"Jadi, Kim Ryeowok, ayo ceritakan kencanmu semalam!" Ada empat yeoja cantik yang sudah duduk diatas beberapa kursi yang melingkar. Salah satunya, dari diantara semua itu ada yang sekarang menjadi pusat pertanyaan. Yeoja dengan wajah yang agak tirus dengan rambutnya yang kemerahan bernama -Kim Ryeowook.

"Yatuhan Wookie, jangan kaku begitu dong! Aku penasaran!" Kali ini, seseorang dengan tingkat keyadongan yang teramat sangat akut bernama Lee Hyukjae atau Eunhyuk yang berbicara. Saking penasaranya dengan kejadian semalam ia bahkan mendekatkan wajahnya kea rah Ryeowook yang duduk dihadapanya.

"Oke, Uhm.. bagaimana ya menjelaskanya pada kalian…" Ryeowook menggaruk kepalanya yang padahal tidak sama sekali gatal. Ia hanya binggung, binggung menceritakan sesuatu seperti ini di hadapan teman-temanya.

"Ayo cepat ceritakan ah jebaaaal!" Goda eunhyuk sambil menggoyang-goyangkan lenganya. Rasa ingintahunya tentang sesuatu yang menjurus pada pornografi memang besar sekali, ckck. Padahal, eunhyuk itu yeoja tulen, loh.

Seseorang yang daritadi asik dengan buku bacaanya melontarkan pandangan protes. "Dasar monyet pervert, seharusnya tidak boleh bertanya seperti itu kepada Wookie!" – Kim Kibum namanya, sedari tadi, ia memang tidak suka mendengarkan rengekan Eunhyuk yang ingin tahu cerita kencan tengah malam sahabatnya yang jago memasak itu, baginya, sebuah hubungan , apapun itu hanya milik berdua dan tidak boleh diumbar ke khalayak ramai.

Sementara itu, sadar atau tidak, seseorang lagi yang berwajah Aegyo dan duduk disebelah Kibum asik saja dengan handphone berwarna pink yang sedari tadi dimainkanya. Tidak satu katapun percakapan ketiga temanya yang terdengar di telinganya, ia sudah memasang earphone berbentuk kelinci dengan volume up di telinganya.

"Yak! Lee Sungmin! " eunhyuk menarik earphone milik Sungmin yang sedari tadi membuatnya berpaling dari ketiga sahabatnya .

"Kau tidak mendengarkan kami, ya?" jelas saja, Sungmin menggeleng. Daritadi kan ia hanya sibuk dengan game di handphonenya yang sudah level 20 itu.

"sudah-sudah!" Kibum menengahi keduanya "daripada kita diam saja lebih baik dengarkan cerita wookie!"

Ryeowook menarik nafas panjang, disibakkanya rambutnya kebelakang telinga lalu mulai bercerita. "Hem baiklah, semalam itu… Yesung Oppa.. dia.. kerumahku" Ada rasa semakin ingin tahu terpancar dari wajah Hyukjae, diantara mereka bertiga, yang paling semangat kan dia.

"lalu? Ayo lanjutkan!"

"we do this and that" Ryeowook menarik nafas lega, daripada menyimpan apa yang terjadi semalam sendirian, akan lebih baik ia bercerita pada sahabat-sahabatnya. Setidaknya bebanya lebih tenang, toh juga, mereka tidak akan membocorkan sesuatu seperti ini, terlebih, mereka semua sudah tahu ia berpacaran dengan namja bernama Kim jongwon atau Yesung—sejak lama.

"Ooh bagus sekali! Bagaimana Yesung oppa melakukanya? Sakit tidak?" celetuk Hyukjae

"Aish sudahlah Hyukkie! Jangan frontal begitu, oke?" lagi-lagi Kibum, sebagai 'salju' diantara mereka menengahi. Bukanya ia tidak mau mendengar, saat ini rasa ingin tahunya juga sangat besar, namun mengingat café tempat mereka menghabiskan sore hari ini di ruangan terbuka dan ramai sekali, salah-salah celotehan mereka semua terdengar orang lain, tidak enak juga kan didengar orang?

Mereka bertiga, tanpa Sungmin, asik saja bercerita cekakak-cekikik, dan bagaimanapun juga, yang paling bête sekarang tentu saja seseorang berajah Aegyo yang tidak sama sekali mengerti pembicaraan teman-temanya. Sepanjang pengamatanya, yang didengarnya hanya sex – 3 suku kata yang sama sekali ia tidak mengerti. Okelah, bisa dbilang, ia yang paling polos disini. Dia tidak mengerti mengapa hyukjae suka sekali dengan cerita seperti ini atau mengapa titisan monyet itu cinta sekali dengan hal-hal porno. Ia juga gelisah setiap kali Kibum tertawa renyah saat mendengar cerita Ryeowook, padahal kan, Kibum juga salah satu yang terlihat pendiam.

Sungmin anak yang polos, begitulah ketiga sahabatnya menyebutnya. Ia sangat lamban menyesuaikan diri dengan usianya. Disaat teman-teman sebayanya asik dengan pacaran, bukan seperti Kibum yang lebih memilih bercinta dengan tumpukan bukunya ia malah asik memeluki boneka-boneka kelincinya satu persatu, atau lebih memilih diam saja dirumah sambil merawat rambut Barbie yang banyak terpanjang di kamarnya. Mungkin kalian akan menyebut gadis ini kelainan, tapi bukan seperti itu, ia hanya sangat polos – teramat sangat polos.

"Diantara kita berempat semuanya sudah pernah merasakanya, kan?" Eunhyuk mengeling nakal sambil menyuapkan sepotong cake ke mulutnya.

"You Missed something, Hyukkie" Ryeowook menoleh kearah Sungmin lalu tersenyum licik. "Princess Aegyo kita, bahkan belum pernah pacaran" tunjuknya.

"Oh ya, ya, maaf aku lupa" rutuk Ryeowook sementara Kibum memandangi sahabatnya yang satu itu dengan tatapan prihatin. "Sungminnie bahkan belum pernah pacaran"

Sungmin tampak binggung disaat semua mata mengarah ke wajanya. "k,,kenapa? Ada yang salah ya dengan wajahku?"

"Yaampun Lee Sungmin! Aku melupakanmu sayang! Kau bahkan belum pernah pacaran, kan?" goda eunhyuk.

"kau belum menjadi remaja seutuhnya loh!" cela yang satu lagi, Ryeowook dengan tatapan seakan ingin melahap gadis polos di dekatnya sambil mengarahkan garpu ke wajah manis itu.

"Apa maksudnya itu?" Tanya Sungmin

"Maksudku, diusiamu yang sudah menginjak 20 tahun ini, kau bahkan belum memasuki gerbang yang sebenarnya, sayang" Hyukjae menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan lagi ceritanya. "Kau bahkan belum pernah berciuman!"

"Sudahlah, jangan racuni pikiranya dengan ceritamu itu Lee Hyukjae!" Kibum paling tidak tahan melihat sahabatnya yang bernama Lee Sungmin dengan tatapan mata seperti sekarang. Baginya, Sungmin adalah kain kapas paling suci yang berada di sekitarnya dan harus dijaga baik-baik kesucianya.

"Loh kenapa? Santai saja Bummie yang cantik. Ini kan dasar dari segalanya, lagipula, berapa usiamu Sungminnie? 20 kan? Jadi sebagai wanita dengan usia diatas 17 tahun kamu berhak tahu, kan?"

Jadi, kalau aku berciuman, aku sudah resmi menjadi gadis 20 tahun seutuhnya? Baiklah, akan kucoba kok. Batinya dalam hati

.

.

.

7 MINUTES IN HEAVEN WITH CHO Kyuhyun

Main cast : KyuMin, SiBum, YeWook and EunHae couple.

Warning " lil' bit gajelas, typo, GENDERSWITCH

DON'T LIKE THE CAST OR PLOT? DO NOT BASH^^

.

.

.

Suatu hari di awal musim panas yang teramat sangat terik ini, beberapa orang terlihat asik di lapangan basket, salah satunya seorang pria tampan dengan rambut kecokelatan yang sangat kontras dengan bola matanya, dengan semangatnya, ia dan teman-temanya bermain basket hingga buliran-buliran keringat sudah menemani kulitnya yang putih sedari tadi. Meskipun begitu, pria bernama lengkap Cho Kyuhyun itu terlihat tetap saja asik dengan bola basketnya. Tubuhnya berkilauan, entah efek dari keringat atau memang dirinya yang memiliki charisma tertentu.

"Hey semuanya! Time is Up! Latihan selesai!" seseorang bertubuh agak gemuk dengan lipatan di perutnya dan peluit yang dikalungkanya berteriak dari kejauhan. Sang pelatih menepuk-nepuk kedua tanganya sembari memastikan semua atlet-atlet kampus meninggalkan lapangan basket.

Kyuhyun bersama seseorang pria tampan bernama Lee Donghae berjalan beriringan. Keduanya adalah atlet sekolah yang cukup terkenal, sebelum keluar dari lapangan yang sudah sepi , Kyuhyun berjalan lebih dulu dan memilih melangkahkan kakinya menuju loker ketimbang langsung pergi ke kamar mandi seperti yang Donghae lakukan. Biasanya, ia sudah menaruh baju ganti di dalam tas ranselnya tapi karena ia terburu-buru berangkat ke kampus, benda yang wajib dibawa saat akan latihan basket itu ketinggalan. Untungnya, karena otaknya yang cukup cemerlang itu ia sudah menyiapkan baju salin ganti yang diletakkanya di loker pribadi miliknya.

Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan terburu-buru, lelah sekali saat ia harus memutar lagi masuk kedalam kampus demi sehelai kaos saja, karena jarak kamar mandi yang berada di lapangan indoor dari tempat lokernya agak jauh, saat ia memasuki kamar mandi, tempat itu sudah sepi, hanya ada beberapa shower-shower dan keran air yang masih menyala. Namanya juga laki-laki, mereka semua tentunya cuek dan ceroboh—jadi dengan sabar pria tampan itu menutup satu persatu lalu masuk kedalam kamar mandi yang paling pojok dan membersihkan tubuhnya.

"Ah, segarnya…" ia menyabuni tubuhnya dengan sebatang sabun yang sudah tersedia. Perlahan dari mulai kepala hingga kaki, tak lupa ia menggosok-gosokkan tubuhnya dengan sabun mengingat hari ini ia sudah berlatih dari pagi hingga menjelang malam. Beberapa minggu lagi akan diadakan turnamen, dan sebagai atlit kebanggaan ia harus juga bekerja keras berlatih demi mengharumkan nama sekolah.

Sadar atau tidak, karena posisi kamar mandinya yang berada di pojokan, sang office boy sekolah tidak sengaja menutup pintu keluar kamar mandi, oh catat, Kyuhyun memang tidak mendengar karena suara kucuran air yang cukup besar dan juga ia yang mandi sambl bersenandung aneh. Nasibmu sial sekali, tuan Cho Kyuhyun.

~KyuMin~

"Oh damn! Kenapa pintu ini tidak bisa dibuka?" Kyuhyun memutar-mutar kenop pintu dengan kasar. Wajahnya sudah tidak bisa menyembunyikan kecemasanya, terkunci? Benar-benar sial sekali ya pria yang satu ini.

Berkali-kali ia mencoba segala cara untuk membuka pintu dan berkali-kali juga ia gagal. Dasar sial, ia berjalan menuju tumpukan baju kotornya, akal sadarnya mengatakan ia harus mencari benda ajaib di saku celana trainingnya dan menelfon Donghae agar berbaik hati membantunya, dengan tergesa-gesa ia berjalan ke tumpukan pakaian kotornya, seperti pengemis yang mengais-ngais sisa makanan, ia dengan cepat merogoh kantung celananya. Sial, ia baru ingat smartphone ajaibnya itu ketinggalan di rumah bersamaan dengan baju bersihnya.

Seperti orang tolol—begitulah yang bisa author gambarkan melihat pemandangan langka di kamar mandi ini. Seorang namja dengan kulit putih susunya hanya bisa duduk lemas di sebuah bangku. Untungnya, kamar mandi ini memang untuk atlet sehingga terdapat beberapa kursi dan sebuah gallon air untuk menjadi tempat istirahat pria-pria atletis itu. malam sudah menjelang dan ia memutuskan untuk menyerah, sekeras-kerasnya ia berteriak toh tidak ada orang yang akan mendengarnya. Namun sesekali ia masih berteriak, dan mengetuk-ngetuk pintu, siapa tahu ada malaikat baik hati yang akan membukakan pintu itu untuknya.

.

~KyuMin~

.

Langir berwarna biru sempurna dengan terik matahari yang sangat menyengat. Padahal, jam di lenganya menunjukkan angka enam pagi. Senang rasanya jika pagi-pagi ia sudah berangkat ke kampus. Sungmin berjalan tanpa tujuan, membiarkan pikiranya berkelana. Ia sendiri memang sangat suka sampai di kampus pagi-pagi, selain kebetulan rumahnya yang tidak jauh dari sekolahnya ini, ia sendiri memang penganut bangun di pagi buta yang taat, jadi wajar saja ia suka sekali berjalan-jalan tidak tentu arah seperti ini.

Gadis polos situ melangkahkan kakinya kearah gedung besar yang dinamakan lapangan indoor, karena lokasinya yang agak tersembunyi diantara gedung-gedung fakultas yang menjulang, ia sendiri baru beberapa kali menginjakkan kakinya kesini. Penasaran, ia berjalan lebih dekat dan memasukki gedung itu.

Tok.. tok.. tok…

Terdengar suara-suara aneh yang membuatnya begidik ngeri, hiiy. Ia sempat mendengar desas desus yang beredar jika gedung ini sebelumnya pernah memakan korban jiwa, seseorang buruh bangunan pernah tewas tertimpa reruntuhan gedung lama disini. Ngeri memang, tapi jika didengarkan dengan seksama sepertinya bunyinya makin lama makin kencang, oh apakah hantu itu mendekat kearahnya sekarang?

Siapapun.. tolong aku…

Sungmin berjalan menjauh perlahan, takut sekali jika ia bertatap muka dengan hantu penghuni lapangan ini, ia sampai berjalan terbirit-birit. Dasar yeoja polos. Saking ketakutanya ia malah menubruk sebuah pintu besar yang diatasnya tertulis sebuah bacaan dengan huruf capital bercetak tebal - "TOILET PRIA"

"Oh Omo! Appa! Umma!" pekiknya ketakutan. Dikiranya ia sudah menabrak setan bermuka rata atau sebagainya.

Siapa itu? tolong akuu! Teriak Kyuhyun lemas, jarak mereka hanya terhalang sebuah pintu besar sekarang. Sungmin menoleh kebelakang. Perasaanya makin dag dig dug sekarang. Namun ia bisa mendengar juga rintihan-rintihan aneh yang berasal dari sebuah tempat di ruangan ini yang menggema sedekimian rupa hingga menakutkannya.

"S..Siapa kamu? Maafkan aku tuan hantu, huweeee"

Sungmin menangis kencang, kakinya terasa lemas dan begitu ketakutan sekarang, Ia menggigiti buku-buku jarinya sendiri saking ketakutanya. Teringat di otaknya saat Ryeowook menceritakan tentang hantu penunggu lapangan yang cukup terkenal sebagai cerita keramat di kampusnya.

Aku bukan hantu! Tolong…

"aku tidak perduli! T..tapi, apa maumu tuan hantu?" sedikit banyak ia mengumpulkan keberanianya, didekatinya asal suara itu. bukan dari lapangan melainkan kamar mandi, eh apakah di kamar mandi pria juga ada penunggunya?

Bukakan pintu ini! Toloong! Kyuhyun berteriak sekaras-kerasnya. Daya tahan tubuhnya mulai lemah semalaman tidur dan berada di kamar mandi yang dingin dan lembab itu. harapanya untuk keluar satu-satunya hanya langkah kaki yang didengarnya mendekat kearah kamar mandi.

"Bukakan pintu? Tolong jangan makan aku tuan hantu!" pekik Sungmin keras-keras.

"Aku Bukan HANTU oh tolonglah, please…" teriak Kyuhyun, kali ini dengan suaranya yang parau dan sangat depresi.

"be..benarkah?"

Sungmin memutar knop pintu yang berbahan dasar besi itu. dikunci. Namun, dengan kemampuan matrial art-nya yang sudah terkenal perlahan ia mengumpulkan kekuatanya untuk mendobrak pintu. Ia memang takut tapi lebih takut lagi pada hantu di dalam kamar mandi. Daripada tidak menuruti permintaan penunggu toilet dan dikejar-kejar sampai mati, lebih baik ia menuruti permintaan roh halus itu.

Satu… Dua…. Tiga…

BRAK!

Dengan mengarahkan segenap kekuatan hasil sarapan tadi pagi, ia menendang sekencang-kencangnya pintu itu dan membuat benda besar itu terbuka perlahan. Dengan rasa takut yang menyelimuti hatinya, namun bisa dialahkan dengan rasa penasaran yang begitu besar, Sungmin mendekat dan masuk ke dalam kamar mandi.

Seorang pria, dengan tubuh yang diselimuti pakaian-pakaian basar duduk sambil menyelimuti dirinya sendiri. Wajahnya pucat dan membuat gadis polo situ iba. Sungmin berlutut disamping Kyuhyun, meraba dahi namja itu dan mencondongkan tubuhnya kearah Cho Kyuhyun. "Hantu, kamu panas sekali, loh"

Kyuhyun hanya mengangguk bersyukur. Hanya saja bibirnya terasa kaku melihat seorang gadis dengan pakaian yang serba pink dan sangat cantik datang menyelamatkanya. Ia terpesona dengan sosok dihadapanya saat ini. Sangat manis dan terkesan imut. Ia hanya tersenyum kecil, yeoja itu masih saja memanggilnya dengan sebutan hantu, padahal jelas-jelas ia seorang pria yang kedinginan dan berselimutkan baju kotor.

Kyuhyun menggeser tubuhnya dan menyandarkan kepalanya yang panas ke leher Sungmin, ia merapatkan tubuhnya sementara Sungmin dengan segenap daya membantunya keluar sambil membopongnya. Ia sendiri, diam tanpa kata, pusing. Hanya itu yang bisa menggambarkan perasaan tubuhnya saat ini. Kepalanya berdenyut seakan mau pecah dan tubuhnya membutuhkan kehangatan sekarang.

"Hantu, ayo bertahan! Sebentar lagi kita keluar dari lapangan!" tubuh mungil Sungmin masih membopong Kyuhyun, membutuhkan sekitar 5 menit membawa pria yang jelas-jelas ukuranya lebih besar darinya untuk sampai keluar.

"te..rima kasih ya" Hanya itu yang bisa dicuapkan Kyuhyun. Gadis didepanya hanya tersenyum sambil berceloteh riang.

"sama-sama hantu! Lain kali, jangan basah-basahan ya! Nanti kamu sakit!" Kyuhyun mengangguk heran. Sebenarnya usia yeoja ini berapa sih? Kenapa begitu polos? Perlahan, otak liciknya bekerja sedemikian rupa.

"baiklah, kamu sudah menolongku, sekarang, apa yang kamu mau dariku?" tanyanya dengan evil smile mengembang di bibirnya. Dasar EvilKyu, disaat sakit ia masih saja bisa mengerjai orang.

"Hum.. apaya?" Sungmin berfikir keras sambil meletakkan jari telunjuknya di kepala dan menggembungkan mulutnya. Persis anak TK. "Main 7 minutes in heaven denganku, yuk!"

"Mwo?" Kyuhyun mengernyit aneh. Itu kan mainan anak SMP, apa jangan-jangan, gadis didepanya itu anak kecil? dari wajahnya sih tidak salah, ia memang terlihat seperti anak kecil. namun dengan cepat ia mengangguk.

"Tapi hantu, ajari aku ya? " tentu saja Kyuhyun mengangguk senang, ia mendekatkan dirinya kearah wajah Sungmin dan menapap wajah itu dalam-dalam, dengan kedua tanganya, ia memegangi wajah Sungmin dan mengarahkanya ke bibirnya, memandu sang yeoja dan memasukkan bibir mungil itu ke mulutnya. Lalu dengan cepat melumat bibir itu, ada rasa manis dan hangat- entah cherry, raspberry atau apapun namanya yang menempel di lidah Sungmin dan membuatnya tidak bisa melepaskan bibirnya. Karena terlampau polos Sungmin tidak sama sekali bergerak dan membiarkan Kyuhyun memandu ciuman tanpa balasan itu, memainkan lidahnya sambil sesekali mengarahkanya untuk semakin mendekat. Pria itu, lalu meletakkan tanganya ke pinggul Sungmin dan menggerayapi punggungnya.

"Waw sudah 7 menit! Terimakasih ya hantu! Aku pergi dulu!"

Buru-buru Sungmin melepas pelukan itu sebelum namja itu sempat melakukan yang lebih jauh, dengan riangnya ia melambai-lambaikan tangan pada pemilik tubuh pucat itu. ada rasa sedikit bangga saat hantu itu mau menciumnya, rasanya hangat sekali, mungkin karena hantu itu sedang demam. Tapi ia begitu senang, ia berhasil menjadi gadis 20 tahun yang seutuhnya. Waah kabar baik ini harus segera diceritakan pada teman-temanya!

.

~KyuMin~

.

"HATCHIIIII"

Sroot~

Ini sudah tissue kesekian kalinya yang menjadi pelampiasan Sungmin. Kepalanya pusing bukan main, sambil terus-terusan bersin ia membuka mulutnya dan membiarkan Kibum menyuapinya dengan bubur hangat.

"Ketularah flu darimana sih? Oh astaga! Suhu badanmu naik lagi Lee Sungmin!" buru-buru Ryeowook memastikan angka yang tercetak tebal di thermometer, 39. Padahal kemarin Sungmin masih baik-baik saja, ketiga temanya yang baik hati dan cantik-cantik itu dengan setia menemaninya di rumah berhubung kedua orang tua Sungmin memang sedang keluar negeri.

Sementara Sungmin hanya focus pada hamparan tissue yang tergeletak di kasurnya, dengan rasa agak jijik, eunhyuk mengambil satu-satu dan memasukkanya ke tong sampah. Ia memang sangat gila kebersihan terutama ruangan, sedikit banyak ia kasiahn pada sahabatnya yang polos dan manja itu, biasanya jika sakit, Sungmin akan merengek rengek minta diobati ibunya dengan manja, tapi anehnya hari ini dengan santainya ia hanya menghubungi ketiga temanya dan meminta mereka semua berkumpul dirumahnya.

"Minnie! Kamu abis ngapain sih? Berenang tengah malam?" Tanya Eunhyuk, tapi yang ditanya hanya tersenyuk cekikikan sambil asik dengan tissue keringnya.

"Tidak kok"

"terus ngapain? Main hujan-hujanan ya?" selidik Kibum.

"Enggak juga kok Bummie" Jawabnya santai

"terus kamu ngapaiiin?" pekik Ryeowook heran.

"Pokoknya aku senang"

Kibum mengernyitkan alisnya "Sakit kok bahagia gitu mukanya? Mana mungkin!" sanggahnya cepat sambil menyuapkan lagi sesendok bubur buatak Ryeowook ke mulut Sungmin.

"Aku.. sekarang sudah dewasa loh, teman-teman!" teriaknya girang sambilmengepalkan tanganya berapi-api dan membuat bubur di tangan Kibum hampir jatuh tersenggolnya. "Aku sudah main cium-ciuman sekaraaang!"

"MWO?"

"bagaimana bisa? "

"dengan siapa?"

"Kapan?"

Sungmin tertawa geli, "hehe tenang dong teman-teman, satu-satu nanyanya" Sungmin mengangkat wajahnya dan mendekatkan mukanya kearah tiga temanya yang sudah menanti jawaban darinya, "Kemarin. Aku ciuman sama hantu sekolah, keren kan?"

"HANTU?" pekik tiga orang lainya dengan tanda Tanya besar diatas kepala mereka.

~KyuMin~

"Sudah merasa baikan, Kyu?" Tanya Donghae tidak yakin, "apa.. mau kuzininkan istirahat hari ini ke pelatih?"

"tidak perlu Hae, aku suda mendapat pasokan energy sekarang"

Sebentar lagi turnamen antak fakultas akan dimulai, tentunya ia harus selalu dalam keadaan prima agar bisa berlatih. Sejak insiden kemarin siang, tubuhnya tidak sakit lagi. Ia sehat bugar seperti sedia kala setelah semalaman penuh meringkuk di bawah selimut tebal dan vitamin-vitamin yang dikonsumsinya. Dan seolah mendapatkan chargeran suntikan semnangat, diotaknya hanya ingin mencari tahu tentang siapa yeoja cantik yang menyelamatkannya dari kamar mandi terkutuk itu.

"yakin? Jika aku jadi kamu, aku bisa mati kehabisan napas loh" Donghae men-driblle bolanya, bunyi decitan dari sepatu sportnya memekakkan telinga. "Apalagi kan, kamar mandi itu bau keringat, hahaha" Tawanya keras.

Nanum, Kyuhyun malah ikut tertawa, seisi lapangan ini juga ikut-ikutan menertawakan nasib sial salah satu atlet yang amat berbakat itu, well, bersyukurlah bagi semua yang tidak merasakan penderitaan seperti yang dirasakan Kyuhyun tempo hari. Namun bagi pria itu sendiri, mungkin ini nasib baik yang mempertemukanya dengan yeoja cantik itu, Lee Sungmin.

.

~SiBum~

.

Kibum, dengan sepatu hak tinggi berwarna kulit yang senada dengan kulitnya yang putih dan kaus putih serta celana jeans-nya yang santai, keluar dari rumah Sungmin dengan tenang. Syukurlah sahabatnya yang satu itu sudah lebih baik sekarang. Perlahan ia membuka pintu pagar rumah Sungmin yang bercat hitam itu lalu mendapati sebuah mobil mewah sudah terparkir di depanya.

"Hallo, Snow White" Pria itu, dengan kemeja putih dan jas hitam yang diapitnya menyapa Kibum hangat, ia mendekatkan dirinya kearah namja yang beberapa tahun lebih tua darinya itu, Choi Siwon. Pria tampan dan rupawan yang telah dipacarinya sejak SMA.

"kenapa oppa bisa tahu aku disini?" Tanyanya perlahan lalu membiarkan namja itu merangkulnya manja.

"Bagaimana bisa kujelaskan ya? Aku ini kan paranormal, chagi" Siwon membelai rambut Kibum yang diterpa angin sore. Tentu saja ia tidak menebak-nebak, sebelumnya, ia sudah ke rumah Kibum dan menurut umma-nya Kibum – Kim Jaejoong, saat ini gadis cantik itu sedang berada di rumah Sungmin.

"Nggak lucu lho! Pasti nanya umma kan?" Siwon mengangguk cepat, yeoja chingu yang terpaut usia 3 tahun darinya itu sungguh jenius. Dan tentu saja cantik dengan dandananya yang cukup simpel hari ini.

Siwon tertawa kecil, "Baiklah princess, aku akan mengantarkanmu pulang, bagaimana?" Kibum mengangguk dan duduk di mobil mewah milik CEO muda yang sangat teramat kaya raya bernama Choi Siwon, di dalam range rover hitam milik Siwon itu Kibum duduk bersandar, memejamkan matanya sambil menikmari alunan music jazz yang menggema dari music player milik Siwon.

Silahkan tinggalkan review jika berkenan

TBC