Acuh!

Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishmoto

Acuh by Kei EzpeluzNante

Warning: AU, OOC, Gaje, Ababil

Rated: T

Pairing: SasuSaku

Genre: Romance, little bit of humor, hurt/comfort

Summary: Di acuhkan sang pacar tentu sangat menjengkelkan, apalagi ketika kita tahu kalau sang pacar sedang 'dekat' dengan salah satu temanya. Ya, itulah yang dirasakan Haruno Sakura dan dia mempunyai banyak cara untuk mengetahui mengapa sang pacar mengacuhkannya. Berhasilkah dia?

Sinar sang mentari sangatlah terik di siang hari itu. Kedai kedai ice cream pinggir jalan penuh sesak di hampiri kaum remaja yang sedang kehausan akibat dari sang mentari yang bersinar sangat terik. Peluh bercucuran di dahi setiap remaja. Membuat sang empunya dahi buru-buru menyeka peluhnya.

Di suatu kedai ice cream terlihat kumpulan para gadis yang sedang menyantap ice cream mereka dengan bersemangat yang di selingi dengan tawa kecil kumpulan tersebut.

Seorang gadis berwajah cantik, berambut blondie yang diikat ekor kuda itu mulai membuka topic pembicaraan setelah sekian lama mereka terdiam.

"Hei, apakah kalian sudah pernah berciuman?" ucap sang gadis dengan suara yang menggebu-ngebu.

"Hei, pertanyaan macam apa itu, pig?" Tanya seorang gadis yang mempunyai mahkota seperti permen gulali.

"Jawab doang apa susahnya, sih?" Tanya sang gadis yang bermata aquamarine tersebut.

"Memangnya kena- drrt drrt" ucapan sang gadis berambut merah muda itu terhenti karena getaran di saku roknya. Dengan segara sang gadis mengambil ponselnya dan membukanya, ternyata ada pesan dari sang kekasih tercinta.

From: Sasucakes-kun

01.30am

.

Kau dimana? Ke rumahku sekarang!

'Dasar manusia itu, selalu seenaknya saja' batin sang gadis berbicara

"Guys, aku duluan ya," ucapnya sembari menyampirkan tas selempang ke bahunya lalu melenggang pergi mengabaikan protes para sahabt dekatnya.

Sakura's PoV

Hai, perkenalkan aku bernama Haruno Sakura gadis remaja berumur 16 tahun yang bersekolah di Konoha Academy. Ciri-ciri ku berambut sepunggung berwarna senada dengan permen gulali bertampang biasa aja, berasal dari keluarga biasa aja.

Sekarang aku sedang berjalan santai menuju kediaman pacarku yang bernama Uchiha Sasuke dia adalah pribadi yang dingin, 'tak banyak omong, dan kemana-mana always di kerubungi para fans fanaticnya yang menurutku tidak ada gunanya menidolakan pacarku. Bukannya aku cemburu atau apa ya, tapi setiap aku jalan berduaan kaum hawa selalu menatapku sinis sambil berucap

"Cowoknya cakep ya, kok mau sih sama dia?"

"Cowok itu keren, yah sayang sudah punya pacar, mending sama aku deh. Seleranya rendah ya?"

"Cowoknya kok mau sih jalan sama cewek dada rata kayak dia? Nggak malu apa, ya?"

Pernah waktu itu ada yang mengataiku di depanku dan Sasuke, aku 'tak tinggal diam saat aku hendak menamparnya, Sasuke malah berkata "Kau 'tak berhak menghina pacarku. Setidaknya pacarku lebih beretika daripada kau!" dengan dinginnya kepada perempuan tersebut. Alhasil perempuan itu langsung meninggalkanku dan Sasuke dengan umpatan dan gerutuannya yang 'tak beretika itu.

Mengingatnya membuat aku jadi senyum senyum sendiri.

Tak terasa selama lima belas menit aku berjalan aku sudah sampai di kediaman Sasuke.

Drrt drrt

Ponselku mulai bergetar lagi, segera aku mengambil ponselku itu ternyata ada pesan dari Sasuke

From: Sasucakes-kun

01.46am

.

Lama sekali kau.

Aku hanya tersenyum kecil melihat isi pesannya, dengan segera kuketikkan balasan pesan kepadanya yang berisi

To: Sasucakes-kun

01.48am

.

Bawel. Aku sudah sampai tahu!

Setelah mengirim pesan singkat tersebut aku segera menekan bel rumahnya,'tak lama kemudian seorang pembantu keluar dari kediaman Uchiha tersebut lalu membukakan pintu gerbang untukku.

"Silahkan masuk nona Sakura," perintah Bibi Yumu dengan nada ramah.

Akupun hanya menganggukan kepalaku lalu tersenyum kepadanya

Aku mulai melengang masuk menuju kediaman tersebut. Akhirnya aku sampai di ruang keluarga rumah tersebut. Dan di sambut ramah oleh Aniiki Sasuke yang bernama Itachi.

"Hai, Sakura-chan sudah lama kau 'tak kemari," sapa Itachi-nii ramah kepadaku.

"Hai juga Itachi-nii, aku banyak tugas jadi jarang ke sini," jawabku 'tak kalah ramah disertai senyuman termanisku.

"Oh begitu, mencari Sasuke, nee?" tanyanya dengan ekspresi jahil.

"Hm, begitulah. Ngomong-ngomong di mana Mikoto-baachan?" tanyaku seraya mengedarkan pandanganku untuk mencari wanita anggun yang biasanya selalu menyambut kedatanganku dengan senyum manisku.

"Kaa-san sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan makan siang," tunuk Itachi-nii ke arah dapur memberitahukan dimana kaa-sannya itu berada.

"Terimakasih,"

Dengan segera aku melangkahkan kakiku kearah dapur keluarga Uchiha tersebut. Hei, 'tak salah kan jika aku rindu terhadapnya? Wajar saja aku sudah sebulan lebih tak bertamu ke rumah Sasuke. Dan aku melihat seorang wanita anggun beraparas cantik, meskipun umurnya sudah berkepala empat sedang berkutat dengan panci, penggorengan dan lain sebagainya.

Meskipun keluarga ini banyak memperkerjakan maid, tapi untuk urusan makanan Mikoto-baachan tidak mau menyuruh para maid tersebut untuk membuat masakan.

"Sakuraaa-chan," teriak Mikoto-baachan lalu menerjangku sedetik kemudian ia langsung memelukku penuh kasih.

"Haii baa-chan," sapaku membalas pelukannya.

Tak lama kemudian ia melepaskan pelukannya dan berkata

"Sakura-chan bantu aku memasak makan siang, ya?" pintanya penuh harap.

Karena aku tidak tega untuk menolaknya akupun meng-iyakan nya.

Setelah itu aku langsung di seret baa-chan ke depan kompor.

"Sakura-chan, bantu aku mengiris wortel dan mengupas kentang, ya. Aku ingin membalik ayam gorengnya dulu,"

Akupun mulai mengiris wortel, kebisuan menghinggap di antara kami. Tak lama kemudian baa-chan mulai membuka topic pembicaraan.

"Sakura-chan kau masih pacaran dengan Sasu-kun, 'kan?" Tanya seraya membantuku mengiris wortel.

"Ya, kenapa baa-chan?" jawabku tanpa mengalihkan perhatianku kepada irisan wortel tersebut.

"Wah, syukurlah. Kukira kau sudah putus dengannya," ucapnya santai kemudian melanjutakan aksi mengupas kentangnya yang tadi sempta tertunda.

Aku hanya tersenyum kecil mendengar omongannya.

"Sakura-chan, kau tahu tidak dengan seorang gadis beramput pirang pucat bernama Shion?" Tanya ba-chan.

Entah mengapa firasatku mulai tidak enak. Aku terdiam, berusaha untuk meningat ingat gadis bernama Shion itu. Tak lama aku langsung menjawab pertanyaan baa-chan.

"Ya aku kenal," singakat, jelas, dan padat. Itulah kalimat yang barusan aku ucap itu.

"Kau kenal? Baguslah. Dia siapanya Sasuke, Sakura-chan?" tanya Mikoto-bachan kepdaku dengan ekspresi serius. Bahkan kegiatan mengupas kentangnya pun terhenti.

"Temannya mungkin," jawabku asal. Jujur aku tidak pernah melihat Shion secara live, aku hanya mengenalnya lewat twitter.

"Huh, aku kesal dengan gadis itu," gerutu Mikoto-bachan lalu melanjutkan lagi kegiatannya yang tadi sempat tertunda.

"Memangnya kenapa, Ba-chan?"

"Sasuke selalu membawanya ke rumah ini Sakura-chan, dan dia bersikap sok baik terhadapku. Tadinya kupikir kalian sudah putus, ternyata belum,"

'DEEGG'

'Sasuke membawa gadis lain ke rumah ini'

Sesak. Itulah yang kurasakan saat ini.

Lidahku terlalu kelu untuk menanyakan lebih lanjut lagi terhadap baa-chan.

A-Aku ingin menangis, tapi tidak bisa. Karena Mikoto-bachan masih berda di hadapanku.

TBC

A/N

Padahal fict yang satu belum selesai tapi nekat publish fict ini muahaha..

Yang ini aku bikin sendiri tanpa bantuan dari Izu-chan :p

Maaf ya kalo banyak typo, bikinnya malem-malem nih mueheh *sujud

Mind to RnR?