji nona?"

Yeoja itu tersenyum. "Aku Jung Ahra."*sumpah ni nama ga pantes banget,*

"Ah, joesonghamnida Ahra-ssi, sajangnim ada di dalam." Jaejoong berdiri sedikit gugup dan kaget, sebelumnya ia memang belum pernah bertemu dengan isteri bos nya itu. Ia hanya tahu namanya saja.

"Gwaenchana..hmm Apa kau.. Kim Jaejoong?"

"Ye..?" Jaejoong terkejut, darimana yeoja ini tahu namanya, pikirnya.

"Gomawo.." Ahra tersenyum (lagi) dan berbalik meninggalkan Jaejoong yang masih berdiri membatu.

"Ternyata dia sangat cantik." Lirih Jaejoong sendu, ia duduk dan kembali larut dalam pekerjaannya.

BRAKK

"Oppa.." Ahra menghampiri Yunho yang sedang memeriksa beberapa file. Yeoja itu duduk dipangkuan Yunho, rok pendeknya tersingkap memperhatikan paha mulusnya -tapi tak semulus paha Hero Jaejoong tentunya- tangannya merangkul leher namja tampan itu.

Cup

Ahra mengecup pipi kiri Yunho. Walaupun tiga tahun pernikahan mereka belum dikaruniai anak, tapi Yunho dan Ahra masih terlihat mesra.

"Apa yang membawamu ke mari hmm?" Yunho menghentikan pekerjaannya.

"Aku takut kau lupa acara malam ini." Ahra mengerucutkan bibirnya TIDAK lucu. *auhtor sensi*

"Mana mungkin aku melupakan hari istimewa isteriku eoh.." Yunho mencubit pelan ujung hidung Ahra.

"Kalau begitu, Selesaikan pekerjaanmu dan pulang secepatnya."

"Tapi—"

"Satu lagi, oppa harus mengajak Kim Jaejoong juga."

"Wae?" Yunho mengerutkan keningnya. Sedangkan Ahra hanya tersenyum.

.

"Otte? mashita ania?" Yunho bertanya pada Jaejoong. Saat ini Jaejoong tengah makan malam dengan Yunho dan Ahra. Awalnya Jaejoong menolak. Tentu saja ia tak mau sakit hati karena harus melihat kemesraan orang yang dicintainya bersama orang lain. Tapi Yunho terus membujuknya dengan alasan ini permintaan Ahra yang sedang Ulang tahun. Dan di sinilah Jaejoong sekarang.

"Geurom." Jaejoong tersenyum manis. "Ternyata kau sangat pintar memasak Ahra-ssi." imbuhnya memuji Ahra. Yeoja itu tersenyum senang.

"Gomawo.. tapi kau berlebihan,haha.."

Dan malam itu mereka bercerita banyak. Yunho seolah lupa kalau ia mernah melakukan 'sesuatu' dengan Jaejoong. Sejak itu Jaejoong semakin dekat dengan Ahra, bahkan tak tanggung-tanggung Ahra menceritakan masalah rumah tangganya pada namja cantik itu. Jaejoong yang mendengarnya hanya bisa tersenyum getir.

TBC

Boleh minta reviewnya :D

YUNJAE IS REAL...!
Always Keep The Faith... ^^