This is Chap 2 ^^
Title : I Want You Back
Cast : Eunhyuk - Donghae, Kyuhyun - Henry, and other cast (SJ members only)
Rating : T
Genre : YAOI / Romance / Humor / Friendship
Length : Chaptered
#DORM EUNHYUK
*Leeteuk POV
"Aisshh.. Tak ada orang di rumah. Kemana mereka?" Aku pulang dari pertemuan bersama temanku Heechul-ah, membicarakan bisnis dagang yang akan kami jalankan. Aku sangat tidak suka apabila rumah berantakan, maka dari itu Eun Rim, dongsaeng kesayanganku akan bersedia untuk membantuku. Berbeda dengan si Anchovy itu alias Eunhyuk, dia sangat malas dan jorok. Dia hanya membereskan kamarnya saja tanpa membantuku sedikitpun. Diapun pelit, selalu aku yang mengeluarkan uang untuk kebutuhan di dorm. Namun meskipun begitu diapun dongsaengku, dia orang yang sabar meskipun terkadang menjengkelkan. Kami hidup hanya bertiga di dorm karena orang tua kami meninggal dunia dikarenakan kecelakaan saat bertugas ke luar negeri, maka dari itu aku harus mencari pekerjaan dengan penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan kami. Perutku berbunyi, meminta untuk diisi, akupun menuju meja makan. "Eun Rim dongsaeng yang pengertian. Dia tahu oppanya pasti lelah setelah pulang dari luar. Seperti biasa, dia membuatkanku makanan. Aku sangat bersyukur memiliki dongsaeng-dongsaeng yang penyabar meskipun mereka tanpa orang tua." akupun makan, yang tak lama kemudian mereka pulang. "Aku pulang. Leeteuk oppa kau sudah pulang? Mian makanan yang kau makan merupakan sarapan tadi pagi, aku tidak sempat buat yang baru karena aku keluar bersama Eunhyuk oppa. Mian, oppa. Aku buatkan yang baru ne." Eun Rim menawarkan makanan baru karena makanan yang aku makan sudah dingin, namun aku tak mau membuatnya lelah, dia baru pulang, tak mungkin aku menyuruhnya lagi. "Andwae, gwaenchana. Oppa sudah kenyang. Tadi di luar pun oppa sudah makan. Darimana kalian berdua?" aku menolak tawaran Eun Rim dan menanyakan kemana mereka pergi. "Ne, hyung. Kami dari taman kota dan tempat-tempat makan. Aku menebus kesalahanku yang telah kulakukan tadi malam. Aku pulang malam dan membatalkan acara jalan-jalan kita, maka dari itu aku hanya mengajak Eun Rim untuk jalan-jalan sebagai gantinya." Eunhyuk menjelaskan semuanya. "Oh, ne. Kalian istirahatlah. Oppa juga butuh istirahat." aku menyuruh mereka untuk beristirahat, karena di hari sekolah mereka jarang untuk istirahat dan sering tidur larut malam akibat tugas yang menumpuk.
*Eunhyuk POV
Aku menuju kamarku yang masih berantakan karena tak sempat untuk membereskannya. "Aissh. Aku harus membereskannya terlebih dahulu. Jika tidak, Teukie-hyung akan menendang pantatku seperti biasa." aku membersihkan seluruh pernak pernik di kamarku. "Ahh, semua sudah rapi. Waktunya untuk istirahat!" aku pun membantingkan badanku ke tempat tidurku. "Aissh! Lelah sekali. Empp, namja tadi yang menabrakku itu bernama Donghae ne.. Sepertinya dia sedang melamun hingga tak melihatku. Lalu namja di sampingnya itu siapa ne? Mengapa dia menatapku tajam saat aku melihat Donghae? ... Aisshhh! Mengapa aku memikirkan namja-namja itu. Kenal pun tidak! Kajja, Eunhyuk-ah, tidur lah! Besok kau harus sekolah lagi! Tidur, tidur!" aku bergumam dengan diriku sendiri sampai aku tertidur dengan sendirinya.
#HWAGOK HIGH SCHOOL
*Donghae POV
Gerbang sekolah baruku terbuka lebar, mulai hari ini aku sekolah di sini. Ku harap sekolahku yang baru ini akan memberi kenangan yang sangat manis dan membuatku tak kesepian lagi. Aku pun berjalan menuju ruang kepala sekolah karena Heechul-hyung menyuruhku untuk menemui kepala sekolah terlebih dahulu. Sekolah ini sangat hijau dan besar. Terdapat banyak tanaman-tanaman yang dapat meneduhkan hati. Aku menyusuri koridor sekolah yang kemudian menemukan ruang kepala sekolah. Akupun memasuki ruang kepala sekolah dan berbicara mengenai sebab kepindahanku ke sekolah ini. Beliau memberiku kertas selebaran mengenai seluruh seluk beluk sekolah ini, mulai dari letak kelas-kelas, kantor, ruang guru, sampai letak WC. Akupun pamit untuk masuk kelas karena sebentar lagi pelajaran di mulai. Aku membaca peta sambil mencari kelasku yaitu kelas XI-3. Setelah berlama-lama mencari, akhirnya aku menemukan kelasku. Aku termasuk orang yang pemalu namun aku tak mungkin tidak masuk kelas. Aku terus berfikir cara agar aku berani untuk memasuki kelasku itu. Tanpa disadari, seseorang murid namja membuka pintu dari dalam kelas. Entah apa maksudnya ia keluar kelas, namun ia terus menatapku. "Annyeong? Kau mau masuk? Emmp, sepertinya kau anak baru di sekolah ini. Aku belum pernah melihatmu. Siapa namamu?" dia bertanya padaku namun seorang guru menegurnya dari dalam kelas. "Henry-ssi! Apa yang kau lakukan?! Kau permisi keluar kelas bukan? Cepatlah!" ternyata murid itu berniat untuk permisi, bukan bermaksud untuk menegurku masuk saja. "Ne, songsaenim!" murid itu menjawab pertanyaan gurunya dan berlari meninggalkanku, padahal aku belum menjawab pertanyaannya tadi. "Aisshh! Cepatlah masuk! Songsaenim itu sangat galak! Cepat masuk, Gwaenchana. Aku buru-buru... ke WC!" murid itu berlari sambil berteriak berbicara denganku, terlihat bahwa dia orang yang friendly dan sama sekali tidak pemalu. Aku terus melihat ke arah murid itu yang bernama Henry-ssi menurut songsaenim tadi. "Kau anak baru kan?" songsaenim tiba-tiba saja ada di hadapanku. Mungkin dia mendengar perkataan Henry-ssi tadi karena suaranya sangat keras -_-. "Ne, songsaenim." Aku menjawab pertanyaannya. "Kajja! Masuklah. Jangan dengarkan perkataan anak itu mengenaiku. Aku marah karena dia anak yang nakal namun ia termasuk pintar, maka dari itu aku bisa memaafkannya. Kajja, kajja! Pelajaran akan dimulai, kau harus memperkenalkan dirimu terlebih dahulu." songsaenim memintaku untuk masuk dan memperkenalkan diri. Akupun masuk kelas dan mulai memperkenalkan diri dengan sedikit gugup. "Annyeong. Nama saya Lee Donghae. Saya pindahan dari Myeongji High School di Mokpo. Kamsahamnida." Aku memperkenalkan diriku. "Ne, Donghae-ssi. Kamsahamnida. Kau boleh duduk sekarang." Akhirnya perkenalan selesai, akupun mencari bangku yang kosong.
*Author POV
Donghae menemukan bangku kosong, tepat di samping jendela. Donghae duduk di bangku tersebut, kemudian menyapa murid yang duduk bertetanggaan dengannya. "Annyeong?" Donghae menyapa pada murid namja tersebut, namun sepertinya namja itu sedang asyik bercanda dengan temannya sehingga ia tidak mendengar perkataan Donghae. Donghaepun terdiam, ia tak mau mengganggunya. Ia menatap ke arah namja itu. "Hah?!" Ia terkejut karena namja tersebut merupakan namja yang ia tabrak saat di taman kota. Donghae berniat untuk meminta maaf kembali padanya dan ingin menjadi temannya, namun keadaan tidak mendukungnya. Tak lama kemudian Henry kembali ke kelas sambil berlari menuju bangkunya. Bangku Henry tepat di depan Donghae. Ia membalikkan badannya. "Annyeong! Kita akan menjadi teman baik!" Henry berkata setengah berbisik sambil mengedipkan matanya pada Donghae. "Ne, kita mulai pelajaran hari ini." songsaenim memulai pelajarannya.
#KELAS XI-3
*Author POV
Pelajaran selesai, murid-murid melesat keluar kelas karena waktu istirahat telah tiba, namun sebagian murid berada di dalam kelas. Henry mengajak Donghae keluar kelas untuk membeli makanan ringan. "Annyeong, namamu siapa? Ayo kita membeli makanan ringan!" Henry merupakan sosok yang sangat bersahabat sehingga mudah untuknya mendapat teman banyak. "Donghae imnida. Empp, baiklah. Aku juga membutuhkan banyak informasi mengenai sekolah ini." Donghae bersedia diajak oleh Henry. Seorang namja yang duduk bertetanggaan dengan Henry, tepat duduk di depan Eunhyuk terus melirik ke arah mereka berdua. Namun Donghae dan Henry tidak menyadarinya. "Yaaaaa, Henry-ah, kau melupakanku! Sekarang kau tak mengajakku istirahat bersama lagi!" namja itu memukul mejanya dan berlari keluar kelas dengan tampang marah. "Nuguya, Henry-ssi? Sepertinya dia marah padamu. Apakah ini karenaku? Ayo kita kejar dia!" Donghae khawatir namja itu marah karena Henry dekat dengannya. "Ani, Donghae-ah, gwaenchana. Itu Kyuhyun-ah, dia memang sering marah apabila aku dekat dengan teman yang lain. Namun apa mungkin aku harus terus dengannya tanpa bersosialisasi dengan yang lain? Kaupun anak baru, wajar saja aku ingin membimbingmu mengenal sekolah ini. Biarlah.. aku yakin, sepulang sekolah nanti dia yang meminta maaf padaku. Kajja! Kita ke kantin!" Henry menjelaskan mengenai namja yang bernama Kyuhyun itu dan kembali mengajak Donghae menuju kantin.
#KANTIN
*Eunhyuk POV
"Hhahahha! Kali ini kau yang membayar makananku. Aku memang pantas menjadi pemenang. Kau lambat sekali dalam hal makan. Jika makanmu lambat, tubuhmupun akan terus seperti ini tanpa ada perubahan." aku memang nomor satu dalam hal makan, maka dari itu aku akan meminta temanku lomba makan agar ada yang membayariku makan saat istirahat. "Eunhyuk-ah, kau makan cepat sekali! Kau makan seperti minum air! Seperti kau tidak kurus saja, lihat badanmu, kurus seperti ikan teri. Dasar monkey!" temanku membalas perkataanku. Namun meskipun begitu aku memiliki teman yang banyak dan mudah bersosialisasi, teman-temanku pun tak pernah ada yang meninggalkanku meskipun aku selalu ingin GRATIS dalam makanan. "Yaaaaa, terserah kau mau sebut aku teri, monkey, ataupun yang lebih buruk sekalipun. Aku tetap kece dan keren. Aku memang monyet yang sangat keren! Hahhaha!" aku mengembalikkan seluruh perkataan temanku tadi dengan santai. "Yaaa, arasseo. Kau memang monkey yang jenius!" ya aku tau, itu memang aku. Ketika aku sedang bercanda dengan teman-temanku, salah seorang temanku menepuk keras pundakku. "Aisshh, apa yang kau lakukan?" aku bertanya padanya dengan suara setengah membentak. "Eunhyuk-ah, itu anak baru di kelas kita kan?" dia berkata setengah berbisik. "Aku tak peduli. Kau mengganggu selera tertawaku!" aku tak peduli dengan perkataan temanku tadi dan akupun tak selera untuk melihat apa yang temanku katakan. "Aisshh! Dengarkan aku dulu. Kau belum berkenalan dengannya." Dia sangat menggangguku dan berisik sehingga aku terpaksa menanggapinya. "Berisik sekali kau! Ok aku dengar apa yang kau bicarakan. Apa yang kau katakan?" akupun menanggapinya. "Aisshh! Kau memang menyebalkan. Dengarkan! Dia anak baru, mengapa kau belum menyapanya?" temanku menunjuk seorang namja. "Hah?!" aku terkejut, namja itu merupakan namja yang bertabrakan denganku di taman kota. "Empp, ya aku belum menyapanya. Biarlah, aku akan menyapanya nanti di dalam kelas." Aku tak menyangka, namja yang bertabrakan denganku akan satu sekolah denganku, bahkan satu kelas! Tapi ya apa salahnya dia satu kelas denganku. TEEETTTT TEETTTT! Bel masuk kelas berbunyi. "Eunhyuk-ah! Mengapa kau malah melamun!? Cepat! Bel masuk sudah berbunyi! Apalagi sekarang pelajaran kimia. Ppali!" Temanku berkata padaku agak keras karena memang aku sedang melamun dan tak terdengar sedikitpun bel berbunyi. "Ne, biasa sajalah kau. Baiklah! Kajja!" Akupun segera menuju kelas dengan jalan yang agak cepat alias berlari.
#Kelas XI-3
*Donghae POV
"Kemana dia? Bel masuk sudah berbunyi, apa mungkin dia bolos? Guru pun sudah masuk kelas." aku terus memikirkan namja yang duduk bertetanggaan denganku, dia belum masuk kelas padahal bel masuk sudah berbunyi dan guru pun sudah masuk kelas. Terdengar suara langkah kaki murid-murid yang berlari, aku rasa itu menuju kelasku. "Annyeong, Kibum-songsaenim. Mian, aku terlambat masuk kelas." ternyata suara itu merupakan namja itu dan teman-temannya. "Eunhyuk-ssi, dan kalian! Duduk!" Kibum-songsaenim, dia guru kimia menurut Henry-ssi tadi, dia tampan, namun bersikap sangat dingin. Tatapannya membuat murid-murid ketakutan sehingga tak seorangpun berani untuk melawan perkataannya. "Ne,songsaenim." Eunhyuk dan teman-temannya duduk ke bangkunya masing-masing. "Ternyata namja itu bernama Eunhyuk?" pikirku dalam hati. "Yaaaa, Eunhyuk-ah, darimana saja kau? Tak lain pasti kantin! Kau mengajak temanmu lomba makan lagi?" Henry menyapa Eunhyuk dengan suara pelan. Aku tak dapat melepaskan pandanganku dari Eunhyuk. Ada apa ini? "Ne, Henry-ah. Hhaha, sepert biasanya." Dia berbicara sangat manis. Namja yang sangat manis. "Donghae-ah, namja itu bernama Eunhyuk. Dia orang yang sangat bersahabat. Pulang sekolah nanti aku akan mengenalkanmu padanya." Henry-ssi berganti untuk berbicara denganku. "Oii, Eunhyuk-ah, kita makan bersama sepulang sekolah, ne.. eotteokhe?" Henry-ssi mengajak Eunhyuk-ssi makan bersama sepulang sekolah. Apakah ini maksudnya sambil mengenalkanku dengannya? "Ne! " Eunhyuk-ssi tersenyum lagi, namun ia tak melirik ke arahku sedikitpun. "Kyuhyun-ah? Maukah kau makan bersama kami sepulang sekolah? Henry yang mengajak.. mana mungkin kau tak mau apabila Henry ikut." Eunhyuk menggoyang-goyangkan bangku Kyuhyun-ssi, tepat di depannya. "Molla.. Diamlah Eunhyuk-ah! Aku sedang mendengarkan pelajaran ini! Jika aku tak mendengarkannya sedikit saja, aku akan bodoh sepertimu dan takkan menjadi juara kelas lagi! Diamlah! Jangan menggangguku!" Kyuhyun terlihat seperti murid yang pintar, ia tak mau diganggu oleh Eunhyuk. "Yaaaaa, arasseo.. aku tak sebodoh itu! Aisshhh!" Eunhyuk-ssi akhirnya menyerah dan memutuskan untuk mendengarkan Kibum-songsaenim yang sedang mengajar.
(Pelajaran selesai, saatnya untuk murid pulang)
*Eunhyuk POV
"Yaa, Henry-ah. Kajja! Aku lapar sekali!" aku tak sabar untuk MAKAN dan mengajak Henry agar cepat-cepat merapikan buku di mejanya. "Ne, Eunhyuk-ah.. Bersabarlah!" Henry memasukkan bukunya satu per satu ke dalam tas ransel putih kesayangannya. Kyuhyun terus terdiam dan tak berkata sedikitpun. Aku yakin, dia pasti menungguku melanjutkan pembicaraan tadi, tapi aku sudah tak selera. Biar saja, dia pasti bertanya padaku terlebih dahulu. Hhahaha.. "Oii, Donghae-ah, kajja!" Henry berkata pada teman di belakang bangkunya dan menyebut nama DONGHAE? Aku langsung mengarahkan pandanganku ke arah namja yang duduk di belakang Henry. "Mwo?" tak tau apa sebabnya, kata-kataku tadi keluar dengan mudahnya. "Ada apa Eunhyuk-ah? Mengapa kau terkejut melihat Donghae-ah? Jangan-jangan kau tidak tau bahwa dia anak baru? Kau keterlaluan monkey." Henry berkata dengan sedikit kesal. "Ani, aku tau ada anak baru, tapi aku tak tau dia duduk bertetanggaan denganku." Aku benar-benar terkejut, namun aku tak mengerti aku terkejut karena apa. Donghae tersenyum padaku, jantungku berdebar kencang. "Hah? Ada apa denganku? Mengapa jantungku berdebar kencang sekali?" kataku dalam hati. "Annyeong, Eunhyuk-ssi? Sewaktu tadi, aku sempat menyapamu. Namun kau tak mendengarku, maka dari itu aku mengurungkan niatku untuk berkenalan denganmu." Donghae akhirnya bicara. "Mengapa aku sangat bodoh? Bisa-bisanya aku tak tau dia duduk di sampingku!" aku menyalah-nyalahkan diriku. "Sudahlah. Sekarang kalian sudah saling kenal bukan? Ayo, langsung saja kita makan!" Henry meneruskan tawarannya makan. "Donghae-ssi, mianhae.. aku tak tau kau duduk di sampingku, maka dari itu aku belum sempat menyapamu." Aku bicara dengan nada tergagap dan wajah memerah. "Ne, Eunhyuk-ssi. Gwaenchana." Ia terseyum lagi! Satu kata yang tersirat dalam benakku sekarang yaitu TAMPAN dan MIRIP IKAN. Aku pun terdiam sejenak, tak tau apa yang harus aku katakan. Tiba-tiba Kyuhyun menepuk pundakku. "Eunhyuk-ah,Eunhyuk-ah! Tadi kau ingin bicara apa? Mian tadi aku emosi karena kau menggangguku." Kyuhyun meminta maaf padaku. "Ne, tapi kau jangan sekali lagi mengatakanku bodoh! Memangnya kau tak bodoh dalam hal olahraga? Aku lebih baik darimu dalam hal itu!" aku berkata pada Kyuhyun. "Ne. Mian.. apa yang ingin kau bicarakan tadi?" Kyuhyun terus menyuruhku untuk bicara soal tadi. Apa aku bilang, dia pasti bertanya padaku terlebih dahulu. Hhahahaa! "Henry mengajak kita untuk makan bersama. Kau mau ikut tidak?" aku mulai bicara soal tadi. "Mwo? Dia yang mengajak? Hah! Aku tak mau!" Kyuhyun menunjuk ke arah henry sambil berkata. "Yaaaa, Kyuhyun-ah. Jangan seperti anak kecil! Kalau kau tak ingin ikut, ya sudahlah! Aku juga tak mau kau ikut!" Henry berkata sehingga membuat Kyuhyun panas. "Yaa! Aku juga takkan ikut!" Kyuhyun benar-benar marah. "Yaaa! Kyuhyun-ah ikutlah! Aku akan menemanimu. Kajja!" aku harus baik padanya karena dia sering memberi contekkan padaku. "Arasseo. Tapi kau harus menemaniku!" Kyuhyun mulai dengan manjanya. Apa yang bisa kulakukan. Agar acara berjalan lancar, aku harus mengajaknya. Karena aku ingin lebih dekat dengan Donghae. Hah? Apa yang aku katakan? -_-
Next to part 3 ^^
Gomawo udah di baca chingudeul ^^ Please REVIEW
