Annyeon chingu...

Ketemulagi sama aku Syeakarim

Kali ini aku mau shared fic KPOP lagi ni.. nah kali ini Fic tentang MBLAQ

Semoga suka ya..

Dan maaf ni klo cetanya Gaje, banyak Typo, OOC,AU dll

Happy reading ya : )

MY TRUTH LOVE

Pair : MIR/April

Genre : Romance ( maybe hehehe)

Summary:

Ternyata aku terlalu bodoh kenapa aku haru melihat jauh jika ternyata ia ada tepat dihadapan ku.

Chap 1

'BIIBB BIBB' bunyi alaram dari sebuah jam beker yang pasti sangat menggangu seorang gadi yang sedang lelap tertidur. "Aiish berisik" keluh gadis itu lalu menutupi kepalanya menggunakan bantal yang ada disampingnya.

saat akan kembali kealam mimpi terdengar suarah pintu terbuka dengan kasar. "Yah... apa pantas seorang gadis masih tidur jam segini hah?" teriak seorang wanita paruh baya yang datang sambil berjalan kearah jendela dan membukanya.

"aiissh.. eomma tutup gordengnya. Aku masih ngantuk nih" pinta sang gadis dan tetap pada posisi tidurnya. "aigo... semalam begadang lagi hah?" tanya sang ibu sambil menggelengkan kepalanya setelah melihat tingkah laku anak perempuannya. " hmm" dan hanya di jawab dengan singkat dari sang anak.

"yaaahh... APRIL . Cepat banggu nanti kau telat masuk sekolah " teriak sang ibu, yang menurutnya ini jalan terakhir untuk membangunkan sang anak. "MOO?" april yang kaget mendengar teriakan ibunya langsung terduduk diatas tempat tidurya."eoma jam berapa sekarang?" tanyanya setelah merasakan separuh arwanya telah berkumpul ditubuhnya. "jam mandi"

"EOMMA... kenapa gak banggunin dari tadi?" teriak april sambil berlari menuju kamar mandi. "semua anggota keluarga dari appa mu sampai kakak mu sudah banggunin kamu dari tadi" kata sang ibu sambil merapikan tempat tidur .

===OOO===

"april eomma sama appa mau ke Incheon ketempat bibi kang ya selama dua hari" kata sang ibu sambil membersihkan meja kepada anak gadisnya yang sedang memasang sepatu "jadi Cuma aku sama joon oppa dong dirumah?" tanyanya. "andwe kau lupa oppa mu kan ada acara piknik mungkin besok dia baru pulang."jawab sang ibu. "MWOO? Eoma kan tau aku gak berani sendiri, bagaimana kalo maling masuk rumah kita? Terus gimana kalo rumah kita kebakaran gara-gara aku masak"

"aaiisshh berhenti memikirkan hal yang tidak-tidak.. uda eoma pikirkan. Malam ini kamu tinggal di..."

===OOO===

"Begitulah jadi malam ini aku tidur dirumahmu." Ucap seorang gadis berkaca mata lalu memasukan sepatunya kedalam loker. "hhmm kau memang merepotkan" keluh seorang pria yang sedari tadi menyenderkan bahunya ke dindin tidak jau dari loker.

"yahhh ini bukan kemauanku tau. Kalo bisa aku juga ikut ke Incheon. Disanakan ada Minho oppa. Hhmm sudah lama gak liat minho oppa "kata april dengan memeluk bukunya. Tanpa april sadari pria yang ia ajak bicara telah berjalan meninggalkan dirinya sedirian diloker. "yyaahhhhh.. Bang Chulyong tunggu aku" teriak april sambil menggerjar pria itu, tapi tiba-tiba pria itu menghentikan langkanya.

"aiishhh kan sudah kubilang kalo disekolah panggil aku Mir. Dan jangan lupakan 'oppa'nya" katanya dengan memberikan sedikit penekanan pada kata oppa. "hhmm wae? Emangnya sala kalo aku panggil Chulyong?"tanya april yang sedang membenarkan posisi kaca matanya.

"anio tapi nama MIR lebih keren" jawab mir dan memberikan satu jempolnya. "tapi.. kalo aku gak mau gimana?" ucapnya dengan sebuah senyuman yang dibuat-buat.

"kalau tidakk..." mir melangkah mendekati april lalu sedikit menunduk dan "ini akan aku ambil" kata mir sambil mengambil kaca mata milik april dan meninggalkan gadis itu."yahhh ... balikin kaca mata ku pabo" teriak april sambil menggejar Mir di koridor kelas.

===OOO===

"Mir oppa.. sini" panggil april pada seorang pria yng baru saja memasuki kantin. Tanpa menjawab Mir pun berjalan mendekati meja yang sedang diduduki april. "oppa tumben kekantin?"tanya april yang sedang membuka bungkus roti yang ia pegang." Hhmm iseng" jawaban yang sangat april hafal. Seharusnya dia tidak menanyakan nya. "apa itu?" tanya Mir saat melihat benda yang sedang april pegang. " ahh.. ini roti coklat keju kesukan oppa. Mau?"tawar april. Namun tak ada jawaban dari mir, april tau mir tidak akan mengucapkan kata 'ya' dengan sedikit agak berdiri april menyodorkan rotinya kedepan mulut mir "ini untuk oppa makan lah.. ayo.. Aaaaa" dengan sedikit malu mir membuka mulutnya dan menerima roti pemberian april. April pun tersenyum saat melihat mir memakan roti pemberiannya.

"oppa pulang nati kau mau kemana?" tanya april degan nada yang lembut. "aaiisshh cepat katakan apa mau mu" kata mir sambil tetap memakan rotinya."hehehehe katahuan ya?" tawa April.

Tiba-tiba terdengar bisikan dari segerombolan gadis-gadis yang duduk tidak jauh dari mereka "ehh.. lihat gadis yang duduk dengan Mir oppa. Siapa dia? Dia anak kelas satu kan?kok bisa bareng Mir.? Lihat penampilannya hehehe.. udah jelek, cupu OMO kok bisa sih?" walaupun mereka berbisik tapi April dan Mir bisa mendengar semuanya dengan jelas. April yang mendengar itu semua hanya bisa menundukan kepalanya, yang ada didalam fikirannya sekarang 'apakah ia sejelek itu?' april sedikit melirik Mir yang ada didepannya ia melihat ekspresi yang menyerakan dari wajah Mir dan april pun hanya bisa menundukan kepalanya lagi.

Bisikan-bisikan itupun semakin menjadi dan itu semua membuat Mir gerah. 'PLLAaKK' Mir pun berdiri dan menendang kursi yang ia duduki tadi dan berjalan mendekati segerombolan wanita yang sedang menggopsipkannya tadi.

"kalian bisa diam" tanya Mir dengan nada yang sangat dingin, dan para wanita itu hanya bisa terdiam mendengarnya "apa kalian malaikat seenaknya menilai orang yang kalian tidak kenal?" tanya mir lagi tapi kali ini nada sedikit meninggi "sekali lagi kalian berani menyakiti april dengan mulut mu yang tak berharga itu, jangan harap aku akan mengampuni kalian. Mengerti?" ancam Mir. "April ayo pergi... disini sangat menjengkelkan" ajak mir sambil menarik tangan April.

===OOO===

"oppa gomawo.."ucap april saat mereka sedang berjalan . "hhmm" dan hanya di jawab oleh anggukan kecil Mir.

Sejenak meraka terdiam, namu tiba-tiba lewat sekelompok pria dan salah satu pria itu adalah cheon deong,kakak kelas yang sangat april idolakan. Melihat april yang terpanah dengan sosok cheon deong,Mir menarik tanggan april dan berjalan melewati pria-pria tersebut.

"oppa satu kelaskan sama cheon deong oppa kan?"tanya april memecahkan suasana diam diantara dia dan mir. "hhmm" lagi-lagi hanya dijawab singkan oleh mir.

"oppa.. wae? Kok singkat banget jawabnya? Menyebalkan"keluh april."mau dijawab gimana? Mau dijawab sambil teriak'ya.. aku sekelas dengan cheon deong oppa' hah?"jawab mir dengan ekspersi yang dibaut-buat."menyebalkan" april pun langsung melajukan kakinya dengan cepat tanpa menatap mir."aneh"mir pun tersenyum melihat tingkah april.

===OOO===

"oppa sudah dikunci belum semua pintu dibawah?"tanya april sambil berteriak dari lantai dua. Namun belum sempat Mir menjawab april sudah melontarkan pertanyaan lagi "dapur udah dicek belum? Kompornya bagaimana?"

"yah.. jadi kau menyuruhku kesini hanya untuk ini?" mir pun mulai kesal karena ini semua.

"hehehe.. oppa kan tau aku orangnya ceroboh nanti waktu aku pergi tau-tau pintu belum dikunci kayak tahun lalu." Mendegar ocehan april Mir pun jadi teringat tentang kejadian tahun lalu dimana rumah april menjadi sasaran para maling karena april meninggalkan rumah dan pergi bersamanya tanpa mengunci pintu.

"yayaya.. kau memang orang yang paling ceroboh"ucap mir dengan malas.

"yeah semuanya sudah.. ayo oppa kita pergi. Ya ampun sekarang udah jam enam, bibi masak apa ya buat makan malam?oppa tau?" tanya april kepada mir yang sedang mengunci pagar rumah april.

"mungkin sup kimchi... ehhmm apa lagi ya.. entah lah"jawab mir sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya.

Mir dan april pun berjalan santai dalam kesunyian, matahari pun sekarang sedang menuju kembali keperadapan. April yang merasa bosan bulai membuka pembicaraan. "oppa, sudah lama ya kita gak jalan bareng kayak gini" ucap april.

"hhnn..."

"lagi... apa gak ada kata-kata lain selain 'hhnn' oppa?" keluh april saat mendengar jawaban dari Mir.

Dan yang ditanya hanya menggangukan kepalanya " kau benar-benar berubah ya oppa. Apa kau sudah punya pacar jadi kayak gini"tanya april dengan tatapan menyelidik. Saat mir hendak menjawab april malah memotongnya "aahh... jangan di jawab pasti 'hhnn' kan?"ucapnya dengan pipi yang di kembungkan.

"hahaha.. kau cemburu ya kalo aku udah punya pacar?"tanya Mir dengan sedikit tertawa. "anio.. Sudahlah ayo masuk disini dingin" mir pun haya bisa tertawa melihat april yang salah tingka. Melihat april yang salah tingka mir hanya bisa menahan tawa dan berjalan dibelakangnya.

"annyeong bibi..." teriakan april menghentikan kegiatan semua orang yang ada didalm rumah ini.

"april sayang kau sudah datang. Ayo masuk bibi sedang buat makanan kesukaan mu sayang."seruh seorang wanita paruh baya dari arah dapur. Mendengar itu april bergegas berlari menuju dapur, tapi di pertengahan jalan april kembali dan menghampiri Mir yang sedang melepas sepatunya. Dengan senyumannya yang lembut ia menyodorkan tasnya dan berkata "oppa tolong ya.. aku mau membantu bibi didapur ok oppa."

"lagi-lagi"desah Mir dan menerima tas april.

Dengan penuh semangat april berlari ke dapur saat ia masuk ia telah disuguhi berbagai macam makan yang sudah masak. "Bibi apa kabar?" tanya gadis ini. Belum sempat wanita itu menjawab april sudah melontarkan pertanyaannya kebali "bagaimana tokohnya lancar bi?"

Ibu mir – wanita yang ditanya oleh april- pun hanya tersenyum. "sayang kamu masih sama ya... baru datang dan langsung memberikan banyak pertanyaan hahaha?

"kalau bukan seperti itu bukan april namanya bi... "canda april "ada yang bisa aku bantu bi?"

"kau bisa membawa makanan ini ke mejah makan sayang?" tanya ibu mir sambil menunjuk kearah makanan yang dilihat april sebelumnya. April melihatnya lalu mengangguk tanda menyetujuihnya.

"jangan bilang kau lupa dimana meja makannya ya"gurau wanita itu.

"hahaha..." april hanya tertawa dan berlalu membawa makanan yang ada di atas nanpan. Langkah kakinya sedikit goyah karena berat nanpan yang ada di tangannya, dengen susah payah april berusaha menyeimbangkan kembali tubuhnya.

Makan malam yang sangat menyenangkan yang April alami malam ini bersama keluarga Bang. Makan malam yang dipenuhi oleh canda tawa. Lepas. Rasanya semua lelah yang dialami sepanjang hari hilang saat bersama mereka. Ya itu yang setidaknya April rasakan. Memang sudah sangat lama April tak berada di tengah-tengah kehangantan keluarga Bang. Berapa mala?. April pun tak tau pasti mungkin enam bulan yang lalu atau bahkan bisa lebih. Entahlah . yang penting ia kembali merasakan kehangatan keluarga Bang.

Jujur April sangat senang berada dirumah ini. Karna ia tidak pernah lagi kehangatan seperti ini di keluarganya. Ya semenjak appanya diangkat menjadi direktur di kantornya, eomma yang sibuk akan kegiatan arisannya dan sang kakak. Hah... dia sangat sibuk dengan pacar-pacarnya. Tapi ia tak mengeluh karna ia bisa mendapatkannya di kerluarga Bang ini.

"bibi... aku ke atas dulu ya. Mau ganti baju hehehe..." kata April pada ibu Mir yang sedang asik membaca buku dirung tengah. " oh ya... terima kasih ya uda bantu beresin meja makan" ucap ibu Mir dengan diikuti sebuah senyum yang manis.

April melangkakan kaki menaiki anak- anak tangga menuju lantai dua. Saat menaiki tangga April melihat foto-foto yang tersusun rapi di sepanjang dinding. April sedikit terkekeh melihat foto-foto masa kecil Mir. Lucu banget. Kata itu yang terlintas di kepalanya saat melihat seorang anak laki-laki memakai seragam TK denga pipi tembam. April tidak pernah bisa lupa bagaimana seorang Mir dimasa kecil. April sedikit terkekeh tapi itu semua hilang saat ada sebuah suara yang menggangu telingganya." Mau sampai kapan menutupi jalan ini nona" april yang kaget dengan sigap membalikan tubuhnya dan mendapatkan sosok seorang pria yang sangat ia kenal menatapnya dengan tatapan kesal.

April hanya bisa tersenyum canggung dan segera melanjutkan kegiatanya menaiki tangga. Sesampai April didepan sebuah kamar yang memang tidak asing. Karna setiap ia mengginap dirumah ini kamar ini lah yang selalu ia tempati. Kau tau kamar siapa?. Sudah pasti kamar Mir. Walaupun ada sebuah kamar tamu yang tersedia April hanya mau tidur kalau dikamar Mir. Merepotkan?. Tentusaja merepotkan untuk Mir, tapi ia tetap saja mengalah demi kemauan si gadis ini.

Setelah membersihkan diri April memposisikan dirinya duduk ditepi ranjang. Ditatapnya sekeliling. "tidak banyak berubah" guma April tetap memandangi seisi ruangan. April yang sedang asyik melihat-lihat sekeliling tak menyadari ada seseorang yang memasuki kamar ini. Saat april menolehkan kepalanya kearah pintu..

"KKYYAAAAHHHH..." teriaknya saat melihat Mir memasuki kamar dengan bertelanjang dada dan hanya memakai sebuah traning hitam panjang dan handuk yang digantungkan dilehernya menandakan kalau ia baru selesai membersihkan diri. Mir yang mendengarnya pun dengan cepat menutup telinganya denga kedua tangganya.

"Yah.." ucap Mir dengan menatap April heran. " Kenapa mesti teriak sih?" Mir pun melangkakan kaki menuju sebuah lemari pakaian.

"kenapa tidak ketuk pintu dulu sih.? Kan kaget" April hanya menundukan kepalanya. Entah mengapa ia sangat malu melihat keadaan Mir sekarang. Bisa diakui tubuh Mir yang bisa digolongkan 'sixpack' apa lagi di hiasi dengan seditit air ditubuhnya, mebuat ia sangat cool.

"akukan cuma mau mengambil baju"ucap Mir sambil memilih-milih pakaian yang ada didalam lemari. "inikan kamar ku, ngapain harus ketuk pintu dulu "

"ya kan sekarang ada aku dikamar ini" April sedikit kesal mendengar jawaban dari Mir. " gimana coba kalo aku tadi lagi ganti baju. Gimana coba?" tanyanya pada pria yang sedang memakai pakaiannya itu.

" ya gak papa itu namanya rezeki hahahha..." canda Mir dengan sedikit tertawa. April yang kesal dengan cepat mengambil benda terdekat dan melemparkannya ke aran Mir. "AWAS KAU OPPA.." teriaknya. Dengan cepat Mir menundukan kepalanya dan berlari meninggal kan April dikamar itu.

TBC

Waaahhh maaf ya pendek hehehe...

Semoga suka ya sam fic aku ini yang gaje.

Mahon review ya chingu

Karena review kalian sangat membuatku bahangia..

Sekian dulu ya ditunggu next chap ya ^^